Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI

PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN METODE STEK

Disusun oleh :
REIHAN ADI PRANA
2012211023
AGROTEKNOLOGI 2C

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023/2024
1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman merupakan bahan pokok untuk melakukan kegiatan dalam bidang
pertanian. Bidang pertanian sendiri cukup luas yaitu mencakup perikanan, kehutanan,
perkebunan, dan peternakan sehingga negara Indonesia disebut sebagai negara
maritime karena memang mayoritas masyarakat Indonesia bekerja di bidang
pertanian. Sedangkan dalam arti yang sempit pertanian adalah kegiatan bercocok
tanam, membudidayakan, dan merawat tanaman dengan tujuan memperoleh
keuntungan komersial dari produk tanaman tersebut. Jadi pertanian hanyalah kegiatan
seputar tanaman dan hubungannya dengan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya.

Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk


menyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun program
penanaman secara luas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara vegetatif. Dengan
penerapan teknik pembiakan vegetatif akan diperoleh bibit yang memiliki struktur
genetik yang sama dengan induknya (Nugroho 1992).

Untuk memperoleh bibit yang unggul sebaiknya perbanyakan dilakukan dengan cara
pembiakan vegetatif. Hal ini disebabkan pada pembiakan vegetatif akan diperoleh
hasil yang yang mewarisi seluruhsifat iduk tanaman, sehingga kinerja genotipe
unggul yang terdapat pada pohon induk akan diulangi secara konsisten pada
keturunan.

Cara pembiakan tanaman dibagi menjadi dua yaitu secara generatif dan
secaravegetatif. Pembiakan tanaman secara generatif dilakukan oleh tanaman itu
sendiri, peran petani hanya memberikan hormon agar tumbuhan cepat berbunga
agarsegera mengalami fase generatif namun hal ini lebih mahal dan akan
menambahinput berlebih. Cara yang lain adalah pembiakan tanaman secara vegetatif
yaitu dengan mengambil bagian dari tanaman unggul atau pilihan untuk dibiakkan.

Bermacam-macam cara pembiakan tanaman secara vegetatif diantaranya adalah


memperbanyak tanaman dengan cara menyetek. Perbanyakan tanaman ini juga
diperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Antara lain
ketahanan terhadap serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga dan
sebagainnya.

Agar didapatkan bibit yang unggul ada berbagai macam salah satunya adalahdengan
cara stek atau cutting. Prinsip kerja dari stek ini sendiri adalahmenumbuhkan
potongan tanaman sehingga dihasilkan bibit yang sama perisseperti induknya.
Pembiakan vegetatif dengan cara stek lebih praktis dan dapatmenghasilkan banyak
bibit dengan biaya yang murah.

Menyetek merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang


memperlakukan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan tunas
dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi
tanaman baru yang sempurna. Menyetek bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang
sempurna dengan akar, batang dan daun dalam waktu relative singkat serta memiliki
sifat yang serupa dengan induknya, serta dipergunakan untuk mengekalkan klon
tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan
tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
pembentukan akar meskipun setek dalam kondisi yang sama

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui dan mempelajari cara-cara perbanyakan vegetatif dengan metode
stek / turus
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek
3. Melihat pengaruh panjang bahan tanam dan bentuk pemotongan terhadap
pertumbuhan stek
II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dasar – dasar agronomi yaitu acara 4 yang berjudul “PERBANYAKAN


VEGETATIF DENGAN METODE STEK” dilakukan pada hari kamis pagi hari.
Praktikum ini dilaksanakan pada Kebun Percobaan Universitas Bangka Belitung.

2.2 Alat dan Bahan

Bahan
1. Batang ubi kayu 20 potong
2. Pasir

Alat
1. Polibag 10 cm 4 buah
2. Pisau
3. Gunting tanaman
4. gembor

2.3 Cara Kerja

1. Isi polibag dengan pasir secukupnya


2. Potonglah batang/cabang bahan stek dengan panjang 10 cm sampai 15 cm, bentuk
meruncing dan tumpul
3. Tanamlah stek/turus dalam polibag yang diisi pasir sebanyak 5 stek/turus.
4. Pelihara media penyetekan dengan jalan menjaga kelembabannya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 3.1.1 Rata - Rata Jumlah Tunas Yang Tumbuh
Hari Rerata jumlah tunas yang tumbuh
Pengamatan Meruncing Tumpul
10 cm 15 cm 10 cm 15 cm
5 HST 1,8 2,4 1,4 1,4
10 HST 2,4 2,2 2,6 3
15 HST 2,6 3 2 3
20 HST 3 3,2 2,6 2,8
25 HST 3,2 3,6 3 3,2

Tabel 3.1.2 Rata - Rata Jumlah Daun


Hari Rerata jumlah daun
Pengamatan Meruncing Tumpul
10 cm 15 cm 10 cm 15 cm
5 HST 0 0 0 0
10 HST 4,2 4,4 2,4 2
15 HST 6,2 6,4 4,4 6,2
20 HST 6,8 7,4 5,4 8
25 HST 7,6 7,2 5,8 8,2

Tabel 3.1.3 Rata - Rata Panjang Akar


Rerata panjang akar
Parameter Sampel Meruncing Tumpul
10 cm 15 cm 10 cm 15 cm
Panjang 1 11 cm 15 cm 4 cm 9 cm
Akar 2 10 cm 23 cm 12 cm 13 cm
3 10 cm 13 cm 14 cm 7 cm
4 8 cm 7 cm 7 cm 13 cm
5 10 cm 11 cm 7 cm 8 cm

Tabel 3.1.4 Rata - Rata Jumlah Akar


Rerata jumlah akar
Parameter Sampel Meruncing Tumpul
10 cm 15 cm 10 cm 15 cm
Jumlah 1 30 43 22 29
Akar 2 35 40 32 35
3 33 28 20 35
4 28 34 27 24
5 20 28 28 23
3.1.5 Diagram Rata – Rata Jumlah Tunas Yang Tumbuh
4
3.5
3
2.5
Meruncing 10 CM
2 Meruncing 15 CM
Tumpul 10 CM
1.5
Tumpul 15 cm
1
0.5
0
5 HST 10 HST 15 HST 20 HST 25 HST
3.1.6 Diagram Rata – Rata Jumlah Daun
9
8
7
6
5 Meruncing 10 CM
Meruncing 15 CM
4 Tumpul 10 CM
3 Tumpul 15 CM
2
1
0
5 HST 10 HST 15 HST 20 HST 25 HST
3.1.7 Diagram Rata – Rata Panjang Akar
25

20

15
Meruncing 10 CM
Meruncing 15 CM
Tumpul 10 CM
10
Tumpul 15 CM

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
3.1.8 Diagram Rata – Rata Jumlah Akar
50
45
40
35
30 Meruncing 10 CM
25 Meruncing 15 CM
20 Tumpul 10 CM
Tumpul 15 CM
15
10
5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

3.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan dengan metode perbanyakan vegetatif yaitu metode stek.
Stek adalah perbanyakan vegatatif dengan menggunakan bagian - bagian dari
tanaman seperti akar, batang, daun dan tunas untuk menumbuhkan tanaman baru.

Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan bahan tanam yaitu ubi kayu yang
dipotong untuk dijadikan bahan vegetatf untuk penanaman dengan media pasir
sehingga akar dapat tumbuh dengan baik

Pada diagram jumlah tunas dapat dilihat tunas yang paling banyak tumbuh terdapat
pada tanaman meruncing 15 cm. Semakin panjang stek yang digunakan maka jumlah
titik tunas/buku yang dimiliki stek semakin banyak untuk pertumbuhan tunasnya.
Stek dengan panjang 10 cm merupakan stek yang memiliki panjang terendah daripada
perlakuan lain yang digunakan sehingga memiliki titik tunas/buku tersedia lebih
sedikit untuk pertumbuhan tunasnya. Hasil penelitian Setiyawan (2000), menyatakan
bahwa perlakuan stek 3 buku memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas
pada stek bambu ampel hijau.

Pada diagram jumlah daun dapat dilihat yang memiliki jumlah daun paling banyak
adalah tanaman tumpul 15 cm. Perbedaan jumlah daun ini mengindikasikan bahwa
semakin panjang stek yang digunakan, maka jumlah daun yang tumbuh dan
berkembang akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Raden (2008),
yang melakukan penelitian pada jarak pagar mengungkapkan bahwa semakin tinggi
tanaman, maka jumlah daun, luas daun total dan indeks luas daun akan semakin
meningkat.
Pada diagram panjang akar menunjukan bahwa tanaman yang memiliki akar paling
panjang yaitu terdapat pada meruncing 15 cm sedangkan akar yang paling pendek
dimiliki oleh tumpul 10 cm. Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa jumlah akar
terbanyak dimiliki oleh tanaman meruncing 15 cm sedangkan yang paling rendah
dimiliki oleh tanaman meruncing 10 cm.

Magingo et al. (2001), bahwa pertumbuhan akar pada stek batang dipengaruhi oleh
kandungan karbohidrat dan panjang stek. Semakin panjang stek yang digunakan
maka pertumbuhan panjang akarnya semakin baik karena lebih banyak cadangan
makanan yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan akarnya

Hasil ini menunjukkan panjang stek pengaruh nyata terhadap jumlah dan panjang
akar. Hal ini diduga adanya perbedaan cadangan makanan pada panjang stek yang
berbeda karena perbedaan inilah yang menyebabkan pertumbuhan akar tidak sama.
Cadangan makanan yang terdapat dalam stek akan diolah atau dirombak oleh
tanaman itu sendiri yang akan digunakan untuk membentuk atau merangsang
pertumbuhan sel-sel jaringan tanaman (stek), yang pada akhirnya dapat mendukung
aktivitas organ-organ pertumbuhan seperti tunas, batang dan akar (Alit et al., 2016)

.Persemaian tidak
memerlukan tanah yang
terlalu subur. Tanah subur
mengakibatkan
pertumbuhan bibit yang
terlalu cepat. Sebaiknya
tanah persemaian yang
kurang subur, maka
pertumbuhan akar bibit
relatif lebih besar dari pada
batangnya. Tanaman
persemaian dapat
dipelihara dalam kotak-
kotak tanah dan dalam
kantong-kantong kerta atau
dibedngan untuk
persemaian yang berjarak
cukup didalam barisan agar
mudah dipisahkan atau
dipindahkan
(Fiandika 2006
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

1. Penanaman dilakukan pada media pasir sehingga tidak menghambat pertumbuhan


akar pada bahan tanam stek yang digunakan.
2. Hasil menunjukan pertumbuhan akar yang paling baik dimiliki oleh tanaman ubi
meruncing 15 cm ini dikarekan panjang tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan
akar sehingga akar tumbuh dengan baik dikarenakan cadangan makanan juga lebih
bersar daipada bahan stek yang memiliki ukuran yang pendek.
3. Jumlah banyaknya tumbuh tunas dipengaruhi oleh panjang bahan tanam dan yang
memiliki tunas yang paling banyak adalah meruncing 15 cm.
4. Jumlah banyaknya daun dipengaruhi oleh panjang bahan tanam dan yang memiliki
daun yang paling banyak adalah tumpul 15 cm dikarenakan panjang bahan tanam
mempengaruhi jumlah daun, luas daun total dan indeks luas daun

4.2 Saran

Praktikum ini dilakukan dengan teliti sehingga pada saat pengambilan data, tidak ada
yang salah untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat terhadap hasil praktikum yang
telah didapatkan,
DAFTAR PUSTAKA

Nuroniah, Hani Sitti, Yeni Nuraeni, and Rina Bogidarmanti. "Perbanyakan vegetatif
mahoni (Swietenia macrophylla King) dengan cara stek pucuk." Jurnal Penelitian
Hutan Tanaman 15.1 (2018): 57-66.

Nengsih, Yulistiati, and Ridawati Marpaung. "Sulur Panjat Merupakan Sumber Stek
Terbaik Untuk Perbanyakan Bibit Lada Secara Vegetatif." Jurnal Media Pertanian 1.1
(2016): 29-35.

Istomo, Atok Subiakto dan Susilo Rahmadianto. "PENGARUH ASAL BAHAN


DAN MEDIA STEK TERHADAP KEBERHASILAN STEK PUCUK TEMBESU
Fagraea fragrans (Roxb.)"

Wahyu Astiko, Ahsani Taqwim, dan Bambang Budi Santoso. Pengaruh Panjang dan
Diameter Stek Batang Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringa oleifera Lam.
2018.

Novidatul Ratnasari, Sundahri, dan Usmadi. “Pengaruh Asal Bahan dan Bentuk
Pangkal Batang Terhadap Pertumbuhan Stek Ubi Kayu”. 2014.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai