Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANATOMI TUMBUHAN
“KARAKTERISTIK AKAR, PERBEDAAN AKAR DIKOTIL DAN
MONOKOTIL”

Dosen Pengampuh:
Wa Alimuna,S.P.,M.Sc

Disusun oleh Kelompok 3:

 GISKA VIOLA AMARISKA 2020010108020


 NITA DWIHAPSARI 2020010108016
 INDRIYANI 2020010108017
 EPRIANTI 2020010108018

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KARAKTERISTIK AKAR, PERBEDAAN AKAR DIKOTIL DAN MONOKOTIL” guna
memenuhi tugas ‘Anatomi Tumbuhan’ yang diberikan oleh Ibu Wa Alimuna,S.P.,M.Sc
dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunannya, bahasa yang kami gunakan, maupun penulisannya. Makalah ini juga di buat
berdasarkan referensi dari beberapa jurnal Oleh karena itu kami sangat menghargai kritik dan
saran agar kami bisa membangun atau memperbaiki makalah kami menjadi lebih baik
kedepannya.

Kendari, 15 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

A. Karakteristik Akar................................................................................................... 2

B. Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil................................................................... 3

C. Struktur Anatomi Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil..................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7

B. Saran......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan dibagian bawah, biasanya
berkembang dibawah permukaan tanah meskipun adapula akar yang tumbuh di
udara .Akar tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh
bagian tumbuhan. Akar adalah kelanjutan sumbu tumbuhan.  Akar bagi tumbuhan
mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah dan pada tumbuhan tertentu berfungsi
sebagai alat penimbun makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi
sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif. Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan
permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas
daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung
akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka
pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru,
sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar
tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh
faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembaban
tanah. Pada gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar
menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran kecil yang disebut akar tunggang.
Pada monokotil,akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera
mongering,akar ini dinamakan akar serabut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik akar?
2. Apa perbedaan akar dikotil dan monokotil?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui karakteristik akar?
2. Untuk mengetahui perbedaan akar dikotil dan monokotil?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Akar
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Tumbuh di dalam tanah menuju ke pusat bumi.
2. Akar tidak memiliki buku dan ruas.
3. Tidak berwarna hijau.
4. Aktif melakukan pertumbuhan.
5. Berbentuk meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan adalah untuk
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. Menyerap air dan unsur hara yang terkandung dalam air yang ada dalam tanah.
3. Mengangkut air dan unsur hara ke batang dan daun.
4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk menimbun makanan dalam bentuk umbi
bakar.
Akar Dengan Fungsi Khusus
1) Akar Udara (Radix Aereus)
Akar udara disebut juga akar gantung yang keluar dari bagian-bagian di atas
tanah. Biasanya mengantung ke udara dan tumbuh diatas tanah, bergantung pada
tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang
sampai 30 meter. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong
menyerap air dan zat gas dari udara. Akar gantung dapat ditemukan pada anggrek
kalajengking (Aracehanis flas-aeris) dan beringin (ficus benjamina).
2) Akar Penggerek (Haustorium)
Akar penggerek disebut juga akar pengisap. Akar ini merupakan akar yang
terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasite, berfungsi untuk menyerap
air atau makanan dari inangnya. Akar penggerek dapat di temukan pada benalu
(loranthus)
3) Akar Pelekat (Radix Adligans)
Merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku bantang tumbuhan memanjat.
Akar ini berfungsi untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada
(piper nigrum), sirih (Piple betle), dan arisema (Arisaema Sp.).

2
4) Akar Pembelit (Cirrchos Radicalis)
Akar ini berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk penunjangnya.
Contohnya pada vanili (Vanilla planifolia).
5) Akar Napas (Pneumathopora)
Struktur ini memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhan. Akar ini
mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pneumathopora) untuk
masuknya udara yang di perlukan dalam pernapasan. Tumbuhan yang memiliki
akar seperti ini biasanya hidup di tempat yang di dalam tanahnya sangat
kekurangan oksigen, misalnya pada pohon- pohon perepat (sonneretia Sp.) dan
kayu api (Avicennia Sp.).
6) Akar Tunjang
Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan
menunjang batang ini jangan sampai rebah. Tumbuhan yang mempumyai akar
tunjang adalah tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Contoh akar
tunjang dapat di temukan pada pohon bakau (Rhiszophora conjugate).

B. Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil


1. Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Akar (Radix) merupakan bagian pokok bagi tumbuhan,  akar  biasanya
terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju
ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya. Akar tumbuh dibagian ujung
bawah batang tanaman, disaat tumbuhan terkontaminasi dengan tanah yang lembab
ataupun air. Pada umumnya akar tanaman  dapat dibeda – bedakan atau
diidentifikasi bagian – bagiannya. Berikut Perbedaan struktur morfologi dan
anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil :
a. Struktur Anatomi Akar Dikotil
Akar dikotil memiliki dua fase pertumbuhan yaitu fase pertumbuhan
primer dan fase pertumbuhan sekunder. Ketika benih tumbuh, akar radikal
(calon akar) menjadi akar tunggang yang dikombinasikan dengan akar lateral.
Epidermis, endodermis dan korteks juga ada dalam akar dikotil, yang memiliki
fungsi dan struktur yang sama. Namun, xilem dan floem dipisahkan oleh

3
parenkim penghubung, yang kemudian menjadi jaringan pembuluh angkut.
Empulur berkurang atau terkadang tidak ada dalam akar dikotil. Dari sel-
sel perisikel dan jaringan penghubung, kambium gabus dan kambium vaskular
berasal dari fase pertumbuhan sekunder akar dikotil.
Kambium vaskular timbul antara xilem dan floem, dan membentuk sel-
sel di dalam dan di luar dari kambium. Sel yang tumbuh dalam kambium
membentuk xilem sekunder dan sel terbentuk di luar floem sekunder berupa
tanaman yang meningkatkan ketebalan akar. Dengan tekanan itu, gabus
kambium membentuk periderm. Pembentukan periderm mengikuti aktivitas
kambium pembuluh dan biasanya mulai dibentuk pertama kali dalam perisikel.
Pembentukkan floem di tempat itu mengakibatkan korteks terdorong ke luar
dan akhirnya rusak serta tanggal bersama dengan epidermis dan endodermis.
Periderm yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume dari sel
baru yang ada di sebelah dalam bertambah besar dan akhirnya periderm baru
terbentuk di bawahnya. Hal itu dapat berlangsung berulang kali hingga
mebentuk ritidom.
Kambium gabus (felogen) terdapat pada permukaan akar yang pecah
akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arah luar membentuk sel
gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk feloderm. Epiblema akar dikotil
bersifat berlapis tunggal, yang terdiri dari komponen hidup tubular. Kutikula
tidak ada pada epidermis. Rambut akar dapat ditemukan pada lapisan luar sel
eksodermis. Korteks akar monokotil seragam dan terdiri dari lapisan sel
parenkim berdinding tipis dengan ruang antar mencolok. Endodermis adalah
lapisan terdalam dari korteks yang benar-benar mengelilingi stele.
Dinding sel endodermis melintang dan radial mengandung lignin dan
suberin, disebut pita kaspari, yang membuat sel-sel ini unik dari sel-sel akar
lainya. Pita kaspari mengontrol pergerakan material dari korteks ke stele. Stele
dianggap sebagai jaringan dalam endodermis. Ini termasuk perisikel, bundel
vaskuler dan empulur. Perisikel adalah titik yang berasal dari akar lateral dan
terdiri dari sel-sel parenkim berdinding tebal. Ikatan pembuluh radial, dan
mengandung jaringan xilem dan floem. Empulur biasanya kecil, atau tidak ada
dalam akar dikotil.
Karakteristik anatomi akar dikotil adalah sebagai berikut:

4
1. Berkas xilem beragam antara 2-6 (diarch—heksarch).
2. Perisikel selain menghasilkan akar lateral juga merisetem sekunder.
3. Memiliki kambium, terjadi pertumbuhan sekunder.

b. Struktur Anatomi Akar Monokotil


Akar monokotil adalah akar adventif seperti rambut, yang tidak memiliki
akar tunggang. Akar radikal dari monokotil digantikan oleh akar adventif pada
tahap awal. Akar monokotil memiliki empulur di pusat. Dalam monokotil,
pertumbuhan sekunder tidak ada, membuat tanaman muda dan tua sama. Akar
memiliki tiga daerah yang berbeda yaitu, epidermis, korteks dan bundel
vaskuler.
Epiblema kurang lebih mirip dengan akar dikotil. Korteks monokotil
lebih kecil dan memiliki karakteristik pita kaspari pada epidermis seperti pada
epidermis dikotil. Sel endodermal tertentu yang disebut ‘sel bagian’ digunakan
untuk mentransfer air dan garam terlarut dari korteks langsung ke xilem.
Seperti pada akar dikotil, stele dari monokotil terdiri dari Perisikel, ikatan
pembuluh dan empulur. Tidak seperti pada akar dikotil, akar monokotil telah
mengembangkan empulur dengan baik.
Karakteristik anatomi akar monokotil adalah sebgai beikut:
1. Kelompok xilem banyak, poliarch, biasanya bervariasi anatara 11-20.
2. Perisikel hanya menghasilkan akar lateral.
3. Tidak memiliki kambium, tidak ada pertumbuhan sekunder.
C. Struktur Anatomi Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil

Gambar 1.2 Penampang Struktur Anatomi Perbedaan Akar dikotil dan Monokotil

5
6
Pemaparan karakteristik anatomi akar dikotil dan monokotil di atas, dapat diketahui
struktur anatomi perbedaan akar dikotil dan monokotil adalah sebagai berikut:
NO. AKAR DIKOTIL AKAR MONOKOTIL
1. Korteks yang lebih tipis. Korteks Lebih tebal.
Memiliki akar tunggang dengan akar Memiliki sistem akar adventif, ketiadaan
2.
lateral. akar tunggang.
Memiliki dua fase pertumbuhan yaitu
3. Tidak memiliki pertumbuhan sekunder.
pertumbuhan primer dan sekunder.
Pertumbuhan sekunder memiliki
kambium vaskular dan kambium
4. Tidak ada pertumbuhan sekunder.
gabus, yang berasal dari sel-
sel perisikel dan jaringan penghubung.
Memiliki empulur sangat kecil
dibandingkan dengan empulur Memiliki empulur yang signifikan di
5.
monokotil atau tidak memiliki tengah.
empulur.
Pertumbuhan kambium vaskular
Dimensi lateral akar monokotil tidak
6. menyebabkan ketebalan meningkat
meningkat.
pada akar.
Batas ujung akar dan kaliptra tidak
7. Batas ujung akar dan kaliptra jelas.
jelas.
8. Perisikel terdiri dari 1 lapis sel. Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel.
9. Mempunyai kambium. Tidak ada kambium.
Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih
10. Jumlah lengan xilem antara 2-6.
dari 12).
Letak xilem di dalam dan floem di luar
11. Letak xilem dan floem berselang-seling.
(dengan kambium sebagai pembatas).

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix).


Asal akar adalah dari akar lembaga Pada Monokotil, akar lembaga mati
(radix). Pada akar dikotil, akar kemudian pada pangkal batang akan
12.
lembaga terus tumbuh sehingga tumbuh akar-
membentuk akar tunggang. akar yang memiliki ukuran hampir sama se
hingga membentuk

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akar tumbuh dalam tanah menuju ke pusat Bumi, tidak memiliki buku dan
ruas, tidak bewarna hijau, aktif dalam pertumbuhan, berbentuk runcing agar mudah
merambat dalam tanah.
Akar berfungsi sebagai pondasi tanaman, menyerap air dan unsur hara dalam
tanah kemudian diangkut menuju batang dan daun, kadang juga dijadikan sebagai
tempat menimbun makanan berbentuk umbian. Terdapat juga akar yang memiliki
fungsi khusus seperti radix aereus, haustorium, radix adigans, cirrchos radicalis,
pneumathopora, dan akar tunjang
Perbedaan akar diktoil dan monokotil yang utama ada pada jumlah keping
bijinya. Sesuai Namanya, tumbuhan monokotil memiliki satu keping biji, sedangkan
tumbuhan dikotil memiliki dua keping biji. Adapun perbedaannya lainnya terdapat
pada ciri fisiknya pada akar, daun, batang, bunga dan pada berkas pengangkutnya.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Karakteristik Perbedaan Akar Dikotil dan
Monokotil ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang Anatomi
Tumbuhan dan dapat memanfatkannya dalam studi maupun kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Sel tumbuhan. Penerbit Pustaka : Jakarta.

Anonim. 2014. Makalah perbedaan Morfologi dan Anatomi dikotil monokotil. Sumber

http://emodjeh.blogspot.co.id/2014/01/makalah-perbedaan-morfologi-dan-

anatomi-dikotil-monokotil html. Diakses pada 2 April 2017

Ir.A.G.kartosopoetra. Biologi Dasar. Penerbit Erlangga: Jakarta

Winarsi, Hery.2007. Sel Tumbuhan. Kanisus: Yogyakarta

Yunus, A. 2009.Komunikasi Antar Sel Tumbuhan . Sumber http://askar.perikanan.umi.com

Diakses pada  01 April 2017

Anda mungkin juga menyukai