PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastik
dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan juga sangat
elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat
tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya
Penyakit kulit di Indonesia pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, parasit, dan penyakit dasar alergi. Hal ini berbeda dengan negara
Barat yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor degeneratif. Disamping perbedaan
penyebab, faktor lain seperti iklim, kebiasaan dan lingkungan juga ikut memberikan
fotosintesa), dapat ditemukan pada bahan organik dan tersebar luas secara alamiah
sebagai saprofit. Dari sekitar 100.000 macam jamur hanya kira-kira 100 yang human
dijumpai pada semua masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan, tidak hanya
1
di negara berkembang tetapi juga di negara maju sekalipun. Meskipun penyakit ini
tidak fatal, namun karena sering bersifat kronik dan kumat-kumatan, serta tidak
sedikit yang resisten dengan obat anti jamur, maka penyakit dapat menyebabkan
2001).
Penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur ini merupakan penyakit yang
sering dijumpai terutama di negara tropis karena keadaan suhu dan kelembaban
udara berubah-ubah setiap waktu. Udara yang lembab dan panas sepanjang tahun
sangat cocok bagi berkembangnya penyakit jamur. Prevalensi penyakit jamur lebih
kedua setelah dermatitis. Angka kejadian tersebut diperkirakan kurang lebih sama
mungkin akan meningkat dengan variasi penyakit yang berbeda. Angka kejadian
(Adiguna, 2004).
2
3.Apa saja syaraf kulit?
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
kasat mata, lapisan tersebut terkesan hanya berfungsi sebagai penahan benturan agat
tidak terjadi peradangan pada organ dalam. Secara logika empiris, bisa dikatakan
lapisan tersebut hanya melindungi tulang dan daging serta rumah untuk aliran darah.
Lapisan tersebut biasa dikenal dengan sebutan kulit. Kulit adalah lapisan atau
jaringan yang menyelimuti seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang
datang dari luar.Kulit atau sistem integument merupakan organ tubuh manusia yang
paling besar karena fungsinya sebagai pembungkus seluruh tubuh manusia. Rata-rata
kulit yang membungkus manusia memiliki luas sebesar 1,67 m. Rambut, kuku,
kelenjar juga merupakan bagian dari kulit. Dalam ruang lingkup sains, kulit tidak
hanya terdapat pada luar saja yang dapat dilihat oleh mata, tetapi jaringan-jaringan
yang lebih kompleks dalam pembentukan kulit terdapat pada kulit bagian dalam yang
Jika dilihat dari ruang lingkupnya, kulit dibagi menjadi dua bagian yakni
secara makroskopis dan mikrokopis. Secara makroskopis bisa dikatakan bahwa kulit
memiliki ketebalan yang bervariasi. Bagian kulit tertipis terletak pada sekitar mata
dalam artian bagian tersebut sangatlah sensitif. Sedangkan bagian kulit paling tebal
terletak pada telapak kaki dan telapak tangan yang memiliki garis- garis tertentu.
4
Gunanya untuk mengidentifikasi seseorang secara psikologi. Kulit tebal ini sangat
1. Kulit mempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis gepeng dengan
lapisan tanduk. Penbuluh darah pada dermisnya dilapisi oleh endotel. Kelenjar-
2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat-serat kolagen dan elastin, dan
3. Jaringan otot dapat ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan otot polos, yaitu
otot penegak rambut (m. arrector pili) dan pada dinding pembuluh darah,
wajah.Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada kulit
berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf. Contoh, badan
Dalam fisiknya yang membungkus seluruh tubuh, secara detail kulit berfungsi
sebagai berikut:
a. Melindungi kulit dari efek luar seperti lecet, kehilangan cairan, zat-zat
5
penyempitan pembuluh darah
d. Merasakan sensasi rasa (misal nyeri) dengan saraf dangkal dan ujung
saraf sensoris
e. Penyimpanan vitamin D
karena dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutan terdapat berkas
besar serat saraf yang cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah
retikular papilar dan subepitel. Didalam semua lapisan kulit dan hipodermis terdapat
banyak badan akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah dari ujung-
ujung bebas saraf sensoris tidak bermielin yang terdapat di dalam atau dekat
epidermis, selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel-sel sekretorik kelenjar
keringat
karena dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutan terdapat berkas
besar serat saraf yang cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah
retikular papilar dan subepitel. Didalam semua lapisan kulit dan hipodermis terdapat
banyak badan akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah dari ujung-
ujung bebas saraf sensoris tidak bermielin yang terdapat di dalam atau dekat
6
epidermis, selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel-sel sekretorik kelenjar
keringat
beberapa batas yang tidak tepat dan menyebabkan persarafan tumpang tindih pada
bagian tertentu. Persarafan otonom tidak mengikuti pola yang sama secara persis
karena serat postganglionik didistribusikan pada kulit berasal dari rantai ganglia
simpatik dimana serat preganglionik berbeda dari beberapa saraf spinal sinaps.
Ujung saraf bebas merupakan saraf yang paling lebar dan merupakan reseptor
sensorik yang paling penting bagi tubuh. Ujung saraf bebas secara umum dapat
ditemukan di dermis papilia yang letaknya tepat dibawah epidermis, pada serat
lamina basal yang bergabung dengan lamina densa dari zona dasar membran.32
saraf-saraf dan komponen non saraf. Kapsul ini merupakan kelanjutan dari
perineurium, dan intinya terdapat serat yang dibungkus oleh sel schwann. Ukuran
reseptor ini tergantung pada posisinya pada kulit. Semakin dalam letaknya pada kulit
maka ukurannya semakin besar. Untuk jenis dan pada usia tertentu, reseptor ini akan
Secara mekanik, dengan adanya saraf pada kulit yang berfungsi sebagai
reseptor manusia bisa merasakan sensasi suhu. Manusia bisa membedakan suhu
mulai dari yang sangat ekstrim (sekitar -10o C) hingga yang cukup panas (sekitar 60o
C). Pada manusia kesensitifan termal berbeda antar masing-masing individu sesuai
dengan rentang temperatur yang berbeda yang hal ini disajikan dalamneuron sensorik
7
pada kulit.3Bagian inilah yang sangat penting dalam tubuh manusia untuk sebagai
Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis
merupakan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis berupa
jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Di bawah dermis terdapat
selapis jaringan ikat longgar yaitu hipodermis, yang pada beberapa tempat terutama
2.4.1 Epidermis
Epidermis merupakan lapisan paling luar kulit dan terdiri atas epitel berlapis
gepeng dengan lapisan tanduk. Epidermis hanya terdiri dari jaringan epitel, tidak
mempunyai pembuluh darah maupun limf; oleh karenaitu semua nutrien dan oksigen
diperoleh dari kapiler pada lapisan dermis.Epitel berlapis gepeng pada epidermis ini
tersusun oleh banyak lapis sel yang disebut keratinosit. Sel-sel ini secara tetap
8
Gambar 1. Struktur kulit. Sumber: Kessel RG, 1998.
memperlihatkan saling hubung dan lokasi apendiks dermal (folikel rambut, kelenjar
keratin dalam sitoplasmanya. Mendekati permukaan, sel-sel ini mati dan secara tetap
9
dilepaskan (terkelupas). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan adalah
20 sampai 30 hari. Modifikasi struktur selama perjalanan ini disebut sitomorfosis dari
sel-sel epider-mis. Bentuknya yang berubah pada tingkat berbeda dalam epitel
permukaan kulit.
Epidermis terdiri atas 5 lapisan yaitu, dari dalam ke luar, stratum basal, stratum
Lapisan ini terletak paling dalam dan terdiri atas satu lapis sel yang tersusun berderet
-deret di atas membran basal dan melekat pada dermis di bawahnya. Sel-selnya
kuboid atau silindris. Intinya besar, jika dibanding ukuran selnya, dan sitoplasmanya
basofilik. Pada lapisan ini biasanya terlihat gambaran mitotik sel, proliferasi selnya
berfungsi untuk regenerasi epitel. Sel-sel pada lapisan ini bermigrasi ke arah
permukaan untuk memasok sel-sel pada lapisan yang lebih superfisial. Pergerakan ini
dipercepat oleh adalah luka, dan regenerasinya dalam keadaan normal cepat.
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang besar-besar berbentuk poligonal
pembesaran obyektif 45x, maka pada dinding sel yang berbatasan dengan sel di
sebelahnya akan terlihat taju-taju yang seolah-olah menghubungkan sel yang satu
dengan yang lainnya. Pada taju inilah terletak desmosom yang melekatkan sel-sel
satu sama lain pada lapisan ini. Semakin ke atas bentuk sel semakin gepeng.
10
c. Stratum granulosum (lapis berbutir)
Lapisan ini terdiri atas 2-4 lapis sel gepeng yang mengandung banyak granula
ternyata merupakan partikel amorf tanpa membran tetapi dikelilingi ribosom. Mikro-
Lapisan ini dibentuk oleh 2-3 lapisan sel gepeng yang tembus cahaya, dan agak
eosinofilik. Tak ada inti maupun organel pada sel-sel lapisan ini. Walaupun ada
sedikit desmosom, tetapi pada lapisan ini adhesi kurang sehingga pada sajian
seringkali tampak garis celah yang memisahkan stratum korneum dari lapisan lain di
bawahnya.
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel-sel mati, pipih dan tidak berinti serta
11
2.4.1.1 Sel-sel epidermis
a. Keratinosit
lapisan kedap air dan perisai pelidung tubuh. Proses keratinisasi berlangsung 2-3
minggu mulai dari proliferasi mitosis, diferensiasi, kematian sel, dan pengelupasan
(deskuamasi). Pada tahap akhir diferensiasi terjadi proses penuaan sel diikuti
penebalan membran sel, kehilangan inti organel lainnya. Keratinosit merupakan sel
12
b. Melanosit
Melanosit meliputi 7-10% sel epidermis, merupakan sel kecil dengan cabang
dendritik panjang tipis dan berakhir pada keratinosit di stratum basal dan spinosum.
Terletak di antara sel pada stratum basal, folikel rambut dan sedikit dalam dermis.
melanosom, salah satu organel sel melanosit yang mengandung asam aminotirosin
dan enzim tirosinase. Melalui serentetan reaksi, tirosin akan diubah menjadi melanin
c. Sel Langerhans
terutama di antara keratinosit dalam stratum spinosum. Tidak berwarna baik dengan
HE. Sel ini berperan dalam respon imun kulit, merupakan sel pembawa-antigen yang
d. Sel Merkel
Jumlah sel jenis ini paling sedikit, berasal dari krista neuralis dan ditemukan
pada lapisan basal kulit tebal, folikel rambut, dan membran mukosa mulut.
Merupakan sel besar dengan cabang sitoplasma pendek. Serat saraf tak bermielin
menembus membran basal, melebar seperti cakram dan berakhir pada bagian bawah
13
2.4.2 Dermis
Dermis terdiri atas stratum papilaris dan stratum retikularis, batas antara kedua
a. Stratum papilaris
Lapisan ini tersusun lebih longgar, ditandai oleh adanya papila dermis yang
pada daerah di mana tekanan paling besar, seperti pada telapak kaki. Sebagian besar
atasnya. Papila lainnya mengandung badan akhir saraf sensoris yaitu badan Meissner.
b. Stratum retikulari
Lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah
kecil serat elastin membentuk jalinan yang padat ireguler. Pada bagian lebih dalam,
keringat dan sebasea, serta folikel rambut. Serat otot polos juga ditemukan pada
payudara. Pada kulit wajah dan leher, serat otot skelet menyusupi jaringan ikat pada
dermis. Otot-otot ini berperan untuk ekspresi wajah. Lapisan retikular menyatu
14
2.4.2.1 Sel-sel dermis
Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis merupakan sel-sel jaringan
ikat seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast.
2.4.3 Hipodermis
berupa jaringan ikat lebih longgar dengan serat kolagen halus terorientasi terutama
yang dari dermis. Pada daerah tertentu, seperti punggung tangan, lapis ini
yang masuk ke dermis lebih banyak dan kulit relatif sukar digerakkan. Sel-sel lemak
lebih banyak daripada dalam dermis. Jumlahnya tergantung jenis kelamin dan
ada atau sedikit lemak ditemukan dalam jaringan subkutan kelopak mata atau penis,
namun di abdomen, paha, dan bokong, dapat mencapai ketebalan 3 cm atau lebih.
Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: pigmen melanin berwarna coklat
dalam stratum basal, derajat oksigenasi darah dan keadaan pembuluh darah dalam
dermis yang memberi warna merah serta pigmen empedu dan karoten dalam lemak
subkutan yang memberi warna kekuningan. Perbedaan warna kulit tidak berhubungan
15
dengan jumlah melanosit tetapi disebabkan oleh jumlah granul -granul melanin yang
perlukaan. Penyembuhan luka dibagi dalam tiga tahap yang saling berhubungan dan
Salah satu tujuan utama tubuh pada proses perbaikan luka kulit ialah
dimulai 24 jam setelah luka melalui pergerakan sel-sel epitel dari tepi bebas jaringan
melintasi defek dan dari struktur folikel rambut yang masih tersisa pada dasar luka
partial thickness.
Sel-sel epitel berubah bentuk baik secara internal dan eksternal untuk
pembentukan filamen aktin sitoplasma perifer. Sel-sel epidermis pada tepi luka
Pola pasti dari migrasi epidermis yang mengalami regenerasi ini belum
diketahui, tetapi kemungkinan berupa migrasi sel tunggal melintasi permukaan luka
16
dengan mekanisme “lompat-katak” (leap-frogging) atau “jejak-traktor” (tractor
tread).
dengan kaca pembesar dan pemeriksaan penunjang. Pada proses penegakan diagnosis
pemeriksaan fisik agar dapat saling melengkapi data. Hal ini disebabkan pasien
seringkali tidak dapat menggambarkan bentuk lesi yang dialami dengan jelas sesuai
1. keluhan utama
a. onset (when)
e. perkembangan atau perubahan lesi, sejak muncul pertama kali sampai saat
17
f. faktor pencetus (panas, dingin, paparan sinar matahari, kelelahan/olah
4. gejala sistemik atau prodromal yang mendahului atau menyertai, Pada penyakit
akut dapat disertai gejala demam, menggigil, kelemahan, nyeri kepala dan sendi,
penyakit kronis dapat disertai gejala lesu, anoreksia, penurunan berat badan.
5. riwayat penyakit dahulu (penyakit sistemik atau kulit, rawat inap, alergikhususnya
alergi obat, pengobatan yang diterima selama ini, riwayat atopi(asma, rhinitis
psoriasis, xantoma),
hubungan seksual (terutama berhubungan dengan faktor risiko infeksi HIV (transfuse
darah, pengguna obat-obatan intravena, pasangan seksual tidak tetap lebih dari 1,
riwayat infeksi menular seksual). Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, tanda
vital (denyut nadi, respirasi, suhu tubuh) dan status dermatovenereologi (sesuai
diperoleh hasil maksimal, seperti pemeriksaan dikerjakan dengan sinar lampu putih
(TL) atau sinar matahari. Alat lain yang diperlukan adalah kaca pembesar dan lampu
senter (sinar putih), untuk memastikan permukaan lesi yang menonjol dengan
18
penyinaran dari samping atau membantu mengamati lesi pada mukosa. Pengamatan
dilakukan pada seluruh permukaan kulit dan mukosa, kuku, rambut serta limfonodi.
morfologi atau bentuk lesi. Palpasi bertujuan menilai tekstur, konsistensi dan
kedalaman lesi, rasa nyeri serta untuk meyakinkan pasien bahwa lesi tidak berbahaya
bagi pemeriksa. Untuk memeriksa daerah mukosa atau lesi membasah diperlukan
sarung tangan. Pada waktu palpasi, pemeriksa juga harus mampu mendiskripsikan
Diskripsi lesi pada status dermatologi harus meliputi berbagai hal berikut ini :
a. Tipe atau jenis lesi baik primer atau sekunder, seperti macula, patch, papul,
keunguan, dapat dibedakan dari eritem dengan tes diaskopi), putih (hipo/de-
c. Batas lesi: berbatas tegas (dapat ditelusuri dengan pena), atau tidak tegas.
Batas lesi disebutkan apabila lesi berupa plak atau patch.Konsistensi: lunak,
tekan, kedalaman lesi. Konsistensi disebutkan untuk lesi berupa nodul atau
19
d. Jumlah lesi (tunggal atau multiple) dan Susunan lesi, untuk lesi dengan
pada satu belahan tubuh kanan atau kiri, pada vitiligo), sesuai dermatom
tertentu (pada herpes zoster), pada daerah terpapar sinar matahari (dermatitis
i. gelas obyek
20
iii. scalpel
v. plastik isolasi
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastik
dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan juga sangat
3.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Company; 1987.
Philadelph
8. Kessel RG. Basic Medical Histology. The biology of Cells, Tissues, and
9. Kirsner RS, Eaglstein WH. The wound healing process. Dermatol Clin.
1993;11:629-40.
10. Lazarus GS, Cooper DM, Knighton DR, Margolis DJ, Pecoraro RE,
23
11. McKenzie JC, Klein RM. Basic Concepts in Cell Biology and Histology. A
12. Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. New York: McGraw
13. Ross MH, Pawlina W. Histology a Text and Atlas (Sixth Edition).
14. Singer AJ, Clark RAF. Cutaneous wound healing. N Engl J Med.
1999;341:738-46.
24