Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANATOMI AKAR

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan

Dosen Pengampu : Deni Ahmad, M.Pd.

Disusun Oleh :

Alis Azkia 201941500066


Lisa Ariyanti 201941500074
Midah Marwati 201941500073
Siti Hamdiah 201741500188

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu ilahi.

Tak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penulisan makalah ini, khususnya bapak Deni Ahmad, M.Pd selaku Dosen Mata
Kuliah Anatomi Tumbuhan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
ANATOMI AKAR

Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya,
untuk itu kami meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat.

Jakarta, 16 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................4

 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4


 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................5
 1.3 Tujuan ................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................6

 2.1 Struktur Jaringan Akar ........................................................................................6


 2.2 Jaringan Tubuh Primer dan Sekunder Akar ........................................................8
 2.3 Struktur Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil ..................................................9
 2.4 Daerah Peralihan Akar Ke Batang ....................................................................10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................12

 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................12

Daftar Pustaka ..............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.Histogenesis epidermis
akar berbeda dengan batang. Pada Spermatophyta,xilem primer pada akar bersifat
eksark,sedangkan pada batang bersifat endark.Berkas xilem dan floem pada akar tersusun
berselang-seling,sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral,bikolateral, atau
amfivasal.Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun pada
batang.Akar tidak mempunyai stomata,tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada
kesejajarannya pada batang.

Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran


tumbuhan yang hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih baik.Pada tumbuhan yang
hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral menyebar
dekat di permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal akar
penyimpan,akar udara, akar sukulen, akar panjat,akar penunjang,akar napas (pneumatofor), dan
akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe
akar,yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar primer berkembang dari ujung
embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari
bagian lain tubuh tumbuhan seperti batang dan daun. Sistem akar sebagian besar Dicotyledoneae
dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian
dewasa dari akar, yang biasanya mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat
pemegang pada tanah dan untuk menyimpan bahan cadangan.Pengambilan air dan garam
dilakukan terutama oleh sistem akar yang masih dalam pertumbuhan primer. Akar
Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang dari batang.
Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekunder.

Tipe paling umum akar pada Monocotyledoneae adalah sistem akar serabut. Radikula
yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji.Akar
Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang menjadi akar tunggang dengan percabagannya.
Pada Monocotyledoneae, akar biasanya mati pada aal pertumbuhan dan sistem akar dari
tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu antara lain :
1. Apa saja pengertian akar ?
2. Bagaimana struktur akar dari bagian-bagian tersebut ?
3. Apa saja jaringan-jaringan yang terdapat pada akar ?
4. Bagaimana mekanisme peralihan akar ke batang ?

1.3 TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas diambil beberapa tujuan, diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengertian akar
2. Untuk mengetahui struktur akar
3. Untuk mengetahui jaringan-jaringan pada akar
4. Untuk mengetahui proses peralihan dari akar ke batang

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Jaringan Akar

Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar,
dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

Morfologi (struktur luar) akar.

Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki
akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor
eksternal yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan
mineral dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun
memiliki akar yang panjang.

Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung
akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan
mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian
luar tudung akar mengandung lendir.

Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-
sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air
dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif
pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih
muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih
tua akan hancur dan mati.

1. Anatomi (struktur dalam) akar

6
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di
bawah mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis,
korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).

2. Epidermis akar (kulit luar)

Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang
tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-sel epidermis
akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.

3. Korteks akar (kulit pertama)

Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar
terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

4. Endodermis akar

Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel
endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu,
batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop.
Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke
silinder pusat.

5. Stele akar (silinder pusat)

Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem
(pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari
satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan
pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas
pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil
terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

7
2.2 Jaringan Tubuh Primer dan Sekunder Akar

Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas di jaringan apikal (meristematik


primer). Pertumbuhan ini terjadi secara bertahap di tiga daerah. Yaitu daerah pembelahan
(proliferasi), pemanjangan (elongasi), dan daerah diferensiasi.

Daerah pembelahan, berada di bagian ujung akar dan ujung batang.

Daerah pemanjangan, terletak setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel akan
mengalami pemanjangan dan pembesaran. Akibatnya, tumbuhan pun akan menjadi lebih
besar dari sebelumnya.

Daerah diferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami perubahan fungsi menjadi


jaringan yang lebih kompleks. Seperti misalnya: epidermis, korteks, xylem, floem, dan
sklerenkim

A. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium (meristematik


sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem sekunder.
Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem sekunder. Pohon-pohon
yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.

Pembelahan pada jaringan kambium ini akan menyebabkan terjadinya pelebaran batang,
pembentukan lingkaran tahun, serta jari-jari empulur. Pembelahan kambium menjadi
xylem dan floem sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini menyebabkan kecepatan
pembelahan yang terjadi di musim hujan berbeda dengan pembelahan di musim kering.
Perbedaan inilah yang mengakibatkan munculnya lingkaran konsentris/lingkaran tahun di
batang pohon.

8
2.3 Struktur Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil

Pengertian Dan Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar


Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil

Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat menghasilkan


biji. Dalam klasifikasi lama, berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, spermatophyta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi sekarang menurut Cronquist
(1981), spermatophyte dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi Pinophyta (gymnospermae)
dan divisi Magnoliophyta (angiospermae).

Hal ini berarti hanya berganti namanya saja. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil
hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae.Hal ini dikarenakan
tumbuhan subdivisi angiospermae memiliki bunga yang sesungguhnya.

Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida
(tumbuhan berkeping satu/monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping
dua/dikotil).Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur
vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).Masing-masing jenis
tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik
secara morfologi maupun anatomi.

Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan Struktur


Anatominya

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin
atau arus air.Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.Akar
merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotropi positif).Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan
pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut

9
dalam tanah, serta membantu menegakkan batang.Pada beberapa tumbuhan akar juga
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.

Berikut ini rincian perbedaan akar serabut dan akar tunggang:

a) Akar Serabut (adventitious root system)

Terjadi karena akar primer mereduksi dan akar tumbuh dari buku-buku batang di
daerah epicotyls. Bagian-bagian: serabut akar, rambut akar, tudung akar. Dibedakan
menjadi:

a) Akar tombak/pena (fusiform)

b) Akar gasing (napiform)

c) Akar benang (filiform)

b) Akar Tunggang (fibrous root system)

Tumbuh dan berkembang dari bagian lembaga yaitu calon akar (radicle) yang
berada di ujung hypocotyl kecambah . Bagian-bagian: leher akar, batang akar, serabut
akar, rambut akar, tudung akar. Dibedakan menjadi:

a) Akar serabut kecil

b) Akar serabut sedang

c) Akar serabut besar

2.4 Daerah Peralihan Akar Ke Barang

Bagian akar yang berbatasan dengan batang disebut leher akar. Struktur
anatomileher akar rumit untuk setiap jems tumbuhan berbeda-beda.Epidermis, korteks,
endodermis, pensikel dan jaringan pengangkut akar sekundermerupakan jaringan yang
berhubungan langsung dengan jaringan yang sama padabatang. Namun jaringan
pengangkut primer akar mengalami perubahan di leher akar.Perubahannya adalah pada
xilem mengalami perputaran, pergeseran berkasnya, baik secara perlahan-lahan maupun
secara mendadak. Leher akar mempunyai diameter yanglebih besar dari pada akar atau
batang akibat adanya pembelahan, perputaran dan penggabungan xilem dan floem. Ada
tiga tipe perubahan struktur dan akar ke batang

1. Tipe I. Berkas xilem berputar dan bergabung tanpa perputaran

10
2. Tipe 2. berkas xilem berputar, berkas floem terbelah dan bergeser untukbergabung lagi
di sisi lain.

3. Berkas xilem terbelah, kemudian berputar dan belahan itu bergabung denganbelahan
dan berkas lain membentuk berkas baru, berkas floem tidak mengalami perubahan.

(Tiga macam tipe perubahan struktur berkas pengangkut dan akar ke batang)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum terdapat 3 (tiga) jaringan utama pada penampang melintang akar, yaitu
jaringan epidermis, jaringan dasar (korteks), dan jaringan pengangkut. Dalam perkembangannya,
perbedaan utama antara struktur anatomi akar monokotil dan dikotil adalah akar monokotil
tidak mengalami pertumbuhan sekunder sebagaimana pada akar dikotil. Sistem
perakaran pada tumbuhan ada beberapa macam, diantaranya adalah sistem akar serabut, sistem
akar tunggang, dan sistem akar adventif. Pada keadaan tertentu, beberapa jenis tumbuhan
memiliki akar dengan sifat dan fungsi khusus, diantaranya akar udara atau akar gantung,
akar hisap atau akar penggerek, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang,
akar lutut, dan akar banir atau akar papan

12
DAFTAR PUSTAKA

Van Steenis, C.G.G.J.,1975. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : Paramita.

https://studylibid.com/doc/133562/anatomi-dan-morfologi-akar---digital-repository-universit...

http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/

https://www.academia.edu/30078124/Organ_Akar

https://www.ruangguru.com/blog/pertumbuhan-primer-dan-sekunder-pada-tumbuhan

13

Anda mungkin juga menyukai