Anda di halaman 1dari 12

Nama : Kevin Aprilianto

Nim : 651419044
Angkatan : 2019
Matakuliah : Teknologi Pengolahan Jagung
Dosen Pengampu : Lisna Ahmad, S.TP., M.Si.

Klasifikasi Jagung (Zea mays L.)

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam tamanan pangan sumber


karbohidrat. salah satu tanaman pangan sumber karbohidrat yang dibudidayakan di
Indonesia adalah tanaman jagung. tanaman yang masuk dalam jenis pangan serealia
ini tersebar disepanjang pelosok nusantara salah satunya di Provinsi Gorontalo yang
merupakan salah satu dari sepuluh daerah sentral penghasil jagung terbesar di
Indonesia (Gardjito, Djuwardi and Harmayani, 2013). Berdasarkan data Kementrian
Pertanian Republik Indonesia (2018), hasil produksi jagung di Gorontalo pada tahun
2018 mencapai 1,6 juta ton dengan presentasi pertumbuhan 4,36% pertahun.
Potensi jagung di Provinsi Gorontalo merupakan sebuah peluang sekaligus
tantangan para kaum muda terutama mahasiswa jurusan teknologi pangan untuk
memanfaatkan potensi tersebut. Pengoptimalan pemanfaatam potensi jagung tersebut
perlu dimulai dari mengenal sifat dan karakteristik berbagai varietas jagung. menurut
Iriany (2009) tentang kajiannya yang berjudul “Asal, Sejarah, Evolusi dan
Toksonomi Tanaman Jagung”, klasifikasi tanaman jagung secara umum adalah
sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea Gambar 1. Tanaman Jagung
Spesies : Zea Mays L. (Sumber: Kampustani.com)

1
Berdasarkan karakteristik bijinya jagung dapat dikelompok menjadi beberapa
kelompok atau subspecies. Bardasarkan bentuk biji jagung dapat diklasifikasikan
menjadi (Gardjito, Djuwardi and Harmayani, 2013) :
1. Biji mutiara,dengan ciri khusus biji besar dan agak gepeng.
2. Biji setengah mutiarabiji besar bundar dan agak gepeng
3. Biji gigi kuda, cengan cirri khusus biji sangat besar, panjang, gepeng dan tebal.
4. Biji setangah gigi kuda, dengan cirri khusus biji bundar, tebal dan keras.
Sedangkan, jika berdasarkan warna terdapat 8 warna biji jagung antara lain
(Gardjito, Djuwardi and Harmayani, 2013):
1. Biji jagung warna jingga
2. Biji jagung warna kuning
3. Biji jagung warna putih
4. Biji jagung warna kuning kemerahan
5. Biji jagung warna putih susu
6. Biji jagung warna kuning jingga
7. Biji jagung warna putih suram
8. Biji jagung warna oranye
Menurut Gardjito (2013) dalam bukunya yang berjudul “Pangan Nusantara”
kandungan endosperma serta sifat-sifat lainnya jagung dapat dikelompokan menjadi 7
kelompok, antara lain:
1. Jagung gigi kuda (Dent Corn) Zea mays Indentata

Gambar 2. Jagung Gigi Kuda (Dent Corn)


(Sumber: Sangpemain.com)

2
Sesuai dengan namanya kelompok jagung gigi kuda atau Dent Corn ini
memiliki ciri-ciri pada biji yang berbentuk seperti gigi kuda. Pada bagaian biji
jagung gigi kuda ini terdapat sebuah lekukan pada bagian atas biji. Penyebab dari
munculnya lekukan adalah karena adanya pengerutan pada bagian tepung yang
lunak pada biji yang terjadi saat biji jagung tersebut mengering (Sutrisno, 2009).
Dalam biji kelompok jagung dengan nama latin Zea mays Indentata tersusun
dari pati yang keras menyelubungi pati yang lunak disepanjang tepi biji tapi tidak
sampai ujung. Perbandingan pati keras dan lunak pada jagung gigi kuda pada
umumnya 2:1 (Sutrisno, 2009).

2. Jagung mutiara (Flint Corn) Zea mays Indotata

Gambar 3. Jagung Mutiara (Flint Corn)


(Sumber: Sangpemain.com)
Jagung mutiara atau Flint Corn memiliki ciri ukuran biji yang sedang, bagaian
atasnya memiliki bentuk yang bulat tanpa lekukan. Lekukan pada biji jagung jenis
ini disebabkan karena pati yang keras menyebungi seluruh bagaian biji jagung hal
ini pula yang menyebabkan kelompok jagung mutiara ini memiliki biji jagung
yang keras. Warna biji dari kelompok jagung mutiara biasanya berwarna putih,
kuning, atau merah (Sutrisno, 2009).

3
3. Jagung bertepung (Flour Corn/ Soft Corn) Zea mays amy Lacia

Gambar 4. Jagung Bertepung (Flour Corn)


(Sumber: idntimes.com)
Kelompok jagung dengan nama latin Zea mays amy Lacia memiliki ciri-ciri
memiliki kandungan pati yang lunak yang lebih banyak dibandingkan pati
kerasnya. Karakteristik pati lunak yang ada didalam endosperma biji jagung
kelompok ini lebih kecil dibandingkan dengan pati lunak yang ada di kelompok
jagung mutiara(Sutrisno, 2009). Jagung jenis ini biasa dimanfaatkan sebagai
tepung maizena (Gardjito, Djuwardi and Harmayani, 2013).

4. Jagung brondong (Pop Corn) Zea mays Everta

Gambar 5. Jagung Brondong (Pop Corn)


(Sumber: idntimes.com)
Jagung Berondong mempunyai ciri khusus pada biji yang berbentuk agak
runcing, kecil dan keras yang pada umumnya berwarna kuning atau putih. Jagung
dengan nama lain Zea mays Everta memiliki ciri khas dimana saat biji jagungnya
dibakar, biji jagung akan meletup (Sutrisno, 2009).
Proporsi kandungan pati pada jagung brondong memiliki proporsi pati keras
yang lebih banyak dibandingan pati lunak . proporsi pati lunak penyusun jagung
ini yang lebih kecil dibandingkan kelompok jagung mutiara (Sutrisno, 2009).

4
5. Jagung manis (Sweet Corn) Zea mays saccharata

Gambar 6. Jagung Manis (Sweet Corn)


(Sumber: sipindo.id)
Jagung manis atau Sweet Corn memiliki ciri-ciri endosperma yang berwarna
bening, dengan kandungan pati yang rendah, dan kulit biji yang tipis. Kelompok
jagung bernama latin Zea mays saccharata memiliki kandungan air yang tinggi
sehingga biji akan mengerut pada saat mengering (Sutrisno, 2009). Jagung jenis
ini biasanya dipanen sebelum benar-benar matang dimana pada saat itu konversi
gula menjadi pati belum terjadi, sehingga olahan dari jagung ini memiliki rasa
yang lebih manis dibandingan dari jenis jagung yang lain.
6. Jagung berlilin (Waxy Corn) Zea mays ceratina

Gambar 7. Jagung berlilin (Waxy Corn)


(Sumber: idntimes.com)
Jagung berlilin atau Waxy Corn memiliki ciri-ciri biji yang berwarna buram
dan berlilin. Biji jagung kelompok Zea mays ceratina tersusun dari molekul pati
yang mirip dengan glikogen dan menyerupai tepung tapioka. Ciri khusus jagung
ini adalah komposisi penyusun pati jagung ini lebih banyak mengandung
amilopektin berbeda dengan jagung lainnya. Dimana jagung pada umumnya

5
memiliki susun amilopektin 78% dan amilosa 22%, tapi pati penyusun jagung
berlilin ini memiliki susunan amilopektin hampir 100% (Sutrisno, 2009)

7. Jagung polong (Pod Corn) Zea mays auni cula

Gambar 8. Jagung Polong (Pod Corn)


(Sumber: minnesotafarm.wordpress.com)

Jagung polong atau Pod Corn memiliki cirri-ciri khusus pada bijinya yang
tertutupi kulit polong/ kelobot (Sutrisno, 2009). Jagung jenis ini biasanya
dimanfaatkan sebagai hiasan karena memiliki warna yang beraneka ragam dan
bijinya yang memanjang (Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat, 2019).

Di Indonesia jenis jagung yang sering ditanam adalah jagung gigi kuda, jagung
mutiara, jagung manis dan jagung brondong (Sutrisno, 2009). Ke-empat jenis jagung
ini tersebar diseluruh pelosok Indonesia dalam berbagai varietas.
Jagung yang ditanam di Indonesia memiliki banyak varietas baik varietas
komposit maupun hibrida (Gardjito, Djuwardi and Harmayani, 2013). Ada beberapa
macam varietas yang tersebar diseluruh daerah indonesia, berikut adalah beberapa
contoh dari varietas jagung yang tumbuh di Indonesia (Gardjito, Djuwardi and
Harmayani, 2013; Aqil, 2020):

6
1. Varietas Bisma
Nama Latin : Zea mays Indotata
Jenis : Jagung mutiara (Flint Corn)
Jenis Varietas : Komposit
Asal : Persilangan Pool 4 dengan
Bahan
Tahun dilepas : 4 September 1995
Umur : 50% ±60 hari, Panen 96 hari
Karakteristik Batang : Tegap, Tinggi Sedang
Tinggi tanaman : ±230 cm Gambar 9. Jagung Varietas Bisma
(Sumber; litbang.pertanian.go.id)
Karakterisitk Tongkol : Besar, berbentuk silindris
Kelobot : Menutupi tongkol (±95%)
Karakteristik Biji : Keras
Bentuk/ Warna biji : Mutiara (Flint/ Kuning)
Baris Biji : Lurus dan Rapat
Bobot per1000 biji : ± 307 gr
Ketahanan : Tahan terhadap penyakit
bercak daun dan karat
Daerah penyebaran : Bauk untuk dataran rendah
sampai 500m dpl

Pemulia :Subandi, Rudy S,A. Sudjana

7
2. Varietas Anoman-1
Nama Latin : Zea mays Indentata
Jenis : gigi kuda (Dent Corn)
Jenis Varietas : Komposit
Asal : Maros Sintetik-2 dibentuk
dari populasi CIMMYT
Tahun dilepas : 2 Oktober 2006
Umur : Berbunga Betina ± 56 hari
panen/ masak fisiologis ±
103 hari Gambar 10. Jagung Anoman-1
(Sumber; litbang.pertanian.go.id)
Tinggi tanaman : ± 161 cm
Karakterisitk : panjang tongkol ± 71 cm
Bentuk/ Warna biji : Gigi Kuda/ semi gigi kuda
Bobot per1000 biji : 320 gr
Ketahanan : tahan terhadap penyakit
bulai (P Maydis) dan
moderat hawar daun dan
bercak daun
Daerah penyebaran : Daerah kering dengan curah
hujan sedang

Pemulia : M. Yasin H.G.. dkk

8
3. Varietas Pulut URI-4
Nama Latin : Zea mays ceratina
Jenis : Jagung berlilin (Waxy Corn)
Jenis Varietas : Kompoit
Asal : Hasil rekombinasi C (6,2)
galur PUI (Pulut Inroduksi)
Tahun dilepas : 2015
Umur :Berbunga betina ±51 hari
setelah tanam
Gambar 11. Jagung Pulut URI-1
Tinggi tanaman : ± 194 cm (Sumber; balitsereal.litbang.pertanian.go.id)
Bentuk/ Warna biji : Mutiara/ Putih
Bobot per1000 biji : ± 322 gr
Kadar amilopektin
perbiji : 91,5 %
Ketahanan : Agak tahan penyakit bulai
(P. philipinensis)
Daerah penyebaran : Lingkungan kering dengan
curah hujan sedang

Pemulia : M. Yasin hg, dkk

9
4. Varietas Srikandi Ungu
Nama Latin : Zea mays ceratina
Jenis : Jagung berlilin (Waxy Corn)
Jenis Varietas : Kompoit
Asal : Hasil rekombinasi populasi
jagung dari Sulawesi utara
Tahun dilepas : 2018
Umur : panen/ masak fisiologis
±51 hari
Gambar 12. Jagung Srikandi Ungu
Tinggi tanaman : ± 194 cm (Sumber; litbang.pertanian.go.id)
Panjang Tongkol : ±97
Bentuk/ Warna biji : Mutiara/ ungu kehitaman
Bobot per1000 biji : ± 311,1 gr
Kdngn karbohidrat : ± 74,56 %
Kdngn amilosa : ± 5,77 %
Kdngn Amilopektin : ± 94,33 %
Kdngn lemak : ± 3,98 %
Kdngn protein : ± 9,01 %
Kdngan Antosianin : ± 51,94 %
Ketahanan : Agak tahan penyakit bulai
(P. philipinensis)
Daerah penyebaran : Lingkungan kering dengan
curah hujan sedang

Pemulia : M. Yasin hg, dkk

10
5. Varietas Semar-4
Nama Latin : Zea mays Indotata
Jenis : Jagung mutiara (Flint Corn)
Jenis Varietas : Hibrida Silang Tiga Jalur
Asal : STJ9602, hibrida silang tiga
jalur (Mr-1/Mr-2/Mr-3)
Tahun dilepas : 22 Juni 1999
Umur : Masak Fisiologis ±90 hari
Tinggi tanaman : ± 200 cm
Gambar 13. Jagung Semar-4
Tongkol : Silindri, panjang ± 16 cm (Sumber;litbang.pertanian.go.id)

Bentuk/ Warna biji : Mutiara/ Kuning


Karakteristik biji : bulat keras
Bobot per1000 biji : ± 275 gr
Ketahanan : Agak tahan penyakit bulai
satara dengan Lagaligo, agak
tahan terhadap bercak daun.
Daerah penyebaran : Dataran rendah sampai 800
mdpl

Pemulia : Marsum D, dkk

11
Referensi :
Aqil, M. (2020) ‘DESKRIPSI VARIETASUNGGULJAGUNG, SORGUM
danGANDUM’.
Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat (2019) ‘Warna dan Jenis Jagung Beserta
Manfaatnya’.
Gardjito, M., Djuwardi, A. ] and Harmayani, E. (2013) Pangan Nusantara
‘Karakteristik dan Prospek untuk Percepatan Diversifikasi Pangan’. Jakarta:
KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Iriany, N. R., Yasin, M. H. G. and Takdir, a. M. (2009) ‘Asal, Sejarah, Evolusi, dan
Taksonomi Tanaman Jagung’, Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan, pp. 1–
15.
Pertanian, K. (2018) ‘Produksi Jagung Menurut Provinsi “2014-2018”’, in. Jakarta.
Sutrisno, K. (2009) ‘Teknologi Pengolahan Jagung (Teori dan Praktek)’, Bahan Ajar
Kuliah, pp. 1–41.

12

Anda mungkin juga menyukai