Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN PERANAN MIKORIZA DALAM BIDANG PERTANIAN

Arie Hapsani Hasan Basri

Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

ABSTRACT

Mikoriza merupakan simbiosis asosiasi antara jamur dan tanaman yang mengkolonisasi jaringan korteks
akar tanaman, yang terjadi selama masa pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Penggunaan jamur mikoriza telah
dimanfaatkan oleh beberapa petani dan peneliti di Indonesia. Jamur mikoriza yang banyak diteliti ialah golongan
endomikoriza yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Jenis jamur ini sering ditemukan berasosiasi dengan
tanaman di alam misalnya pada tanaman tomat, padi gogo, gandum, kelapa sawit, cabe dan melon.
Fosfor (P) ialah unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman memperoleh unsur P
seluruhnya dari tanah atau dari pemupukan dan hasil dekomposisi serta mineralisasi bahan organik.Semua faktor yang
berperan dalam menentukan kecepatan difusi P ke akar dan perkembangan akar di dalam tanah akan menentukan
ketersediaan P bagi tanaman. Faktor tersebut antara lain ialah faktor tanah (kelembaban, kapasitas menyangga, suhu)
dan faktor tanaman (panjang akar, kerapatan akar, dan infeksi akar). Dimana miselium VAM dapat berperan dalam
penyerapan hara terutama P menjadi lebih besar.

Keywords : Mikoriza, VAM, Fosfor

PENDAHULUAN perkembangan akar di dalam tanah akan


menentukan ketersediaan P bagi tanaman. Faktor
Tanaman dalam pertumbuhannya tersebut antara lain ialah faktor tanah (kelembaban,
membutuhkan unsur hara yang cukup, baik unsur kapasitas menyangga, suhu) dan faktor tanaman
hara makro maupun unsur hara mikro. Unsur hara (panjang akar, kerapatan akar, dan infeksi akar)
adalah suatu zat yang dapat memberi pengaruh oleh jamur mikoriza arbuskular.
terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan Mikoriza ialah simbiosis asosiasi antara
fisik pada tanaman. Ketersediaan unsur hara makro jamur dan tanaman yang mengkolonisasi jaringan
seperti N, P, dan K sangat dibutuhkan untuk korteks akar tanaman, terjadi selama masa
tanaman dalam pertumbuhan dan pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Penggunaan
perkembangannya. Unsur hara tak bisa digantikan jamur mikoriza telah dimanfaatkan oleh beberapa
dengan unsur lainnya karena termasuk unsur petani dan peneliti di Indonesia. Jamur mikoriza
essensial yang harus ada dalam jumlah tertentu yang banyak diteliti ialah golongan endomikoriza
dengan takaran yang pas bagi masing-masing yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Jenis
tanaman. jamur ini sering ditemukan berasosiasi dengan
Fosfor (P) ialah unsur hara esensial yang tanaman di alam misalnya pada tanaman tomat,
dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman memperoleh padi gogo, gandum, kelapa sawit, cabe dan melon.
unsur P seluruhnya dari tanah atau dari pemupukan Simbiosis antara VAM dan tanaman
dan hasil dekomposisi serta mineralisasi bahan bersifat mutualistik. Pada tanaman yang
organik. Jumlah P total di dalam tanah cukup bersimbiosis dengan VAM, daerah penyerapan
banyak, tetapi yang tersedia bagi tanaman akar diperluas oleh miselium VAM, sehingga
jumlahnya rendah (0.01-0.2 mg/kg tanah) penyerapan hara terutama P menjadi lebih besar.
(Handayanto, et al., 2006). Kecepatan Kecepatan masuknya P ke dalam hifa VAM dapat
pengambilan hara oleh sistem akar tanaman mencapai enam kali lebih cepat daripada kecepatan
tergantung pada kecepatan akar tanaman mencapai masuknya P melalui rambut akar (Bolan, 1991).
unsur hara. Di dalam tanah, hara P bergerak Pengaruh inokulasi dengan VAM lebih baik pada
dengan cara difusi. Semua faktor yang berperan tanaman yang dipupuk dengan pupuk P yang
dalam menentukan kecepatan difusi P ke akar dan
Kajian Peranan Mikoriza Dalam Bidang Pertanian... (Arie Hapsani Hasan Basri) 75

kurang tersedia daripada yang dipupuk dengan inangnya, sedangkan vesikel dibentuk pada ujung
pupuk P yang mudah tersedia bagi tanaman. Selain hifa di dalam jaringan inang dan berfungsi sebagai
meningkatkan pertumbuhan dan penyerapan P, tempat cadangan makanan. Adanya infeksi
inokulasi dengan VAM yang efektif juga dapat mikoriza pada akar dapat dilihat jelas melalui
meningkatkan hasil tanaman. Pengaruh inokulasi pewarnaan dengan bahan kimia. Sel akar yang
jamur MA terhadap pertumbuhan, serapan P dan terinfeksi akan lebih besar dan mengembang tetapi
hasil tanaman dipengaruhi oleh jenis dan varietas tidak sampai merusak sel akar tersebut bahkan jika
tanaman, jenis tanah, jenis VAM, jenis pupuk, dilihat dari luar nampak seperti tidak ada
faktor lingkungan yaitu cahaya dan suhu. perubahan.

BIOLOGI MIKORIZA

Mikoriza ialah simbiosis asosiasi antara


jamur dan tanaman yang mengkolonisasi jaringan
korteks akar tanaman, terjadi selama masa
pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Mikoriza
diklasifikasikan atas endomikoriza, ektomikoriza
dan ektendomikoriza. Akan tetapi yang banyak
dikenal orang adalah endomikoriza dan
ektomokoriza. Endomokoriza yang banyak Gambar 1. Perbedaan ektomikoriza dan
digunakan yaitu VAM. endomikoriza
VAM adalah jamur yang bersimbiosis
dengan akar tanaman, jamur ini membentuk
vesikel dan arbuskular di dalam korteks tanaman. Mekanisme Infeksi
Vesikel merupakan ujung hifa berbentuk bulat
yang berfungsi sebagai organ penyimpan dan Infeksi VAM dimulai dengan terbentuknya
arbuskular merupakan hifa yang memiliki struktur apresorium pada permukaan akar, menembus sel-
dan fungsi sama dengan houstoria dan terletak di sel epidermis akar tanaman. Setelah proses
dalam sel tanaman. Famili ini memiliki sembilan penetrasi, hifa tumbuh secara intraseluler atau
genus yaitu; Acaulospora, Gigaspora, Glomus, ekstraseluler di dalam kortek dan pada inang-inang
Sclerocytis, Glaziella, Complexiples, Modecila, tertentu, hifa membentuk koil hifa di luar kortek.
Entrospora dan Endogone. Acaulospora, Hifa yang berada di rhizosfer mampu
Gigaspora, Glomus, Sclerocytis, merupakan genus meningkatkan pengambilan fosfor dari dalam
yang mampu membentuk VAM. tanah dengan cara memperluas permukaan yang
bersinggungan dengan tanah.
Mikoriza pada dasarnya dibagi menjadi 3
tipe utama, yaitu ektomikoriza, endomikoriza dan
ektendomikoriza. Akar yang terinfeksi oleh
ektomikoriza umumnya mempunyai ujung akar
yang tumpul dan pendek yang diselimuti oleh
mantel jaringan jamur, serta tidak ada atau hanya
sedikit rambut akar. Jamur mengambil alih peran
rambut akar dalam menyerap unsure hara. Dari
bagian dalam mantel tersebut, jamur tumbuh
diantara sel-sel korteks akar membentuk jarring
hartig (hartig net). Akar yang terinfeksi biasanya
membesar dan bercabang. Ciri-ciri khusus VAM
Gambar 2. Mekanisme Infeksi oleh VAM
ialah berada di dalam sel akar inang, hifa tidak
bersekat, serta adanya vesikel dan arbuskular. Hifa Pengambilan nutrisi oleh mikoriza
yang berada dalam sel akar inang, merupakan titik melibatkan hifa yang berada di dalam tanah yang
awal penetrasi dan berhubungan lansung dengan akhirnya dipindahkan ke dalam sel akar. Aliran
hifa yang berada di luar akar. Arbuskular berfungsi fosfor di dalam hifa mengikuti aliran sitoplasma
sebagai alat transfer nutrisi antara jamur dan sedangkan pemindahan nutrisi dari jamur ke
76 Agrica Ekstensia. Vol. 12 No.2 November 2018:74-78

tanaman inang diduga melalui arbuskular. VAM moseae. Sebaliknya kolonisasi oleh jamur mikoriza
mempunyai spektrum penyebaran yang luas, meningkat bila tanaman kedelai juga diinokulasi
seperti tumbuhan Angiospermae sampai Briophyta, dengan bakteri penambat N, B. japonicum.
secara geografis penyebarannya dari kutub sampai
Tabel 1. Pengaruh Mikoriza terhadap
hutan basah.
pertumbuhan dan kandungan fosfor
Hifa eksternal pada mikoriza dapat dalam berbagai jaringan tanaman
menyerap unsur fosfat dari dalam tanah, dan segera pada tanah steril (Mosse, 1981)
diubah menjadi senyawa polifosfat. Senyawa Tanaman
Tidak
Terinfeksi
polifosfat kemudian dipindahkan ke dalam hifa dan terinfeksi
dipecah menjadi fosfat organik yang dapat diserap Bobot Kering (g)
oleh sel tanaman. Efisiensi pemupukan P sangat Jagung 3,70 13,70
jelas meningkat dengan penggunaan mikoriza. Singkong 1,20 11,20
Sorgum 2,90 5,90
Infeksi mikoriza pada akar tanaman dapat dilihat
Kedelai
dengan jelas melalui pewarnaan dengan bahan - Biomassa per m2 2.567 3.450
kimia. Sel akar yang terinfeksi menjadi lebih besar - Biomassa biji per m2 812 1.161
dan mengembang tetapi tidak sampai merusak sel Padi
akar yang terinfeksi, penampakan luarnya bahkan - Biomassa per m2 31 29
tidak perubahan. - Biomassa biji per m2 8,31 12,60
Kandungan Fosfor (%)
Jagung 0,10 0,14
Peranan Mikoriza Singkong 0,47 0,74
Sorgum 0,09 0,35
Mikoriza pada tanaman mampu
meningkatkan penyerapan nutrisi dan air yang ada b. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
di dalam tanah. Beberapa manfaat dari mikoriza kekeringan
ialah:
Rusaknya jaringan kortek akibat
a. Serapan Air dan Hara kekeringan dan matinya akar tidak permanen
Jaringan hipa eksternal dari mikoriza akan pengaruhnya pada akar yang bermikoriza. Setelah
memperluas bidang serapan air dan hara. periode kekurangan air, akar akan cepat kembali
Disamping itu ukuran hifa yang lebih halus dari normal. Hal ini disebabkan karena hifa jamur
bulu-bulu akar memungkinkan hifa dapat mampu menyerap air yang ada pada pori-pori
menyusup ke pori-pori tanah yang paling kecil tanah saat akar tanaman tidak mampu lagi
(mikro) sehingga hipa bisa menyerap air pada menyerap air. Penyerapan hifa yang sangat luas di
kondisi kadar air tanah yang sangat rendah. dalam tanah menyebabkan jumlah air yang diambil
Serapan air yang lebih besar oleh tanaman akan meningkat.
bermikoriza, juga membawa unsur hara yang c. Proteksi Dari Patogen dan Unsur Toksik
mudah larut dan terbawa oleh aliran masa seperti
N, K dan S. sehingga serapan unsur tersebut juga Mikoriza dapat meningkatkan
makin meningkat. Disamping serapan hara melalui pertumbuhan tanaman melalui perlindungan
aliran masa, serapan P yang tinggi juga disebabkan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik.
karena hipa cendawan juga mengeluarkan enzim Struktur mikoriza dapat berfungsi sebagai
phosphatase yang mampu melepaskan P dari pelindung biologi bagi terjadinya patogen akar.
ikatan-ikatan spesifik, sehingga tersedia bagi Jamur mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang
tanaman. dapat mematikan patogen. Mekanisme
perlindungan dapat diterangkan sebagai berikut :
Mikoriza juga diketahui berinteraksi
sinergis dengan bakteri pelarut fosfat atau bakteri 1. Adanya selaput hipa (mantel) dapat berfungsi
pengikat N. Inokulasi bakteri pelarut fosfat (PSB) sebagai barier masuknya patogen.
dan mikorisa dapat meningkatkan serapan P oleh 2. Mikoriza menggunakan hampir semua
tanaman tomat dan pada tanaman gandum. Adanya kelebihan karbohidrat dan eksudat lainnya,
interaksi sinergis antara VAM dan bakteri sehingga tercipta lingkungan yang tidak cocok
penambat N2, pembentukan bintil akar meningkat untuk patogen.
bila tanaman alfalfa diinokulasi dengan Glomus
Kajian Peranan Mikoriza Dalam Bidang Pertanian... (Arie Hapsani Hasan Basri) 77

3. Cendawan mikoriza dapat mengeluarkan menyebabkan rusaknya jaringan hipa sehingga


antibiotik yang dapat mematikan patogen. sekresi yang dihasilkan sangat sedikit.
4. Akar tanaman yang sudah diinfeksi cendawan
Pembentukan struktur yang mantap sangat
mikoriza, tidak dapat diinfeksi oleh cendawan
penting artinya terutama pada tanah dengan tekstur
patogen yang menunjukkan adanya kompetisi.
berliat atau berpasir. Cendawan VAM pada
Mikoriza juga dapat melindungi tanaman tanaman bawang di tanah bertekstur lempung liat
dari ekses unsur tertentu yang bersifat racun seperti berpasir secara nyata menyebabkan agregat tanah
logam berat. Mekanisme perlindungan terhadap menjadi lebih baik, lebih berpori dan memiliki
logam berat dan unsur beracun yang diberikan permeabilitas yang tinggi, namun tetap memiliki
mikorisa dapat melalui efek filtrasi, menonaktifkan kemampuan memegang air yang cukup untuk
secara kimiawi atau penimbunan unsur tersebut menjaga kelembaban tanah.. Struktur tanah yang
dalam hipa cendawan. VAM dapat terjadi secara baik akan meningkatkan aerasi dan laju infiltrasi
alami pada tanaman pioneer di lahan buangan serta mengurangi erosi tanah, yang pada akhirnya
limbah industri, tailing tambang batubara, atau akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan
lahan terpolusi lainnya. Inokulasi dengan inokulan demikian mereka beranggapan bahwa cendawan
yang cocok dapat mempercepat usaha penghijauan mikoriza bukan hanya simbion bagi tanaman, tapi
kembali tanah tercemar unsur toksik. juga bagi tanah.
d. Memproduksi senyawa-senyawa peransang g. Membantu siklus mineral
pertumbuhan
Pada beberapa mikoriza, hifa
Beberapa hasil penelitian menunjukkan menghasilkan enzim hidrolitik seperti protease dan
bahwa jamur mikoriza dapat menghasilkan hormon fosfatase yang penting dalam mineralisasi bahan
seperti sitokinin, giberalin dan vitamin. organik dan meningkatkan agregasi tanah
(Handayanto et al., 2006).
e. Merangsang aktivitas beberapa organisme
yang menguntungkan h. Peranan Mikoriza untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman
Jamur mikoriza berinteraksi dengan
berbagai organisme di rhizosfer, misalnya Peranan Mikoriza dalam peningkatan
Rhizobium pada tanaman legum. Jamur berasosiasi pertumbuhan dan hasil tanaman dapat dilihat pada
pada tanaman legum dapat meningkatkan serapan beberapa penelitian berikut :
fosfor, sehingga meningkatkan aktivitas
1) Optimasi simbiosis cendawan mikoriza
nitrogenase yang selanjutnya memperbaiki
arbuskular Acaulospora tuberculata dan
pertumbuhan akar dan mikoriza.
Gigaspora margarita pada bibit tanaman
f. Memperbaiki struktur dan agregasi tanah kelapa sawit di tanah masam
Cendawan mikoriza melalui jaringan hipa Percobaan dilakukan dalam polybag
eksternal dapat memperbaiki dan memantapkan berukuran 40 x 60 cm berisi tanah cikopomayak
struktur tanah. Sekresi senyawa-senyawa steril. Tiga faktor yang diuji ialah spesies VAM
polisakarida, asam organik dan lendir oleh jaringan (A. Tuberculata dan G. Margarita), dosis inokulum
hipa eksternal yang mampu mengikat butir-butir campuran (0; 12.5; 25 dan 37.5 % b/b) serta dosis
primer menjadi agregat mikro. "Organic binding pupuk (0; 25; 50 dan 100 % dosis rekomendasi).
agent" ini sangat penting artinya dalam stabilisasi Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan
agregat mikro. Kemudian agregat mikro melalui optimum dicapai pada pemberian inokulum berupa
proses "mechanical binding action" oleh hipa akar terinfeksi, hifa dan spora 36 % (b/b) dan
eksternal akan membentuk agregat makro yang pupuk 25 %. Perlakuan dari penambahan dosis
mantap. Cendawan VAM mengasilkan senyawa pupuk menunjukkan bahawa A. tuberculata lebih
glycoprotein glomalin yang sangat berkorelasi efektif dibandingkan dengan inokulasi G.
dengan peningkatan kemantapan agregat. margarita khususnya dalam meningkatkan
Konsentrasi glomalin lebih tinggi ditemukan pada pertumbuhan bibit kelapa sawit dan dapat
tanah-tanah yang tidak diolah dibandingkan meningkatkan keefektifan pupuk serta serapan P
dengan yang diolah. Glomalin dihasilkan dari secara nyata. Adanya penambahan pupuk 25%
sekresi hipa eksternal bersama enzim-enzim dan dosis rekomendasi meningkatkan bobot kering
senyawa polisakarida lainnya. Pengolahan tanah bibit kelapa sawit sebesar 65 g.
78 Agrica Ekstensia. Vol. 12 No.2 November 2018:74-78

2) Pengaruh cendawan mikoriza arbuskula Sedangkan cendawan mendapat manfaat dari


terhadap pertumbuhan bibit panili (Vanilla suplai hasil fotosintat dan tempat berkembang.
planifolia Andrews)
1. Simbiosis optimum A. tuberculata dengan
Inokulasi mikoriza di pembibitan kelapa sawit dapat dicapai dengan 36% (b/b)
merupakan upaya untuk mendapatkan bibit inokulum dan 25% dosis rekomendasi pupuk.
tanaman yang berkualitas dan berdaya tumbuh Sedangkan untuk G. margarita, dosis optimum
baik. Percobaan dilakukan di rumah kaca dengan adalah 40% (b/b) inokulum dan 26% dosis
menggunakan rancangan acak lengkap pola rekomendasi pupuk. Selain dapat
faktorial, 2 faktor, dan 3 ulangan. Faktor pertama meningkatkan pertumbuhan bibit, dosis
adalah tipe panili yaitu tipe Anggerek dan Gisting, optimum juga dapat meningkatkan serapan P
sedangkan factor kedua adalah inokulasi MA yaitu: bibit.
tanpa MA, 500 spora MA-p/tanaman, dan 500
2. Inokulasi kedua macam campuran MA
spora Mycofer/tanaman. MA-p merupakan MA
memberikan pengaruh yang positif terhadap
campuran dari Acaulospora spp. dan Glomus sp.,
pertumbuhan bibit dua tipe panili, yang
sedangkan Mycofer adalah Glomus sp., Glomus
ditunjukkan oleh pengaruhnya yang nyata
etunicatum, Gigaspora margarita, dan
terhadap parameter pertumbuhan bibit pada 18
Acaulospora sp. Hasil penelitian menunjukkan
MST. MA-p meningkatkan tinggi bibit, jumlah
bahwa interaksi antara tipe panili dengan inokulasi
daun, diameter batang, indeks luas daun, dan
MA tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
bobot kering biomas masing-masing sebesar
pertumbuhan bibit. Inokulasi MA berpengaruh
31,62%, 16,94%, 6%, 25,45% dan 47,05%,
nyata terhadap tinggi bibit, jumlah daun, diameter
sedangkan Mycofer meningkatkan parameter
batang, indeks luas daun, dan bobot kering biomas.
tersebut masing-masing sebesar 49,64%,
Perbedaan tipe panili berpengaruh nyata terhadap
32,01%, 6%, 32,41% dan 54,85%.
bobot kering akar bibit dan persentase infeksi MA.
Inokulasi MA-p meningkatkan tinggi bibit, jumlah
daun, diameter batang, ILD, dan bobot kering
biomas masing-masing sebesar 31,62%, 16,94%, DAFTAR PUSTAKA
6%, 25,45% dan 47,05%, sedangkan inokulasi
Mycofer meningkatkan parameter tersebut sebesar Bolan, N.S. 1991. A. Critical Review on The Role
masing-masing 49,64%, 32,01%, 6%, 32,41% dan of Mycorrhizal Fungi in The Uptake of
54,85%. Respon bibit tipe Gisting terhadap Phosphorus by Plants. Plant and Soil. 134:
inokulasi kedua campuran MA lebih rendah 189-207.
dibandingkan tipe Anggerek. Handayanto, Eko, K. Hairiah, Y. Nuraini, B.
Prasetyo, dan F. K. Aini. 2006. Biologi
Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian.
KESIMPULAN
Universitas Brawijaya. Malang. pp. 181
Mikoriza ialah simbiosis asosiasi antara
Sastrahidayat, I. Rochdjatun. 2006. Ilmu Jamur
jamur dan tanaman yang mengkolonisasi jaringan
Serta Manfaatnya Dalam Bidang Pertanian.
korteks akar tanaman, terjadi selama masa
Program Pascasarjana Universitas
pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Penggunaan
Brawijaya. Malang. p 300
jamur mikoriza telah dimanfaatkan oleh beberapa
petani dan peneliti di Indonesia. Jamur mikoriza Trisilawati, O dan Robber Zaubin. 2002. Respon
yang banyak diteliti ialah golongan endomikoriza bibit tanaman panili (Vanilla planifolia)
yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Jenis terhadap mikoriza. Balai Penelitian
jamur ini sering ditemukan berasosiasi dengan Tanaman Rempah dan Obat
tanaman di alam misalnya pada tanaman tomat,
Bul. Tanaman Rempah dan Obat 13 (1): 19-24
padi gogo, gandum, kelapa sawit, cabe dan melon.
Widiastuti, Happy., E. Guhardja, N. Soekarno, L. K.
Pertumbuhan tanaman meningkat dengan Darusman, D. H. Goenadi dan S. Smith. 2002.
adanya mikoriza karena meningkatnya serapan Optimalisasi Simbiosis Cendawan Mikoriza
hara, ketahanan terhadap kekeringan, produksi Arbuskular Acaulospora tuberculata dan
hormon pertumbuhan dan zat pengatur tumbuh, Gigaspora margarita Pada Bibit Kelapa Sawit di
perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik. Tanah Masam. Jurnal Menara Perkebunan
70(2):50-57

Anda mungkin juga menyukai