Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK GULMA

OLEH:

LEDI YULIANA
1910212018
AGRO C

PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FALULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan Praktikum ............................................................................................... 1

C. Manfaat Praktikum ............................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 2

BAB III BAHAN DAN METODE ............................................................................. 5

A. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 5

B. Bahan dan Alat ................................................................................................... 5

C. Pelaksanaan ........................................................................................................ 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel.1 Klasifikasi Gulma Berdaun sempit ................................................................ 6


Tabel.2 Klasifikasi Gulma Teki .................................................................................. 7
Tabel.3 Klasifikasi Gulma Berdaun lebar ................................................................... 9
Tabel.4 Klasifikasi Gulma semusim ......................................................................... 12
Tabel.5 Klasifikasi Gulma Tahunan .......................................................................... 13
Tabel.6 Klasifikasi Gulma Air .................................................................................. 14
Tabel.7 Klasifikasi Gulma Darat ............................................................................... 15

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kegiatan budidaya tentu saja terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan suatu tanaman. Salah satunya
ialah adanya organisme pengganggu tanaman yang serangannya pada skala tertentu
akan menurunkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil panen. Gulma
termasuk dalam organisme yang keberadaannya dapat bersifat merugikan tanaman
budidaya, sehingga pada suatu kondisi apabila keberadaan gulma tersebut dapat
mengancam keberadaan tanaman budidaya maka dibutuhkan pengendalian
Bahaya gulma dapat dilihat dari morfologi gulma tersebut, juga berdasarkan
karakteristik gulma. Untuk mengetahui hal ini maka diperlukan kegiatan identifikasi
gulma agar diperoleh informasi terkait gulma tersebut yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk metode pengendalian yang tepat. Jenis gulma sangat beragam
sehingga perlu diklasifikasikan untuk mempermudah dalam pengambilan informasi

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini ialah untuk mengetahui
klasifikasi gulma berdasarkan karakteristik morfologis, siklus hidup, habitat atau
tempat hidup, dan pengaruhnya terhadap tanaman budidaya. Dapat membedakan
jenis-jenis gulma berdasarkan karakteristiknya dan dapat mengetahui nama-nama
gulma dalam bahasa Indonesia, bahasa local dan bahasa ilmiahnya.

C. Manfaat Praktikum
Pelaksanaan praktikum klasifikasi dan karakteristik gulma ini memiliki
manfaat dalam menentukan pengendalian yang digunakan berdasarkan klasifikasi
gulma yang dilakukan.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Identifikasi

1. Identifikasi menurut Utami dan Ricco (2015) adalah proses pengenalan,


menempatkan objek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan ciri
karakteristik tertentu.
2. Identifikasi gulma adalah suatu metode pengenalan gulma dengan cara
menentukan nama botani dan taksonomi gulma yang akan dikenali (Sembodo,
2010).
3. Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik
individu yang beranekaragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson.
Pengertian identifikasi berbeda sekali dengan pengertian klasifikasi
(Tjitrosoepomo, 2005).

B. Pengertian Gulma
Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang bernilai negative apabila
tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya
guna (Mangoensoekarjo, 1983). Menurut Johnny (2006), gulma adalah tumbuhan
yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai
nilai negative, Sedangkan gulma menurut Ristikavani dan Kristanti (2013) gulma
merupakan tumbuhan yag tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak
diinginkan manusia.

C. Klasifikasi Gulma
Gulma diklasifikasikan berdasarkan morfologi, siklus hidup, habitat. Menurut
Barus (2003) berdasarkan sifat morfologinya gulma dibedakan menjadi :
1. Gulma berdaun sempit (grasses)
Gulma golongan rumput termasuk dalam famili Gramineae/Poacea dengan
ciri memiliki batang bulat atau agak popoh dan kebanyakan berongga. Daunnya
soliter pada bukubuku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar,
terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma jenis
rumput yaitu Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon,
Panicum repens.
2. Gulma berdaun lebar (broad leaves)
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pterydophyta.
Cirinya yaitu memiliki daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya
yaitu Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus
spinosus, Portulaca oleracea.

2
3. Gulma teki (sedges)
Gulma golongan teki termasuk dalam family Cyperaceae. Ciri gulma teki
ialah memiliki batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan
biasanya tidak berongga.Daunnya tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-
lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku dan biasanya
dilindungi oleh suatu daun pelindung. Contohnya yaitu Cyperus rotundus,
Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.

Sedangkan berdasarkan siklus hidupnya gulma dibedakan sebagai berikut :


1. Gulma semusim (annual weeds)
Gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu
tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji
dan kemudian mati). Contoh gulma semusim yaitu Echinochloa crusgalli,
Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis.
2. Gulma dua tahun (biannual weeds)
Gulma dua tahun yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari
satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Misalnya yaitu Dipsacus sylvestris,
Echium vulgare, Circium vulgare.
3. Gulma tahunan (perennial weeds)
Gulma tahunan merupakan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau
mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Contohnya yaitu Cyperus rotundus.

Berdasarkan habitat tumbuhnya gulma dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Gulma air (aquatic weeds)
Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air ini digolongkan
lagi sebagai berikut :
a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup
pada kondisi air seperti air laut, missal di hutan bakau. Contohnya yaitu
Enchalus acoroides.
b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu merupakan gulma yang
tumbuh di habitat air tawar misalnya Echhornia crassipes.
2. Gulma daratan (terrestrial weeds)
Merupakan gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau daratan. Contohnya
yaitu Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, Cynodon dactylon.

D. Karakteristik Gulma

Menurut Sukman dan Yakup (2002) karakteristik gulma dibedakan


berdasarkan klasifikasinya yaitu :
1. Gulma rumput
Memiliki batang bulat atau pipih dan berongga, kesamaannya dengan teki
karena bentuk daunnya sama-sama sempit tetapi sudut pengendalian responnya
terhadap herbisida berbeda.
2. Gulma teki

3
Ciri gulma teki memiliki batang berbentuk segitiga dan kadang bulat dan tidak
berongga.
3. Gulma berdaun lebar
Pada permukaan daun terutama permukaan bawah terdapat stomata dan
tunas-tunas pada titik memencarnya daun.
4. Gulma air
Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang beradaptasi terhadap keadaan air
kontinyu atau paling tidak terhadap kondisi tanah berair untuk periode waktu
hidupnya.
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang lebih banyak memiliki nilai negatif
bagi tanaman budidaya. Di dalam identifikasi gulma dapat ditempuh dengan satu atau
bahkan kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dalam identifikasi gulma.
Berdasarkan hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa gulma terdiri dari beberapa
jenis yang dibedakan berdasarkan morfologi, habitat, siklus hidup, dan lain-lain.
Berdasarkan perbedaan ini maka dapat dijelaskan bahwa setiap gulma juga memiliki
sifat yang berbeda sesuai dengan penggolongannya. Misalnya pada gulma air
memiliki batang berongga yang berfungsi untuk menyimpan oksigen, serta daunnya
tebal supaya dapat mengapung diatas air.

4
BAB III BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat


Praktikum identifikasi gulma dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2021 di
kelurahan Pasar Usang kota Padang Panjang.

B. Bahan dan Alat


Alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini ialah : Alat tulis sebagai
mencatat hasil identifikasi. Kamera sebagai alat dokumentasi, Sedangkan Bahan
bahan yang digunakan ialah : Gulma berdaun sempit 5 jenis, gulma teki 3 jenis,
berdaun lebar 10 jenis, gulma semusim 2 jenis, gulma tahunan 2 jenis, gulma air 2
jenis dan gulma daratan 2 jenis Sebagai objek yang akan diidentifikasi.
C. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan dimulai dari mempersiapkan semua alat yang
dibutuhkan lalu mencari bahan praktikum sebanyak jenis yang sudah ditentukan di
lingkungan sekitar. Selanjutnya foto masing-masing gulma dengan latar belakang
bewarna abu-abu dan rol diletakkan di sambil gulma yang akan di foto sebagai alat
patokan pengukuran. Terakhir identifikasi dilakukan pada setiap masing-masing
gulma.

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.1 Klasifikasi Gulma Berdaun sempit

Gambar Deskripsi
 Family Poaceae
 Akar Serabut
 Batang membentuk rumpun yang
kokoh, kadanf bercabang
 Helaian daun panjang dan bagian
pangkaltidak sempit
 Bunga tegak, condong kesamping
dengan 2-7 bulir yang tumbuh
Nama Latin : Eleusina indica menjari
Nama Indonesia: Rumput Belulang
Nama Local :Rumput Jampang
 Family Poaceae
 Akar Rimpang
 Berdaun rumcing
 Rumpun tahunan
 Bunga majemuk berupa malai agak
jarang 8-22 cm
Daun ini dapat menyebar melalui
rimpangnya yang besar dan bercabang,
yang tebal dan runcing. Rumput ini
Nama Latin : Panicium repens
dapat dijadikan sebagai makanan ternak
Nama Indonesia: Rumput Peluru
Nama Local : Rumput Peluru
 Family Poaceae
 Daun meruncing
 Batang panjang
 Akar tunggang
Tumbuhan ini merupakan rumput air
atau semi-akuatik, dan bagian
batangnya dapat mengapung di dalam
air.
Rumput ini berfungsi sebgai pakan
ternak dan mengandung kandungan
Nama Latin : Leersia Hexandra alkaloid, saponin, tannin, fenolik,
Nama Indonesia: Rumput banto flavonoid, steroid, triterpenoid, dan
Nama Local : Rumput banto glikosida. Runput banto diduga dapat
menurunkan hipertensi.

6
 Termasuk kedalam keluarga
rerumputan.
 Akar serabut
 Batang bewarna hijau
 Bangun daun garis, ujung runcing,
pangkal berlekuk, tepi kasar, daging
seperti kertas, warna hijau
keunguan, permukaan berbulu.
 Bunga bulir, terdapat sekam, benang
Nama Latin : Digitaria sanguinalis (L) sari 3, putik 2 dan termasuk bunga
Nama Indonesia: Rumput-rumputan lengkap.
Nama Local : Rumput-rumputan  Rumput ini berfungsi sebagai
penutup tanah, menambah estetika
pada suatu lanskap dan sebagai
penahan erosi tanah.
 Family Poaceae
 Akar rimpang menjalar dan
berbuku-buku, keras dan liat.
 Batang pendek menjulang naik dari
0,2 sampai 1,5 meter.
 Batang berbentuk silinder dengan
diameter 2-3 mm dan beruas-ruas.
 Helaian daun berbentuk garis
memanjang seperti pita lanset dan
Nama Latin : Imperata cylindrica ujungnya meruncing.
Nama Indonesia: Alang-alang  Bunga majemuk dengan bulir
Nama Local : Alang-alang rambut panjang. Bunga tersusun,
bagian atas bunga sempurna dan
bunga bawang bunga mandul.

Tabel.2 Klasifikasi Gulma Teki

Gambar Deskripsi
 Family Cyperaceae
 Akar Serabut
 Daun pada pangkal batang berjumlah
2 - 4 helai berbangun baris,
 Panjang menyempit berujung runcing
dengan panjang 3 cm - 10 cm, lebar
1,3 cm - 4 mm berwarna hijau tua.
 Bunga dari tanaman ini berbentuk
Nama Latin: Kyllinga monocephala bundar memanjang dengan warna
Rottb hijau muda dengan ukuran 4–8 mm
 bunga menyerupai bola-bola

7
Nama Indonesia: Rumput-rumputan berukuran kecil
Nama Local : Rumput-rumputan
 Ditemukan di : dataran rendah
 Metode tanam : TB> TP > TK
 Keadaan fisik pertumbuhan: tumbuh
dalam rumpun dan tegak, tingginya
mencapai 1 m
 Kelembaban : basah sampai lembab
 Waktu munculnya : dalam waktu 7
Nama Latin : Cyperus difformis L
hari, terus menerus sepanjang musim
Nama Indonesia: Rumput teki
Nama Local : rumput  Daya saing : sedang
 Kontaminasi benih : ya
 Pengendalian secara budidaya
: penggenangan terus menerus lebih
awal
 Siklus hidup : tahunan
 Berat benih : 0,01
 Metode reproduksi: biji
 Dormansi : tidak ada
 Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1400 m
 Cahaya : cerah / banyak matahari
 Catatan : perkecambahan paling baik
pada kondisi cahaya penuh

 Ditemukan di : dataran rendah,


dataran tinggi
 Keadaan fisik pertumbuhan: tumbuh
dalam rumpun dan tegak, tingginya
mencapai 0,8 m
 Kelembaban : lembab sampai basah
 Waktu munculnya : dalam waktu 7
Nama Latin : Cyperus iria L. hari
Nama Indonesia: Rumput linggih
Nama Local : Rumput Jekeng  Daya saing : sedang
 Kontaminasi benih : ya
 Pengendalian secara budidaya
: penggenangan terus menerus lebih

8
awal, penyiangan dengan tangan
 Siklus hidup : tahunan
 Berat benih : 0,1
 Metode reproduksi: biji
 Dormansi : ya, dapat berkecambah
setelah 75 hari biji ditumpahkan
 Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1200 m
 Cahaya : cerah / banyak matahari
 Catatan : perkecambahan paling baik
pada kondisi cahaya penuh, tanaman
C4, dalam satu musim memungkinkan
terdapat beberapa generasi, lebih
menyukai tumbuh di tempat dengan
ketinggian rendah, digunakan sebagai
makanan ternak dan pembuatan tikar.

Tabel.3 Klasifikasi Gulma Berdaun lebar

Gambar Deskripsi
 Family Amaranthaceae
 Daun tunggal, bewarna kehijaua,
ovalis
 Akar tunggang
 Batang kevil lunak dan berair
Ciri khusus pada tanaman ini adalah
memiliki duri dibagian batangnya. Byam
beduri ini memiliki khasiat yang sama
pada sayuran bayam biasanya namun
Nama Latin : Amaranthus spinosus kualitas rasanya agak rendah
Nama Indonesia: Bayam Beduri dibandingkan sayuran bayam pada
Nama Local : Bayam Beduri umumnya.
 Family pteridaceae
 Pada tumbuhan masih muda seluruh
entalnya ditutupi oleh sejenis tepung
berwarna perak atau putih kekuning,
dan pada saat ental telah dewasa,
tepung berwarna putih tersebut hanya
ditemukan di bawah permukaan daun
saja.

9
Nama Latin : Pityrogramma  Rumpun daun yang kecil tetapi
calomelanos (L) mempunyai ental yang banyak yang
Nama Indonesia: Paku perak panjangnya berkisar antara 50-100 m.
Nama Local : Paku perak warna dari tangkai entalnya yaitu
berwarna hitam, bersisik pada
pangkalnya dan tidak bersisik
mengkilat.
 Family piperaceae
 Tumbuhan semusim
 Akar dangkal
 Batang sukulen, cerah berdaging.
Daun agak tebal namun lunak

Nama Latin : Peperomia pellucida


Nama Indonesia: Tumpang air
Nama Local : Pensi-pensi
 Family commelinaceae
 Batang mampu tumbuh tegap maupun
rebah.
 Daun yang lebih bulat terbentuk dan
mengembangkan sepasang lobus kecil
di sisinya. Saat tanaman berkembang
daun menjadi berbentuk tabung dan
membentuk selubung yang
Commelia erecta (L) mengelilingi batang.
Nama Latin :
Nama Indonesia:
Nama Local :
 Family Mackinlayaceae.
 Tumbuh di tempat yang lembab.
 Daun bulat, bewarna hijau.
 Batangnya lunak, beruas dan
menjalar.
Tumbuhan ini dipercaya sangat baik
untuk meningkatkan daya ingat anak.
Tumbuhan ini biasanya dikonsumsi oleh
sebahagian orang dengan cara dilalap.
Nama Latin : Centella asiatica
Nama Indonesia: Pegagan
Nama Local : Pagago gadang

10
 Akar tunggang
 Daun lebar memanjang dan agak
berigi
 Batang pendek
 Daun tumbung melingkar di
sepanjang batang jika sudah besar.

Nama Latin : Lactuca serriola


Nama Indonesia: Selada beduri
Nama Local : Selada beduri
 Family Begoniaceae
 Tanaman menahun tegak menjalar
atau bersemak. Batang mengandung
air dengan letak daun yang tersebar.
Batang berbentuk silindris, berambut,
bewarna putih kotor
 Bentuk daun simetris, oval, menjari
seperti daun palem.
Nama Latin : Begonia hirtela L  Bunga begonia adalah bunga
Nama Indonesia: Begonia majemukyang muncul bagian ketiak
Nama Local : Begonia daun atau ujung batang.
 Family Lamiaceae
 Batang tegak bewarna keunguan
 Daun bewarna hujau dan bagian tepi
seperti berigi
 Akar tunggang.
 Bunga trletak di ketiak daun.

Nama Latin : Hyptis capitata Jacq.


Nama Indonesia: Rumput knop
Nama Local : Daun biji
 Family Asteraceae
 Daun berbentuk lonjol seperti telur
seperti belah ketupat.
 Panjang daun sekitar 2-10 cm dan
lebarnya 0,5-5 cm bagian pinggir
daun berigi dan punya bulu putih
halus disekelilingnya.
 Batangnya ditumbuhi bulu-bulu putih
Nama Latin : Galinsoga parvilora halus.
Cav.  Akar tumbuh di bagian bawah batang
Nama Indonesia: Balakaciut yang menyentuh tanah.

11
Nama Local : Galanggang kudo  Batang bandotan biasanya
bercanbang-cabang.
 Memiliki 1 atau beberapa kuntum
bunga majemuk di bagian ujung
tanaman.
 Family Eurphobiaceae.
 Batang merambat, bewarna merah
kecoklatan
 Daun lonjong dan bewarna hijau.

Nama Latin : Eurphobia maculata


L.
Nama Indonesia: Spurge bersujud
Nama Local :-

Tabel.4 Klasifikasi Gulma semusim

Gambar Deskripsi
 nama umum babandotan
 Famili Arweaceae
 Akar tunggang berkayu
 Batang bulat, tegak berbulu,
bercabang, berongga
 Daun berbentuk bulat telur
 Bunga termasuk kelompok bunga
kepala yang terdiri atas 3-4 kepala
Nama Latin : Ageratum conyzoides masing-masing bunga.
Nama Indonesia: Babandotan
Nama Local : Babandotan
 Tanaman Semak Semusim
 Family Asteraceae
 Bunganya berwarna merah muda,
dengan kuntum sinar merah muda
atau merah diujungnya dan kuntum
disk yang kuning.
 Buahnya jarang dengan benih yang
berbulu. Daunnya beraroma
Nama Latin : Galinsoga parviflora menyenangkan ketika dihancurkan.
Cav.  Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah

12
Nama Indonesia: Bribil setengah-teduh atau lembab. Pada
Nama Local :- akar berguna untuk mengobati
jelatang dengan menggosokkannya.
Air perasan dari seluruh bagian
tanaman ini digunakan untuk
mengobati luka.

Tabel.5 Klasifikasi Gulma Tahunan

Gambar Deskripsi
 Rumput-rumputan menahun
 Akar rimpang, berbulu dan berambut.
 Permukaan bulu pada daun jarang.
 Makin keatas daunnya makin kecil.
 Daun memita dan lurus
 Berbunga sepanjang tahun dan
berkembang biak dengan biji
Rumput benggala ini sering digunakan
Nama Latin : Megathyrsus maximus oleh orang sebagai pakan ternak.
Nama Indonesia: Rumput Benggala
Nama Local : Rumput Benggala
 Ditemukan di : dataran tinggi
 Metode tanam : TK
 Keadaan fisik pertumbuhan: tegak,
umbi dalam rantai pada rimpang,
tingginya mencapai 0,7 m
 Kelembaban : kering sampai lembab
 Waktu munculnya : simultan dengan
Nama Latin : Cyperus rotundus L. padi
Nama Indonesia: Teki ladang  Daya saing : sedang sampai rendah,
Nama Local : Teki tetapi bersaing pada awal
 Kontaminasi benih : ya
 Pengendalian secara budidaya : stale
seedbed, supresive tanaman dengan
baris sempit, densitas tanaman tinggi,
menekan pertumbuhan dengan
penggenangan tetapi tidak membunuh
umbi, tanam dengan sistem interrow.
 Dilaporkan resistensi : tidak ada

13
 Siklus hidup : sepanjang tahun
 Berat benih : 0,1
 Metode reproduksi: umbi, rimpang
 Dormansi : ya, dormansi apikal pada
umbi
 Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1800 m
 Cahaya : cerah / banyak matahari
sensitif naungan
 Catatan : gulma paling buruk di
dunia, tanaman C4, sensitif
keragaman, umbi mungkin dapat
berdaya tahan hidup hingga beberapa
tahun, umbi dikonsumsi oleh
manusia, makanan ternak

Tabel.6 Klasifikasi Gulma Air

Gambar Deskripsi
 Family Araceae
 Tumbuhan yang hidup mengapung di
air
 Memiliki batang, daun, dan akar.
 Batangnya bercabang tumbuh
mendatar, berbuku-buku, ditumbuhi
bulu, dan panjangnya dapat mencapai
30 cm.
 Pada setiap buku terdapat sepasang
Nama Latin : Pistia stratiotes daun yang mengapung dan sebuah
Nama Indonesia: Kiambang daun yang tenggelam.
Nama Local : Kiambang  Daun yang tumbuh di permukaan air
berbentuk cuping agak melingkar,
 Berklorofil sehingga bewarna hijau.

14
 Family Alismataceae
 Tumbuhan rawa yang hidup di
peairan dangkal
 Akar rimpang dan tegak
 Tanaman air yang tidak mengapung
 Tangkai panjang san berlubang.
 Helaian daun bervariasi bentuknya.
 Mahkota bunganya bewarna kuning.
Nama Latin : Limnocharis flava
Nama Indonesia: Genjer
Nama Local : Genjer

Tabel.7 Klasifikasi Gulma Darat

Gambar Deskripsi
 Family Poaceae.
 Akar rimpang.
 Berkembang biak dengan biji.
 Rumput bewarna hijau kelabu.
 Daun lurus meruncing dan bewarna
hijau.

Nama Latin : Cynodon dactylon


Nama Indonesia: Rumput bermuda
Nama Local : Rymput griting
 Family Amaranthaceae.
 Akar tunggang
 Batang kecil bulat, lunak, dan berair.
 Batang tumbuh tegak dan
percabangan monopodial.
 Pada bagian pangkal tanaman
memiliki duri.
 Memiliki daun tunggal bewarna
hijau.mdengan bentuk bundar telur
memanjang.
Nama Latin : Amaranthus spinosus  Bunga terdapat di axilaar batang.
Nama Indonesia: Bayam Beduri  Setiap bunga memiliki 5 mahkota.
Nama Local : Bayam Beduri  Biji bewarna hitam mengkilat.

15
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Perkebunan. Kanisius,
Yogyakarta.
Buchler, D.B., J.D. Doll, R.T. Proost, and M.R. Visocky. 1995. Integrating
Mechanical Weeding with Reduce Herbicide Use in Conservation Tillage Corn
Production System. Journal of Agronomy. Vol. 87 (5) : 507-512.
Haryanti, Sri, Rini Budi Hastuti, Endah Dwi Hastuti, dan Yulita Nurchayati.
2006. Adaptasi Morfologi Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok (Eichhornia
crassipes (Mart) Solm) di Berbagai Perairan Tercemar. Laboratorium Biologi
Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro,
Semarang.
Johnny, Martin. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma di Jurusan Biologi.
Universitas Udayana, Bali
Mangisah, Istna, Maulana H. Nasoetion, dan Sri Sumarsih. 2003. Evaluasi
Nilai Nutrisi Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus niger sebagai Alternatif
Pakan. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Universitas Diponegoro, Semarang
Mangoensoekarjo, S. 1983. Gulma dan Cara Pengendalian pada Budidaya
Perkebunan. Balai Penelitian Perkebunan, Jakarta.
Moenandir, J. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali
Press, Jakarta.
Moenandir, J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jilid 10.
Rajawali Press, Jakarta.
Ristikavani, Denada Visitia dan Kristanti Indah Purwani. 2013. Studi Potensi
Bioherbisida Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catapa) terhadap Gulma Rumput
Teki (Cyperus rotundus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2 (2) : 59-63.
Sembodo, D. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Smith, Albert C. 1979. Flora Vitiensis Nova : Flora Baru Fiji. Nasional
Tropical Botanical Garden, Hawaii.
Soedarmadji. 1991. Pembuatan Asam Oksalat dari Eceng Gondok dengan
Peleburan Alkali. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
Steenis, Van C.G.G.J. 2005. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Padnya
Paramita, Jakarta.
Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

16
Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM-
Press, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1987. Morfologi Tumbuhan. UGM Press,
Yogyakarta
Utami, Ardhini Warih dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode Teorema
Bayes. Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 04 (1) : 46-50.

17

Anda mungkin juga menyukai