Anda di halaman 1dari 30

DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1

BAB I ...................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

I.1. Latar Belakang ......................................................................................... 3

BAB II ..................................................................................................................... 4

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4

II.1 Gambaran Umum Akar ............................................................................ 4

II.1.1 Fungsi Akar (13) ................................................................................... 4

II.1.2 Struktur anatomi akar (13) .................................................................... 5

II.3 Takson .................................................................................................... 15

II.4 Nama daerah ........................................................................................... 15

BAB III ................................................................................................................. 17

METODE KERJA................................................................................................. 17

Adapun alat dan bahan yang di guganakan yaitu: ............................................. 17

III.1 Alat-alat Yang digunakan ................................................................... 17

III.3 Cara Kerja ................................................................................................. 17

III.4 Alat-alat Yang digunakan ................................................................... 17

III.6 Cara Kerja ........................................................................................... 18

BAB IV ................................................................................................................. 19

PEMBAHASAN ................................................................................................... 19

BAB V................................................................................................................... 26

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 26

1
V.1 Kesimpulan ............................................................................................. 26

V.2 Saran ....................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

LAMPIRAN .......................................................................................................... 29

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Akar tanaman merupakan bagian terpenting dalam beradaptasi dengan


lingkungannya sekaligus sebagai alat mekanik dalam mencegah terjadinya
longsor. Melalui mekanisme cengkraman tanah dilapisan permukaan
(kedalaman 0-5 cm) oleh akar yang menyebar horizontal dan menopong
tegaknya batang sehingga pohon tidak mudah tumbang oleh dorongan massa
tanah, sehingga dapat dikatakanbahwa kemampuan akar pepohonan dalam
meningkatkan kekuatan geser tanah ditaksir dengan mengukur kerapatan
panjang akar. Demikian pula halnya dengan kemampuan tanaman dapat
bertahan hidup pada lahan kering (marginal) dikarenakan arsitektur perakaran
yang dibentuk, seperti kedalaman perakaran dan penyebaran akar-akar lateral
beserta bulu-bulu akar yang tumbuh dan berkembang lebih kecil. (5)

Praktikum merupakan bagian dari pada suatu pengajaran, yang bertujuan


agar peserta didik mendapat kesempatan untuk menguji serta untuk
menemukan fakta atau pembuktian fakta yang penting untuk diketahui.

Adapun tujuan percobaan Untuk mengetahui jenis sel penyusun dan


susunan jaringan akar dikotil dan monokotil, untuk mengetahui struktur
anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Gambaran Umum Akar

Akar merupakan organ penting dalam tumbuhan yang memiliki fungsi


sebagai penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah, sebagai penyokong serta
memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar terbagi menjadi berbagai jenis
diantaranya adalah akar tunggang dan akar serabut. Akar sebagai organ pada
tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama organ
akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi, berbagai garam
mineral yang terlarut di dalam tanah dan pengokoh tumbuhan pada tempat
tumbuhnya. Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya
sudah merupakan akar sejati. Penamaan ini berdasarkan adanya perbedaan
dengan struktur akar yang terdapat pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya
lumut. Akar memiliki struktur yang amat kuat. hal ini terbukti dengan
kemampuannya untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Akar
pada tumbuhan dikotil dapat menjalar sangat jauh dari tempat tumbuhnya. Pada
tumbuhan karet, akarnya dapat menembus tembok hingga beberapa meter dari
tempat tumbuhnya. Kemampuan penjalaran akar ini memungkinkan tumbuhan
mengambil berbagai jenis unsur hara dari sekitar tempat tumbuhnya.
Kemampuan akar untuk menerobos lapisan tanah ini disebabkan karena akar
memiliki lapisan pelindung yang disebut kaliptra (tudung akar). Kaliptra dapat
kita temukan pada akar-akar tumbuhan monokotil maupun dikotil. Bagian akar
terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri atas
tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada dikotil) dan bulu-bulu
akar. Sementara itu. struktur bagian dalam akar (anatomi akar) terbentuk oleh
jaringan epidermis, korteks dan stele (silinder pusat). Bagian-bagian akar
tersebut tersusun berurutan dari luar ke dalam. (13)

II.1.1 Fungsi Akar (13)


1. Sebagai jangkar serta penyokong berdiri tergaknya tanaman.

4
2. Menyerap dan mengalirkan air dan mineral.
3. Produk toko fotosintesis (karbohidrat, gula, protein).
4. Makanan dan pakan.
5. Perambatan.
6. Pengendalian erosi tanah.

II.1.2 Struktur anatomi akar (13)

Struktur anatomi akar terdiri:


1. Epidermis
Jaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari
satu lapisan sel.
2. Korteks
Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel
yang membentuk beberapa lapisan.
3. Rambut Akar
Rambut akar merupakan bagian akar yang berfungsi untuk
memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut
lebih efisien.

4. Sel pusat tenang


Fungsi sel pusat tenang adalah sebagai cadangan pemulihan
meristem saat mengalami kerusakan.
5. Stele (Silinder Pusat)

5
Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan
beberapa jaringan lain.
6. Tudung Akar
Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung dan
berfungsi melindungi daerah meristem akar.
7. Zona Pembelahan
Sel Pada zona pembelahan sel terdapat dua jaringan yang berfungsi
membentuk sel dasar, yaitu:
a. Meristem Apikal
Meristem apikal merupakan bagian akar yang menghasilkan sel-
sel meristem dan mengganti sel tudung akar yang mengelupas
saat menembus tanah.
b. Meristem Primer
Meristem primer merupakan bagian akar yang berasal dari
perkembangan sel-sel embrionik atau sel yang masih aktif
membelah. Meristem primer terdiri dari tiga jaringan primer,
yaitu:
o Protoderm merupakan jaringan yang akan berkembang
menjadi epidermis.
o Meristem Dasar yaitu jaringan yang akan berkembang
menjadi system jaringan dasar. Jaringan ini mengisi daerah
lapisan korteks pada akar yaitu diantara stele dan epidermis.
o Prokambium yaitu jaringan pusat (dalam) yang akan
berkembang menjadi silinder pusat (stele), yaitu xilem dan
floem.
8. Zona Pemanjangan
Zona pemanjangan berhubungan dengan zona pembelahan sel.
Didalam zona ini sel-sel mengalami perpanjangan sepuluh kali
panjang asalnya. Fungsi zona pemanjangan yaitu tempat sel-sel
mengalami pemanjangan, sehingga akar bertambah panjang dan
besar.

9. Zona Pematangan
Zona pematangan merupakan bagian akar yang mengalami
spesialisasi dan diferensiasi sesuai fungsinya. Fungsi zona
diferensiasi yaitu tempat sel akar mengalami spesialisasi struktur dan
fungsinya.

6
II.1.3 Struktur Morfologi Akar (2)

Akar terdiri dari bagian-bagiannya sebagai berikut :


a) Leher akar atau pangkal akar (collom), yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang.
b) Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri
atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan
pertumbuhan.
c) Batang akar (corpus), bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya.
d) Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar
yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi
keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan
percabangan lagi.
e) Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang
halushalus dan berbentuk serabut.
f) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu
bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan
selsel kulit luar akar yang panjang. Rambut akar tumbuh dalam
jumlah ribuan tepat dibelakang ujung setiap akar, berusia pendek
dan terus menerus diganti. Jika akar bertambah panjang, rambut-
rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi dekat
dengan ujungnya diganti dengan yang baru. Bentuknya seperti bulu
atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar.
Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar

7
menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat
makanan yang dapat dihisap.
g) Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling
ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung
akar yang masih muda dan lemah.

II.1.4 Jenis jenis akar tumbuhan (2)

Jenis-jenis akar :

1. Akar Serabut (Radix adventicia)


Akar utama pada saat perkecambahan (akar primer) berhenti
tumbuh dan digantikan dengan akar-akar lain yang sama ukurannya
dan tumbuh hampir bersamaan. Akar ini umumnya terdapat pada
tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil
juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut
dikembangbiakkan dengan cara cangkok atau stek). Fungsi
utamanya adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.

2. Akar Tunggang (Radix primaria)


Pada waktu perkecambahan, radikula terus tumbuh menjadi akar
primer dan akar primer ini terus tumbuh dan bercabang-cabang.
Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Jenis akar ini
biasa terdapat pada tumbuhan biji tertutup (Dicotyledoneae) dan
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae). Jenis akar tunggang hanya

8
ditemukan pada tanaman yang berkembang biak secara generatif
(melalui biji).

3. Akar Adventif
Jenis perakaran ini adalah jenis perakaran yang bukan berasal dari
akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi
batang dan akar dari stek, bahkan ada akar yang berasal dari daun.

II.2 Klasifikasi Tumbuhan

Akar jagung (12)


Tanaman jagung berakar serabut dan memiliki sistem perakaran yang
terdiri dari tiga bagian yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar penyangga
atau kait. Akar seminal adalah akar yang tumbuh ke bawah pada saat akar yang
berkembang dari radikula dan embrio. Saat plumula muncul ke permukaan
tanah pertumbuhan akar seminal akan melambat dan akan berhenti
pertumbuhan akar seminal pada saat tanaman berumur 10-18 hari setelah
berkecambah. Akar adventif adalah akar yang tumbuh keatas secara berurutan
dari tiap buku antara 7- 10 buku yang berasal perkembangan dari buku di ujung
mesokotil. Akar adventif akan berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar
adventif berperan dalam pengambilan air dan hara. Akar penyangga atau kait
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah, akar penyangga berperan untuk menjaga agar tetap tegak dan mengatasi
rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan akar jagung berdasar kedalaman dan
penyebarannya adalah varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah,
keadaan air tanah dan pemupukan.
Klasifikasi Jagung Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman
semusim (annual) yang termasuk kedalam famili Poaceae, subfamili
Panicoidae, dan genus Zea. Tanaman jagung memiliki jenis akar serabut
dengan tipe-tipe akar yaitu akar seminal yang tumbuh dari embrio dan radikula,
akar adventif yang tumbuh dari buku terbawah pada batang, dan akar udara
(brace root). Pada batang jagung memiliki bentuk silindris dan terdiri dari
sejumlah ruas dan buku, dengan panjang berbeda-beda tergantung varietas
yang ditanam dan lingkungan tempat tumbuh tanaman jagung.

9
Morfologi akar jagung (14)
Bagian-bagian akar :
1) Leher akar atau pangkal akar (Collum), yaitu bagian akar
yangbersambungan dengan pangkal batang.
2) Ujung akar (Apex radicis), yaitu bagian akar yang paling mudah,terdiri
atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakanpertumbuhan.
3) Batang akar (Corpus radicis) bagian akar yang terdapat antaraleher akar
dan ujungnya.
4) Cabang-cabang akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akaryang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapikeluar dari akar
pokok dan masing-masing dapat mengadakanpercabangan lagi.
5) Serabut akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut.
6) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitubagian
akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolansel-sel kulit luar
akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu ataurambut, oleh sebab itu
dinamakan rambut akar atau bulu akar,dengan adanya rambut-rambut akar
ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak
air dan zat-zatmakanan yang dapat dihisap.
7) Tudung akar (Calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya palingujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujungakar yang masih
mudah dan lemah.

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung (13)


Setiap tanaman dalam proses hidupnya selalu membutuhkan persyaratan
tumbuh, demikian pula dengan tanaman jagung. Persyaratan tumbuh yang
sesuaidiharapkan dapat menunjang tingkat produksi, sesuai dengan harapan
petani. Meskipun tanaman jagung berasal dari daerah tropis,namun jagung
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Hal ini
disebabkan variasi sifat pada sejumlah jenis jagung yang memiliki kemampuan
beradaptasi dengan baik, sehingga dalam jangka waktu relatif pendek jagung
dapat tersebar luas di berbagai penjuru dunia, seperti Eropa pada waktu dibawa
oleh Columcus, Afrika dan Australia, bahkan sampai Asia.
Adapun syarat yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman jagung ialah:
a. Suhu (temperatur)

10
Temperatur yang dikehendaki tanaman jagung antara 21°C hingga 30°C.
Akan tetapi temperatur optimum adalah antara 23° sampai dengan 27°C.
Hal ini tidak akan menjadi problem yang berarti bagi areal pertanaman
jagung di Indonesia. Di Jawa Timur yang terkenal banyak diusahakan
tanaman jagung. bahkan menjadi daerah penting di Indonesia. Temperatur
di suatu daerah sangat erat hubungannya dengan ketinggian tempat.
Semakin tinggi suatu daerah, suhu udara akan semakin turun. Temperatur
daerah merupakan salah satu syarat tumbuh tanaman jagung. Pada proses
perkecambahan benih memerlukan temperatur yang cocok, sebab
kehidupan embrio dan pertumbuhannya menjadi kecambah perlu suhu kira-
kira 30°C.

b. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di
daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000 1.800 meter dari
permukaan air laut. Jagung yang ditanam didataran rendah dibawah 800
meter daari permukaan air laut dapat berproduksi dengan baik, dan pada
ketinggian diatas 800 meter dari permukaan air lautpun jagung masih bisa
memberikan hasil yang baik pula.

c. Intensitas penyinaran
Sinar matahari merupakan sumber energi dan sangat membantu dalam
proses asimilasi daun. pada proses asimilasi sinar matahari berperan
langsung pada pemasakan makanan yang kemudian diedarkan ke seluruh
bagian tubuh tanaman. Disamping itu penyinaran matahari juga berperan
dalam pembentukan batang, batang menjadi lebih kokoh.

d. Curah Hujan
Air sangat diperlukan untuk hidup semua makhluk, termasuk tanaman. Air
dapat menyediakan zat hara dari dalam tanah ke daerah perakaran tanaman,
sehingga memudahkan prose 7 dari 19 le akar-akar tanaman. Setiap tanaman
mebutuhkan persyaratan tertentu terhadap curah hujan yang diperlukan.
Pengaruh curah hujan ini dpat terlihat jelas, khususnya dipulau Jawa. Pada
daerah yang curah hujannya merata dengan batas musim kemarau yang
kurang tegas, maka kebutuhan air cukup terpenuhi sehingga jagung dapat
tumbuh dengan baik.

e. Kemiringan Tanah

11
Kemiringan tanah ada hubunganya dengan gerakan air permukaan tanah.
Hal ini juga merupakan salah satu syarat kehidupan tanaman, termasuk
tanaman jagung. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat dilakukan
penanaman jagung. Pada tingkat kemiringan tersebut sangat kecil
kemungkinan terjadinya erosi tanah.

f. Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman jagung harus mempunyai
kandungan hara yang cukup. Tersediaanya zat makanan.

(Dalam buku budidaya usaha pengolahan agrebisnis jagung) faktor-faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan, yang secara luas dapat dikategorikan sebagai
faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (genetik) yang dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Faktor Eksternal:
a. Iklim Cahaya, temperature, air, panjang hari, angin, dan gas (CO 2, O2,
N2, SO2, Nitrogen [N] oksida, Fl, Cl, dan O3)
b. Tanah Tekstur tanah, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran
kation, ph,kejenuhan basa dan ketersediaan nutrisi.
2. Faktor Internal
a. Ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah dan biologis
b. Laju fotosintesis
c. Respirasi
d. Pembagian hasil asimilasi dan N
e. Klorofil, karoten dan kandungan pigmen lainnya
f. Tipe dan letak meristem
g. Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan
h. Aktivitas enzim
i. Pengaruh langsung gen
j. Diferensiasi

Akar Kembang Sepatu


Kembang sepatu dengan nama ilmiah Hibiscus rosa-sinensis merupakan
salah satu spesies dari famili Malvaceae yang memiliki multi fungsi bagi
manusia antara lain: tanaman hias, bahan makanan, dan obat. Walaupun
demikian oleh masyarakat lokal Indonesia, Hibiscus rosa-sinensis lebih
dikenal sebagai tanaman hias, karena memiliki berbagai karakter bunga dengan
warna maupun bentuk mahkota yang beranekaragam. (4)

12
Kembang sepatu adalah tumbuhan asli daerah tropis di dataran Asia,
kemudian tanaman ini menyebar di berbagai negara sampai ke Eropa.
Kembang sepatu termasuk tanaman perdu dengan ketinggian antara 4-8 m.
Memiliki batang yang berstruktur keras, serta bercabang banyak. Cukup dalam
dan kuat perakarannya sehingga batang tumbuh tegak dan kokoh.(3)
Kembang sepatu berbunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, 1-4 cm
panjang tangkai bunganya, serta menjurai dengan lima mahkota yang tersusun
berbentuk terompet atau lonceng. Helaian mahkota bunga tunggal atau ganda,
Memiliki warna bunga yang bervariasi, seperti putih, merah muda, kuning,
jingga dan kombinasi warna-warna tersebut. Pembungaan berlangsung
sepanjang tahun, bunga hanya bertahan mekar 1-2 hari. Bunga tersusun atas 5
mahkota, 5 calyx, 15 tangkai sari dan 1 buah bakal buah yang memiliki banyak
ruang. Kembang sepatu merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi luas
terhadap lingkungan tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropis. (3)
Sistem perakaran dari tanaman bunga sepatu ini termasuk pada jenis akar
yang tunggang dan disertai dengan warna akar yang sama dengan akar tanaman
pada umumnya.
Dalam hal ini akar tanaman bunga sepatu akan berwarna coklat kotor.
Tapi, yang membuat tanaman bunga sepatu ini menjadi unik dan berbeda
dengan beberapa tanaman lainnya adalah akar tanaman bunga sepatu ini bisa
mencapai kedalam tanah sekitaran 40 hingga 60 cm. Bahkan, biasanya bisa
lebih dari itu, hal ini hanya tergantung dari pertumbuhan dari tanaman bunga
sepatu sendiri. (1)

Syarat tumbuh tanaman kembang sepatu


Kembang sepatu memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan
tumbuh di daerah subtropis dan tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi sampai ketinggian 1.300 m dpl.
Tanaman ini tumbuh di tempat terbuka dan cukup mendapat sinar matahari.
Suhu udara yang dibutuhkan adalah 22 - 24°C, tetapi masih dapat tumbuh pada
daerahdengan suhu 28 32°C. Kelembaban udara antara 50 - 90%. Curah hujan
antara 1.500 -2.500 mm/tahun.

13
Kembang sepatu membutuhkan jenis tanah liat berpasir, subur, gembut,
banyak mengandung humus, memiliki aerase dan drainase yang baik, pH tanah
6,0 - 6,5. Tanah yang tergenang dapat menyebabkan pembusukan akar dan
terhambatnya pertumbuhan tanaman.

Morfologi Akar kembang sepatu


Bagian-Bagian Akar Tunggang. Morfologi akar tunggang sebagia berikut :
1. Collum
Collum atau yang lebih dikenal dengan leher atau pangkal akar adalah
bagian atas dari morfologi akar tunggang. Leher akar mempunyai
sambungan dengan bagian batang serta pangkal akar. Pada bagian ujung
dan lehernya terdapat akar yang mengapit.
2. Radix lateralis
Bagian radix lateralis lebih familiar dengan sebutan cabang-cabang akar.
Cabang-cabang yang dimiliki oleh akar tunggang ini adalah bagian yang
tidak langsung memiliki hubungan dengan pangkal batang. Hal ini
dikarenakan dapat memicu keluar dari akar pokok.
3. Apex radicis
Dikenal dengan sebutan ujung akar, apex radicis merupakan bagian paling
muda dari morfologi akar tunggang. Bagian akar tunggang ini hanya
tersusun atas jaringan yang masih mempunyai perencanaan untuk tumbuh
dan berkembang.
4. Calyptra
Calyptra atau ujung akar adalah bagian penyusun morfologi akar tunggang
yang terletak paling ujung. Bagian ini terdiri atas jaringan yang berfungsi
untuk menjaga ujung akar ketika masih berada dalam tahap pertumbuhan
agar senantiasa tetap tumbuh dengan baik.

14
II.3 Takson
Taksonomi tanaman jagung yaitu (8) :
o Kingdom : Plantae
o Divisio : Spermatophyta
o Sub Divisio : Angiospermae
o Classis : Monocotyledone
o Ordo : Graminae
o Famili : Graminaceae
o Genus : Zea
o Spesies : Zea mays L.

Takson kembang sepatu adalah (9) :


o Kingdom : Plantae Super
o divisi : Mangnoliophyta
o sub Divisi : Spermatophyta
o Kelas : Mangnoliopsida
o Ordo : Marvales
o Famili : Marvaceae
o Genus : Hibiscus
o Spesies : Hibiscus rosa—sinensis.

II.4 Nama daerah


Beberapa nama daerah jagung adalah sebagai berikut :
o Jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon),
o jago (Bima),
o jhaghung (Madura),
o rigi (Nias),
o eyako (Enggano),
o wataru (Sumba),
o latung (Flores),
o fata (Solor),
o pena (Timor),
o gandung (Toraja),
o kastela (Halmahera),
o telo (Tidore),

15
o binthe atau binde (Gorontalo dan Buol),
o barelle´ (Bugis).

Nama daerah kembang sepatu adalah sebagai berikut (3) :


o Bengong Toha (Aceh),
o Kembang sera (Sunda),
o Wora-wari (Jawa),
o Kembang sepatu (Jawa tengah),
o Bunga rebong (Madura) .

16
BAB III
METODE KERJA

Adapun alat dan bahan yang di guganakan yaitu:


III.1 Alat-alat Yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Kaca preparat
2. Cover preparat
3. Aquadest
4. Pensil warna
5. Silet

III.2 Bahan yang di gunakan


Adapun bahan yang di gunakan dalam percobaan ini yaitu :
1. Akar jagung

III.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :


A. Cara Kerja Akar Jagung
1. Disediakan alat dan bahan
2. Membuat irisan melintang/membujur pada masing-masing sampel
3. Meletakkan diatas kaca preparat
4. Menutup dengan cover preparat
5. Mengamati dibawah mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum

III.4 Alat-alat Yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Kaca preparat
2. Cover preparat
3. Aquadest
4. Pensil warna

17
5. Silet

III.5 Bahan yang di gunakan yaitu:


Adapun bahan yang di gunakan dalam percobaan ini yaitu:
1. Akar kembang sepatu

III.6 Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :


B. Cara Kerja Akar Kembang Sepatu
1. Disediakan alat dan bahan
2. Membuat irisan melintang/membujur pada masing-masing sampel
3. Meletakkan diatas kaca preparat
4. Menutup dengan cover preparat
5. Mengamati dibawah mikroskop

Menggambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum.

18
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1 AIR

Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu padat
(es). cair, dan gas (uap air). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen.
Sedangkan menurut M. Quraish Shihab, air adalah benda yang
terdirindari oksigen dan hidrogen dalam kadar-kadar tertentu. Dari beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan air adalah benda cair yang terdiri dari
hidrogen dan oksigen, yang bersifat jernih, tidak berasa, dan tidak berbau.
Terbentuknya air dimulai dalam keadaan bebas, oksigen dan hidrogen
ditemukan sebagai molekul H₂ dan O,. Untuk bergabung membentuk
molekul air, keduanya harus bertabrakan. Sebagai hasil dari tabrakan ini,
ikatan-ikatan yang membentuk molekul hidrogen dan oksigen melemah,
sehingga tidak ada lagi penghalang untuk bergabungnya atom oksigen dan
hidrogen. Suhu akan meningkatkan energi begitu juga kecepatan molekul-
molekul pembentuk air, sehingga jumlah tabrakan yang terjadi meningkat.
Akibatnya, reaksi yang terjadi dipercepat. Penggunaan H2O pada kaca
preparat bertujuan agar preparat menempel pada kaca objek dan sampel
mudah utuk diamati di mikroskop.

Sifat Alamiah Air


a. Mempunyai Tegangan Permukaan yang Sangat Tinggi.
b. Dalam keadaan cair, molekul air yang berada pada permukaan
(antar muka cairan dan udara) berada pada posisi tarikan ke dalam
yang kuat dari molekul dalam cairan, tanpa diimbangi tarikan
molekul dari udara. Akibatnya, molekul-molekul pada
permukaan membentuk seperti lapisan yang mempunyai
kekuatan atau tegangan permukaan.

Molekul-molekul air tetap saling berdekatan akibat ikatan hidrogen.


Walaupun susunan molekul-molekul dalam sampel air dalam bentuk cairan
terus-menerus berubah, setiap saat banyak molekul air yang ditautkan oleh

19
banyak ikatan hidrogen. Tautan ini menjadikan air lebih terstruktur daripada
sebagian besar cairan lain.

Jika dibandingkan dengan zat padat (es), di dalam air terdapat sedikit
keteraturan di dalam susunan partikelnya. Ketika es meleleh menjadi cair,
susunan kisi pecah dan partikel-partikel yang menyusun kisi es tidak lagi
mempertahankan posisinya
Molekul-molekul air tetap saling berdekatan akibat ikatan hidrogen.
Walaupun susunan molekul-molekul dalam sampel air dalam bentuk cairan
terus-menerus berubah, setiap saat banyak molekul air yang ditautkan oleh
banyak ikatan hidrogen. Tautan ini menjadikan air lebih terstruktur daripada
sebagian besar cairan lain.

Jika dibandingkan dengan zat padat (es), di dalam air terdapat sedikit
keteraturan di dalam susunan partikelnya. Ketika es meleleh menjadi cair,
susunan kisi pecah dan partikel-partikel yang menyusun kisi es tidak lagi
mempertahankan posisinya. Berbeda lagi jika dalam wujud uap (gas),
partikel-partikel zat menjadi terpisah jauh. Hal ini menunjukkan bahwa gas
relatif mudah dimampatkan. Partikel-partikel gas mengisi fraksi volume
kecil dari total volume yang ditempatinya, volume gas seolah-olah berupa
ruang.

Jika suatu cairan berinteraksi dengan materi lain akan terjadi dua
kemungkinan, yaitu bentuk tetesan dipertahankan atau terbentuk lapisan
menyebar (membahasi). Keadaan ini ditentukan oleh kekuatan gaya
antarmolekul, Sedangkan Adhesi (Adhesion) berperan melekatnya suatu
jeniszat ke zat lain. Adhesi air ke dinding sel melalui ikatan hidrogen
melalui hidrogen membantu melawan tarikan gravitasi ke bawah. Dengan
adanya kemampuan antigravitasi, sekumpulan molekul air berenergi rendah
dapat menjalin kerjasama harmonis dengan molekul-molekul dinding
permukaan media yang dilaluinya, lalu dapat menyerap naik melawan
energi gravitasi. Proses ini dikenal sebagai efek kapilaritas. Disamping itu
semua, tegangan permukaan cairan dapat dipengaruhi oleh zat terlarut.
Seperti contoh, ketika anda meneteskan larutan sabun kedalam air, sabun
akan menyebar melintasi permukaan.

Moderasi Suhu

20
Bumi menjadi tempat hidup bagi seluruh makhluk hidup, disebabkan
suhu bumi yang stabil menjadikan makhluk hidup bisa bertahan hidup.
Matahari selalu menyinari bumi setiap hari, namun hal tersebut tidak
membuat bumi menjadi mendidih. Karena tidak semua energi matahari
diserap oleh bumi, namun sebagian di pantulkan ke luar angkasa oleh udara
yang ada di atmosfer.

Energi matahari yang sampai ke atmosfer dan permukaan bumi


diserap dalam bentuk panas yang menyebabkan terjadinya penguapan air
laut dan air permukaan lainnya, proses fotosintesis dan evapotranspirasi
pada proses pertumbuhan tanaman, serta menghangatkan suhu permukaan
bumi, suhu air dilaut dan didaratan, serta suhu udara. Tidak hanya itu,
dengan terjadinya embusan angin dan aliran air, baik aliran sungai maupun
arus laut, terjadi pula pemerataan panas dipermukaan Bumi.

IV.2 Akar Jangung


Jagung merupakan tanaman monokotil atau berkeping satu. Akar pada
tumbuhan monokotil merupakan akar serabut tidak mengalami
pertumbuhan menebal sekunder. Strukturnya seperti akar primer. (6)

Makroskopis
Berdasarkan gambar makroskopis tersebut akar jagung memiliki morfologi
berupa :
1. Leher akar atau pangkal akar (Collum), yaitu bagian akar
yangbersambungan dengan pangkal batang.
2. Ujung akar (Apex radicis), yaitu bagian akar yang paling mudah,terdiri
atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (Corpus radicis) bagian akar yang terdapat antaraleher akar
dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akaryang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapikeluar dari akar
pokok dan masing-masing dapat mengadakanpercabangan lagi.
5. Serabut akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus
dan berbentuk serabut.

21
6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitubagian
akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolansel-sel kulit
luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu ataurambut, oleh sebab
itu dinamakan rambut akar atau bulu akar,dengan adanya rambut-rambut
akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih
banyak air dan zat-zatmakanan yang dapat dihisap.
7. Tudung akar (Calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya palingujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujungakar yang
masih mudah dan lemah. (14)

Mikroskopis
Berdasarkan gambar mikroskopis yang diamati di bawah mikroskop, akar
jagung memiliki struktur anatomi berupa :
1. Epidermis epidermis merupakan lapisan terluar akar, sel-selnya
tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Epidermis akar yang berfungsi
untuk penyerapan serta bulu-bulu akar mempunyai kutikula yang tipis.
2. Inti sel Nukleus atau inti sel merupakan salah satu organel yang berada
di bagian pusat sel. Keberadaannya ini berfungsi sebagai pusat kegiatan
yang ada di dalam sel. (9)
3. Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang
membentuk beberapa lapisan.
4. Stele (silinder pusat) Bagian ini dipisahkan dari koteks oleh endodermis.
Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa
jaringan lain.
5. Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan
mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-
sel yang bersifat hidup dan mati. (7)
6. Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari
berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem
telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin
sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat.
7. Perisikel Lapisan terluar yang berbatasan dengan korteks adalah
perisikel. Perisikel berfungsi untuk menghasilkan primordia akar lateral,

22
dan sebagian dan kambium pembuluh (yang menghasilkan floem dan
xilem sekunder).
8. Rambut akar merupakan bagian akar yang berfungsi untuk memperluas
permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut lebih efisien

Hasil pengamatan pada akar jagung (Zea mays L.) diperoleh bagian
jaringan epidermis, endodermis, floem, xilem, korteks, rambut akar dan
stele.

IV.3 Akar Kembang Sepatu


Kembang sepatu merupakan tanaman dikotil atau berkeping dua.
Akar tumbuhan dikotil merupakan akar tunggang.

Makroskopis
Berdasarkan gambar makroskopis tersebut akar kembang sepatu memiliki
morfologi berupa :
1. Collum
Collum atau yang lebih dikenal dengan leher atau pangkal akar adalah
bagian atas dari morfologi akar tunggang. Leher akar mempunyai
sambungan dengan bagian batang serta pangkal akar. Pada bagian ujung
dan lehernya terdapat akar yang mengapit.
2. Radix lateralis
Bagian radix lateralis lebih familiar dengan sebutan cabang-cabang
akar. Cabang-cabang yang dimiliki oleh akar tunggang ini adalah bagian
yang tidak langsung memiliki hubungan dengan pangkal batang. Hal ini
dikarenakan dapat memicu keluar dari akar pokok.
3. Apex radicis
Dikenal dengan sebutan ujung akar, apex radicis merupakan bagian
paling muda dari morfologi akar tunggang. Bagian akar tunggang ini
hanya tersusun atas jaringan yang masih mempunyai perencanaan untuk
tumbuh dan berkembang.
4. Calyptra
Calyptra atau ujung akar adalah bagian penyusun morfologi akar
tunggang yang terletak paling ujung. Bagian ini terdiri atas jaringan

23
yang berfungsi untuk menjaga ujung akar ketika masih berada dalam
tahap pertumbuhan agar senantiasa tetap tumbuh dengan baik.

Mikroskopis
Berdasarkan gambar mikroskopis yang diamati di bawah mikroskop, akar
kembang sepatu memiliki struktur anatomi berupa :
1. Perisikel Lapisan terluar yang berbatasan dengan korteks adalah
perisikel. Perisikel berfungsi untuk menghasilkan primordia akar
lateral, dan sebagian dan kambium pembuluh (yang menghasilkan
floem dan xilem sekunder).
2. Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri
dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem
telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin
sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. (7)
3. Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut
dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam
bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati.
4. Berdasarkan gambar mikroskopis yang diamati di bawah mikroskop,
akar kembang sepatu memiliki struktur anatomi berupa :
5. Lapisan berambut merupakan bagian akar yang berfungsi untuk
memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut
lebih efisien.
6. Korteks parenkim bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel
yang membentuk beberapa lapisan. Sel-sel korteks sering mengandung
tepung, kadang-kadang kristal.
7. Serabut korteks luar bagian terluar dari akar tumbuhan yang dibatasi di
bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam oleh endodermis.
8. Endodermis terdiri dan selapis sel. Untuk penyerapan pada daerah akar
dinding sel mengandung selapis suberin didinding antiklinal yakni pada
dinding radial dan melintang, kerampingan lapisan ini menyebabkan
disebut pita kaspari, yang merupakankesatuan antara lamella tengah
dan dinding primer tempat suberin dan lignin tersimpan.
9. Empulur berfungsi untuk menyimpan nutrisi bagi tumbuhan, sebagai
distributor nutrisi pada batang, akar, dan daun tanaman, serta untuk
melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial.

24
Hasil dari pengamatan pada akar kembang sepatu (Hibiscus rosa – sinensis)
diperoleh bagian jaringan lapisan berambut, serabut korteks luar, prisikel,
korteks, parenkim, endodermis, xilem, empelur dan floem.

25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

1. Morfologi akar jagung (Zea mays L) terdiri atas pangkal akar, ujung akar,
batang akar, serabut akar, cabang-cabang akar, dan tudung akar.
2. Morfologi akar kembang sepatu (Hibiscus rosa – sinensis) terdiri atas
collum,radix lateralis,apex radices,dan calyptra.

V.2 Saran

Pada percobaan ini praktikan menyadari akan banyaknya kekurangan


pada isi laporan sehingga praktikan mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberi kritik dan saran terhadap isi laporan, hingga menjadi lebih
baik sehingga tercapainya kesempurnaan.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Agrotek. (2020). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bunga Sepatu.

2. Anggun Pravianti, D. 2021. Modul Akar Pada Tumbuhan dan Rencana


Pembelajaran Semester (Rps) Pendidikan Biologi. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Raden Intan

3. Dalimartha, S. (2005). Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Penerbit


Puspa Swara.

4. Hajar, S. 2011. Studi variasi morfologi dan anatomi daun serta jumlah kromosom
Hibiscus ros-sinensis L. di kampus Universitas Indonesia. Skripsi.
Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok, 91
halaman.

5. IGM Arya, P., dkk. 2017. Pertumbuhan dan Distribusi Akar Tanaman Muda
Beberapa Genotipe Unggul Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal
Sains Teknologi dan Lingkungan. Volume 3(2):10.

6. Indah Yulia Ningsih, S. M. (2015). Anatomi dan Morfologi Akar. Botani


Farmasi , Fakultas Farmasi Universitas Jember.

7. Kusumaningrum, R. ( Yogyakarta 2017). Peranan Xilem Dan Floem Dalam


Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi, 124-125.

8. Lesmana, N. D. (2016). Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Nitrogen Dan Fosfor


Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.). Skripsi,
lampung .

9. Parengkuan, H. et al. 2020. Uji Daya Hambat Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri
Streptococcus mutans. Jurnal e-GiGi. Volume 8 (1): 8-14.

10. Rahmadina, M. H. Febriana (2017). BIOLOGI SEL Unit Terkecil Penyusun


Makhluk Hidup. Surabaya: CV. Selembar Papyrus.

27
11. Silalahi, M. (2019). Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya. Jurnal
EduMatSains.

12. Suarni. 2011. Komposisi Nutrisi Jagung Menuju Hidup Sehat. Balai Penelitian
tanaman serealia.

13. Syukriah, F, Pranggarani, L. 2016. Implementasi Teknologi Augmented Reality


3D Pada Pembuatan Organologi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah FIFO.
Volume 8(1):23-32.

14. Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

28
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Tanggal : 24, Desember, 2022 Nama Sampel : Akar jagung

Topik : Anatomi akar Nama Daerah : Jagong (Sunda)

Tujuan : Untuk mengetahui Nama Latin : Zea mays L.


struktur anatomi akar Familia : Graminae
tumbuhan monokotil
Khasiat : Memperlancar saluran
No. Mikroskop : - kencing dan penyakit
Pebesaran : 4/0,10 beri-beri

GAMBAR MAKROSKOPIS GAMBAR MIKROSKOPIS

Kesimpulan : Jagung merupakan tanaman monokotil atau berkeping satu. Akar pada
tumbuhan monokotil merupakan akar serabut tidak mengalami
pertumbuhan menebal sekunder. Strukturnya seperti akar primer.
Setelah melakukan pengamatan dibawah mikroskop, hasil pengamatan
pada akar jagung (Zea mays L.) diperoleh struktur anatomi berupa
jaringan epidermis, endodermis, floem, xylem, korteks, rambut akar
dan stele.

29
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Tanggal : 24, Desember, 2022 Nama Sampel : Akar kembang sepatu

Topik : Anatomi akar Nama Daerah : Kembang wera (Aceh)

Tujuan : Untuk mengetahui Nama Latin : Hibiscus rosa-sinensis


struktur anatomi akar Familia : Malvaceae
tumbuhan dikotil
Khasiat : Menjaga daya tahan
No. Mikroskop : - tubuh
Pebesaran : 4/0,10

GAMBAR MAKROSKOPIS GAMBAR MIKROSKOPIS

Kesimpulan : Kembang sepatu merupakan tanaman dikotil atau berkeping dua. Akar
tumbuhan dikotil merupakan akar tunggang. Setelah melakukan
pengamatan dibawah mikroskop, hasil dari pengamatan pada akar
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) diperoleh struktur anatomi
berupa bagian jaringan lapisan berambut, serabut korteks luar,
perisikel, korteks, parenkim, endodermis, xylem, empulur dan floem.

30

Anda mungkin juga menyukai