- Moraceae
Nama Botanis
Ficus vasculosa Wall. ex Miq.-Moraceae
Sinonim: Ficus championi Benth., Ficus
renitens Miq., Ficus variabilis Miq.
Nama Perdagangan
-
Nama Daerah
Bunut, huru awis, ki kopeng, ki kuya (Sunda).
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Indo-china,
Thailand, Malaysia, Singapura
a
Morfologi
Pohon sedang, besar atau raksasa, tinggi 50 m.
Batang silindris, tegak, diameter batang sampai
110 cm. Permukaan pepagan warna cokelat
keputihan atau abu-abu, licin hingga kasar
danberetak.
Daun penumpu bentuk jarum hingga budar
telur, panjang kurang dari 6 mm. Daun tunggal,
kedudukan daun berselang seling, bentuk
helaian jorong, lonjong hingga bundar telur, b
ujung luncip, pangkal lancip hingga
Ficus vasculosa Wall. ex Miq. - Moraceae
membundar, pinggir helaian daun rata,
a. Kayu (wood)
pertulangan sekunder berjumlah 10-12 cm,
b. Kulit (bark)
ujung melengkung saling menyambung.
Panjang tangkai 1-2 cm.
Ciri Anatomi
Perbungaan majemuk dalam bulatan (syconia),
Lingkar tumbuh jelas, ditandai oleh parenkim
berwarna kuning-oranye-merah, menempel
pita yang lebih tebal.
pada ranting.
Buah semu bentuk bulat, diameter kurang dari Pembuluh baur, soliter, beberapa bergabung
8 mm, berwarna hijau hingga kuning orange radial 2-4 sel, ukuran sedang, diameter 220,07
atau merah kekuningan, menempel pada ± 14,99 mikron; frekuensi sedikit, 3,07 ± 0,36
2
ranting. Dalam buah terdapat ribuan biji per mm ; panjang 421,9 ± 4,7 mikron, bidang
berukuran kecil. perforasi sederhana. Ceruk antar pembuluh
berhalaman, bentuk bundar sampai lonjong
Ciri Umum bersusun berseling; ukuran 7,46 ± 0,26 mikron.
Ceruk antar pembuluh dan jari-jari sama dan
Warna kayu teras kuning cerah tidak
seukuran dengan ceruk antar pembuluh; tilosis
dipisahkan secara jelas oleh kayu gubalnya.
dan endapan putih kadang dijumpai.
Corak bergaris-garis.
Tekstur kasar. Parenkim pita tebal yang membentuk garis
marjinal tidak terputus.
Arah serat lurus sampai berpadu.
Kilap mengkilap. Jari-jari heteroseluler, dengan tinggi mencapai
Kesan raba agak licin. 1.147,29 mikron, dengan rata-rata 794,2 ± 76,3
mikron, frekuensi 3,9 ± 0,3 jari-jari per mm.
Kekerasan sedang.
A B
C D
Nama Botanis
Garcinia celebica L.- Clusiaceae
Sinonim: Garcinia fabrilis Miq., G. jawoera
Pierre, G. rumphii Pierre
Nama Perdagangan
Beruas
Nama Daerah
Cerui, beruwas, kiras; manggis leweung
(Sunda), baros, manggisan (Jawa), baruwas,
beruwa, kiras, sibaruweh sibarueh item
(Sumatera), kirasa (Makasar), ire (Bugis),
tanduk, dambu lotong, kalaero (Muna), kalawet,
manggis, manggis utan, sikup, sungkup
(Kalimantan), baba, dodopa, kafran, sinoreh
(Maluku), perada (Bali/Lombok).
a
Nama di Negara Lain
-
Daerah Persebaran
Tersebar hampir di seluruh Indonesia: Jawa,
Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali,
Lombok dan Maluku.
Morfologi
Pohon sedang, tinggi mencapai 25 m. Batang b
silindris, tegak, diameter mencapai 50 cm.
Permukaan pepagan warna cokelat, beralur Garcinia celebica L. - Clusiaceae
dangkal dan mengelupas kecil-kecil tebal. a. Kayu (wood)
b. Kulit (bark)
Daun tunggal, kedudukan berhadapan
bersilangan, bentuk lonjong, bundar telur atau Ciri Anatomi
bundar memanjang, ujung meruncing, pangkal
Lingkaran tumbuh tidak jelas.
membulat, tebal seperti kulit, berukuran 14-22
Pembuluh baur, hampir seluruhnya soliter,
cm x 6-9 cm, permukaan atas hijau tua
bergabung radial sampai 4 dan pembuluh
mengkilap, permukaan bawah hijau muda.
bergerombol dijumpai, bidang perforasi
Panjang tangkai 1-1,5 cm.
sederhana. Ceruk antar pembuluh selang-
Bunga terletak pada ujung ranting berjumlah 1- seling, berukuran kecil (4-7 mikron).
8, panjang tangkai 1-1,5 cm. Percerukan pembuluh dan jari-jari dengan
Buah bulat, diameter kurang dari 35 mm, halaman yang jelas, serupa dalam ukuran dan
berwarna hijau kuning kemerahan, biji beraril ceruk antar pembuluh. Diameter pembuluh
tipis, rasa agak masam. berkisar antara 100-200 mikron, frekuensi 5
buah/mm2 atau kurang.
Ciri Umum Parenkim aksial paratrakea jarang, aliform
Warna kayu teras berwarna cokelat muda agak bersayap, konfluen dan pita >3 lapis sel, pita
kehijauan, sulit dibedakan dengan kayu sempit ≤3 lapis sel. Panjang lebih dari 8 sel per
gubalnya. untai.
Tekstur agak kasar dan tidak merata. Jari-jari 1–3 seri, sedangkan jari-jari yang lebar
Kilap agak kusam. umumnya 4–10 seri. Komposisi jari-jari dengan
Kesan raba kesat. 1 jalur sel tegak atau sel bujur sangkar marjinal
Kekerasan agak keras. serta sel baring, sel bujur sangkar, dan sel
Corak polos. tegak bercampur. Frekuensi jari-jari 4-12 per
mm.
C D
Garcinia celebica L.
A. Penampang lintang, skala 200 mikron
B. Penampang lintang, skala 100 mikron
C. Penampang radial, skala 100 mikron
D. Penampang tangensial, skala 100 mikron
Nama Botanis
Horsfieldia glabra (Blume) Warb.-Myristicaceae
Sinonim: Ficus pubinervis Blume, Ficus similis
Merr.
Nama Perdagangan
Penarahan
Nama Daerah
Darah-darah, pendarah (Indonesia), cemending
(Sumatera Selatan), cemending putih, talang,
sumaralah silai delok (Sumatera), kelapa ciung,
ki tungila (Sunda, Jawa Barat), klapa cung, kala
pacung, klapan, nanghan (Jawa)
Morfologi
Pohon sedang, tinggi 20-30 m. Batang utama
silindris, tegak, diameter 30-50 cm; berbanir
kecil. Permukaan pepagan berwarna cokelat
keabuan, licin, atau berlekah.
Daun tunggal, kedudukan spiral atau tersebar.
Helaian lonjong hingga bundar telur terbalik,
berukuran 8-14 cm x 4-8 cm, mengertas, ujung b
meluncip, pangkal meluncip hingga tumpul, tepi Horsfieldia glabra (Blume) Warb. -
rata. Myristicaceae
a. Kayu (wood)
Perbungaan majemuk tandan, pada ketiak b. Kulit (bark)
daun.
Buah matang berwarna hijau kekuningan Ciri Anatomi
dengan endosperma agak tebal. Buahnya
Lingkaran tumbuh tidak jelas.
beraroma, memiliki aril berwarna kuning, yang
Pembuluh baur, bidang perforasi sederhana.
seluruhnya menyelimuti biji.
Diameter 100-200 mikron. Ceruk antar
pembuluh berhadapan hingga selang-seling.
Ciri Umum Percerukan pembuluh dan jari-jari ada 4 ciri:
Warna kayu teras cokelat muda kemerahan, dengan halaman yang jelas, serupa dalam
tidak ada batas yang jelas dengan gubal yang ukuran dan ceruk antar pembuluh, dengan
berwarna kuning pucat kecokelatan halaman yang sempit sampai sederhana, ceruk
Corak polos bundar atau bersudut, ceruk horisontal, hingga
Tekstur halus dua macam ukuran atau tipe pada sel jejari
yang sama. Tilosis umumnya dijumpai.
Arah serat lurus sampai berpadu
Kilap agak kusam Parenkim bentuk pita sempit < 3 lapis sel dan
marjinal atau tampaknya marjinal, serta
Kesan raba agak kesat paratrakea jarang hingga vaskisentrik. Panjang
Kekerasan agak keras 5-8 sel per untai.
A B
C D
Nama Botanis
Litsea angulata Blume - Lauraceae
Sinonim: Litsea reinwardtii Blume ex Meissn.
Nama Perdagangan
Medang
Nama Daerah
Huru koja, huru koneng, huru madang, huru
manggah, huru minyak (Sunda), wuru kunyit
(Jawa), medang, kalangkola burung, sebulu,
tawalus (Kalimantan).
Daerah Persebaran
Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa,
Kalimantan (Sarawak, Sabah, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur), Nusa Tenggara,
Maluku, Papua New Guinea.
Morfologi
Pohon kecil atau sedang, tinggi 20–28 m. b
Batang utama silindris, tegak, diameter 48 cm;
Litsea angulata Blume - Lauraceae
berbanir kecil. Permukaan pepagan berwarna
a. Kayu (wood)
cokelat keabuan, licin, berlentisel dan berlekah
b. Kulit (bark)
kecil.
Daun tunggal, kedudukan selang seling.
Ciri Anatomi
Helaian muda berwarna merah; bentuk lonjong
hingga bundar telur terbalik, berukuran 8–20 Lingkaran tumbuh jelas, ditandai oleh adanya
cm x 4-8 cm, mengertas, ujung meluncip, penebalan dinding serat.
pangkal meluncip atau tumpul, tepi rata. Pembuluh baur; bidang perforasi sederhana.
Perbungaan majemuk tandan, pada ketiak Diameter 100-200 mikron hingga 200 mikron
daun. lebih. Ceruk antar pembuluh selang-seling,
Buah berbentuk oblong dengan ukuran panjang ceruk antar pembuluh dan jari-jari berhalaman
0,7-1 cm. sempit sampai sederhana, horisontal atau
vertikal. Tilosis umumnya dijumpai.
Ciri Umum Parenkim paratrakea jarang, vaskisentrik,
Warna kayu teras cokelat keabuan, mudah aliform hingga konfluen. Panjang 3-8 sel per
dibedakan dari gubal yang berwarna lebih untai.
muda
Jari-jari multiseriate, 1-3 seri, komposisi 1
Corak polos hingga 2-4 jalur sel tegak atau sel bujur
Teksturhalus dan rata sangkar marjinal.
Arah serat lurus sampai agak berpadu Serat tanpa sekat dengan ceruk sederhana
Kilap tidak mengkilap sampai berhalaman sangat kecil. Panjang
Kesan raba agak kesat 1.606,3 ± 116,6 mikron, diameter 39,4 ± 3,2
mikron, lebar lumen 34,2 ± 3,1 mikron, dinding
Kekerasan agak keras
Buah
Penyebaran buah dibantu oleh kelelawar.
A B
200 µm 200 µm
C D
Nama Perdagangan
Medang
Nama Daerah
Wuru lilin, medang lilin (Jawa), huru tangkalak,
tangkalak (Sunda)
Daerah Persebaran a
Jawa, Kalimantan, Malaka
Morfologi
Pohon sedang atau besar, tinggi mencapai 25
m. Batang bebas cabang sampai 17 m, bulat
dan lurus, diameter mencapai 50 cm.
Permukaan pepagan berwarna cokelat keabu-
abuan, licin, beretak.
Daun tunggal, kedudukan berselang-seling,
bentuk helaian lonjong, berukuran 18-45 cm x
10-20 cm, pangkal helaian runcing, ujung b
helaian tumpul, tepi helaian rata, pertulangan Litsea calophylla (Miq.) Mansf. - Lauraceae
menyirip. Daun penumpu berbentuk jarum. a. Kayu (wood)
b. Kulit (bark)
Buah berukuran kecil (±1 cm) berwarna merah,
berbiji tunggal.
Ciri Anatomi
Ciri Umum
Lingkaran tumbuh tidak jelas.
Warna kayu teras putih jerami hingga kuning Pembuluh semi tata lingkar. Bentuk soliter
muda, susah dibedakan dari gubal yang bersudut. Diameter 100-200 mikron; frekuensi
berwarna sama atau berwarna lebih muda. sekitar 5 buah/mm2 atau kurang. Bidang
Corak polos. perforasi sederhana.Ceruk antar pembuluh
Tekstur kasar. selang-seling, ukurannya kecil, sedang hingga
besar. Ceruk antar pembuluh dan jari-jari ada
Arah serat lurus hingga berpadu. dua ciri, pertama dengan halaman yang jelas,
Kilap agak mengkilap. serupa dalam ukuran dan bentuk dengan ceruk
Kesan raba licin. antar pembuluh, serta dengan halaman sempit
Kekerasan agak keras. sampai sederhana, ceruk horisontal atau
vertikal.
Parenkimaksial paratrakea sepihak, vaski-
sentrik, hingga aliform. Panjang 3-4 sel per-
untai.
Jari-jari lebar 1-3 seri, komposisi 1 jalur sel
tegak atau sel bujursangkar marjinal.
A B
C D
Nama Perdagangan
Medang, Huru gading
Nama Daerah
Trawas, prawas (Melayu), ajau galung,
medang, medang pasir, medang pawas,
medang pirawas, medang selampate, pirawas,
tonsod onsod (Kalimantan).
Daerah Persebaran
a
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Papua, PNG, Malaysia dan Filipina
Morfologi
Pohon sedang, tinggi sampai 70 m. Batang
silindris, tegak, diameter 45 cm. Ranting
silindris, dengan bagian ujung sedikit memipih
dan licin. Permukaan pepagan warna cokelat
keputihan, kasar, beretak.
Daun tunggal, kedudukan tersebar,
mengelompok pada ujung ranting, bentuk
helaian daun bundar telur sungsang atau
jorong, berukuran 5-8 cm x 3-4 cm. Helaian
daun tebal licin, permukaan atas hijau, bawah b
hijau kekuningan, ujung luncip pendek atau Litsea elliptica Blume - Lauraceae
tumpul. Daun muda berwarna merah dan a. Kayu (wood)
tangkai daun silindris langsing dengan panjang b. Kulit (bark)
1-2,5 cm.
Bunga putih-kuning.
Ciri Anatomi
Buah berbentuk bulat oval dengan diameter
Lingkar tumbuh jelas, ditandai oleh adanya
0.5 cm. Buah muda berwarna hijau dan
perbedaan warna jaringan serat yang berbeda
berwarna kehitaman pada buah masak.
ketebalan.
Ciri Umum Pembuluh baur, soliter dan bergabung radial 2–
Warna kayu teras kuning kecokelatan, terpisah 3 sel, ukuran sedang, diameter 153 ± 9 mikron;
samar-samar dengan kayu gubalnya yang frekuensi 7 ± 0,2 per mm2; panjang pembuluh
berwarna kuning. 679 ± 46 mikron,bidang perforasi sederhana.
Ceruk antar pembuluh berhalaman, bentuk
Corak polos. bundar sampai lonjong bersusun berseling
Tekstur agak halus dan merata. sampai berpasangan; ukuran 13,8 ± 0.6 mikron.
Arah serat lurus. Ceruk antar pembuluh dan jari-jari sama dan
Kilapmengkilap. seukuran dengan ceruk antar pembuluh; tilosis
dan endapan ada.
Baukhas.
A B
C D
Nama Botanis
Maesopsis eminii Engl. - Rhamnaceae
Sinonim: Maesopsis berchemoides (Pierre)
Engl.
Nama Perdagangan
Kayu afrika, manii
Nama Daerah
Manii
Nama di Negara Lain
African wood, umbrella tree (Inggris)
Daerah Persebaran
Afrika, dan ditenam di India, Malaysia,
Indonesia, Costarika, Fiji, Puerto Rico
Morfologi
a
Pohon sedang ssampai besar, tinggi 10-43 m.
Batang dengan cabang-cabang yang agak
horisontal. Permukaan kulit batang halus,
kadang-kadang beralur dangkal, warna abu-
abu-cokelat. Diameter batang mencapai
120cm.
Daun bentuk jorong berukuran 6-15 x 2-5cm,
ujung luncip, pangkal berbentuk jantung sedikit
asimetris, tepi bergerigi dan setiap gigi terdapat
kelenjar, susunan berselang seling. Permukaan
bagian atas mengkilap, pada tulang daun
sekunder pada permukaan bawah terdapat
domatia. Panjang tangkai 1-2 cm, tangkai muda b
berwarna merah. Panjang daun penumpu kecil Maesopsis eminii Engl. - Rhamnaceae
5–8 cm. a. Kayu (wood)
Perbungaan panjang 1-5 cm, berwarna hijau b. Kulit (bark)
kekuningan.
Buah batu, tunggal berbentuk bulat telur Ciri Anatomi
memanjang 20-35 x 10-18 mm, bagian ujung Lingkaran tumbuh kurang jelas.
buah meruncing, pangkal tumpul, buah mentah Pembuluh semi tata lingkar, bidang perforasi
hijau dan matang menjadi kuning keunguan sederhana, diameter 50-100 µm, frekuensi 5
sampai hitam. Dalam buah terdapat 1-2 biji, buah/mm2 atau kurang. Terdapat getah atau
bentuk lonjong, warna hitam. endapan dalam pembuluh. Ceruk antar
pembuluh selang-seling dan berukuran kecil.
Ciri Umum Percerukan pembuluh dan jari-jari dengan
Warna kayu teras cokelat kemerahan, kurang halaman yang sempit sampai sederhana, ceruk
jelas perbedaannya dengan kayu gubal yang bundar atau bersudut.
berwarna cokelat muda kekuningan. Parenkim paratrakea sepihak hingga konfluen.
Corak garis-garis bergelombang pada sisi Panjang 3–8 sel per untai.
longitudinal dan corak akibat perbedaan warna
Jari-jari multiseriate, 1-3 seri, komposisi sel jari-
terang gelap karena susunan parenkim
jari dengan 1 jalur sel tegak atau sel bujur
konfluen yang berjarak teratur. Tekstur agak
sangkar marjinal. Terdapat jari-jari agregat.
kasar.
Arah serat berpadu. Serat bersekat. Ceruk antar serat dengan
halaman yang jelas. Diameter 1606,3 + 116,6
Kilap permukaan kayu mengkilap
mikron, diameter 39,4 + 3,2 mikron, diameter
Kesan raba licin
Kekerasan keras
A B
C D
Nama Daerah
Kembang tunjung, ketunjung cempaka gonda,
cempaka gunung, cempaka gondoh, cempaka
putih (Jawa), djato, medang abu (Karo), si tek
wok (Kerinci), cempaka telur (Pontianak), talah
uma (Iban), danoan, wasian-batu, wasian watu
(Minahasa), ongkor (Flores)
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Papua New Guinea, Filipina,
Thailand. a
Morfologi
Pohon, tinggi sampai 30 m. Batang silindris,
tegak, diameter sampai 50 cm. Permukaan
pepagan cokelat pucat, keputih-putihan, licin.
Ranting tebal berukuran 3-5(-7) mm, berbulu.
Daun tunggal, kedudukan berselang-seling atau
tersebar, bentuk helaian jorong kadang-kadang
bulat telur atau bulat telur sungsang, ukuran
(-6)13-35(-46) cm x 3-20 cm, tipis, licin atau
mengkilap. Permukaan bawah helaian berbulu, b
ujung helaian luncip, pangkal helaian
Magnolia candollii (Blume) H.Keng -
meruncing, urat utama menonjol, urat sekunder
Magnoliaceae
7-20 pasang. Panjang tangkai 1-4,5 cm,
penebalan pada pangkal tangkai daun. a. Kayu (wood)
b. Kulit (bark)
Bunga pada ujung ranting, tunggal, mahkota
warna putih kekuningan, sangat harum seperti Ciri Anatomi
baros atau manglid, panjang bunga 7-8 mm. Lingkaran tumbuh tidak jelas.
Buah bentuk jorong, berukuran 4-7,5 (-15) cm x Pembuluh baur; bergabung radial sampai 8 sel,
2,5-6 cm, buah masak berwarna cokelat tua. diameter 100-200 mikron, frekuensi 5-20 per
Dalam buah terdapat 1-2 biji. mm. Bidang perforasi bentuk tangga; ceruk
antar pembuluh berhadapan dengan ukuran
Ciri Umum besar (>10 mikron). Ceruk antar pembuluh dan
Warna kayu teras cokelat muda keabuan jelas jari-jari dengan halaman yang jelas, serupa
dibedakan dengan kayu gubalnya yang dalam ukuran dan bentuk dengan ceruk antar
pembuluh, serta dengan halaman yang sempit
C D
Nama Botanis
Manglietia glauca Blume - Magnoliaceae.
Sinonim: Magnolia blumei Plantl, Manglietia
singalanensis Agostini, Manglietia sumatrana
Miq.
Nama Perdagangan
Manglid
Nama Daerah
Baros, tempoko baros, cepoko kantil (Jawa);
manglid (Sunda); antuang, bungo, madang
bustak, m. kaladi, m. campago, campago
(Sumatera); manglid (Sulawesi); cimpaka (Bali).
Daerah Persebaran a
Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara
(Bali, Sumba, Flores)
Morfologi
Pohon raksasa, tinggi mencapai 50 m. Batang
silindris, tegak, diameter sampai 122 cm.
Permukaan pepagan berwarna cokelat pucat
keputihan, licin. Ranting terdapat lingkaran-
lingkaran bekas daun penumpu.
Daun tunggal, kedudukan berselang seling, b
bentuk helaian jorong sampai bulat telur Magnolia candollii (Blume) H.Keng -
sungsang, berukuran 10-35 cm x 5-12 cm, Magnoliaceae
ujung helaian luncip dan pangkal helaian a. Kayu (wood)
runcing sampai luncip, permukaan atas helaian b. Kulit (bark)
licin, permukaan bawah berbulu; urat utama
jelas menonjol, urat sekunder berjumlah
(9-)11-16(-8) pasang. Tangkai licin, panjang Ciri Anatomi
1,5-3(-4,5) cm. Lingkaran tumbuh jelas.
Bunga sangat harum seperti baros atau Pembuluh baur; bergabung radial sampai 6 sel,
cempaka. diameter berkisar antara 100-200 mikron,
frekuensi 5-20 per mm2. Bidang perforasi
Buah berbentuk bulat telur sampai jorong. Buah bentuk tangga (>20-40palang); ceruk antar
masak berwarna hijau kecokelatan, dan biji pembuluh berhadapan dengan ukuran besar
berwarna merah. (>10 mikron). Ceruk antar pembuluh dan jari-
jari dengan halaman yang jelas; serupa dalam
Ciri Umum ukuran dan bentuk dengan ceruk antar
pembuluh.
Warna kayu teras cokelat muda keabuan, jelas
dibedakan dari kayu gubalnya yang berwarna Parenkim bentuk pita >3 lapis sel dan pita
putih krem agak cokelat muda. sempit ≤3 lapis sel, parenkim aksial paratrakea
Tekstur agak kasar dan tidak merata. jarang dan sepihak.
Arah serat berpadu. Jari-jari 1-3 seri dan jari-jari besar umumnya 4-
Kilap agak kusam. 10 seri. Komposisi sel jari-jari dengan 1 jalur sel
Kesan raba agak licin. tegak dan atau sel bujur sangkar marjinal, dan
Kekerasan agak keras. umumnya dengan 2-4 jalur sel tegak atau sel
bujur sangkar marjinal.
Corak polos.
C D
Nama Daerah
Amis-amisan, kayu putih (Jawa), gelam
(Sumatera).
Daerah Persebaran
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara, Papua
a
Morfologi
Pohon sedang atau besar, tinggi mencapai 40
m. Batang silindris, tegak, diameter batang 30-
35 cm. Permukaan pepagan berwarna putih,
kuning kecokelatan, mudah mengelupas kasar
seperti lembaran kertas yang sangat tipis dan
lembut; kulit dalam merah. Ranting abu-abu
terang atau cokelat terang, berambut halus.
Daun tunggal, bentuk helaian lanset, kadang-
kadang melengkung sebelah, berukuran 5-15 b
cm x 1-3,8 cm, kedua permukaan daun muda Melaleuca cajuputi Powell - Myrtaceae
berambut halus, daun tua tidak berambut, ujung a. Kayu (wood)
membulat - lancip, pangkal meruncing; urat b. Kulit (bark)
menjari 3-7; pertulangan sejajar. Panjang
tangkai sampai 12 mm. Ciri Anatomi
Perbungaan majemuk bulir panjang 6-17 cm, Lingkaran tumbuh tidak jelas.
berkelompok 3, jarang tunggal.Bunga majemuk, Pembuluh baur; hampir seluruhnya soliter dan
panjang 7-8 cm, mahkota 5 helai, warna putih berkelompok dengan pola diagonal atau radial.
dan harum. Bidang perforasi sederhana. Diameter berkisar
Buah berbentuk kotak atau kapsul, warna antara 50-100 mikron frekuensi pori 5
cokelat keabu-abuan, beruang 3, tiap ruang buah/mm2 atau kurang. Ceruk antar pembuluh
terdapat banyak biji. selang-seling dan berukuran sangat kecil ceruk
antar pembuluh dan jari-jari dengan halaman
Ciri Umum yang jelas, serupa dalam ukuran dan bentuk
dengan ceruk antar pembuluh. Ada elemen
Warna kayu teras cokelat muda kemerahan,
trakeida veskisentrik dan vaskular.
agak mudah dibedakan dari kayu gubal yang
berwarna cokelat muda. Parenkim apotrakea tersebar hingga dalam
Corak polos. kelompok paratrakea jarang, sepihak,
A B
C D