Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga atas berkah-Nya laporan ini dapat penulis selesaikan. Evolusi adalah suatu teori yang menjelaskan adanya perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu jutaan bahkan miliaran tahun lamanya. Perubahan tersebut kemudian diwariskan kepada keturunannya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.

Laporan ini dapat diselesaikan atas dukungan pihak.Untuk itu penulis berterima kasih kepada :

beberapa

1. Ibu Fitarini selaku guru pembimbing 2. Orang tua yang selalu mendukung baik dalam dukungan moral dan meterial 3. Teman teman yang mendukung dan memotivasi Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Purworejo,Januari 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Teori evolusi Charles Darwin, seleksi alam adalah teori yang samapi saat ini digunakan oleh mayoritas komunitas sains karena dianggap teori terbaik untuk menjelaskan teori evolusi. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.

Untuk membuktikan tentang kebenaran seleksi alam, maka kami melakukan suatu percobaan seleksi alam sederhana yang hasilnya dihitung dengan hukum mendel.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, ada beberapa rumusan masalah yang di ungkap : 1. Apakah teori evolusi seleksi alam darwin benar ? 2. Apakah yang diseleksi dari seleksi alam ? C. Hipotesis Teori evolusi Charles Darwin tentang seleksi alam benar, bahwa seleksi alam menyeleksi individu yang adaptif terhadap lingkungan dan seleksi alam menyeleksi gen / DNA suatu individu D. Tujuan Percobaan Tujuan penulis melakukan percobaan yaitu : 1. Mengetahui kebenaran seleksi alam 2. Mengetahui yang di seleksi oleh alam E. Manfaat Percobaan Percobaan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu. pengetahuan tentang asal mula kehidupan dengan seleksi alam.

F. Cara Memperoleh Data Pada percobaan tersebut, penulis memperoleh data dari : 1. Browsing Internet

G. Teknik Analisa Data Menggunakan perhitungan hukum mendel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Evolusi


Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

2. Mekanisme
Mekanisme utama untuk menghasilkan perubahan evolusioner adalah seleksi alam dan hanyutan genetika. Seleksi alam memfavoritkan gen yang meningkatkan kapasitas keberlangsungan dan reproduksi. Hanyutan genetika merupakan perubahan acak pada frekuensi alel, disebabkan oleh percontohan acak (random sampling) gen generasi selama reproduksi. Aliran gen merupakan transfer gen dalam dan antar populasi. Kepentingan relatif seleksi alam dan hanyutan genetika dalam sebuah populasi bervariasi, tergantung pada kuatnya seleksi dan ukuran populasi efektif, yang merupakan jumlah individu yang berkemampuan untuk berkembang biak. Seleksi alam biasanya mendominasi pada populasi yang besar, sedangkan hanyutan genetika mendominasi pada populasi yang kecil. Dominansi hanyutan genetika pada populasi yang kecil bahkan dapat menyebabkan fiksasi mutasi yang sedikit merugikan. Karenanya, dengan mengubah ukuran populasi dapat secara dramatis memengaruhi arah evolusi. Leher botol populasi, di mana populasi mengecil untuk sementara waktu dan kehilangan variasi genetika, menyebabkan populasi yang lebih seragam. Leher botol disebabkan oleh perubahan pada aliran gen, seperti migrasi yang menurun, ekspansi ke habitat yang baru, ataupun subdivisi populasi.

3. Seleksi alam Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
y y y

Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme. Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang sama.

4. Adaptasi
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.Ketika adaptasi terjadi melalui modifikasi perlahan pada stuktur yang telah ada, struktur dengan organisasi internal dapat memiliki fungsi yang sangat berbeda pada organisme terkait. Ini merupakan akibat dari stuktur leluhur yang diadaptasikan untuk berfungsi dengan cara yang berbeda. 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek B. Lokasi C. Waktu y y Hari, tanggal Pukul

: Potongan kertas bulat bulat : Lapangan SMA N 7 Purworejo

: Sabtu, 6 Januari 2012 : 11.30 WIB

D. Alat dan Bahan Alat : 1. Batu ( 4 ) 2. Pelubang kertas 3. Tali rafia 4. Kawat penyangga ( 12 ) 5. Gunting Bahan : 1. Kertas warna hijau tua, hijau muda, biru tua, biru muda E. Langkah Kerja 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang tersedia. 2. Membuat potongan bulat bulat dari kertas warna hijau tua, hijau muda, biru tua, biru muda dengan menggunakan alat pembolong kertas masing masing berjumlah 25 potongan. 3. Mempersiapkan tali rafia sepanjang 4 m, yang setiap 1 meter di beri tanda. 4. Membuat plot di lapangan yang mempunyai rumput banyak dengan luas 1 x 1 m2 menggunakan tali rafia yang sudah diberi tanda setiap meternya, kemudian memberi patok / batu di ke empat sudut plot tersebut. 5. Menyebarkan seluruh potongan kertas berwarna tadi dengan merata di plot tersebut.

6. Memilih salah satu teman kelompok dengan sebagai predator yang bertugas mengambil secara acak potongan kertas yag berada di plot tersebut. 7. Melakukan percbaan ini selama 3 menit. Mencatat jumlah masing masing warna yang terambil setiap 1 menit.

F. Tabel Pengamatan

Termakan oleh predator Menit ke HT 1 2 3 Total Sisa 3 3 4 10 15 BT 4 8 8 20 5 BM 6 5 3 14 11 HM 5 1 4 10 15

Keterangan : HT BT BM HM : Kelinci hijau tua : Kelinci biru tua : Biru muda : Hijau muda

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Analisis F1 HH : Hh : hh 15 : 26 : 5 punah P2 Jantan Betina

    

 

Perkawinan Keturunan 1 1

HH 1

Hh

hh

4 Total

4 9

1 4

2 4

1 1

F2 HH : Hh : hh punah

 

 


P3


Jantan

  
Betina

Perkawinan Keturunan 4 4

HH 4

Hh

hh

4 Total F3 HH : Hh : hh

4 16

1 9

2 6

1 1

punah

 



  

P4 Jantan Betina

Perkawinan Keturunan 9 9

HH 9

Hh

hh

12

12

4 Total

4 25

1 16

2 8

1 1

F4 HH : Hh : hh punah

    

 

 

 

10

P5 Jantan Betina

Perkawinan Keturunan 16 16

HH 16

Hh

hh

16

16

4 Total

4 36

1 25

2 10

1 1

F5 HH : Hh : hh

 

 

11

Pembahasan Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dari data pengamatan di atas,dari ke empat kelinci, kelinci dengan warna biru tua akan mengalami kepunahan karena warna biru tua paling mecolok di antara rerumputan yang berwarna hijau, cheetah ( predator )dapat dengan mudah menangkapnya sehingga sisa dari biru tua paling sedikit yang berarti pada generasi generasi selanjutnya akan mengalami penurunan organisme. Kita anggap kelinci biru tua ( BT ) dengan jumlah sisa yang hidup 5 adalah hh, yang nanti akan punah atau jumlahnya selalu berkurang,kemudian kelinci berwana kuning adalah Hh dengan sisa yang hidup 26, yang terahkhir adalah kelinci hijau muda ( HJ ) adalah HH dengan jumlah sisa yang hidup 15, diharapkan generasi generasi selanjutnya akan bertambah. Pada F1,perbandingan HH:Hh:hh adalah 25% : 50% : 25 % dan ketika hh mengalami kepunahan maka pada F2 jumlah hh menurun dan jumlah Hh juga menurun karena ada h ,dan pada HH jumlahnya semakin menigkat karena tidak ada unsur h ( tidak mengalami kepunahan). Kemudian pada F3 F5, jumlah hh dan Hh juga semakin menurun dan HH semakin menigkat, tetapi penurunan h ini tidak mungkin menunjukkan angka nol karena masih ada HH dan Hh yang masih satu spesies . Dengan menggunakan perhitungan keturunan berdasar hukum mendel, kita dapat membuktikan bahwa keturunan keturunan dari hh ( kelinci hijau tua ) mengalami kepunahan. Dapat kita amati dalam perbandingan F1 HH : Hh : hh 25 % : 50 % : 25 %, yang berarti ketika hh mengalami kepunahan maka akan berpengaruh kepada generasi F2 karena pada P2 hh sudah mengalami kepunahan yang artinya generasi hh hanya bisa dihasilkan oleh perkawinan antara HH x Hh, yang otomatis akan mengurangi F2 dari hh dan Hh, begitu seterusnya ketika F2 menjadi P3 yang jumlah dari HH semakin meningkat dan jumlah Hh dan hh semakin menurun, dan penurunan ini akan terus terjadi terus menerus hingga F5. Penurunan ini terjadi karena Hh dan hh tidak adaptif atau dapat dikatakan bahwa sifat organisme yang turun tidak cocok dengan kondisi lingkungannya,sehingga mudah ditangkap oleh predator.

12

BAB V KESIMPULAN

Dari percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan : 1. Seleksi alam memang tepat untuk menjelaskan evolusi yang terjadi pada makhluk hidup.Bagian yang diseleksi adalah gen / DNA organisme tersebut. 2. Organisme yang dapat melanjutkan generasi selanjutnya adalah organisme yang dapat beradaptasi pada kondisi lingkungan. Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.

13

DAFTAR PUSTAKA y y www.wikipedia.org/evolusi.htm teori_evolusi_charles_darwin_tentang_seleksi_alam_dari_inggri s_dgn_buku_on_the_origin_of_species_by_means_of_natural_ selections.htm

14

Anda mungkin juga menyukai