Anda di halaman 1dari 26

PERBEDAAN BATANG MONOKOTIL DAN DIKOTIL

OLEH :

DESI VERONIKA BR SEMBIRING

NIM: PO 7539018006

KELAS: TINGKAT 1A

DOSEN: Dra. AMRIANI, M.Kes.,Apt

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


T.A 2018/2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...2
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Perbedaan Batang Monokotil Dan Dikotil". Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dra. AMRIANI, M.Kes.,Apt selaku dosen Morfologi & Fisiologi Tumbuhan
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

Medan, November 2018

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau
fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau
kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau
kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya.
Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan
diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan
sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran
tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perbedaan antara batang, dan antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil?
2. Bagaimana persamaan antara struktur batang, antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil?

C. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan batang, dikotil dan tumbuhan monokotil.

1
BAB II.PEMBAHASAN

Pengertian dan Fungsi Batang


Pengertian Batang :
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting,dan mengingat
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakandengan sumbu tubuh
tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
 Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk
lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
 Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-
buku inilah terdapat daun.
 Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop)
 Selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
 Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktu batang masih muda
Fungsi Batang :
Bagi tumbuhan ,batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang
,pengangkut air dan zat zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat
perkembangbiakan.
 Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun
sedekat mungkin dengan sumber cahaya ( khususnya matahari ). Batang tumbuh makin tinggi
atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah
mendapatkan cahaya.
 Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar kedaun. Selain itu, batang
berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
 Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya,
batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya,
pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
 Alat perkembangbiakan.
2
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.Hampir semua pertumbuhan
vegetatif, baik secara alami maupun buatan,menggunakan batang.Bagi manusia, batang
tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot
rumah tangga,contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu,asparagus;
untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.

C. Struktur Umum Anatomi Batang


1. Epidermis
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang memiliki mulut daun (stomata)
dan rambut (trikomata). Sel epidermis adalah sel hidup dan mampu bermitosis. Hal penting
dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan
sekunder. Respon sel epidermis terhadap tekanan itu adalah dengan melebar tangensial dan
membelah antiklinal.
2. Korteks dan Empulur
Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar.
Korteks batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi kloroplas. Di tepi luar sering
terdapat kolenkim atau sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah jaringan pembuluh sering
tak jelas karena tidak ada endodermis. Pada batang muda jarak (Ricinus comunnis), misalnya,
lapisan sel korteks terdalam dapat berisi pati dan disebut seludang pati. Namun, beberapa
dikotil membentuk pita caspary pada sel lapisan korteks paling dalam dan beberapa
tumbuhan paku menunjukkan endodermis yang jelas. Tak ada ruang antar sel di antara sel
endodermis. Pada pita caspary, suberin yang bersifat hidrofob menembus dinding primer dan
tak hanya melekat saja. Jadi, ada batas fisiologi antara korteks dan daerah silinder jaringan
pembuluh.
Empulur biasanya terdiri dari parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian
tengah empulur dapat rusak di waktu pertumbuhan. Sering hal itu terjadi hanya di daerah
ruas, sementara di daerah buku, disebut diafragma buku. Dalam empulur terdapat ruang
antarsel yang mencolok besarnya.
3. Sistem Jaringan Pembuluh
Sistem jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh yang terdapat dalam
tumbuhan yang menghasilkan kambium pembuluh jadi, keadaannya primer) terdiri dari
sejumlah berkas pembuluh yang berbeda-beda ukurannya. Posisi xilem dan floem dalam
berkas atau juga disebut ikatan pembuluh.

3
Struktur Primer Batang Monokotil
Pada ujung yang sedang tumbuh, tepatnya dibelakang titik tumbuh terbentuk jaringan
primer. Jaringan primer tersebut terdiri atas jaringan :
1. Protoderma, merupakan bagian luar yang akan membentuk epidermis
2. Prokambium, terletak di bagian tengah, sel-selnya lebih panjang. Jaringan ini
akan membetuk jaringan pembuluh xilem dan floem serta kambium vaskular.
3. Meristem dasar, merupakan jaringan dasar yang akan membentuk empulur dan
korteks.
Sistem jaringan primer batang monokotil :
1. Bagian pelindung : Epidermis
2. Bagian korteks tidak tampak nyata ( Prenkima, Sklerenkima )
3. Bagian ikatan pembuluh

Struktur primer batang dikotil :


1. Epidermis, fungsinya melindungi jaringan didalamnya
2. Korteks, fungsinya meyimpan cadangan makanan
3. Stele ( silinder pusat ) yang disusun oleh xilem primer, floem primer, kambium vaskular dan
empulur

4
Struktur Sekunder Batang :

Tumbuhan dikotil yang sudah tua selain memiliki jaringan primer juga memiliki jaringan
sekunder.
Macam-macam jaringan sekunder pada tumbuhan dikotil yaitu :
1. Floem sekunder, letaknya lebih dalam dari floem primer yang dibentuk oleh kambium
kearahluar
2. Xilem sekunder, letak lebihkearah luar dari pada letak xilem primer.
3. Gabus dan kambium gabus, merupakan jaringan yang dibentuk oleh felogen. Gabus
dankambium gabus terdiri dari sel-sel berbentuk kotak an bresifat impermeabel.

5
Perbedaan Batang Monokotil & Dikotil :

MONOKOTIL DIKOTIL

Batang tidak bercabang- Batang bercabang-cabang


cabang
Pembuluh angkut tersebar Pembuluh angkut teratur dalam susunan
lingkaran atau berseling radial

Tidak mempunyai Mempunyai kambium vaskular, sehingga


kaambium vaskular, dapat tumbuh membesar
sehingga tidak dapat tumbuh
membesar

Mempunyai meristem Tidak mempunyai meristem interkalar


interkalar
Tidak memiliki jari-jari Jari-jari empulur berupa deretan parenkima
empulur diantara berkas pengangkut

Tidak dapat dibedakan Dapat dibedakan antara daerah korteks dan


antara daerah korteks dan empulur
empulur

Anatomi Batang Monokotil


Batang monokotil sama dengan batang dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele.
Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata. Struktur dan susunan berkas vaskuler
terutama yang membedakan batang dikotil dan monokotil.Berkas vaskuler tersebar,termasuk
juga pada empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur.Berkas
vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan
sekunder.masing masing bekas vaskuler diselubungi selubung berkas pengangkut yang
tersusun dari jaringan sklerenkim.tampilan anatomi batang yang khas dan yang paling
mencolok ialah sebagai berikut:
 Berkas vaskular banyak
 Stele terpecah pecah menjadi berkas berkas yang tersebar dalam jaringan dasar sumbu
 Endodermis tidak ada. Korteks, perisikel dan empulur tidak terdiferensiasi karena
kehadiran berkas berkas vaskuler yang tersebar di seluruh sumbu

6
 Tipe berkas vaskular ialah tipe kolateral tertutup
 Setiap berkas pengangkut dibungkus oleh selubung sklerenkimatis yang berkembang
biak
 Berkas vaskular biasanya oval
 Floem hanya tersusun dari buluh tapis dan sel pengiring
 Empulur tidak dapat ditentukan
 Biasanya mempunyai hipodermis yang sklerenkimatis
 Biasanya tidak ada trikoma

Anatomi Batang Dikotil


Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu:
 Epidermis batang dikotil
Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang. Epidermis
mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Dinding sel luar sangat tebal
dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur rapat dan tidak ada ruang antar sel. Pada irisan
melintang sel sel tampak berbentuk hampir empat persegi panjang. Fungsi epidermis
terutama dalam membatasi kecepatan proses transpirasi dan melindungi jaringan yang
terletak di bawahnya dari kerusakan mekanik dan dari organisme yang menyebabkan
penyakit.
 Korteks batang dikotil
Daerah yang terletak langsung setelah epidermis adalah korteks. Lapisan terdalam korteks
adalah endodermis , yang dikenal juga sebagai sarung tepung. Endodermis terdiri atas selapis
sel yang mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak butir tepung. Seringkali
pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang paling mudah ialah melalui
keberadaan butir butir teping tersebut. Korteks batang terdiri dari jaringan:
1. Kolenkima
2. Parenkima
3. Sklerenkima
4. Endodermis
 Stele batang dikotil
Bagian batang yang terletak di sebelah dalam korteks disebut stele. Stele terdiri atas tiga
daerah pokok, yaitu perisikel, daerah berkas vaskular dan empulur.

7
Kesimpulan

· Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Batang
dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti
menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Untuk keperluan menimbun cadangan
makanan, batang dapat bermodifikasi menjadi Umbi Sisik, Kormus, Umbi Semu, Umbi
Lapis, Umbi Batang, Rhizoma / Rimpang, dan Stolon / Geragih.
· Adaptasi adalah proses penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan. Pada batang
adaptasi sangat penting dilakukan, hal ini berkaitan erat dengan kondisi lingkungan tumbuhan
yang bersangkutan. Adaptasi batang termasuk dalam adaptasi morfologi karena melibatkan
perubahan struktur tubuh tumbuhan. Sedangkan modifikasi batang merupakan salah satu
jalan adaptasi tumbuhan dengan batang, sehingga batang mengalami perubahan bentuk.
· Adaptasi batang suatu tumbuhan salah satunya disesuaikan dengan tempat hidup/habitat
tumbuhan tersebut. Pada tanaman Xerofit, batang beradaptasi pada lingkungan yang
kekurangan air dengan berdaging tebal sedangkan pada tanaman Hidrofit, batang beradaptasi
pada lingkungan berair dengan rongga udara yang dimilikinya.

8
Daftar Pustaka

Campbell. 2003. Biologi Edisi kelima-jilid 2. Jakarta : Erlangga.


Estiti B., Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Kimball, John. 1993. Biologi Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius
Ophin. 2010. Anatomi Tumbuhan, (Online),
(http://k4rti3k4.student.umm.ac.id/2010/01/21/anatomi-tumbuhan/, diakses 6 Mei 2017).

9
PERBEDAAN AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
D

OLEH :

DESI VERONIKA BR SEMBIRING

NIM: PO 7539018006

KELAS: TINGKAT 1A

DOSEN: Dra. AMRIANI, M.Kes.,Apt

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


T.A 2018/2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...2
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Perbedaan Akar Monokotil Dan Dikotil". Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dra. AMRIANI, M.Kes.,Apt selaku dosen Morfologi & Fisiologi Tumbuhan
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

Medan, November 2018

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau
fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau
kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau
kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya.
Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan
diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan
sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran
tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perbedaan antara akar, dan antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil?
2. Bagaimana persamaan antara struktur akar, antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil?

C. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan akar, dikotil dan tumbuhan monokotil.

1
BAB II.PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN AKAR
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.Histogenesis
epidermis akar berbeda dengan batang. Pada Spermatophyta,xilem primer pada akar bersifat
eksark,sedangkan pada batang bersifat endark.Berkas xilem dan floem pada akar tersusun
berselang-seling,sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral,bikolateral, atau
amfivasal.Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun pada
batang.Akar tidak mempunyai stomata,tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada
kesejajarannya pada batang.
Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran
tumbuhan yang hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih baik.Pada tumbuhan yang
hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral
menyebar dekat di permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya,
dikenal akar penyimpan,akar udara, akar sukulen, akar panjat,akar penunjang,akar napas
(pneumatofor), dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal
usulnya, terdapat dua tipe akar,yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar primer
berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang dari
jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan seperti batang dan daun. Sistem
akar sebagian besar Dicotyledoneae dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang
membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami
penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk
menyimpan bahan cadangan.Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar
yang masih dalam pertumbuhan primer. Akar Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa
akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan
sekunder.
Tipe paling umum akar pada Monocotyledoneae adalah sistem akar serabut. Radikula
yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan
biji.Akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang menjadi akar tunggang dengan
percabagannya. Pada Monocotyledoneae, akar biasanya mati pada aal pertumbuhan dan
sistem akar dari tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut.

Pengertian Dan Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil
Dan Monokotil
Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat
menghasilkan biji.Dalam klasifikasi lama, berdasarkan letak bakal biji atau bijinya,
spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)
dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi sekarang menurut Cronquist
(1981), spermatophyte dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi Pinophyta (gymnospermae) dan
divisi Magnoliophyta (angiospermae).
2
Hal ini berarti hanya berganti namanya saja.Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya
dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae.Hal ini dikarenakan tumbuhan
subdivisi angiospermae memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Liliopsida
(tumbuhan berkeping satu/monokotil) dan Magnoliopsida (tumbuhan berkeping
dua/dikotil).Pembagian ini didasarkan pada sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur
vegetatif (batang, daun, akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).Masing-masing jenis
tumbuhan berkeping biji tersebut mempunyai ciri karakteristik yang berbeda-beda, baik
secara morfologi maupun anatomi.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil morfologi :
1. Bentuk akar
 Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
 Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
 Monokotil : Melengkung atau sejajar
 Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen/tudung akar
 Monokotil : Ada tudung akar/kaliptra
 Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
 Monokotil : satu buah keping biji saja
 Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
 Monokotil : Tidak terdapat cambium
 Dikotil : Ada cambium
6. Jumlah kelopak bunga
 Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
 Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
 Monokotil : Ditemukan batang lembaga/koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
 Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
 Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
 Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
9. Tipe berkas pengangkut
 Monokotil : Kolateral tertutup
 Dikotil : Kolateral terbuka
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil secara anatomi :
1. Monokotil
Tidak mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkutnya tersebar, berkas
pengangkut dibungkus oleh sarung berkas pengangkut , memiliki epidermis yang tebal,
mempunyai maristem interkalar,tidak mempunyai jari-jari empelur.

3
2. Dikotil
mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran
atau berseling radial, tidak memiliki epidermis, tidak mempunyai meristem interkalar, jari-
jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas pengangkut di batang.Batang
Dikotil EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar
sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
3. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas
jaringan parenkim.
4. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele.Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae.Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar
dari stele disebut perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe
kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan
floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah
menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.Keduanya dapat mengadakan
pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Batang
MonokotilPada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas.

Perbedaan Akar Tunggang dan Akar Serabut Berdasarkan Struktur Anatominya

4
Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau
arus air.Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.Akar merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotropi positif).

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya
atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu
menegakkan batang.Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, misalnyakarbohidrat atau zat tepung.
Pada tumbuhan berbiji, kita mengenal dua tipe akar:
a. Tipe akar serabut (dimiliki oleh anggota Monocotyledoneae).
b. Tipe akar tunggang (dimiliki oleh anggota Dicotyledoneae).
Berikut ini rincian perbedaan akar serabut dan akar tunggang:
a) Akar Serabut (adventitious root system)
 Terjadi karena akar primer mereduksi dan akar tumbuh dari buku-buku batang di daerah
epicotyls
 Bagian-bagian: serabut akar, rambut akar, tudung akar.
 Dibedakan menjadi:
a. Akar tombak/pena (fusiform)
b. Akar gasing (napiform)
c. Akar benang (filiform)
b) Akar Tunggang (fibrous root system)
 Tumbuh dan berkembang dari bagian lembaga yaitu calon akar (radicle) yang berada di
ujung hypocotyl kecambah
 Bagian-bagian: leher akar, batang akar, serabut akar, rambut akar, tudung akar.
 Dibedakan menjadi:
a. Akar serabut kecil
b. Akar serabut sedang
c. Akar serabut besar 5
Perbedaan Tipe Sel Pada Ujung Akar Dikotil, dan Monokotil

Akar Tumbuhan monokotil

Monokotil mempunyai Akar serabut, karakter akar yang berbentuk serabut tidak beraturan
tetapi memiliki rongga untuk berinteraksi dengan oksigen diudara. yang berukuran kecil sama
dengan ukuran batang tumbuhannya. Akar serabut yang hanya dimiliki oleh tumbuhan
monokotil, yang fungsinya Memperkokoh dan menjadi pondasi berdirinya batang
pohon.serabut akar adalah gerombolan akar yang ada pada bonggol tumbuhan yang
besar dan bagian ujung akar serabut berbentuk meruncing tajam.Pada akar monokotil batas
ujung akarnya bisa terlihat jelas.

Akar Tumbuhan dikotil


Dikotil mempunyai akar tunggang, Akar dikotil mempunyai persikel dengan lapisan satu sel
saja dan bercabang dengan ruas yang banyak.akar dikotil tidak memiliki empulur dan Akar
dikotil memiliki xilem yang berada didaalam floem. Pada akar dikotil batas ujung akar tidak
terlihat.

6
Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan dasar pertumbuhan dasar yang dapat terjadi
akibat adanya aktivitas pembelahan selpada jaringan meristem primer. Jaringan meristem
primer ini berada pada daerah titik tumbuhprimer yaitu ujung akar dan ujung batang.
a. Struktur primer akar tumbuhan monokotil

Pada ujung akar terdapat daerah tudung akar (kaliptra) yang berfungsi untuk mensekresikan
cairan polisakarida untuk melumasi tanah disekitar titik pertumbuhan dan melindungi daerah
sistem akar.
b. Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil
Pertumbuhan primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut tumbuh
memanjang masuk kedalam tanah.Sedangkan pertumbuhan sekunder pada akar dikotil
terdapat cambium yang menyebabkan pembesaran diameter.Pertumbuhan primer pada akar
tergantung pada akar bagian ujung dimana bagian itu dikelilingi oleh sel yang berbentuk
tudung dan dinamakan tudung akar. Pada waktu akar menembus partikel-partikel yang ada
didalam tanah.

7
Ujung akar dilindungi oleh tudung akar terhadap kerusakan mekanis. Pada kebanyakan
tumbuhan dikotil, baik epidermis akar maupun tudung akar berasal dari lapisan paling luar
sel-sel meristem ujung. Pada jaringan muda tumbuhan dikotil perkembangan akar melibatkan
perkembangan sel-sel yang khusus dan tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-
sel khusus yang memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar.

Bagian – bagian Akar Primer


a. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta membantu
penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel hidup yang sering mengandung pati. Tudung
akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati, terpisah dari yang lain dan hancur, lalu
digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh pemula.
b. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun, kadang-
kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas akar adalah adanya rambut akar yang
teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar adalah sel epidermis yang
memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan berbentuk tabung.
c. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil yang
tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak sklerenkim dibentuk. Sel
korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid didalamnya menghimpun pati. Lapisan
paling dalam berkembang menjadi endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks paling
luar dapat berkembang menjadi eksodermis.
d. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan
membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru, yakni eksodermis yang akan
menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis.
Dinding primer dilapisi oleh suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga
dapat ditemukan. Sel eksodermis mengandung protoplas hidup ketika dewasa.
e. Endodermis
Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan, dinding sel endodermis
mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya, yakni pada dinding radial dan
melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan dibubuhi
nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah dan dinding primer,
tempat suberin dan lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis, maka protoplas melepaskan diri
dari dinding, namun tetap melekat pada pitacaspary.

8
f. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau beberapa lapisan
sel di sebelah luarnya, yaituperisikel. Jika bagian tengah tidak ditempati jaringan pembuluh,
maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian dalam, perisikel langsung berbatasan
dengan protofloem dan protoxilem.

Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar
cabang.Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup
selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih oleh jaringan
pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium
yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua
jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar
kambium disebut kulit atau papagan. Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang
terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim.

Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi


rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Perbedaan aktivitas
kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.
a. Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Monokotil
Pada akar tumbuhan Monokotil Tidak mengalami adanya pertumbuhan sekunder.
Yang terjadi Hanya pertumbuhan memanjang.

b. Struktur Sekunder Akar Tumbuhan Dikotil


Pada akar tumbuhan Dikotil Biasanya terdapat pertumbuhan sekunder sehingga dapat
tumbuh membesar. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil menyebabkan
terbentuknya kayu dan kulit pada pohon serta menambah diameter pohon. Pertumbuhan ini
tidak terjadi pada tumbuhan monokotil.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang didapat dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
1. Perbedaan anatara Monokotil dan dikotil, monokotil yaitu Tidak mempunyai kambium
veskuler, pembuluh angkutnya tersebar, berkas pengangkut dibungkus oleh sarung berkas
pengangkut , memiliki epidermis yang tebal, mempunyai maristem interkalar,tidak
mempunyai jari-jari empelur. Sedangkan Dikotilmempunyai kambium veskuler, pembuluh
angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial, tidak memiliki epidermis, tidak
mempunyai meristem interkalar, jari-jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas
pengangkut di batang.
2. Perbedaan antara akar tunggang dengan akar serabut, yaitu Akar Serabut Terjadi karena akar
primer mereduksi dan akar tumbuh dari buku-buku batang di daerah epicotyls.
sedangkan Akar Tunggang Tumbuh dan berkembang dari bagian lembaga yaitu calon akar
yang berada di ujung hypocotyl kecambah.
3. Perbedaan tipe sel pada Akar Tumbuhan monokotil dan dikotil.Akar
Tumbuhan monokotilyaitu Monokotil mempunyai Akar serabut, karakter akar yang
berbentuk serabut tidak beraturan tetapi memiliki rongga untuk berinteraksi dengan oksigen
diudara. Dan dikotil Dikotilmempunyai akar tunggang, Akar dikotil mempunyai persikel
dengan lapisan satu sel saja dan bercabang dengan ruas yang banyak.
4. Kami dapat menegetahui lebih jelas akar primer pada dikotil dan monokotil berdasarkan
gambar dan penjelasannya.
5. Kami dapat menegetahui lebih jelas akar sekunder pada dikotil dan monokotil berdasarkan
gambar dan penjelasannya

3.1 Saran
Menurut kami, masih banyak Akar-akar pada tumbuhan yang bermanfaat pada
tumbuhan dan berpengaruh pada tumbuhan.Namun kami hanya membahas tentang
bagian struktur akarnya.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga


Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta : Kausius
Syamsuni. 2009. Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Indramayu : UNWIR
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : UGM Press

11

Anda mungkin juga menyukai