Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBANYAKAN TANAMAN
“HASIL PENGAMATAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe
vera) MINGGU KE-1”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Perbanyakan
Tanaman

Disusun oleh :
Nama : Viola Alba
NIM : 4442170031
Kelas : VI A

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020

ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)
No MST (Helai) Total
. 1 2 3 4 5
1. 6 - - - - 6
Berdasarkan tabel hasil pengamatan jumlah daun tanaman lidah buaya, dapat
diketahui bahwa pada satu minggu setelah tanam (MST), tunas anakan lidah
buaya memiliki jumlah daun sebanyak 6 helai. Daun lidah buaya merupakan
bagian yang paling nampak pada tanaman ini yaitu yang memiliki warna hijau
dengan bentuk runcing serta terdapat duri disekeliling daunnya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Sari (2005), bahwa lidah buaya memiliki daun berwarna hijau
berlapis lilin putih, berbentuk agak runcing seperti taji dengan tepi daun
bergerigi/berduri kecil. Tunas anakan lidah buaya yang diamati tersebut memiliki
daun yang berbeda-beda ukurannya dan terbilang masih kecil, sehingga duri kecil
yang biasanya terdapat di tepi daun belum seluruhnya muncul. Duri hanya muncul
pada helaian daun yang berukuran lebih besar. Pada saat pertama kali tunas
anakan dipindahkan, daun lidah buaya berjumlah 8 helai, akan tetapi beberapa
hari lalu daun berubah warna menjadi kecoklatan dan layu. Kemungkinan hal ini
terjadi karena pengaruh pemotongan dan pemindahan media tanam. Pada awal
pemindahan tunas anakan memang belum terlihat bahwa daun akan layu karena
masih terdapat gel didalam daun, akan tetapi lama kelamaan gel menjadi menjadi
berkurang yang membuat daun berkerut dan akhirnya daun layu, sehingga pada
pengukuran satu minggu setelah tanam (MST), jumlah daun yang tersisa sebanyak
6 helai.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Panjang Daun Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)
No MST (cm) Total
. 1 2 3 4 5
1. 7,7 cm - - - -

1
Berdasarkan tabel hasil pengamatan panjang daun tanaman lidah buaya, dapat
diketahui bahwa pada satu minggu setelah tanam (MST), tunas anakan lidah
buaya memiliki panjang daun 7,7 cm. Hal tersebut merupakan hasil pengukuran
daun tunas anakan lidah buaya yang berukuran paling besar. Menurut Dinas
Urusan Pangan Kota Pontianak (2002), daun tanaman lidah buaya berupa pelepah
tidak mempunyai tangkai daun dengan panjang mencapai kisaran 40-60 cm dan
lebar pelepah bagian bawah antara 8 -13 cm dan tebal antara 2-3 cm. Sesuai
dengan pernyataan tersebut, karena daun lidah buaya tidak memiliki tangkai daun,
maka pengukuran panjang daun diukur dari pangkal lipatan daun hingga ujung
daun menggunakan penggaris.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)


No MST (cm) Total
. 1 2 3 4 5
1. 9 cm - - - -
Berdasarkan tabel hasil pengamatan tinggi tanaman lidah buaya, dapat
diketahui bahwa pada satu minggu setelah tanam (MST), tunas anakan lidah
buaya memiliki tinggi 9 cm. Hal tersebut merupakan hasil pengukuran dari
pangkal batang yang sedikit tertanam di dalam media tanam hingga ujung daun
yang berukuran paling besar. Dengan kata lain, tinggi tunas anakan lidah buaya
merupakan jumlah panjang daun ditambah dengan panjang pangkal batang yang
berada di bawahnya. Tinggi tunas anakan tersebut telah dikatakan cukup ideal
untuk diperbanyakan karena memiliki tinggi lebih dari 5 cm yang merupakan
syarat perbanyakan tunas tanaman lidah buaya.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Jumlah Cabang Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)
No MST Total
. 1 2 3 4 5
1. - - - - - -
Berdasarkan tabel hasil pengamatan jumlah cabang tanaman lidah buaya,
dapat diketahui bahwa tunas anakan lidah buaya tidak memiliki cabang. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Sudarto (1997), bahwa lidah buaya tidak mempunyai
cabang batang, sedangkan batang pohon akan terlihat setelah pelepah daun lidah

2
buaya gugur atau dipanen berkali-kali, karena daun pelepah menempel pada
batang utama. Hal ini menunjukkan bahwa lidah buaya memiliki daun yang
tersusun langsung membentuk lipatan-lipatan pada batang yang berada di
bawahnya. Sehingga pada pengamatan jumlah cabang, tidak terdapat data yang
diperoleh dari tunas anakan tanaman lidah buaya.

BAB V

3
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
tunas anakan lidah buaya pada satu minggu setelah tanam (MST) memiliki jumlah
daun sebanyak 6 helai. Pengukuran yang dilakukan menggunakan penggaris
terhadap panjang daun yang berukuran paling besar menunjukkan hasil 7,7 cm,
sedangkan pengukuran terhadap tinggi tanaman menunjukkan hasil 9 cm. Tunas
anakan lidah buaya tidak memiliki cabang karena daun lidah buaya tersusun
langsung membentuk lipatan-lipatan pada batang yang berada di bawahnya,
sehingga tunas anakan tidak memiliki data pengamatan jumlah cabang.

5.2 Saran
Pada saat praktikum dan pengamatan perbanyakan tanaman, sebaiknya kita
sebagai praktikan melakukan proses tersebut dengan serius dan sesuai dengan
arahan asisten praktikum agar kita semua dapat memahami praktikum ini dengan
jelas walaupun dilakukan dengan jarak jauh. Semoga pada praktikum selanjutnya
praktikan dapat lebih memahami tentang perbanyakan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

4
Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak. 2002. Profil Agribisnis Aloe vera di Kota
Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Dinas Urusan Pangan
Kota Pontianak.
Sari, Laela. 2005. Optimalisasi Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas
Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Pemberian BAP dan Adenin. Jurnal
Biodiversitas. Vol. 6 (3) : 178-180.
Sudarto, Y. 1997. Lidah Buaya. Yogyakarta: Kanisius.

5
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tunas anakan lidah Lampiran 2. Mengukur daun tunas


buaya anakan lidah buaya

Lampiran 3. Mengukur tinggi tunas Lampiran 4. Foto bersama tunas


anakan lidah buaya anakan lidah buaya

Anda mungkin juga menyukai