Anda di halaman 1dari 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pengamtan tanamn kangkung dengan media tanam Rock wool

Indikator Pengamatan ke-


Pengamtan 1 2 3
Jumlah Daun 0 2 4
Tinggi Tanaman 5,4 cm 9,2 cm 15,5 cm
Daun Terlebar 0 cm 1,2 cm 2,3 cm

Tabel 2. Hasil Pengamatan Tanaman Kangkung dengan media tanam Kapas

Indikator Pengamatan ke-


Pengamtan 1 2 3
Jumlah Daun 2 2 4
Tinggi Tanaman 3,5 cm 7,3 cm 14 cm
Daun Terlebar 1,2 cm 1,7 cm 2 cm

Tabel 3. Hasil Pengamatan Tanaman Kangkung dengan media tanam Arang sekam

Indikator Pengamatan ke-


Pengamtan 1 2 3
Jumlah Daun 0 2 2
Tinggi Tanaman 4,3 cm 5 cm 11 cm
Daun Terlebar 0 cm 0,5 cm 1,4 cm

Tabel 4. Hasil Pengamatan Tanaman Kangkung dengan media tanam Gabus

Indikator Pengamatan ke-


Pengamtan 1 2 3
Jumlah Daun - - -
Tinggi Tanaman - - -
Daun Terlebar - - -
4.2 Pembahasan

Pada pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung dengan menggunakan


sistim hidroponik, digunakan berbagai macam media tanam sebagai perlakuan
tanaman, dimana setiap pengamatan dilakukan selama 3 kali pengamatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di dapatkan bahwa pada tabel 1
pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung dengan media tanam Rockwool tinggi
tanaman yaitu 5,4 cm, dengan jumlah daun sebanyak 0 helai, lebar daun 0 cm. Pada
pengamatan minggu ke-2 di dapatkan bahwa tanaman kangkung memiliki tinggi
tanaman 9,2 cm, dengan jumlah daun 2 helai, dan lebar daun 1,2 cm. Pada
pengamatan minggu ke-3 di dapatkan bahwa tanaman kangkung memiliki tinggi
tanaman 15,5 cm, dengan jumlah daun 4 helai, dan lebar daun 2,3 cm.

Pada tabel 2 dengan perlakuan media tanam kapas didapatkan hasil bahwa
minggu pertama tinggi tanaman kangkung 3,5 cm, dengan jumlah daun sebanyak 2
helai, lebar daun 1,2 cm. Pada pengamatan minggu ke-2 di dapatkan bahwa tanaman
kangkung memiliki tinggi tanaman 7,3 cm, dengan jumlah daun 2 helai, dan lebar
daun 1,7 cm. Pada pengamatan minggu ke-3 di dapatkan bahwa tanaman kangkung
memiliki tinggi tanaman 14 cm, dengan jumlah daun 4 helai, dan lebar daun 2 cm.

Pada tabel 3 dengan perlakuan media tanam arang sekam didapatkan hasil
bahwa minggu pertama tinggi tanaman kangkung 4,3 cm, dengan jumlah daun
sebanyak 0 helai, lebar daun 0 cm. Pada pengamatan minggu ke-2 di dapatkan bahwa
tanaman kangkung memiliki tinggi tanaman 5 cm, dengan jumlah daun 2 helai, dan
lebar daun 0,5 cm. Pada pengamatan minggu ke-3 di dapatkan bahwa tanaman
kangkung memiliki tinggi tanaman 11 cm, dengan jumlah daun 2 helai, dan lebar
daun 1,4 cm.

Pada tabel 4 dengan perlakuan media tanam gabus, tanaman kangkung tidak
dapat tumbuh sama sekali sehingga data yang didapat 0.

Dari hasil yang telah didapatkan, dapat dilihat bahwa media tanam yang
paling cocok untuk penanaman kangkung dengan sistem Hidroponik yaitu media
tanam Rock wool. Hal ini bisa di lihat dengan membandingkan parameter
pengamatan antara media tanam, dimana media tanam rockwool mampu membuat
tanaman kangkung tumbuh baik dengan tinggi akhir tanaman kangkung yaitu
mencapai 15,5 cm, kemduian diikuti leh kapas dengan tinggi tanaman 14cm, arang
sekam 11 cm dan terakhir yaitu gabus dengan tanaman kangkung yang tidak tumbuh
sama sekali. Media tanam rockwool dapat memberikan pertumbuhan yang optimal
terhadap kangkung dikarenakan rockwool sendiri dapat mudah menyerap air
ketimbang arang sekam. Selain itu dibandingkan kapas, Rockwool lebih kokoh ketika
terkena air secara terus menerus, berbeda dengan kapas yang lama kelamaan akan
melembek, hal ini tentu mempengaruhi kekuatan dari akar tanaman, dimana tanaman
kangkung yang ditanam pada rockwool kokoh dan susah untuk dicabut, sedangkan
pada media tanam kapas tanaman kangkung gampang terjatuh, tidak kokoh dan
mudah di cabut. Pada media tanam gabus, tanaman kangkung tidak dapat tumbuh
sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa gabus bukanlah media tanam yang baik
untuk penanaman kangkung secara hidroponik. Pada media tanam gabus, air tidak
dapat cepat menyerap seperti media tanam yang lainnya, terlebih lagi dengan air yang
relatif sedikit pada hidroponik set di fakultas pertanian ini membuat media tanam
gabus menjadi kering dan menyebabkan tanaman kangkung tidak dapat tumbuh.

Pada pengamatan pertumbuhan pakcoy di tempat hidroponik, Tanaman yang


tumbuh dengan baik dan subur, hal ini dikarenakan sistem hidroponik disana telah
terancang sangat baik dan memiliki aliran air yang bagus. Hal ini tentu sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang akan ditanam disana. Jika dibandingkan
dengan sistim hidroponik yang berada di fakultas, keadaannya sangat berbeda jauh.
Hal ini juga yang menyebabkan tanaman kangkung yang ditanam di sistim
hidroponik Fakultas dinilai tidak tumbuh dengan baik. Aliran air yang sangat kecil
dan penempatan nettpot yang kurang pas menjadi salah satu faktor tanaman kangkung
tidak tumbuh dengan baik dan bahkan ada yang tidak tumbuh sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai