tomat
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
karena sebagai tanaman sayuran tomat memegang peranan yang penting dalam
pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak mengandung zat-zat yang
berguna bagi tubuh manusia antara lain mengandung vitamin C, vitamin A
(karotien) dan mineral.
Buah tomat saat ini, merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan yang serius.
Berdasarkan data hasil survei produksi tanaman sayuran di Indonesia tahun
2002 yang dilaporkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian untuk luas
pertanaman tomat adalah 49.457 Ha. dengan produksi 396 208 ton atau rata-
ratanya 8,0 /Ha. Hasil ini dinilai relatif masih sangat rendah. Rendahnya
produksi tanaman tomat dapat disebabkan oleh mutu benih yang rendah, teknik
bercocok tanam yang kurang tepat dan keadaan lingkungan yang tidak
menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal.
B. Tujuan
1. Untuk mempelajari cara budidaya tanaman tomat.
2. Untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tomat.
Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah
yang gembur dan subur. Tanaman ini bercabang banyak, berambut, dan berbau
kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau
keputihan. Daunnya majemuk menyirip, letaknya berseling, bentuknya bundar
telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun yang
besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10--
40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa
tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah
buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun
ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning
kecokelatan.
Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,
dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa
disayur. Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran
besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai
tomat buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran
lebih kecil dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan.
Yang kecil-kecil sebesar kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk
campuran membuat sambal atau dalam hidangan selada.
III. Metode
a. Alat dan Bahan
-sekop
-4 pot
-tanah
-biji tomat yang telah dikeringkan
-media tanam
-Kerikil
b. Cara Kerja
1. Memasukkan tanah dalam pot, lalu tanah dicampur dengan media
tanam. Lalu memasukkan kerikil didalamnya.
2. Menebarkan biji tomat yang telah dikeringkan di atas tanah.
3. Menyiramnya secukupnya setiap hari, melakukan pengamatan dan
mengamati perkembangannya.
-2-
sann.tomat
Penanaman Tomat:
1. Syarat Tumbuh
- Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
- Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung
pasir dan pH antara 6-7.
- Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari dan 17°C
pada malam hari.
- Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat
menghambat persarian.
- Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan
tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui
-4-
sann.tomat
2. Pola Tanam
- Tanaman sela yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-
kacangan
- Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan
keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu
4. Pemilihan Bibit
- Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
- Bibit siap tanam berumur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6 helai daun (25-30
HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
- Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore
sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)
5. Mengelola tanah
Tanah diolah dengan cara dicangkul, diberi pupuk kotoran binatang atau dari
sampah dapur yang telah diolah menjadi kompos, kemudian diaduk kembali untuk
mencampur pupuk dan tanah. Jika memakai kotoran binatang yang masih mentah
(belum diproses) setelah tercampur diamkan selama 1 minggu atau 2 minggu.
Jika kita langsung menanaminya, tanaman tersebut akan menguning dan mati.
Berikutnya ratakan dan membuat bedengan dan diberi lubang dengan jarak 70-
80 cm.
6. Pemeliharaan
Penyiraman hanya perlu dilakukan apabila keadaan cuaca menjadi sangat panas.
Cuaca panas menyebabkan tanah menjadi kering dan tanaman tidak cukup
mendapat air tanah. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati agar air
siraman tidak mengenai daun dan buah tomat, tetapi hanya mengenai batang dan
akar. Sebaliknya pada saat musim hujan, di sekitar lahan yang ditanami tomat,
-5-
sann.tomat
harus dibuatkan saluran drainase supaya air hujan dapat segera mengalir karena
tomat paling tidak tahan genangan air. Jika tanaman telah mencapai tinggi 25
cm, harus dibuatkan tiang penahan.
7. Pemasangan lanjaran
Dilakukan sedini mungkin mulai waktu kecil. Karena akarnya masih pendek
(sedikit) supaya akar tidak patah dan mengakibatkan akar busuk.
8. Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan dengan cara mencabut tanaman liar atau bisa juga
menggunakan alat untuk mencabutnya. Kegiatan ini diulangi 3 minggu kemudian,
yaitu saat tomat mulai berbunga. Penyiangan dan harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak banyak akar yang terpotong. Akar yang terpotong dapat
menyebabkan batang menjadi layu atau buah muda gugur.
9. Pengendalian hama
Dengan menggunakan sikat gigi bekas dan air atau dengan lap halus. Dibersihkan
perlahan-lahan. Membersihkan daun tomat yang kuning atau daun yang mati
dengan cara digunting.
10. Panen
Panen pada umur 90-100 hari setelah tanam dengan ciri; kulit buah berubah dari
warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang
menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga
tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah
yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh.
Pembahasan
Berdasarkan dasar teori dan proses penanaman tomat yang sesuai dengan
prosedur, penanaman tomat yang kami lakukan masih sangat sederhana dan
tanpa perencanaan yang matang. Penanaman tomat yang kami lakukan jauh
berbeda dengan prosedur yang seharusnya. Itu adalah salah satu sebabnya
mengapa tanaman tomat kelompok kami tidak bertumbuh sesuai dengan
seharusnya. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan
perkembangan tomat kami tidak sesuai harapan. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Tanah yang tidak cocok untuk tanaman tomat
-6-
sann.tomat
V. Kesimpulan
Penanaman tomat yang kami lakukan kurang memuaskan. Ini dapat dilihat dari 1
dari 4 pot yang kami tanam, tanaman tomatnya mati dan hanya sisa beberapa
tanaman yang masih hidup. Ini dikarenakan oleh berbagai faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan tomat, yaitu: prosedur penanaman yang kurang
tepat, tanah yang tidak sesuai, iklim yang tidak cocok, penyiraman yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tanaman, bibit berasal dari varietas kurang unggul dan
hama dan penyakit tanaman.
-7-
sann.tomat
-8-