OLEH :
Nita Dwihapsari
2020010108016
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Mini Riset tentang
Pembuatan Specimen Tumbuhan Lumut Dan Paku.
Mini Riset ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini Riset ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Mini Riset ini.
Terlepas dari itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki Mini Riset yang selanjutnya akan saya susun.
Akhir kata saya berharap semoga Mini Riset ini dapat memberikan manfaat maupun
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Pembuatan Specimen
Tumbuhan Lumut Dan Paku.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Metode......................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di pepohonan,
bebatuan atau di atas tanah. Umumnya lumut berwarna hijau dengan bulu-bulu halus
yang terdapat disetiap bagian tumbuhnya. Sebagian orang mungkin menganggap
tumbuhan lumut sebagai tumbuhan penggangu yang tidak berguna mengingat
tumbuhnya sering di tempat-tempat yang tidak layak. Padahal sadar atau tidak ternyata
manfaat tumbuhan lumut cukup banyak baik bagi tumbuhan lain, lingkungan di
sekitarnya, bahkan untuk manusia khususnya untuk pengobatan.Biasanya tumbuhan
lumut ini tumbuh lebih dulu di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh di
area tersebut, itu sebabnya lumut disebut tumbuhan pelopor.
4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada mini
riset ini adalah : Bagaimana cara pembuatan specimen herbarium tumbuham paku dan
lumut?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka yang menjadi
tujuan pada mini riset ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan
specimen herbarium tumbuhan lumut dan paku.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Herbarium
Fungsi Herbarium
Sebagai bahan dasar untuk studi flora dan vegetasi karena pada label
herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut.
Sebagai bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau
tempat dilakukan koleksi tumbuhan dimaksud.
Sebagai sarana yang penting dalam identifikasi tumbuhan.
Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi
tumbuhan bagi para ahli taksonomi,ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam
konservasi alam.
Sebagai lembaga dokumentasi merupakan koleksi yang mempunyai nilai
sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang
mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.
Sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran
Sebagai bukti adanya keanekaragaman.
6
biasanya dilakukan dengan sinar matahari, kecuali bila ada pertimbangan-
pertimbangan lain misalnya keadaan cuaca.
7
• Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam
gametangium betina. Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi
arkegonium.
2. Paku heterospor, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan jenis
dan ukuran yang berbeda,spora berukuran besar yang disebut makrospora dan
spora yang berukuran kecil disebut mikrospora. Paku heterospor ditemukan
pada tumbuhan paku sampan (Salvinia natans), dan Paku Rane (Selaginella
wildenwoii).
3. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang memilki ukuran yang sama
tetapi jenisnya berbeda, seperti ditemukan pada tumbuhan Paku Ekor Kuda
(Equisetum debile).
1. Kelas Psilophytinae
2. Kelas Lycopodinae
3. Kelas Equisetinae
4. Kelas Filicinae
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
pada habitatnya dengan menggunakan teknik porpusive sampling yang
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya
waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar
dan jauh.
mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena
sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Pengambilan
1. Botol bekas yang terbuat dari kaca dan tidak ada lekukan (botol nercafee,
botol selai )
2. Spesimen Lumut (mis: Marchantia);
3. Formika (jika tidak ada dapat diganti dengan mika, namun usahakan mika
tidak terlalu lentur);
4. Larutan pengawet (FAA : Formalin, Alkohol, Asetat + CuSO4)
5. Bor Listrik Kecil;
6. Senar Pancing;
7. Gunting;
8. Sekop untuk mengambil spesimen;
9. Spidol.
10
b. Alat Dan Bahan Penelitian Tumbuhan Paku
No Nama Juml
Alat ah
1 Kamera 1 buah
2 Penggaris 2 buah
3 Meteran 1 buah
4 Pisau 1 buah
5 Gunting 2 buah
6 Kantong plastic 10 buah
7 Patok 10 buah
8 Tali rapia 1 gulung
9 Alat tulis 1 buah
Tempat Jumlah
N Spesi p ∑
o. Pengambil es Spesies i
11
an 2
12
3 … … … …
4 … … … …
5 … … … …
D … … … …
st.
Juml … …
ah
diawetkan dengan larutan FAA yang sudah disediakan, kemudian diproses lebih
lanjut untuk dijadikan herbarium basah yang dapat disimpan dan dikoleksi untuk
13
6. Ikat spesimen dengan senar pancing pada formika yang telah dilubangi secara
hati-hati agar organ yang ingin ditunjukkan tidak rusak;
7. Kemudian isilah botol dengan larutan pengawet sampai penuh dan tutuplah
botol dengan rapat;
8. Awetan basah Lumut siap digunakan. jika sudah jadi, maka awetan tersebut
terlihat seperti gambar di bawah.
14
c. Spesimen tumbuhan paku-pakuan yang sudah kering kemudian disemprotkan
dengan alkohol 70% atau bisa juga dilap menggunakan kapas yang sudah diberi
alkohol 70%.
d. Spesimen tumbuhan paku-pakuan yang sudah disemprot kemudian diletakkan
pada kertas Koran dan dilem dengan menggunakan isolasi dan dilapisi lagi dengan
kertas Koran, kemudian dimasukkan kedalam buku yang tebal untuk dipres dan
ditumpangi lagi dengan buku-buku yang tebal lainnya dan berat. Tumbuhan
dikatakan kering apabila sudah kaku dan tidak terasa dingin.
e. Herbarium yang sudah jadi atau diawetkan disimpan pada gabus yang berukuran 1
m, lalu dipasang label yang berisi semua informasi yang telah diperoleh dari
tumbuhan pau-pakuan tersebut. Informasi yang berada dilabel antara lain:
1) No urut :
2) Nama kolektor :
3) Nama daerah :
4) Tempat pengambilan :
5) Tanggal pengambilan :
6) Habitat :
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar A :
b. Ciri-ciri
i. Filoid berupa lembaran menyerupai daun
ii. Thallus seperti pita
iii. Mempunyai kutikula pada permukaan atas thallus
16
iv. Berumah satu
v. Kaliptra berbentuk bulat
Gambar B :
Gambar C :
17
4.) Pembahasan pengamatan tumbuhan paku :
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Familia : Dryopteridaceae
Genus : Dryopteris
Spesies : Dryopteris filixmas
b) Ciri-ciri
i. Apex meruncing, sisi daun bergerigi, daun sporofil
ii. Sorus bulat atau lonjong, kebanyakan terletak pada tengah-
tengah urat bagian bawah daun
iii. Akar serabut
18
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan lumut dan paku merupakan salah satu materi taksonomi
tumbuhan rendah yang dapat dibuat herbarium. Adapun tujuan pembuatan yaitu
untuk koleksi, penambahan ilmu pengetahuan, dan sekaligus mengenal lebih dekat
tentang tumbuhan paku termasuk klasifikasi maupun cirri-cirinya.
5.2 Saran
Demikianlah mini riset yang dapat saya buat, sebagaimana saya menyadari
dalam pembuatan mini riset ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
kebaikan mini riset berikutnya. Semoga mini riset ini bermanfaat bagi kita semua,
Aamiin.
19
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
De La Cruz, AA. (1995), Spesimen Biologi. Pembuatan dan Pengawet-an Terjemahan oleh
Dwi Suryanto, USAID-Jakarta-Indonesia. Jakarta
eprints.ung.ac.id/4853/5/2013-1-84205-431409080-bab2-
31072013053655.pdf http://eprints.uny.ac.id/9199/3/bab%202%20-
%2008308144024.pdf.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001
122-
ENI_NURAENI/BAHAN_AJAR/PTERIDOPHYTA.pdf
http://repository.ut.ac.id
20