Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI POHON

MOHAMAD DAVA ADITYA

H1020045

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
ACARA II

AKAR ISTIMEWA

A. TUJUAN
1. Mengenal berbagai macam karakteristik akar tanaman
2. Menggambarkan berbagai macam struktur akar tanaman
3. Memahami struktur akar tanaman

B. TINJAUAN PUSTAKA
Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan. Fungsi utama akar adalah
untuk mengambil air dan zat hara dari dalam tanah, sebagai penopang
tumbuhan, tempat penyimpanan makanan, dan sebagai sintesis hormon. Akar
memiliki banyak bentuk berdasarkan sifat jenis tumbuhan dan kondisi geografi
sekitar.
Dalam berbagai jenis akar terdapat 4 jenis akar istimewa yaitu, akar
mikoriza, akar bintil, akar banir, dan akar nafas. Akar mikoriza memerlukan
akar tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnya, bersifat simbiotik antara
jamur dengan akar tanaman. Akar nafas terbentuk dari adaptasi terhadap
kondisi tergenang untuk memenuhi kebutuhan akar dan oksigen dengan cara
muncul ke permukaan tanah atau air. Akar bintil merupakan tonjolan kecil pada
akar akibat fiksasi nitrogen oleh bakteri rhizobium. Akar banir atau dikenal
dengan istilah akar papan mencapai lebih dari 1 meter, biasanya akar ini
dimiliki oleh pohon besar sehingga tidak mudah tumbang.

C. METODE PENGAMATAN
a) Alat dan Bahan
1. Akar bermikoriza
2. Akar bintil
3. Akar napas
4. Akar banir
5. Jurnal / prosiding / hasil penelitian
b) Cara Kerja

1. Memilih 4 jenis pohon yang masing-masing memiliki akar bintil, akar


bermikorisa, akar nafas, dan akar banir.

2. Memilih tiap jenis pohon, kemudian mencari masing-masing satu penelitian


dari jurnal ataupun prosiding untuk membahas mengenai sistem perakaran
pohon.

3. Menyusun hasil pengamatan dan pembahasan berupa gambar akar pohon


yang saya pilih serta karakteristik khasnya dan uraian dari jurnal/prosiding
yang saya baca berkaitan dengan sistem perakaran pohon tersebut,
mengaitkan dengan proses fisiologinya.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


 Hasil Pengamatan

1. Akar mikoriza

Gambar 1.1 Spora cendawan Gambar 1.2 Arbuskular pada tomat


mikoriza arbuskula genus
Glomus pada tanaman tomat.
Gambar 1.1. Merupakan Spora Glomus yang ditemukan pada
umumnya berbentuk bulat dan oval dengan warna hitam, kuning dan ungu.
Spora yang ditemukan ada yang terbentuk secara tunggal dan berkelompok.
Tidak semua spora genus yang ditemukan memiliki dudukan hifa.
Gambar 1.2. Adalah Arbuskular pada tomat. Bentuk arbuskular
menyerupai pohon kecil yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat-zat
metabolit primer antara fungi dan akar tanaman (Brundrett, 2008).
2. Akar bintil
Akar bintil pada Leguminosa

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Sebagai suatu ilustrasi mengenai jumlah, ukuran, bentuk dan
penyebaran bintil akar leguminosa dapat di lihat pada Gambar 2.1. Tanda
pertama yang dapat dilihat untuk menentukan apakah terjadi simbiosis
antara Rhizobium dengan leguminosa adalah adanya bintil akar (Nodul)
pada sistem perakaran legum tersebut (gambar 2.2)
3. Akar Nafas
Akar napas Avicennia alba

Gambar 3
Akar napas memiliki karakteristik akar yang naik ke atas, khususnya
ke atas air. Akar napas memiliki fungsi menyerap air dan fotosintesis. Akar
akar pada gambar 3 terlihat seperti sedang menopang batang dan memiliki
banyak celah untuk masuknya udara (Boike, 2019).
4. Akar Banir
Akar papan pada Xylocarpus sp.

Gambar 4
Akar papan hampir sama dengan dengan akar tunjang tetapi akar
melebar menjadi bentuk lempeng, mirip struktur silet. Adapun karateristik akar
papan yang diamati yaitu berwarna abu-abu kecoklatan, berbentuk papan, dan
letaknya jauh dari pantai.
 Pembahasan
Akar mikoriza pada tomat
Mikoriza dapat dipakai untuk mengatasi masalah tanah andisol yang
memiliki beberapa kekurangan seperti ketidakmampuan fiksasi terhadap
unsur hara P yang tinggi. Dengan adanya jamur mikoriza berpotensi
memfasilitasi penyediaan unsur hara P. Tanaman yang mengandung
mikoriza mengalami kerusakan lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman
yang tidak memiliki mikoriza dan serangan penyakit berkurang atau
perkembangan patogen terhambat. Pada umumnya Mikoriza Asbuskular
dapat menurunkan serangan penyakit terhadap tanaman(Simanungkalit,
1999).
Pengaplikasian mikoriza pada tanaman tomat dapat memperpanjang
masa berbuah tomat serta inokulasi mikoriza berpotensi penerapan
bioteknologi mikoriza dalam hortikultura berkelanjutan (Reguar, 2003).
Pada penelitian Hadianur et al. (2016) menunjukkan bahwa fungi mikoriza
jenis Gigaspora sp. Mempengaruhi bobot akar segar fase vegetatif, bobot
berangkasan kering fase vegetatif, bobot akar kering fase vegetatif, dan
panjang akar fase vegetatif serta berpengaruh nyata terhadap serapan hara
N. Jenis fungi mikoriza yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman
tomat adalah Gigaspora sp.

Akar Bintil pada kedelai


Berdasarkan penelitian Dierolf, et al., 2001. Simbiosis antara
rhizobia dengan akar tanaman legum akan menghasilkan organ penambat
nitrogen yaitu bintil akar. Pada bintil akar terdapat sel-sel yang agak
membesar berisi bakteroid dan diantaranya terdapat sel-sel yang lebih kecil
dan lebih banyak mengandung pati. Perkembangan bintil akar mulai terjadi
pada saat sel korteks akar terangsang membelah secara mitotik membentuk
calon bintil dan diikuti oleh masuknya bakteri Rhizobium kedalam sel-sel
tersebut.
Dalam percobaan pot kultivar kedelai, meliputi 12 kultivar unggul
terdiri atas: Anjasmara, Ijen, Malabar, Sibayak, Seulawah, Sinabung, Wilis,
Tanggamus, Surya, Gepak kuning, Galunggung, Argomulyo dan empat
kultivar lokal terdiri atas : Grobogan, Garut, Baluran, Petek. Faktor kedua
adalah inokulasi Rhizobium, terdiri atas dua aras yaitu: tanpa diinokulasi
legin dan diinokulasi legin. kultivar yang diuji dikelompokkan menjadi
empat dengan kriteria sebagai berikut :
1. Inokulasi rhizobium menyebabkan fikasai nitrogen meningkat dan hasil
biji meningkat.
2. Inokulasi rhizobium menyebabkan fikasasi nitrogen meningkat tetapi
tidak diiukti dengan peningkatan hasil biji.
3. Inokulasi rhizobium tidak meningkatkan fiksasi nitrogen tetapi
meningkatkan hasil biji.
4. Inokulasi rhizobium tidak meningkatkan fiksasi nitrogen dan hasil biji.
Kultivar Anjasmara, Sibayak, Surya, Gepak kuning, Galunggung,
Argomulyo dan Baluran memberikan tanggapan terhadap inokulasi
rhizobium berupa peningkatan fiksasi nitrogen dan hasil biji. Inokulasi
rhizobium pada kultivar Tanggamus dapat meningkatkan fiksasi nitrogen
tetapi tidak diikuti dengan peningkatan hasil biji. Inokulasi rhizobium pada
kultivar Malabar, Seulawah dan Petek tidak meningkatkan fiksasi nitrogen
tetapi dapat meningkatkan hasil biji. Inokulasi rhizobium pada kultivar Ijen,
Sinabung, Wilis, Grobogan, dan Garut tidak meningkatkan fiksasi nitrogen
dan hasil biji (Purwaningsih et al. 2012).

Akar Nafas mangrove


Mangrove tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai-
pantai yang datar dan sejajar dengan arah angin. Sekali mangrove terbentuk
perakarannya dapat membantu penambahan lahan dan mengurangi atau
memperlambat erosi. Sebaliknya, pada endapan endapan lumpur baru yang
terbentuk di muka mangrove, rawa mangrove dengan cepat meluas maju ke
arah laut.
Mangrove dapat tumbuh dan tahan terhadap tanah yang
mengandung garam dan genangan air laut karena mempunyai daya adaptasi
yang khas yang sesuai dengan habitat yang dipengaruhi oleh pasang surut
dan salinitas. Adaptasi terhadap genangan air ini dicerminkan oleh
pembentukan akar napas. Titik toleransi tumbuhan dan kemampuan
adaptasi yang ada pada perakaran mangrove menyebabkan mangrove dapat
bertahan hidup pada kondisi tanah yang ekstriam (Boike, 2019).
Akar Banir
Menurut (Boike, 2019) Akar banir berfungsi mempertahankan
kekokohan pohon, karena menopang batang pohon yang berukuran besar
dan tajuknya yang lebar, sehingga tidak mudah tumbang karena hempasan
angin. Bila ditarik garis lurus dengan permukaan tanah dan batang pohon
akan terlihat berbentuk bangunan seperti segitiga.
Xylocarpus sp. tumbuh dekat dengan daratan atau disebut zona
belakang. pH dan kadar garam berperan penting dalam sistem perakaran
Mangrove, semakin jauh dari bibir pantai maka akar Mangrove semakin
besar dan panjang dan jenis Mangrove juga berbeda.

E. KESIMPULAN
Mikoriza merupakan bentuk simbiosis cendawan dan perakaran.
Mikoriza berperan dalam meningkatkan penyerapan unsur hara dan
menghambat perkembangan patogen. Pada fungi mikoriza jenis Gigaspora
sp. Merupakan jenis fungi terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman
tomat. Akar bintil memiliki benjolan-benjolan pada akar. Akar bintil
merupakan simbiosis antara rhizobia dengan tanaman legum agar dapat
memfiksasi nitrogen. Akar napas cenderung ditemukan di pesisir pantai
biasanya pada mangrove. Adaptasi perakaran mangrove menyebabkan
mangrove dapat tumbuh di tanah yang ekstrim. Akar banir atau papan
dimiliki oleh pohon-pohon yang besar dan lebar dikarenakan akar banir
berfungsi mempertahankan kekokohan pohon. Bentuk akar ini mengikuti
proses pertumbuhan pohon.
DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo, Sukristijono. 1984. Ekosistem Mangrove. Oseana. IX (4):102-115.


Tumangger, Boike S. dan Fitriani. 2019 . Identifikasi dan Karateristik Jenis Akar
Mangrove Berdasarkan Kondisi Tanah dan Salinitas Air Laut di Kuala
Langsa. JURNAL BIOLOGICA SAMUDRA. 1(1): 009-016.

Ginantra, I Ketut, dkk. 2018. Keanekaragaman Jenis Mangrove Pesisir


Lembongan Dalam Menunjang Kegiatan Wisata Mangrove Tour. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Biologi. 249-255.

Istigfaiyah, Lily. 2018. Identifikasi dan Karakterisasi Mikoriza pada Tegakan


Gmelina arborea. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Purwaningsih, Okti, dkk. 2012. Tanggapan Tanaman Kedelai terhadap Inokulasi
Rhizobium. AGROTROP. 2(1): 25-32.
Hadianur, Kesumawati, E., Syarifuddin. 2016. Pengaruh Jenis Fungi Mikoriza
Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Agrista. 20(3).

Asriani, Eka S., Hafsan. 2016. Identifikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dari
Perakaran Tanaman Pertanian. Biogenesis. 4(1): 16-20.
Atmaja, I Wayan Dana. 2016. Modul Praktikum Bioteknologi Tanah. Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai