OLEH:
LEDI YULIANA
1910212018
AGRO C
C. Pelaksanaan ........................................................................................................ 5
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kegiatan budidaya tentu saja terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan suatu tanaman. Salah satunya
ialah adanya organisme pengganggu tanaman yang serangannya pada skala tertentu
akan menurunkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil panen. Gulma
termasuk dalam organisme yang keberadaannya dapat bersifat merugikan tanaman
budidaya, sehingga pada suatu kondisi apabila keberadaan gulma tersebut dapat
mengancam keberadaan tanaman budidaya maka dibutuhkan pengendalian
Bahaya gulma dapat dilihat dari morfologi gulma tersebut, juga berdasarkan
karakteristik gulma. Untuk mengetahui hal ini maka diperlukan kegiatan identifikasi
gulma agar diperoleh informasi terkait gulma tersebut yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk metode pengendalian yang tepat. Jenis gulma sangat beragam
sehingga perlu diklasifikasikan untuk mempermudah dalam pengambilan informasi
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini ialah untuk mengetahui
klasifikasi gulma berdasarkan karakteristik morfologis, siklus hidup, habitat atau
tempat hidup, dan pengaruhnya terhadap tanaman budidaya. Dapat membedakan
jenis-jenis gulma berdasarkan karakteristiknya dan dapat mengetahui nama-nama
gulma dalam bahasa Indonesia, bahasa local dan bahasa ilmiahnya.
C. Manfaat Praktikum
Pelaksanaan praktikum klasifikasi dan karakteristik gulma ini memiliki
manfaat dalam menentukan pengendalian yang digunakan berdasarkan klasifikasi
gulma yang dilakukan.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Identifikasi
B. Pengertian Gulma
Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang bernilai negative apabila
tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya
guna (Mangoensoekarjo, 1983). Menurut Johnny (2006), gulma adalah tumbuhan
yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai
nilai negative, Sedangkan gulma menurut Ristikavani dan Kristanti (2013) gulma
merupakan tumbuhan yag tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak
diinginkan manusia.
C. Klasifikasi Gulma
Gulma diklasifikasikan berdasarkan morfologi, siklus hidup, habitat. Menurut
Barus (2003) berdasarkan sifat morfologinya gulma dibedakan menjadi :
1. Gulma berdaun sempit (grasses)
Gulma golongan rumput termasuk dalam famili Gramineae/Poacea dengan
ciri memiliki batang bulat atau agak popoh dan kebanyakan berongga. Daunnya
soliter pada bukubuku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar,
terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma jenis
rumput yaitu Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon,
Panicum repens.
2. Gulma berdaun lebar (broad leaves)
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pterydophyta.
Cirinya yaitu memiliki daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya
yaitu Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus
spinosus, Portulaca oleracea.
2
3. Gulma teki (sedges)
Gulma golongan teki termasuk dalam family Cyperaceae. Ciri gulma teki
ialah memiliki batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan
biasanya tidak berongga.Daunnya tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-
lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku dan biasanya
dilindungi oleh suatu daun pelindung. Contohnya yaitu Cyperus rotundus,
Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
D. Karakteristik Gulma
3
Ciri gulma teki memiliki batang berbentuk segitiga dan kadang bulat dan tidak
berongga.
3. Gulma berdaun lebar
Pada permukaan daun terutama permukaan bawah terdapat stomata dan
tunas-tunas pada titik memencarnya daun.
4. Gulma air
Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang beradaptasi terhadap keadaan air
kontinyu atau paling tidak terhadap kondisi tanah berair untuk periode waktu
hidupnya.
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang lebih banyak memiliki nilai negatif
bagi tanaman budidaya. Di dalam identifikasi gulma dapat ditempuh dengan satu atau
bahkan kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dalam identifikasi gulma.
Berdasarkan hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa gulma terdiri dari beberapa
jenis yang dibedakan berdasarkan morfologi, habitat, siklus hidup, dan lain-lain.
Berdasarkan perbedaan ini maka dapat dijelaskan bahwa setiap gulma juga memiliki
sifat yang berbeda sesuai dengan penggolongannya. Misalnya pada gulma air
memiliki batang berongga yang berfungsi untuk menyimpan oksigen, serta daunnya
tebal supaya dapat mengapung diatas air.
4
BAB III BAHAN DAN METODE
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.1 Klasifikasi Gulma Berdaun sempit
Gambar Deskripsi
Family Poaceae
Akar Serabut
Batang membentuk rumpun yang
kokoh, kadanf bercabang
Helaian daun panjang dan bagian
pangkaltidak sempit
Bunga tegak, condong kesamping
dengan 2-7 bulir yang tumbuh
Nama Latin : Eleusina indica menjari
Nama Indonesia: Rumput Belulang
Nama Local :Rumput Jampang
Family Poaceae
Akar Rimpang
Berdaun rumcing
Rumpun tahunan
Bunga majemuk berupa malai agak
jarang 8-22 cm
Daun ini dapat menyebar melalui
rimpangnya yang besar dan bercabang,
yang tebal dan runcing. Rumput ini
Nama Latin : Panicium repens
dapat dijadikan sebagai makanan ternak
Nama Indonesia: Rumput Peluru
Nama Local : Rumput Peluru
Family Poaceae
Daun meruncing
Batang panjang
Akar tunggang
Tumbuhan ini merupakan rumput air
atau semi-akuatik, dan bagian
batangnya dapat mengapung di dalam
air.
Rumput ini berfungsi sebgai pakan
ternak dan mengandung kandungan
Nama Latin : Leersia Hexandra alkaloid, saponin, tannin, fenolik,
Nama Indonesia: Rumput banto flavonoid, steroid, triterpenoid, dan
Nama Local : Rumput banto glikosida. Runput banto diduga dapat
menurunkan hipertensi.
6
Termasuk kedalam keluarga
rerumputan.
Akar serabut
Batang bewarna hijau
Bangun daun garis, ujung runcing,
pangkal berlekuk, tepi kasar, daging
seperti kertas, warna hijau
keunguan, permukaan berbulu.
Bunga bulir, terdapat sekam, benang
Nama Latin : Digitaria sanguinalis (L) sari 3, putik 2 dan termasuk bunga
Nama Indonesia: Rumput-rumputan lengkap.
Nama Local : Rumput-rumputan Rumput ini berfungsi sebagai
penutup tanah, menambah estetika
pada suatu lanskap dan sebagai
penahan erosi tanah.
Family Poaceae
Akar rimpang menjalar dan
berbuku-buku, keras dan liat.
Batang pendek menjulang naik dari
0,2 sampai 1,5 meter.
Batang berbentuk silinder dengan
diameter 2-3 mm dan beruas-ruas.
Helaian daun berbentuk garis
memanjang seperti pita lanset dan
Nama Latin : Imperata cylindrica ujungnya meruncing.
Nama Indonesia: Alang-alang Bunga majemuk dengan bulir
Nama Local : Alang-alang rambut panjang. Bunga tersusun,
bagian atas bunga sempurna dan
bunga bawang bunga mandul.
Gambar Deskripsi
Family Cyperaceae
Akar Serabut
Daun pada pangkal batang berjumlah
2 - 4 helai berbangun baris,
Panjang menyempit berujung runcing
dengan panjang 3 cm - 10 cm, lebar
1,3 cm - 4 mm berwarna hijau tua.
Bunga dari tanaman ini berbentuk
Nama Latin: Kyllinga monocephala bundar memanjang dengan warna
Rottb hijau muda dengan ukuran 4–8 mm
bunga menyerupai bola-bola
7
Nama Indonesia: Rumput-rumputan berukuran kecil
Nama Local : Rumput-rumputan
Ditemukan di : dataran rendah
Metode tanam : TB> TP > TK
Keadaan fisik pertumbuhan: tumbuh
dalam rumpun dan tegak, tingginya
mencapai 1 m
Kelembaban : basah sampai lembab
Waktu munculnya : dalam waktu 7
Nama Latin : Cyperus difformis L
hari, terus menerus sepanjang musim
Nama Indonesia: Rumput teki
Nama Local : rumput Daya saing : sedang
Kontaminasi benih : ya
Pengendalian secara budidaya
: penggenangan terus menerus lebih
awal
Siklus hidup : tahunan
Berat benih : 0,01
Metode reproduksi: biji
Dormansi : tidak ada
Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1400 m
Cahaya : cerah / banyak matahari
Catatan : perkecambahan paling baik
pada kondisi cahaya penuh
8
awal, penyiangan dengan tangan
Siklus hidup : tahunan
Berat benih : 0,1
Metode reproduksi: biji
Dormansi : ya, dapat berkecambah
setelah 75 hari biji ditumpahkan
Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1200 m
Cahaya : cerah / banyak matahari
Catatan : perkecambahan paling baik
pada kondisi cahaya penuh, tanaman
C4, dalam satu musim memungkinkan
terdapat beberapa generasi, lebih
menyukai tumbuh di tempat dengan
ketinggian rendah, digunakan sebagai
makanan ternak dan pembuatan tikar.
Gambar Deskripsi
Family Amaranthaceae
Daun tunggal, bewarna kehijaua,
ovalis
Akar tunggang
Batang kevil lunak dan berair
Ciri khusus pada tanaman ini adalah
memiliki duri dibagian batangnya. Byam
beduri ini memiliki khasiat yang sama
pada sayuran bayam biasanya namun
Nama Latin : Amaranthus spinosus kualitas rasanya agak rendah
Nama Indonesia: Bayam Beduri dibandingkan sayuran bayam pada
Nama Local : Bayam Beduri umumnya.
Family pteridaceae
Pada tumbuhan masih muda seluruh
entalnya ditutupi oleh sejenis tepung
berwarna perak atau putih kekuning,
dan pada saat ental telah dewasa,
tepung berwarna putih tersebut hanya
ditemukan di bawah permukaan daun
saja.
9
Nama Latin : Pityrogramma Rumpun daun yang kecil tetapi
calomelanos (L) mempunyai ental yang banyak yang
Nama Indonesia: Paku perak panjangnya berkisar antara 50-100 m.
Nama Local : Paku perak warna dari tangkai entalnya yaitu
berwarna hitam, bersisik pada
pangkalnya dan tidak bersisik
mengkilat.
Family piperaceae
Tumbuhan semusim
Akar dangkal
Batang sukulen, cerah berdaging.
Daun agak tebal namun lunak
10
Akar tunggang
Daun lebar memanjang dan agak
berigi
Batang pendek
Daun tumbung melingkar di
sepanjang batang jika sudah besar.
11
Nama Local : Galanggang kudo Batang bandotan biasanya
bercanbang-cabang.
Memiliki 1 atau beberapa kuntum
bunga majemuk di bagian ujung
tanaman.
Family Eurphobiaceae.
Batang merambat, bewarna merah
kecoklatan
Daun lonjong dan bewarna hijau.
Gambar Deskripsi
nama umum babandotan
Famili Arweaceae
Akar tunggang berkayu
Batang bulat, tegak berbulu,
bercabang, berongga
Daun berbentuk bulat telur
Bunga termasuk kelompok bunga
kepala yang terdiri atas 3-4 kepala
Nama Latin : Ageratum conyzoides masing-masing bunga.
Nama Indonesia: Babandotan
Nama Local : Babandotan
Tanaman Semak Semusim
Family Asteraceae
Bunganya berwarna merah muda,
dengan kuntum sinar merah muda
atau merah diujungnya dan kuntum
disk yang kuning.
Buahnya jarang dengan benih yang
berbulu. Daunnya beraroma
Nama Latin : Galinsoga parviflora menyenangkan ketika dihancurkan.
Cav. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah
12
Nama Indonesia: Bribil setengah-teduh atau lembab. Pada
Nama Local :- akar berguna untuk mengobati
jelatang dengan menggosokkannya.
Air perasan dari seluruh bagian
tanaman ini digunakan untuk
mengobati luka.
Gambar Deskripsi
Rumput-rumputan menahun
Akar rimpang, berbulu dan berambut.
Permukaan bulu pada daun jarang.
Makin keatas daunnya makin kecil.
Daun memita dan lurus
Berbunga sepanjang tahun dan
berkembang biak dengan biji
Rumput benggala ini sering digunakan
Nama Latin : Megathyrsus maximus oleh orang sebagai pakan ternak.
Nama Indonesia: Rumput Benggala
Nama Local : Rumput Benggala
Ditemukan di : dataran tinggi
Metode tanam : TK
Keadaan fisik pertumbuhan: tegak,
umbi dalam rantai pada rimpang,
tingginya mencapai 0,7 m
Kelembaban : kering sampai lembab
Waktu munculnya : simultan dengan
Nama Latin : Cyperus rotundus L. padi
Nama Indonesia: Teki ladang Daya saing : sedang sampai rendah,
Nama Local : Teki tetapi bersaing pada awal
Kontaminasi benih : ya
Pengendalian secara budidaya : stale
seedbed, supresive tanaman dengan
baris sempit, densitas tanaman tinggi,
menekan pertumbuhan dengan
penggenangan tetapi tidak membunuh
umbi, tanam dengan sistem interrow.
Dilaporkan resistensi : tidak ada
13
Siklus hidup : sepanjang tahun
Berat benih : 0,1
Metode reproduksi: umbi, rimpang
Dormansi : ya, dormansi apikal pada
umbi
Ketinggian : tumbuh sampai
ketinggian 1800 m
Cahaya : cerah / banyak matahari
sensitif naungan
Catatan : gulma paling buruk di
dunia, tanaman C4, sensitif
keragaman, umbi mungkin dapat
berdaya tahan hidup hingga beberapa
tahun, umbi dikonsumsi oleh
manusia, makanan ternak
Gambar Deskripsi
Family Araceae
Tumbuhan yang hidup mengapung di
air
Memiliki batang, daun, dan akar.
Batangnya bercabang tumbuh
mendatar, berbuku-buku, ditumbuhi
bulu, dan panjangnya dapat mencapai
30 cm.
Pada setiap buku terdapat sepasang
Nama Latin : Pistia stratiotes daun yang mengapung dan sebuah
Nama Indonesia: Kiambang daun yang tenggelam.
Nama Local : Kiambang Daun yang tumbuh di permukaan air
berbentuk cuping agak melingkar,
Berklorofil sehingga bewarna hijau.
14
Family Alismataceae
Tumbuhan rawa yang hidup di
peairan dangkal
Akar rimpang dan tegak
Tanaman air yang tidak mengapung
Tangkai panjang san berlubang.
Helaian daun bervariasi bentuknya.
Mahkota bunganya bewarna kuning.
Nama Latin : Limnocharis flava
Nama Indonesia: Genjer
Nama Local : Genjer
Gambar Deskripsi
Family Poaceae.
Akar rimpang.
Berkembang biak dengan biji.
Rumput bewarna hijau kelabu.
Daun lurus meruncing dan bewarna
hijau.
15
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Perkebunan. Kanisius,
Yogyakarta.
Buchler, D.B., J.D. Doll, R.T. Proost, and M.R. Visocky. 1995. Integrating
Mechanical Weeding with Reduce Herbicide Use in Conservation Tillage Corn
Production System. Journal of Agronomy. Vol. 87 (5) : 507-512.
Haryanti, Sri, Rini Budi Hastuti, Endah Dwi Hastuti, dan Yulita Nurchayati.
2006. Adaptasi Morfologi Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok (Eichhornia
crassipes (Mart) Solm) di Berbagai Perairan Tercemar. Laboratorium Biologi
Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro,
Semarang.
Johnny, Martin. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma di Jurusan Biologi.
Universitas Udayana, Bali
Mangisah, Istna, Maulana H. Nasoetion, dan Sri Sumarsih. 2003. Evaluasi
Nilai Nutrisi Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus niger sebagai Alternatif
Pakan. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Universitas Diponegoro, Semarang
Mangoensoekarjo, S. 1983. Gulma dan Cara Pengendalian pada Budidaya
Perkebunan. Balai Penelitian Perkebunan, Jakarta.
Moenandir, J. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali
Press, Jakarta.
Moenandir, J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jilid 10.
Rajawali Press, Jakarta.
Ristikavani, Denada Visitia dan Kristanti Indah Purwani. 2013. Studi Potensi
Bioherbisida Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catapa) terhadap Gulma Rumput
Teki (Cyperus rotundus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2 (2) : 59-63.
Sembodo, D. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Smith, Albert C. 1979. Flora Vitiensis Nova : Flora Baru Fiji. Nasional
Tropical Botanical Garden, Hawaii.
Soedarmadji. 1991. Pembuatan Asam Oksalat dari Eceng Gondok dengan
Peleburan Alkali. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
Steenis, Van C.G.G.J. 2005. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Padnya
Paramita, Jakarta.
Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
16
Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM-
Press, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1987. Morfologi Tumbuhan. UGM Press,
Yogyakarta
Utami, Ardhini Warih dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode Teorema
Bayes. Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 04 (1) : 46-50.
17