Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH PRATIKUM BOTANI FARMASI

“LAPORAN HERBARIUM”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Fitmawati, M. Si

ASISTEN DOSEN :

Sarifah Laila

DISUSUN OLEH :

ATIQAH NUR AZIZAH

NIM : 2001006

KELAS : S1-1A FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
praktek botani tentang laporan herbarium. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini, sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 07 Desember 2020

Penyusun,

ATIQAH NUR AZIZAH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….…………. i
DAFTAR ISI……………………………………………….…………………… ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….…… 1
1.2 Tujuan………………………………………………………….……. 4
1.3 Manfaat……………………………………………………………… 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Herbarium………………………………………….……. 5
2.2 Kegunaan Herbarium………………………………………….…….. 6
2.3 Pembagian Herbarium………………………………………………. 7
BAB 3 METODOLOGI PRATIKUM
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan……….....………………………….… 9
3.2 Alat dan Bahan………………………………………………………. 9
3.3 Prosedur……………………………………………………………... 9
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Foto Herbarium….……………………..………………………....… 11
4.1.1 Cyperus kyllinga Endl. (Teki udel-udelan)…………………… 11
4.1.2 Jaminum sambac (Bunga melati putih)………………………. 12
4.1.3 Hibiscus rosa-sinensis L. (Bunga kembang sepatu)………….. 14
4.2 Deskripsi …………………………………………………………… 16
4.2.1 Cyperus kyllinga Endl. (Teki udel-udelan)…………………… 16
4.2.2 Jaminum sambac (Bunga melati putih)………………………. 21
4.2.3 Hibiscus rosa-sinensis L. (Bunga kembang sepatu)………….. 24
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan……...……………………..…………………………… 28
5.2 Saran………...……………………………………………………… 28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 29

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh


Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca
Ghini (1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia
adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan
melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber,
1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku
sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein –
Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan menyebar di Eropa
(Ramadhanil, 2003).
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya,
pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula
kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah
satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap
objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun
kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi, tergantung sifat objeknya.
Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan
dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya
dengan awetan kering berupa herbarium (Suyitno, 2004).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang
hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan
semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan
berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk
spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar,
sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek,
misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting
dalam praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang baik

1
harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada
para peneliti. Dengan kata lain, suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai
seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan
seluruh informasi yang tidak nampak spesimen herbarium (Aththorick
dan Siregar, 2006).
Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-
tumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu
jenis pohon. Istilah Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan
berbagai cara.untuk kepentingan koleksi dan ilmu pengetahuan. Koleksi
specimen herbarium biasanya disimpan pada suatu tempat yang diberi
perlakuan khusus pula yang dikenal dengan laboratorium herbarium. Para ahli-
ahli botani menyimpan koleksi herbarium mereka pada pusat-pusat herbarium
di masing-masing Negara. Di Indonesia pusat herbarium terbesar terdapat di
Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI berada di wilayah
Cibinong Jawa Barat. Laboratorium ini menyimpan lebih dari 2 juta koleksi
herbarium yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia dan dari
berbagai Negara di dunia. (Balai Diklat Kehutanan Makassar, 2011).

Teki udel-udelan (Cyperus kyllinga) adalah rumput teki yang sering


dijumpai di sekitar tanaman budidanya. Teki ini mempunyai morfologi Akar
rimpang berwarna merah. Teki udel-udelan merupakan rimpang pendek yang
beruas teratur. Akar Teki udel-udelan memiliki percabangan yang merayap.
Akarnya merupakan sistem percabangan serabuut. Berbentuk kecil-kecil seperti
benang. Batang Teki udel-udelan ini berbentuk segitika yang tajam dengan
tinggi batang 0,1-0,5 m. Warna pada batang Teki udel-udelan ini biasanya
berwarna hijau dan tidak memiliki percabangan. Permukaan batang licin
dengan arah tumbuh yang tegak lurus dan batangnya merupakan rumput
(calmus). Daun Teki udel-udelan ini memiliki panjang 20-35 cm dengan bentuk
garis sempi. Lebar daun ini sekitar 2-4 mm, dan juga terdapat daun pembalut
yang menutupi pelepah dan bangkol semu yang berbentuk kerucut. Tepi
daunnya beringgit dengan pangkal daun yang agak lancip dan ujung daun agak
runcing. Bunga Teki udel-udelan ini berbentuk bulat dan berwarna putih. Bunga

2
Teki udel-udelan ini biasanya duduk di ujung pucuk dan terdapat banyak bulir.
Bungannya terbentuk di ujung batang dan terdiri dari 1-4 kepala bunga yang
kompak (Nasution, 1989).
Bunga melati putih atau Jasminum sambac ditetapkan sebagai salah satu
Bunga Nusantara atau Bunga Nasional Indonesia. Penetapan ini terdapat pada
Undang-Undang Tahun 1990.

Melati sering digunakan oleh masyarakat nusantara dalam berbagai


acara penting yang berkaitan dengan adat, misalnya acara pernikahan,
pemakaman, dan lain-lain.

Bunga melati dianggap melekat dengan kehidupan masyarakat


Indonesia, mulai dari perayaan bernuansa kebahagiaan untuk memulai
kehidupan hingga akhir kehidupan atau nuansa kesedihan.

Kembang sepatu adalah tanaman semak yang berasal dari asia timur dan
biasanya banyak digunakan sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
Bunga sepatu termasuk ke dalam kategori bunga lengkap yang memiliki bagian
utama (putik dan benang sari) dan bagian aksesoris (daun mahkota dan daun
kelopak sebagai daun perhiasan serta dasar bunga dan tangkai bunga).

Kembang sepatu memiliki 5 buah putik dan benang sari yang berwarna
kuning berjumlah lebih dari 10. Daun mahkota bunga (petal, corolla) umumnya
berwarna-warni dan beraroma. Bunga kembang sepatu biasanya berwarna
merah dan kelopak bunga berwarna hijau. Dasar bunga pada kembang sepatu
merupakan tempat bercokolnya putik, benang sari, daun mahkota dan kelopak
bunga.

Tata bunga kembang sepatu, yaitu bunga terletak atau muncul pada
organ-organ pohon, kembang sepatu terletak atau muncul di ketiak daun
(Axillary). Benang sarinya berbekas satu atau benang sari bertukal satu
(monadelphus), yaitu jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan
menjadi satu merupakan suatu berkas yang tengahnya berongga dan hanya
bagian ujung tangkai sari yang mendukung kepala sari saja yang masih bebas
satu sama lain.

3
Pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Malvaceae, seperti kembang
sepatu, diluar lingkaran kelopak bunga, bunganya masih mempunyai daun-daun
yang menyerupai kelopak yang pada kapas justru amat besar dan menyelubungi
seluruh bunga yang disebut kelopak tambahan (epicalyx).

Kelopak tambahan yang terjadi pada bunga sepatu adalah bagian-bagian


serupa daun yang berwarna hijau dan tersusun dalam suatu lingkaran yang
terdapat dibawah kelopak. Mengenai komposisi bunga, bunga kembang sepatu
termasuk ke dalam bunga tunggal dimana pada satu tangkai hanya terdapat
sekuntum bunga saja.

1.2 TUJUAN PRATIKUM


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
a. Untuk mengetahui cara pembuatan herbarium kering dari tumbuhan teki
udel-udelan (Cyperus kyllinga Endl.), bunga melati (Jasminum sambac),
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
b. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis yang terdapat di kawasan Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
c. Untuk mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi.

1.3 MANFAAT PRATIKUM


Manfaat pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui cara pembuatan herbarium kering dari tumbuhan teki
udel-udelan (Cyperus kyllinga Endl.), bunga melati (Jasminum sambac),
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
b. Dapat mengetahui keanekaragaman jenis yang terdapat di kawasan Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi Riau
c. Dapat mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN HERBARIUM

Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun


botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah
koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim
klasifikasi (Onrizal, 2005).
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-
data mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan
tanaman kering untuk keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh
diabaikan. Yaitu melalui pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan
dilakukan pembuatan herbarium (Steenis, 2003).
Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan
hanya untuk mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon.
Mereka memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin
untuk koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara harfiah
berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang pada
selembar kertas yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan itu, kapan
dan dimana ditemukannya (Stacey, 2004).
Herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi spesiemen
tanaman atau tumbuhan yaitu herbarium kering dan herbarium basah.
Herbarium yang baik selalu disertai identitas, pengumpul (nama pengumpul
atau kolektor dan nomor koleksi). Serta dilengkapi keterangan lokasi asal
material dan keterangan tumbuhan tersebut untuk kepentingan penelitian
dan identifikasi. Pengendalian inanditatif dengan penggunaan sem
acam cendawan
Pathogen dengan pelaksanaan herbisida jangka pendek, agar gulma yang
dapat diberantas (Moenandir, 1996).

5
Pada masa sekarang herbarium tidak hanya merupakan suatu spesimen
yang diawetkan tetapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani
tertentu, sebagai sumber informai dasar untuk para ahli taksonomi dan
sekaligus berperan sebagai pusat penelitian dan pengajaran , juga pusat
informasi bagi masyarakat umum. Herbarium diartikan juga sebagai bank data
dengan sejumlah data mentah yang belum diolah. Masing-masing specimen
dapat memberikan bermacam-macam informasi, tergantung kelengkapan
spesimen, data dan asal-usul materialnya. (Balai Taman Nasional Baluran,
2004)

Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium


basah adalah dapat bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa
kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat
perawatan yang kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang
cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa
diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar,tidak bisa
diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan
Abdullah, 2007)
Herbarium kering yang baik adalah herbarium yang lengkap organ
vegetatif dan organ generatifnya. Selain itu kerapian herbarium juga akan
menentukan nilai estetikanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi
herbarium adalah lama pembuatan herbarium, tempat penyimpanan dan faktor
lingkungan seperti suhu (Subrahmanyam, 2002).

2.2 KEGUNAAN HERBARIUM

Kegunaan herbarium secara umum antara lain:


1. Sebagai pusat referensi : Merupakan sumber utama untuk identifikasi
tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam
konservasi alam.

6
2. Sebagai lembaga dokumentasi : Merupakan koleksi yang mempunyai nilai
sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang
mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.
3. Sebagai pusat penyimpanan data : Ahli kimia memanfaatkannya untuk
mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan
ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya (Onrizal, 2005).

2.3 PEMBAGIAN HERBARIUM

Herbarium basah, setelah material herbarium diberi label gantung dan


dirapikan, kemudian dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan
kertas koran untuk satu specimen (contoh). Tidak benar digabungkan beberapa
specimen di dalam satu lipatan kertas. Selanjutnya, lipatan kertas koran berisi
material herbarium tersebut ditumpuk satu diatas lainnya. Tebal tumpukan
disesuaikan dengan dengan daya muat kantong plastik (40 × 60) yang akan
digunakan. Tumpukkan tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik dan
disiram alcohol 70 % atau spiritus hingga seluruh bagian tumbukan tersiram
secara merata, kemudian kantong plastic ditutup rapat dengan isolatip atau
hekter supaya alcohol atau spiritus tidak menguap keluar dari kantong plastik
(Onrizal, 2005).

Herbarium kering, cara kering menggunakan dua macam proses yaitu:


a. Pengeringan langsung, yakni tumpukan material herbarium yang tidak
terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil yng optimum
sebaiknya di pres dalam waktu dua minggu kemudian dikeringkan diatas
tungku pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven. Pengeringan
harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatkan material
herbarium rontok daunnya dan cepat menjadi busuk.
b. Pengeringan bertahap, yakni material herbarium dicelup terlebih dahulu di
dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan
ke dalam lipatan kertas koran. Selanjutnya, ditempuk dan dipres, dijemur
atau dikeringkan di atas tungku pengeringan. Selama proses pengeringan
material herbarium itu harus sering diperiksa dan diupayakan agar

7
pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium dirapikan
kembali dan kertas koran bekas pengeringan tadi diganti dengan kertas baru.
Kemudian material herbarium dapat dikemas untuk diidentifikasi (Onrizal,
2005).

8
BAB 3
METODOLOGI PRATIKUM

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PRATIKUM


Adapun pratikum ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Bahan Alam,
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru pada hari Senin, 30 September
2020 pukul 14.00 WIB.

3.2 ALAT DAN BAHAN


A. Alat
- Kardus
- Plastik ukuran 10 kg
- Gunting
- Alat tulis
- Koran
- Etiket gantung
- Kertas herbarium ukuran 28 x 43 cm
- Etiket tempel
- Gunting kebun
- Botol semprot
- Benang nilon
- Lem/lakban anti asam

B. Bahan
- Etanol (alkohol) 70%
- Cyperus kyllinga Endl. (teki udel-udelan)
- Jasminum sambac (bunga melati)
- Hibiscus rosa-sinensis L. (bunga kembang sepatu)

3.3 PROSEDUR KERJA


Proses kerja pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat herbarium.

9
2) Mencari dan memilih tumbuhan yang akan diherbariumkan sebanyak tiga
spesies, setiap spesies diambil 3 di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Riau.
3) Mencabut tumbuhan sampai ke akar apabila tumbuhan kecil dan apabila
tumbuhan besar dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30-40 cm.
Menyimpannya didalam kantong plastik.
4) Membersihkan sampel dari tanah menggunakan air.
5) Tulis nama spesies tumbuhan, nomor koleksi, kolektor, lokasi, tanggal, dan
deskripsi dietiket gantung. Ikatkan etiket gantung pada sampel yang telah
diambil.
6) Letakkan masing-masing sampel di atas koran lalu rapikan dan bersihkan
agar terlihat jelas bentuk daunnya, batang, akar dan bunganya.
7) Masukkan sampel tadi kedalam kantong plastik, lalu semprotkan etanol
(alkohol) 70% keseluruhan sampel tersebut di dalam kantong plastik
tersebut.
8) Menyimpan sampel dintara kardus dan diikat menggunakan benang nilon
9) Mengeringkan spesies. Keluarkan sampel dari kardus dan plastic
10) Pisahkan per spesies ( tetap 3 rangkap)
11) Jemur dibawah sinar matahari dengan keadaan terpress dengan kardus
tebal/triplek
12) Cek berkala pastikan tidak ada jamur dan keringnya rata
13) Jika berjamur bersihkan dengan tisu yang sudah dibasahi dengan alkohol
14) Jika spesimen sudah kering silahkan jahit/tempel dengan lakban anti asam
di kertas herbarium dengan rapi
15) Tempelkan etiket tempel di kertas herbarium
16) Buat laporan.

10
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 FOTO HERBARIUM


4.1.1 Cyperus kyllinga Endl. (Teki udel-udelan)

11
4.1.2 Jaminum sambac (Bunga melati putih)

12
13
4.1.3 Hibiscus rosa-sinensis L. (Bunga kembang sepatu)

14
15
4.2 DESKRIPSI
4.2.1 Cyperus kyllinga Endl. (Teki udel-udelan)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus kyllinga Endl.

Deskripsi Teki Udel-Udelan

a. Akar

Akar rimpang yang dimiliki oleh teki ini adalah berwarna


merah. Teki udel-udelan merupakan rimpang pendek yang beruas
teratur. Akar Teki udel-udelan memiliki percabangan yang merayap.
Akarnya merupakan sistem percabangan serabuut. Berbentuk kecil-
kecil seperti benang.

b. Batang

Batang Teki udel-udelan ini berbentuk segitika yang tajam dengan


tinggi batang 0,1-0,5 m. Warna pada batang Teki udel-udelan ini
biasanya berwarna hijau dan tidak memiliki percabangan. Permukaan
batang licin dengan arah tumbuh yang tegak lurus dan batangnya
merupakan rumput (calmus).

c. Daun

Daun Teki udel-udelan ini memiliki panjang 20-35 cm dengan


bentuk garis sempi. Lebar daun ini sekitar 2-4 mm, dan juga terdapat
daun pembalut yang menutupi pelepah dan bangkol semu yang
berbentuk kerucut. Tepi daunnya beringgit dengan pangkal daun yang
agak lancip dan ujung daun agak runcing.

16
d. Bunga

Bunga Teki udel-udelan ini berbentuk bulat dan berwarna putih.


Bunga Teki udel-udelan ini biasanya duduk di ujung pucuk dan
terdapat banyak bulir. Bungannya terbentuk di ujung batang dan
terdiri dari 1-4 kepala bunga yang kompak.

e. Buah

Buah Teki udel-udelan ini berbentuk bulat telur dengan panjang 3-


4 mm. Buahnya berwarna cokelat muda serta berjerawat halus. Buah
ini telettak di tengah-tengah daun dan buah dan buahnya merupakan
buah ganda dengan bintik hitam.

f. Biji

Bijinya memiliki satu keping biji. Biji keping ini mengan dung
endosperm. Bijinya berwarna kehijauan,bentuk bijinya agak pipih
dengan permukaan biji yang rata. Setelah masak buah ini akan terlepas
dari bakal buahnya
g. Habitus
Herba menahun

h. Habitat
Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindung dari
sinar matahari dan pada ketinggian 1-1000 m dpl pada bermacam-
macam tanah.

i. Perbanyakan

Perbanyakan dapat secara generatif, dengan biji dan vegetative


rimpang (stolon ).
j. Pengendalian
Dengan cara kimiawi, 2 lb MSMA ditambah 1 lb 2,4-D dan 1Pt
Surfactant dalam 40 galon air diberikan dalam interval satuminggu
atau penyemprotan Roundup dosis 100-120 setiap 15 liter air atau
paracol dosis 100-120 cc tiap 15 liter air.

Manfaat Teki Udel-Udelan

17
1. Membantu meredakan batuk

Batuk merupakan respon alami tubuh pada sistem pertahanan saluran


pernafasan apabila terdapat gangguan dari luar guna membersihkan
lendir maupun penyebab iritasi. Ada beberapa penyebab batuk, antara
lain penyakit jangka panjang, alergi, GERD, cairan hidung yang
menetes ke tengorokan, rokok,paparan debu, asap maupun senyawa
kimia. Adapun jenis batuk yang dapat diobati dengan jukut pendul
antara lain batuk rejan dan bronkitis.

Cara penggunaan:

• Ambil sebanyak 60 gram jukut pendul dan cuci dengan air


mengalir.
• Rebus jukut pendl ke dalam 3 gelas air hingga tersisa satu gelas air
saja
• Biarkan air rebusan dingin dan minum setelah sarapan dan setelah
makan malam

2. Membantu mengobati malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit mematikan yang ditularkan


oleh nyamuk. untuk membantu mengobati malaria, konon banyak ahli
herbal yang menyarankan menggunakan jukut pendul sebagai obat
herbal.

Cara penggunaan:

• Ambil sebanyak 30 gram jukut pendul, cuci bersih


• Tumbuk jukut pendul dan peras untuk diambil sarinya
• Minum air perasan jukut pendul secara rutin hingga gejala
penyakit malaria berangsur hilang
3. Membantu mengatasi disentri

Disentri merupakan infeksi pada usus yang dapat menyebabkan diare


yang disertai dengan keluarnya darah maupun lendir. Salah satu cara
alami yang dapat digunakan untuk membantu mengobati disentri yaitu
dengan cara mengkonsumsi daun jukut pendul.

18
Cara penggunaan:

• Ambil sebanyak 45 gram jukut pendul segar dan cuci bersih


• Olah jukut pendul bersama gula pasir dan sedikit air dengan cara
di tim
• Setelah 60 menit, angkat kemudian konsumsi airnya pada setiap
pagi
4. Membantu mengobati urin berlemak

Manfaat lain dari jukut pendul adalah membantu mengobati urin yang
mengandung lemak.

Cara penggunaan:

• Siapkan buah lengkeng dan jukut pendul dengan masing-masing


60 gram

• Rebus kedua bahan dalam air sebanyak 500 ml dengan api kecil
hingga tersisa 250 ml
• Setelah selesai, angkat dan minum sebanyak ½ gelas air rebusan
pada pagi dan petang hari
5. Membantu mengobati penyakit kuning

Penyakit kuning merupakan penyakit yang ditimbulkan dari sel darah


merah yang menumpuk dan tumpah. Penyakit ini ditandai dengan
menguningnya kulit,bagian putih mata serta membrane mukrosa
hidung dan mulut. Jukut pendul merupakan salah satu obat rumahan
yang dapat digunakan untuk membantu mengobatinya.

• Ambil sebanyak 50 gram jukut pendul, cuci bersih


• Tumbuk jukut pendul kemudian minum airnya hingga gejala
penyakit kuning hilang
6. Rematik (gout)

Rematik merupakan penyakti yang dapat menyebabkan nyeri pada


anggota gerak terutama sendi. Penyakit ini sangatlah mengganggu.
Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan jukut pendul untuk
mengatasinya.

19
Caranya:

• Ambil sebanyak 50 gram jukut pendul segar dan cuci bersih


• Tumbuk jukut pendul kemudian peras airnya
• Konsumsi airnya secara teratur hingga gejala rematik semakin
berkurang
7. Membantu mengobati gatal pada kulit

Gatal pada kulit yang dapat disebabkan ole alergi sangatlah


mengganggu aktivitas sehari-hari. apabila kulit terasa gatal, salah satu
solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan jukut
pendul.

Cara menggunakan:

• Ambil beberapa jukut pendul, cuci bersih kemudian tumbuk


hingga lumat

• Peras airnya kemudian konsumsi untuk membantu mengatasi gatal


• Gunakan sebagian air perasan untuk mencuci bagian tubuh yang
gatal
8. Sakit perut karena peredaran darah tidak lancar

Manfaat lajn dari jukut pendul adalah untuk mengobati Sakit perut
karena peredaran darah tidak lancar.

Cara menggunakan:

• Ambil sebanyak 30 gr jukut pendul segar, cuci, godok kemudian


minum secara teratur

Selain itu, jukut pendul juga dapat digunakan untuk mengobati


beberapa penyakit berikut.

1. Membantu menurunkann kolesterol


2. Membantu menghentikan pendarahan
3. Sebagai anti alergi
4. Obat borok
5. Membantu mengatasi jamur di kulit

20
6. Sebagai anti inflamasi
7. Membantu meredakan nyeri
8. Membantu antipiretik untuk menurunkan demam
9. Bersifat diuretic untuk melancarkan saluran kemih
10. Membantu menjaga ginjal dan mencegah infeksi saluran kemih
11. Membantu mencegah masuk angin

Kandungan Kimia
Teki udel-udelan ternyata memiliki kandungan zat yang cukup berguna
bagi tubuh manusia. Diantara kandungan zat yang terdapat dalam teki
udel-udelan antara lain minyak terbang. Selain itu, jukut pendul juga
memilii efek farmakologis seperti diuretil, anti inflamasi, antipiretik,
ekspektoran dan antitusif.

4.2.2 Jaminum sambac L. (Bunga melati putih)


Klasifikasi
• Kingdom : Plante
• Divisi : Spermatophyta
• Sub Divisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Oleales
• Famili : Oleaceae
• Genus : Jasminum
• Spesies : Jasminum sambac L.

Deskripsi Melati Putih


✓ Bunga
Bunga pada melati awalnya akan berbentuk seperti terompet, dan
berwarna merah tua terlebih sebelum mekar, tergantung dari jenis dan
spesiesnya. Setelah bunga mekar, warnanya akan berubah menjadi
putih dan memberi aroma yang harum.

21
Pada bunga melati terdapat susunan mahkota yang berbeda, yaitu bisa
berbentuk tunggal dan juga bisa berbentuk ganda. Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa bunga melati merupakan bunga majemuk, sama
seperti morfologi bunga mawar yang mana susunan bunganya
menyirip berhadapan.
✓ Daun
Daun yang dimiliki oleh tanaman melati berbentuk bulat oval dengan
panjang sekitar 2 sampai 10 cm dan lebar sekitar 1,5 sampai 6 cm,
tergantung dari jenisnya. Pada bagian tepi daun tidak rata dan sedikit
bergelombang dengan posisi menyirip.
Pada bagian pangkal daun memiliki bentuk setengah lingkaran yang
cukup unik karena permukaan daunnya terlihat cerah mengkilap
seperti kaca dan pada bagian batang daun memiliki kedudukan yang
saling berhadapan sama seperti halaman buku.

✓ Batang
Batang dari tanaman melati merupakan jenis batang semak yang
memiliki tinggi kurang dari 5m. Batang tanaman melati berwarna
coklat dengan bentuk bulat sampai segi empat dengan banyak cabang.
Selain itu pada bagian permukaan batang terdapat bulu halus dengan
presentase 10%, yang artinya sangat jarang ditemukan pada bunga
melati dilingkungan sekitar. Batang dari tanaman melati tergolong
cukup lentur dan mudah patah sehingga mudah untuk dipetik.
✓ Akar
Melati merupakan tanaman parennial, yaitu tanaman yang dapat
tumbuh lebih dari satu tahun serta memiliki ketinggian 0,5 sampai 2
meter, sehingga melati membutuhkan akar yang kuat. Akar yang
dimiliki oleh tanaman melati merupakan jenis akar tunggang yang
bercabang, dimana akar ini diperkirakan dapat menopang tanaman
sampai ketinggian kurang lebih 5 m.

22
Cabang akar bunga melati dapat menyebar ke berbagai arah sampai
kedalaman 40-80 cm yang ada diatas permukaan tanah serta dapat
memunculkan tunas melati yang baru.

Manfaat Melati Putih


a. Mengobati jerawat
Bunga pada tanaman melati memiliki khasiat untuk mengobati jerawat
pada wajah atau bagian tubuh lainnya. Kandungan antibakteri yang
terdapat pada bunga melati mampu mengatasi masalah jerawat dikulit.
Bunga melati dapat diolah menjadi masker wajah dengan cara siapkan
bunga melati yang sudah bersih secukupnya lalu tumbuk hingga halus
dan oleskan pada wajah yang berjerawat, tunggu 10 sampai 15 menit,
setelah itu bersihkan menggunakan air hangat. Lakukan secara rutin
untuk mendapatkan hasil yang maksimal
b. Mencegah penuaan dini
Dengan meminum secangkir teh melati setiap hari dipercaya mampu
menghambat penuaan dini terutama pada wanita. Bunga melati
mengandung antioksidan yang dipercaya mampu mencegah
kerusakan pada kulit sehingga kulit terlihat lebih awet muda.
c. Menghaluskan kulit
Sejak zaman dahulu, bunga melati dipercaya dapat dijadikan bahan
kecantikan seperti menghaluskan kulit tubuh. Zaman sekarang sudah
banyak ditemukan perawatan kecantikan menggunakan bunga melati
seperti contoh lulur ekstrak bunga melati.
Namun saat ini lulur bunga melati dapat dibuat sendiri dirumah. Cara
membuatnya yaitu dengan menyiapkan bunga melati secukupnya, lalu
tumbuk hingga halus, campurkan sedikit minyak zaitun atau air
mawar sedikit saja lalu oleskan keseluruh tubuh dan gosok-gosok
sampai sel-sel kulit mati rontok. Lakukan perawatan ini seminggu dua
kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
d. Mengobati sesak napas

23
Daun pada tanaman melati dipercaya mampu mengobati sesak napas.
Cara membuatnya yaitu dengan menyiapkan 15-20 daun bunga melati
yang sudah dicuci bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air dan seduh
ketika masih hangat. Minum ramuan ini 2 kali sehari untuk
mendapatkan hasil terbaik.
e. Mengurangi produksi ASI berlebihan
Banyak perempuan menghasilkan ASI berlebih saat masih menyusui.
Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, gunakan daun bunga melati
agar produksi ASI dapat terkendali. Cara membuatnya yaitu dengan
menumbuk daun bunga melati hingga halus, lalu tempelkan tumbukan
daun melati kedaerah buah dada. Lakukan hal ini setiap hari sebelum
mandi.

f. Mencegah Kolesterol Tinggi


Didalam tubuh manusia terdapat 2 macam kolesterol, yaitu kolesterol
baik dan buruk. Apabila dalam tubuh terdapat lebih banyak kolesterol
buruk dibandingkan kolesterol baik, maka kemungkinan ada
penyumbatan darah dalam tubuh yang apabila tidak segera ditangani
maka akan menyebabkan penyakit stroke.
Untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan pencegahan dengan
cara mengkonsumsi teh dari bunga melati yang dapat menurunkan
kadar LDL (kolesterol jahat).

Kandungan Kimia
Komposisi komponen kimia terdiri dari lynalol (2,9%), benzyl acetat
(46,8%), methyl salicilat (24,4%), benzyl alcohol (1,3%), Z. jasmone
(20,2%), neurol idol (2,7%), dan indole (1,7%).

4.2.3 Hibiscus rosa-sinensis L. (Bunga kembang sepatu)


Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae

24
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

Deskripsi Kembang Sepatu

- Habitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.

- Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu


setelah tua putih kotor.

- Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul,


panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.

- Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk


lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima
belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari
banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung,
merah.

- Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua
coklat.

- Biji : Pipih, putih.

- Akar : Tunggang, coklat muda.

Manfaat Kembang Sepatu


a. Menyembuhkan Sakit Kepala
Kandungan nutrisi dalam tanaman ini berkhasiat untuk meredakan dan
mengatasi sakit kepala. Agar lebih efektif, rebus saja daun kembang
sepatu dan airnya gunakan untuk diminum dan sebagai kompres.
b. Mengatasi Penyakit Gondokan

25
Penyakit gondokan atau gondok terjadi karena pembesaran kelenjar
tiroid di sekitar leher. Penyakit ini bisa diatasi dengan herbal ini.
Caranya, rebus saja bagian akar tanaman dan gunakan airnya untuk
kompres.
c. Mengatasi Demam dan Panas Tinggi
Pengobatan tradisional juga kerap mengambil manfaat kembang
sepatu untuk meredakan dan mengatasi demam maupun panas tinggi.
Anda bisa rebus akar herbal ini lalu saring dan minumkan airnya ke
orang yang sakit.
d. Mengusir Racun
Teh kelopak bunga kembang sepatu yang kaya anti-oksidan sangat
berguna untuk mengeluarkan dan membuang racun dari dalam tubuh.
Minuman ini juga ampuh menangkal kanker dan kadar
kolesterol darah.
e. Mengatasi Batuk dan Sariawan
Manfaat kembang sepatu juga telah lama dipraktekkan para orang tua
untuk meredakan sariawan maupun batuk. Untuk itu Anda bisa
merebus beberapa lembar daun tanaman ini dan minum airnya.
f. Mengatasi Bronkhitis
Kandungan meneral dalam tanaman kembang sepatu juga ampuh
mengatasi peradangan pada bronchus (bronkhitis). Anda bisa minum
teh herbal ini dengan merebus bunga kembang sepatu dan minum
airnya.

g. Membuat Kulit Lebih Cantik dan Sehat


Manfaat kembang sepatu untuk wajah dari kandungan zat minyaknya
yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati, membersihkan wajah
dan menghaluskan. Sifat anti inflamasinya juga ampuh mengusir
jerawat dan menangkal penuaan dini.
h. Mengatasi Penyakit Gonorrhea
Penyakit kencing nanah (Gonorrhea) juga bisa diatasi dengan herbal
ampuh ini. Rebus saja bagian bunganya yang indah lalu saring dan

26
minum airnya. Kandngan zat aktifnya berkhasiat menyembuhkan
penyakit berbahaya ini.
i. Meredakan Premenstrual Syndrom (PMS)
Manfaat kembang sepatu pun ternyata berguna untuk kesehatan kaum
hawa. Premenstrual Syndrom (PMS) atau gangguan saat menstruasi
yang kerap dialami wanita bisa diatasi dengan tanaman hias ini.
Kandungan bunga kembang sepatu yang bersifat menenangkan
ampuh untuk meredakannya.

Kandungan Kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa-sinensis L. mengandung flavonoida.
Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga
mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin,
skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.

27
BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah


dilaksanakan adalah :
1. Herbarium merupakan salah satu teknik atau cara untuk melindungi spesies
langka dengan mengawetkannya dan sering dikatakan sebagai taman botani.
2. Umumnya herbarium memakai tanaman obat-obatan, namun teki udel-
udelan, melati putih, dan kembang sepatu juga bisa dijadikan herbarium
karena sebagian dari spesies gulma termasuk ke dalam tumbuhan obat-
obatan.
3. Untuk pengawetan herbarium, diperlukannya etanol (alkohol) 70%
sehingga sampel tidak mudah patah dan rusak.
4. Hal yang perlu diperhatikan sebelum perendaman dalam pembuatan
herbarium adalah ketika hendak membasahkan sampel dengan etanol,
sampel harus dalam keadaan bersih dari sisa-sisa tanah yang menempel.
5. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan
kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat, membutuhkan
biaya besar dan tidak dapat diakses dari jarak jauh

6. Herbarium dikeringkan selama 2 minggu agar hasilnya maksimal.

5.2 SARAN
Dalam pembuatan herbarium kering, sebaiknya tidak dikeringkan
terpapar langsungdi bawah sinar matahari, sebaiknya ditutup atasnya
menggunakan kertas karena struktur yang dihasilkan akan lebih bagus dan
wanranya tidak terlalu “gosong”

28
DAFTAR PUSTAKA

http://apotekqu.com/blog/manfaat-daun-jukut-pendul-pada-kesehatan/

https://www.harapanrakyat.com/2019/12/manfaat-kembang-sepatu/

https://dosenpertanian.com/tanaman-melati/

https://rimbakita.com/bunga-melati/

https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=217

https://www.coursehero.com/file/p7bnjvh/9-Cyperus-kyllingia-a-Identifikasi-
Nama-latin-Cyperus-kyllingia-Nama-umum-Nut/

http://herbariumngayogyokarto.blogspot.com/2016/05/cyperus-kyllingia.html

https://www.academia.edu/15784525/LAPORAN_PRAKTIKUM_MEMBUAT_
HERBARIUM

http://laporanherbarium.blogspot.com/2013/04/laporan-herbarium.html

http://blogmulkan.blogspot.com/2013/12/cyperus-kyllinga.html

Fitmawati, Sofiyanti, Neri dan Kholifah, Sri Nur. 2020. Sistematika tumbuhan.
Pekanbaru: Taman Karya

29

Anda mungkin juga menyukai