Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BOTANI

Disusun oleh:
Desra Nurhasanah
2001010

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaituNabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan laporan
ini guna memenuhi tugas dari mata BOTANI FARMASI.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untukitu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak khususnya kepadadosen mata kuliah Botani farmasi yang telah
membimbing dalam menulis laporam ini. Demikian makalah ini saya buat, semoga laporan ini
dapat bermanfaat.Terimakasih

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat............................................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 2


2.1 Tentang Herbarium ........................................................................................................................ 3
BAB III ..................................................................................................................................................... 4
3.1 Waktu dan tempat.................... ......................................................................................................5

3.2 Alat dan bahan......... .......................................................................................................................6

3.3 Prosedur............... ..........................................................................................................................7

BAB IV...........................................................................................................................................................8

4.1 Foto herbarium................................................................................................................................9

4.2 Klasifikasi .....................................................................................................................................10

4.3 Manfaat ........................................................................................................................................11

BAB 5..........................................................................................................................................................12

Kesimpulan..........................................................................................................................................12

Saran ..................................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700)
untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550) seorang
Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan
tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai
koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam
buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium
Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003).
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan
penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek tersebut. Perlu
ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara pembuatan awetan.
Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat
dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi, tergantung sifat
objeknya. Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan
awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering
berupa herbarium (Suyitno, 2004).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit
atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang,
daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus.
Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun,
batang, bunga dan akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair
dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan
herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik
mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti.

1.2 Tujuan
 Mahasiswa dapat membuat koleksi herbarium
 Untuk mengetahui cara pembuatan herbarium?
 Untuk mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi?
1.3 manfaat
 Agar dapat membuat herbarium
 mengetahui cara pembuatan herbarium yang baik

BAB 2

Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Herbarium
Herbarium mempunyai dua pengertian pertama yaitu tempat untuk penyimpanan spesimen
herbarium yang telah diproses dengan baik dan benar, dilengkapi dengan fasilitas pendukung
seperti perpustakaan, peralatan dan ruang studi. Pengertian kedua herbarium yaitu sebagai
material adalah berupa koleksi tumbuhan yang telah dikeringkan di label dan dimounting dan
disimpan dengan baik di herbarium. Tujuan utama dari pengoleksian dan pengawetan herbarium
adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga memiliki
informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi (Antoni, 2015).

Herbarium berasal dari kata ”hortus dan botanicus” artinya kebun botani yang dikeringkan.
Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi
tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur
tertentu dan memiliki kriteria-kriteria tersendiri (Widiyantini, dkk., 2014).

B. Fungsi Herbarium

Fungsi dari herbarium antara lain sebagai bahan dasar untuk studi flora dan vegetasi karena pada
label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut, bukti nyata bahwa
tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan yang
dimaksud, sarana yang penting dalam identifikasi tumbuhan, penyimpan bahan acuan, wasit
nama yang benar dan bank data. Berdasarkan penggunaannya herbarium dibedakan menjadi 4
tipe utama yaitu umum (internasional), nasional (regional), lokal dan khusus. Tipe-tipe tersebut
antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan (Murni, 2015).

C. Jenis-Jenis Herbarium

Herbarium dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pembuatannya yaitu herbarium basah
dan herbarium kering. Herbarium basah adalah spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan
disimpan dalam larutan yang dibuat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-
beda. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun
tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan
pada saat determinasi selanjutnya (Hastuti, 2012).

D. Teknik Pembuatan Herbarium

Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium yaitu cara basah dan cara kering.
Langkah-langkah pembuatan herbarium dengan cara basah yaitu setelah material herbarium
diberi label dimasukkan kedalam lipatan ketas koran lalu dimuat dalam kantong plastik.
Herbarium yang telah disimpan dalam kantong plastik disiram alkohol 70% atau spritus hingga
seluruh bagian tumbuhan tersiram secara merata, lalu ditutup rapat menggunakan selotip.
Pembuatan herbarium menggunakan cara kering dapat dilakukan dengan 2 macam proses yaitu
pengeringan langsung dan pengeringan bertahap. Pengeringan langsung yaitu tumpukan material
herbarium dipres dalam sasak lalu dikeringkan diatas tungku atau dalam oven, sedangkan
pengeringan bertahap adalah material herbarium dicelup terlebih dahulu didalam air mendidih
sekitar 3 menit lalu dipres dan dikeringkan diatas tungku pengeringan (Onrizal, 2005).

BAB 3

METODE
A.Waktu dan tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari senin tanggal 30 bulan November 2020 pada jam 14.00-16.30
sore,bertepatan di sekitaran kampus STIFAR RIAU.

B.Alat dan bahan

1. Gunting
2. Kertas herbarium
3. Lem
4. Kardus
5. Benang
6. Koran
7. Tumbuhan
8. Alkohol
9. Etiket gantung
10. Etiket tempel

C.Prosedur

1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat herbarium.

2. Mencari dan memilih tumbuhan yang akan diherbariumkan sebanyak tiga spesies di
sekitaran kampus stifar riau.

3. Mencatat ciri-ciri tumbuhan dan mengambil gambarnya

4. Mencabut tumbuhan dan menyimpannya didalam kantong plastik.

5. Menyemprotkan alkohol keseluruh bagian tumbuhan.

6. Menempatkan tumbuhan di atas koran lalu menempelkan selotip pada bagian-bagian


tertentu tumbuhan agar posisinya tetap

7. Menyimpan tumbuhan pada sasak dan diikat menggunakan tali agar pres.

8. Mengeringkan tumbuhan dengan sinar matahari

9. Menempelkannya pada kertas herbarium

10. Mendeskripsikan tumbuhan tersebut.

11. Membuat laporan.


BAB 4

HASIL
A.Foto/gambar herbarium
B.Deskripsi tumbuhan

1. Jasminum sambac L.

Bentuk daun melati oval,batang melati termasuk kedalam jenis semak,dan bunga melati
berbentuk terompet.

2. Hibiscus rosa sinensis

Tumbuhan kembang sepatu termasuk perdu,daun Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing,bunga
tunggal berbentuk terompet.

C.klasifikasi

1. Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

2. Kingdom : Plante

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genu : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac L.


D.Manfaat dan kandungan kimia

1.jasminum sambac/melati

Mencegah penuaan, zat antioksidan dalam bunga melati dapat menghambat pertumbuhan
kerutan di kulit penyebab penuaan timbulnya kerutan.

Kandungan kimia:

Melati memiliki karakteristik senyawa kimia, yaitu senyawa kimia yang sangat besar
manfaatnya. Skrining fitokimia yang dilakukan oleh Rastogi dan Mehrotra pada tahun 1989
melaporkan adanya kandungan 3- hexenol, 2-vinylpyridine, Indol, Myrcene, Geranyl
linalool, Alpha terphenol, Beta therpenol, Linalyl acetate, Nerolidol, Phytol,
Isophytol, Farnesol, Eugenol, Benzyl alcohol, Methyl benzoate, Benzyl cyanide, Benzyl
acetat, Methyl anilate, Cis-jasmone, Methyl N-

9mthylantheranilate, Vanillin, Cis-hexenylbenzoate, Asam benzoate, Mthylpalmitate,


Mthylpalmitate, Mthyl linoleat, 8,9-dihydrojasminin, dan Linalool (Maghfiroh, 2014).

2. Hibiscus rosa sinensis L./kembang sepatu

Kembang sepatu bisa bermanfaat sebagai anti inflamasi, diuretic, analgesic, ekspektoran, batuk,
demam (obat luar), meringankan efek infeksi saluran kemih, meringankan nyeri haid,
menurunkan berat badan, sampai ada yang memercayainya dapat cegah kanker.

Kandungan kimia:

Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya
juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga
mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.
BAB 5

Kesimpulan

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan
tersebut,herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai lembaga
dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data,kelebihan dari herbarium kering adalah dapat
bertahan lama sedangkan kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat,
membutuhkan biaya besar dan tidak dapat diakses dari jarak jauh, waktu yang diperlukan untuk
melakukan pembuatan herbarium minimal selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang
baik.Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan herbarium,
tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu.

Saran

Ketika praktikum mendengarkan pengarahan dari dosen atau asisten dosen agar jika
mengerjakan tidak kebingungan,melengkapi alat alat untuk keperluan praktikum yang
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://laporanbiologi12.blogspot.com/2018/11/laporan-herbarium.html

http://eprints.umbjm.ac.id/156/3/BAB%202.pdf

https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=217

http://laporanherbarium.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai