Kelompok 2
Mariyani (134150098)
Olga Sisca Novarian S (134150100)
Ayu Widhiyatningsih (134150101)
Daniar Nastiti Ayunani (134150
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
tugas makalah yang diberikan kepada kelompok 4 dapat terselesaikan. Adapun
judul dari makalah ini adalah MIKORIZA. Sebelumnya kami berterima kasih
kepada setiap pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian penyusunan makalah
ini.
Dalam membuat makalah ini kami Menggunakan metode Diskriptif, yaitu
suatu metode dimana kami memaparkan, menjelaskan, serta merangkum rumusan
masalah menjadi suatu sajian yang nantinya dapat menjadi sumber referensi bagi
teman-teman Mahasiswa sekalian. Materi dari Sub Bab URAIAN MATERI di
makalah ini kami ambil dari berbagai sumber. Baik itu buku maupun internet.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya memberikan saran & kritik dan saran
kepada kami.
Yogyakarta, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II. ISI......................................................................................................... 3
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
3
5
6
6
10
11
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki sistem syaraf
gerak, tetapi keberadaannya membawa berkah bagi seluruh makhluk hidup di
bumi. Produksi utamanya yang berupa oksigen merupakan pasokan yang tidak
akan pernah habis dibutuhkan begitu juga dengan produksi keduanya, yakni
hasil perkembangbiakannya. Hasil perkembangbiakan tanaman sebagian besar
merupakan kebutuhan pangan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Buah, bunga hingga biji semua merupakan bagian yang sering
dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan maupun yang lain terutama dari
kelompok biji-bijian.
Demikian juga dengan tanah yang sangat mendukung keberadaan
tanaman. Tanah sebagai media yang seringkali digunakan oleh manusia sebagai
tempat tumbuh tanaman yang ideal karena di dalam tanah unsur hara
terkandung cukup banyak, selain itu hal-hal yang berkaitan dengan biologi
tanah sebagai contoh mikroorganisme dalam tanah juga sangat mendukung
kegiatan tanam-menanam. Pada dasarnya tidak seluruh unsur hara yang berada
di dalam tanah dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman. Seringkali akar
tanaman mengalami kesulitan dalam melakukan penyerapan baik disebabkan
karena faktor lingkungan berupa ketersediaan unsur yang minimal atau bahkan
berlebih. Namun semua itu dapat diatasi oleh mikroorganisme tanah yang
berada pada sebagian besar tanaman dan berasosiasi dengan tanaman sehingga
keduanya sama-sama untung (simbiosis mutualisme) yakni jamur mikoriza.
Dengan adanya infeksi yang disebabkan oleh jamur mikoriza ini
ternyata dapat meningkatkan unsur hara makro pada tumbuhan seperti N, P, K,
Cu dan Zn. Sementara kita tahu bahwa unsur-unsur tersebut menstimulisasi
pertumbuhan tanaman baik dari faktor tumbuh, berkembang hingga
perkembangbiakannya. Hal ini sangat menguntungkan bagi tumbuhan karena
dengan begitu seluruh faktor tumbuh pada tumbuhan akan bekerja secara
optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikoriza?
2. Apa saja manfaat mikoriza terhadap tanaman?
3. Bagaimana mekanisme dari peranan mikoriza terhadap tanaman?
C. Manfaat
1. Mengetahui definisi dari mikoriza.
2. Mengetahui manfaat dari mikoriza.
3.Mekanisme dari peranan mikoriza terhadap tanaman.
BAB II
ISI
A. Pengerian Mikoriza
Mikoriza merupakan bentuk simbiosis antara jamur dan akar tumbuhan
tingkat tinggi. Misalnya, hubungan antara jamur dan akar tumbuhan pinus.
Pada akar pinus ditemukan banyak jenis jamur berbentuk paying. Dalam
bentuk hubungan ini, jamur memperoleh zat makanan berupa zat organic dari
tumbuhan pinus, sedangkan tumbuhan pinus memperoleh mineral dan air dari
jamur.
Tumbuhan yang hidup dengan mikoriza biasanya lebih tahan terhadap
kekeringan dan terlindung dari infeksi jamur lain yang membahayakan.
Adapun jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan biasanya
berasal dari kelompok jamur zigospora, jamur kantong, dan jamur gada.
Mikoriza merupakan gejala umum pada perakaran tumbuhan. Sekitar 90%
suku tumbuhan (mencakup sekitar 80% spesies tumbuhan) memiliki asosiasi
simbiotik ini. Catatan fosil menunjukkan asosiasi ini telah ada sejak Zaman
Karbon. Nama "mikoriza" adalah serapan dari istilah bahasa Inggris,
mycorrhiza, yang juga bentukan dari dua kata bahasa Yunani Kuna: mks,
"jamur", dan rhiza "akar".
Mikoriza sangat penting untuk nutrisi mineral dari banyak tanaman
karena hifa benang jamur dapat memanfaatkan tanah lebih luas daripada akar
tanaman, dan dengan demikian asosiasi mikoriza sangat meningkatkan
penyerapan mineral dan air. Biasanya, mikoriza memasok mineral jamur untuk
tanaman inang mereka, yang membalas dengan menyediakan karbohidrat
untuk rekan jamur mereka, tetapi ada beberapa pengecualian. Pada anggrek,
dan beberapa tanaman bebas klorofil-dalam urutan Ericales, aliran karbon
dibalik, dan jamur mikoriza memasok tanaman dengan karbon organik yang
berasal dari materi tanaman mati atau dari tetangga tanaman yang hidup.
Hampir semua tanaman pertanian akarnya terinfeksi cendawan
mikoriza. Gramineae dan Leguminosa umumnya bermikoriza. Jagung
dengan
berbagai
kandungan
air,
menunjukkan
bahwa
perkecambahan paling baik pada kandungan air mulai air jenuh sampai
dengan kapasitas lapang (0-1/3 bar). Perkecambahan menurun drastis mulai
di atas kapasitas lapang sampai dengan titik layu permanen (di atas 1/3-15
bar) dan perkecambahan tidak ada sama sekali mulai di atas titik layu
permanen sampai dengan koefisien higroskopis (di atas 15-31 bar).
Kelebihan air akan mendesak oksigen keluar dari dalam spora, yang
kemudian oksigen yang merupakan unsur penting diperlukan dalam
perkecambahan menjadi tidak tersedia, yang mengakibatkan spora tidak
berkecambah. Sebaliknya kekurangan air mengakibatkan tidak berlangsung
proses perkecambahan karena air selain merupakan komponen dasar
pembentukan zat makanan, air juga berfungsi membantu mengedarkan
nutrisi ke bagian jaringan yang aktif membelah dan sebagai media
berlangsungnya reaksi enzimatik proses perkecambahan spora.
3. Pengaruh pH
Perkecambahan spora fungi mikoriza arbuskula pH optimumnya
berbeda-beda. Glomus mosseae mengalami perkecambahan dengan baik
pada pH 6,0-9,0, Gigaspora coralloidea dan Gigaspora heterogama pada pH
4,0-6,0, Glomus
pigaeum pada
pH
6,0-8,0. Antara
pH
dengan
relatif
sangat
tinggi
(10-21,25m/ml)
berpengaruh
perkecambahan
spora
Glomus
mosseae,
pertama:
Terangsangnya
tanaman
inang
menghasilkan
eksudat
akar
dapat
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mikoriza merupakan asosiasi mutualistik antara jamur dengan akar
tumbuhan tingkat tinggi. Mikoriza banyak mendapat perhatian karena
kemampuannya berasosiasi membentuk simbiosis mutualistik dengan hampir 80%
spesies tanaman. Pertumbuhan dan aktivitas mikoriza berbeda sesuai spesies dan
lingkungan mikoriza. Setiap spesies mikoriza mempunyai innate effectiveness
atau kemampuan spesifik dari setiap spesies mikoriza untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman pada kondisi tanah yang kurang menguntungkan. Faktor
kemampuan spesifik dimaksud adalah kemampuan membentuk hifa yang
ekstensif di dalam tanah, membentuk infeksi hifa yang ekstensif pada seluruh
sistem perakaran yang berkembang dari suatu tanaman, menyerap fosfor dari
larutan tanah oleh hifa dan lamanya mekanisme transpor sepanjang hifa ke dalam
akar tanaman. Berdasarkan struktur tubuh dan cara infeksi terhadap tanaman
inang mikoriza dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu ektomikoriza,
ektendomikoriza, dan endomikoriza.
DAFTAR PUSTAKA
Citrawati.
2013.
Peranan
Mikoriza
Terhadap
Tanaman.
https://citrawati330.wordpress.com. Diakses pada tanggal 13 November
2015 pukul 19.29 WIB.
Fajri R.2013. Peranan Mikoriza. https://rahmaniafajri.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 13 November 2015 pukul 19.40 WIB.
Irnalda D. 2014. Peranan Mikoriza Bagi Tanaman. http://www.petanihebat.com.
Diakses pada tanggal 13 November 2015 pukul 19.45 WIB.
Rahmawati. 2015. Pengertian Mikoriza. http://www.pengertianilmu.com. Diakses
pada tanggal 13 November 2015 pukul 19.18 WIB.
Sudjono. 2015. Pengertian dan Manfaat Mikoriza. http://fungsi.web.id. Diakses
pada tanggal 13 November 2015 pukul 19.36 WIB.