( KEMASAN KERTAS )
DISUSUN OLEH
Kevin Aprilianto (651419044)
Prayoga I. N. Mustofa (651419008)
Annisa Nur Fadhilah (651419036)
Nirmawaty Nunu (651419042)
Nur’Indah P. Sangketa (651419015)
Anisa Mutiara Pateda (651419053)
Rohmah Nisaul Makhasin (1414421243
Syarifah
Miranti Makalang (651418057)
Jimmy Djibu (651417087)
Ikrar Setyo Usman (651418016)
Table of Contents
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.5 Inovasi....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
2. Ketas Laminasi
Merupakan kertas yang tahan terhadap minyak dan lemak, tidak tahan air,
penutupan kemasan cukup mudah karena sifatnya yang tipis sehingga mudah
dibentuk. Kertas glasin dapat digunakan untuk produk yang mempunyai kadar
minyak berlebih sehingga minyaknya terserap dan menjadi berkurang.
Biasanya digunakan untuk mengemas mentega, keju, permen dan produk-
produk kering karena mempunyai daya serap minyak yang baik.Permukaan
kertas glasin licin karena adanya proses pengecatan (calendaring).
4. Ketas Perkamen
5. Kertas Roti
Mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan, maka kertas
jenis ini sering digunakan sebagai alas ataupun sebagai pembungkus. Sesuai
dengan namanya kertas roti ini biasanya digunakan untuk membungkus roti
dan juga dapat sebagai alas untuk mencetak kue agar tidak lengket.
6. Kertas Kraft
2.5 Inovasi
MenurutRahmawati (2013) Kertas di industry pangan pada umumya
digunakan sebagai pembungkus dan pengemas.Kertas yang banyak digunakan
yaitu kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertastahan lemak, kertas anti
tonish, kertas permanen, keras pouch, kertas tissue, kertas krep,kertas lilin, dan
kertas tahan basah. Kertas dapat digunakan sebagai kantong, amplop, pengemas
produk yang akan didistribusikan, dan mengemas produk farmasi. Kemasankertas
digunakan karena dapat menjaga flaavour pada produk pangan dan dapat
didekorasi. Pada intinya para industri mencoba mengubah kemasan plastik ke
kemasan kertas untuk mendesain kemasan yang ramah lingkungan merupakan
metode merancang kemasan yang bertujuan untuk reduce, reuse dan recycle
material yang digunakan untuk membuat kemasan. semakin meningkatnya jumlah
sampah kemasandi dunia, serta pola pikir konsumen saat ini yang lebih sadar akan
lingkungan, banyak perusahaanmelakukan inovasi terhadap kemasannya agar bisa
mengakomodasi keinginan konsumen terhadap produk-produk ramah lingkungan
sekaligus tetap menarik jika disandingkan dengan produk-produk sejenis. Beralih
dari kemasan standar menjadi kemasan ramah lingkungan tampak sulit untuk
dilakukan,tetapi jika sudah diaplikasikan secara konsisten dalam industri skala
besar dapat memberikan dampakyang baik bagi lingkungan (Sutanto, 2019).
Inovasi pertama pada kemasan kertas dalam dunia perindustrian terutama
industri pangan ada pada kemasan makanan,contohnya pada produk pop mie atau
mie instan yang dikemas cup, awalnya kemasannya menggunkan plastik yaitu
berbahan styrofoam. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak masyarakat yang
khawatir denganpenggunaan styrofoam sebagai wadah Pop Mie karena dianggap
dapat memberikandampak negatif untuk tubuh serta lingkungan. Selain
mempunyai banyak keunggulan,kemasan styrofoam menyimpan kelemahan yaitu
kemungkinan terjadinya migrasi atauberpindahnya zat monomer styrene dari
bahan plastik ke dalam makanan. Kemasanstyrofoam mengandung senyawa
styrene yang mempunyai sifat karsinogen dan akan mengganggu sistem hormon
manusia. Semakin tinggi kadar lemak, alkohol, dan asamdalam pangan tersebut,
maka migrasi senyawa-senyawa kimia ke dalam bahan panganjuga akan semakin
tinggi dikarenakan bahan dasar styrofoam adalah styrene yang manasifatnya larut
lemak, alkohol dan asam Yuliarti (2007). Kemudian berinovasi dan mengeluarkan
jenis kemasan Pop Mie yang baru yaitumenggunakan paper cup. Kemasan dengan
bahan paper ini banyak digunakan danmampu bersaing dengan kemasan lain yang
berbahan plastik maupun logam karenaharganya yang murah dan mudah untuk
ditemukan. Sifat-sifat kemasan kertas sangattergantung pada proses pembuatan
dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya.Kemasan paper cup ini lebih
cepat dan mudah didegradasi oleh lingkungan karenamenggunakan jenis material
paper yang mana merupakan material biodegradable(secara biologis dapat
terurai). Selain itu paper cup ini juga dapat memperpanjang umursimpan produk
karena memiliki karakteristik yang lebih baik untuk melindungi produkyaitu
memiliki pori-pori yang lebih kecil dari ada styrofoam. Menurut Pujadi
(2013),kemasan paper cup yang digunakan sebagai kemasan cup noodle terdiri
atas dua jenismaterial yaitu kraft paper dan Low Density Polyethylene (LDPE).
Umur simpan produkPop Mie yang menggunakan bahan paper ini memiliki umur
simpan 8 bulan, sedangkanproduk Pop Mie yang menggunakan kemasan
styrofoam hanya memiliki umur simpan 6bulan. Hal tersebut karena kemasan
paper cup memiliki sifat tidak mengalamiperubahan bila terjadi perubahan
kelembaban (RH) dan tahan terhadap lemak, air dantidak dapat ditumbuhi kapang.
Dari karakteristik tersebut yang membuat kemasan papercup ini dapat membuat
produk memiliki umur simpan yang lebih panjang (Pujadi et al.,2013).
Kemudian ada inovasi industri non pangan yaitu perusahan produk perawatan
rambut dan kulit Seed Phytonutrients (Seed) berinovasi menggunakan botol dari
bahan kertas yang bisa didaur-ulang serta tahan terhadap percikanair di kamar
mandi. Produkproduknya dirancang untuk sustainable dari sisi luar dan dalam,
oleh karena itu kemasannya tampakrustic jika dibandingkan dengan botol-botol
yang umum yang ada di pasaran.
Gambar 2. Serangkaian produk-produk Seed Phytonutrients