Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 10

PERKEMBANGAN MASA BAYI

Tugas ini di buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi tugas kelompok,

Oleh :

Mata kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen pengampu : Ibu. Andi Nurannisa Syam M.Pd

Kelompok 10 :

1. khadijah destri natalia lestari / 2020010108023


2. sri alnisa / 2020010108022
3. ulpi mawal / 2020010108021

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FALKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KENDARI

2020/2021
KATA PENGANTAR

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan makalah berjudul “PERKEMBANGAN MASA BAYI” dengan
tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah perkembangan peserta
didik. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang “PERKEMBANGAN MASA BAYI “ Saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini baik yang diambil
dari beberapa referenssi baik dari jurnal ataupun dari internet.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ranomeeto, 14 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................

DAFTAR ISI........................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................

A. Latar Belakang................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................

C. Tujuan.............................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................

A. Pengertian Perkembangan..............................................

B. Ciri-ciri perkembangan

masa bayi..............................................................................

C. Sebab-sebab ketidakbahagiaan

pada masa bayi....................................................................

D. Bahaya-bahaya dalam perkembangan

Masa bayi.............................................................................

E. Peran lingkungan terhadap perkembangan

Masa bayi.............................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................

A. kesimpulan......................................................................

B. Saran...............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
 Psikologi perkembangan disebut juga psikologi genetik yaitu ilmu yang mempelajari
perubahan-perubahan jiwa dan jasmani. Didalam psikologi perkembangan, antara jiwa dan
jasmani yang biasa juga disebut psiko dan soma  merupakan satu kesatuan yang bulat. Jadi
perkembangan dalam psikologi perkembangan meliputi juga jasmani.
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi
seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai
menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai
bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan
senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi
perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak
tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi
bayi terhadap stimuli lingkungan. 

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan masa bayi?
2.      Apa saja ciri-ciri perkembangan masa bayi?
3.      Apa sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi?
4.      Apa saja bahaya-bahaya selama perkembangan masa bayi?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN MASA BAYI


Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang
akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya
terdapat  persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat
dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18
sampai 24  bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas
sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif
yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan
mulailah masa kanak-kanak.

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua
minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa
bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan
keadaan sangat tidak berdaya.
Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara beraangsur-angsur
agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat
menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan
bayi semakin mampu mandiri sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia
menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka
semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun sebagai anak kecil yang baru
belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga
relatif mandiri.

B.       CIRI-CIRI PERKEMBANGAN MASA BAYI


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan, baik sejak dalam kandungan maupun setelah lahir. Dalam proses terjadinya
perubahan baik dari fisiologi maupun psikologis, perubahan tersebut bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Oleh karena itu perkembangan tidak pernah statis dari saat perubahan hingga
akhirnya perkembangan berakhir (kematian).
J.P. Chanplin mengatakan bahwa perkembangan adalah proses perubahan dan
kematangan prilaku pada individu sebelum kelahiran maupun setelah kelahirannya. Proses
tersebut bersifat individu dari mulai masa konsepsi sampai akhir hidupnya, dan akan
menentukan  tingkah laku yang mana dan apa yang akan diaktualisasi dan dimanifestasi.
                                
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
  Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan
aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
  Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan
fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
  Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus(kelenjar
anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerikkanak – kanak
dan perilaku impulsif).
  Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks
pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkem bangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan,
moral, interaksi dengan lawan jenis)
Perkembangan yang penting pada usia bayi antara lain :                

1.        Perkembangan Fisik
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum jelas, lidahnya dapat
merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta sistem motorik merekapun sudah cukup
berkembang. Bayi yang baru lahir juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang
diturunkan secara genetik yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam
menghadapi lingkungan (survival).
           Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi
Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan 3000 gram dan panjang
badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan
untuk berbagai bagian tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai
kira-kira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam tahun pertama badan
bayyi tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.
           Refleks
Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan kemampuan-kemampuan
tertentu antara lain berupa refleks. Seorang bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera
menahan nafas dan menutup tenggorokannya  jika dimasukan kedalam air.
Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat otomatis dan tidak dibawah
kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya
ransangan tertentu, yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan sebelum
ada proses pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap; seorang bayi akan mengisap
setiap barang (benda) yang ditempatkan di mulutnya. Refleks memungkin seorang bayi untuk
mendapat makanan sebelum ia belajar mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Jika
seorang bayi yang baru lahir disentuh pipi atau sudut bibirnya, maka ia akan menggerakkan
kepalanya kearah sentuhan untuk mencari sesuatu yang dapat di isap. Ini disebut refleks
mencari (rooting refleks). Kedua refleks masa meonatus masa ini akan hilang pada bayi pada
usia 3 atau 4 bulan, karena menatus sudah mampu menyusu secara aktif.

      Siklus kegiatan bayi


Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua pertiga harinya
dipakai untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa waktu dan mereka tidak tidur panjang
antara jam 10 malam sampai pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan
hanya tenang sekitar 30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari dan buang air
besar 3-7 kali sehari. Pada usia 1 bulan barulah mereka lebih tidur di waktu malam. Pada
bulan keempat barulah pola tidur mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah
jam tidur mereka masih lebih tinggi yaitu tidur panjang di waktu malam dan lebih aktif serta
terjaga di waktu siang.
Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli perkembangan membagi
keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi yaitu :
1.      Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya teratur, tidak bersuara, dan
tidak berespon terhadap ransangan dari luar.
2.      Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin sedikit berbunyi, ritme nafas
teratur atau tidak teratur.
3.      Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan, matanya tertutup namun
kelopaknya mungkin berkedip-kedip, pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suara-
suara mendesah atau mengelu.
4.      Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-gerakan hanya sedikit dan bayi
lebih banya bersuara.
5.      Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap bayinya sudah bangun, mata
bayi terbuka dan tatapannya terang ia melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak
rewel, kulitnya agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika bayi
tegang.
6.      Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi yang sudah lebih tua dan
jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada
sesuatu seperti  suara atau rangsangan cahaya.
7.      Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga tetapi tidak bereaksi kepada
rangsangan dari luar. Contoh, ketika bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu
menangis bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.
           Perkembangan motorik bayi
Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang berkaitan dengan
otot-otot besar yang dipergunakan untuk menggerakan lengan atau untuk berjalan dan
berkembang, motorik halus yang berkitan dengan gerakan-gerakan halus seperti keterampilan
jari tangan.
           Perkembangan otak
Selagi seorang bayi menangis, tersenyum atau mengerutkan dahinya, menggoyang-
goyangkan benda yang digenggamnya ‘berbicara’ dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi
pula perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu, pada saat lahir
seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun
sel syaraf.

2.        Perkembangan Emosi Dan Sosial


Perkembangan emosi dan sosial merupakan dasar perkembangan kepribadian kelak.
Emosi yang kehadiarannya jauh lebih awal dari kemampuan berbahasa maupun kemampuan
kognitif anak merupakan alat untuk berkomunikasi pada masa bayi. Hubungan emosional
yang dibentuk oleh bayi selama masa ini dengan orang-orang yang dekat dengannyalah yang
akan mempengaruhi cara ia berinteraksi dengan orang lain dimasa yang akan datang.
Pengalaman sosial pada masa dini adalah pengalaman terpenting dan masa bayi adalah
periode peka untuk perkembangan kepribadian.
  Emosi bayi
Hasil penelitian Izard (1980), menunjukan bahwa berbagai emosi muncul diberbagai
kesempatan pada dua tahun pertama kehidupan anak. Beberapa saat setelah kelahiran, bayi
dapat menunjukan minat, sedih, muak, dan tersenyum.
  Sosial bayi
Perkembangan sosial bayi dimulai dengan adanya hubungan antara anak (dimulai sejak
lahir) dengan anggota keluarga (terutama orang tua). Dalam sistem keluarga inilah
pengalaman yang terpenting dirasakan oleh anak  yaitu terjadinya proses kelekatan
(attachment), dan kelekatan itu bersifat kelekatan secara emosional.

                                           
C.      SEBAB-SEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PADA MASA BAYI

1.      Kesehatan yang buruk


Bayi yang memiliki kesehatan buruk, baik sementara atau kritis, tidak merasa normal
sehingga cenderung rewel dan mudah marah. Kondisi ini tidak memungkinkan bayi akan
merasa bahagia.
2.      Tumbuhnya gigi
Tumbuhnya gigi menimbulkan rasa yang tidak enak. Secara berkala, adakalanya benar-benar
menyebabkan rasa sakit.
3.      Keinginan mandiri
Dengan meningkatnya pengendalian terhadap tubuh, kenanyakan bayi menolak bantuan
orang-orang lain dan campur tangan pada saat mereka mencoba untuk mandiri.
4.      Meningkatnya kebutuhan kasih sayang
Dengan bertambah lamanya waktu jaga bayi menghendaki perhatian lebih dari orang-orang.
Kalau orang tua atau pengasuh lain tidak dapat memenuhinya maka bayi menjadi marah dan
rewel.
5.      Kecewa pada orang tua
Pada saat bayi memasuki tahun kedua, tidak jarang orang tua yang agak kecewa dengan
peran mereka sebagai orang tua, terutama mereka yang sebelumnya sangat mengagunggkan
peran itu. Kekecewaan ini diungkapkan dalam kurang hangatnya hubungan dengan si bayi.
6.      Permulaan disiplin
Setelah bayi berusia setahun banyak orang tua menganggap bahwa sudah waktunya untuk
memulai disiplin. Usaha menanamkan disiplin biasanya dimulai dengan menepuk, memukul,
kata-kata keras dan ekspresi wajah yang marah.
7.      Meningkatnya kebencian antar saudara
Banyak anak yang mulanya menganggap adik bayinya sebagai “boneka yang manis”
sekarang menganggapnya sebagai pengganggu terutama kalau mereka diharapkan untuk
membantu merawatnya atau kalau adik bayinya mengambil milik kakaknya dan seringkali
merusak.

D.      BAHAYA-BAHAYA DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI


Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi
bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama
dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-
bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang
serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk
memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.

1. Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.
1.   Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada
sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
2.   Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian
mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa
penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau
mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering
terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
      3.   Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan
karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian
yang d ulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang
bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4.   Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi
dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan
tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
5.   Kurangnya gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak
seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan
mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai
potensi-potensi intelektualnya.
6.   Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka
berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis
menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3
bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3
selama awal masa remaja.

2. Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1.      Bahaya dalam berbicara
Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik
menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat
komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering
adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam tahun
pertama).
2.      Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan 
perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
         Kurangnya kasih sayang
         Tekanan
         Terlampau banyak kasih sayang
         Emosi yang kuat
3.      Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar
menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat mempengaruhi 
perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial
“malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak
orang asing dan pengasuh asing.
4.      Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila
bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu
atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
5.      Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi
mengenai pandangan orang tentang dirinya.
6.      Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada
beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam
memainkannya.

E,. PERAN LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN MASA BAYI


Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, tidak mempunyai pengertian
tentang apa yang ada dilingkungannya, belum dapat makan, baru punya reflek menghisap dan
menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek perkembangan, tampak bahwa peranan
lingkungan sangat penting. Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang
diharapkan dapat:
1.    Memberikan ranngsangan agar sensomotornya dapat bereaksi.
2.    Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong dirinya sendiri.
3.    Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara.
4.    Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan salah.
5.    Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai.
6.    Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif.
Kita mengetahui dari berbagai sumber bahwa pengaruh menipulasi lingkungan
memperbesar visual manusia. Secara alami, manusia telah mengalami perkembangan
lingkungan visual yang berbeda, baik melalui penyakit atau perbedaan budaya.  Pada awal
tahun pertama. Tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia menafsirkan hal-hal yang baru
berdasarlkan yang lama. Setelah mencapai usia dua tahun, ia telah mampu membuat
kesimpulan sederhana berdasarkan pengalaman-pengalaman serupa yang dilihat ada
hubungannya. Pengertian pertama pada bayi tentang objek yang diperolah melalui penjelasan
sensoriknya seperti melihat, meraba, mencium, dan mengecap
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap
orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya
terdapat  persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat
dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18
sampai 24  bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas
sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif
yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan
mulailah masa kanak-kanak.
Ciri-ciri perkembangan umum masa bayi :
1.        Terjadinya perubahan dalam aspek
2.        Terjadinya perubahan dalam proporsi
3.        Lenyapnya tanda – tanda yang lama
4.        Diperolehnya tanda – tanda yang baru  

Sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi :


1.        Kesehatan yang buruk
2.        Tumbuhnya gigi
3.        Keinginan mandiri
4.        Meningkatnya kebutuhan kasih sayang
5.        Kecewa pada orang tua
6.        Permulaan disiplin
7.        Meningkatnya kebencian antar saudara
Bahaya-bahaya dalam perkembangan masa bayi :
1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis

B. SARAN
Demikianlah makalah ini disampaikan, penulis tahu masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Arsyad H. Psikologi perkembangan. (Kendari ; 2007)


http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA)
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011)
Machmud Hadi, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010)

Anda mungkin juga menyukai