Anda di halaman 1dari 26

STUDI SISTEM PETROLEUM DAN RESIKO GEOLOGI LAPANGAN

ACHMAD ADYATMA ARDI DAERAH TG – USAKTI, PROVINSI


USAKTI
Achmad Adyatma Ardi dan Wildan Tri Koesmawardani
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
9 Desember 2021
*Corresponding author : achmad541997@gmail.com

Abstrak
Dalam melakukan ekplorasi migas tentu memerlukan konsep petroleum system yang
memadai dengan mempertimbangkan aspek aspek petroleum system seperti source rock,
reservoir rock, trap rock, migration diharapkan dapat memberi pemahaman yang baik dan dapat
memberikan hasil yang baik dalam perencanaan ekplorasi di bidang migas. Selain pemahaman
yang baik mengenai petroleum sistem juga dibutuhkan usaha dalam rangka meningkatkan
perolehan minyak bumi (hidrokarbon) untuk menanggulangi penurunan kuantitas cadangan
hidrokarbon dengan melakukan penyeledikan (investigasi) bawah permukaan dengan maksud
mencari sumber – sumber minyak baru. Secara sederhana dengan melakukan analisis atau studi
sistem petroleum yang menyeluruh, pengenalan resiko geologi serta rekomendasi pada suatu
lapangan migas.

Kata kunci : Sistem petroleum, teknik eksplorasi migas, stratigrafi, karakterisasi formasi, risk
assessment, geological risk factor.

1. Geologi Regional
Daerah penelitian terdiri dari 7 formasi. Formasi E memiliki litologi berupa
Secara berurutan dari yang tertua sampai serpih hitam yang mengandung bahan
termuda adalah batuan dasar, formasi F, organik dengan fosil khas botroycocae,
formasi E, formasi D, formasi C, formasi dengan ketebalan 215 m, berumur 24.06
B, formasi A. – 28.3 Ma. Memiliki TOC rata – rata
sebesar 2.5%, Ro sebesar 0.55 dengan
Batuan dasar memiliki litologi berupa tipe kerogen bertipe I, HI 550, OI 22 dan
batuan metamorf yang terekahkan massa jenis 2.4 gr/cc.
dengan tebal yang tidak diketahui,
berumur lebih tua dari 45 Ma. Formasi D memiliki litologi berupa
batugamping terumbu, corraline
Formasi F memiliki litologi berupa boundstone, dengan ketebalan 165 m,
perselingan batuan volkanik batupasir berumur 17.83 – 24.06 Ma. Porositas
tufaaan dan batulempung, dengan rata – rata 25 % (vugy porosity,
ketebalan 435 m dan berumur 28.3 – 45 intercrystalline, dan intragranular).
Ma.
Formasi C memiliki litologi berupa Dalam mengkarakterisasi source
serpih hitam mengandung bahan organik rock digunakan 3 parameter yakni :
endapan rawa – rawa, dengan ketebalan TOC (Total Organic Content),
195 m berumur 14.2 – 17.83 Ma. TOC Kerogen Type, Ro (Vitrinite
rata – rata 0.8 %, Ro sebesar 0.2 dengan Reflectance).
tipe kerogen bertipe II, HI 300, OI 25
dan massa jenis 2.4 gr/cc. Interpretasi TOC menggunakan
klasifikasi oleh Peters & Cassa
Formasi B memiliki litologi berupa (1994).(Tabel 1). Interpretasi
perselingan batugamping klastik, kerogen type menggunakan
batupasir dan napal. Fasies red algae klasifikasi oleh Van Krevelen (1984)
packstone backreeg, dengan ketebalan (Gambar 1). Dan interpretasi nilai Ro
261 m, berumur 7.6 – 14.2 Ma. Porositas menggunakan klasifikasi oleh Tissot
rata – rata 8 %. & Welte (1978) (Gambar 2).

Formasi A memiliki litologi berupa Berdasarkan data dan klasifikasi


serpih hitam mengandung bahan organik yang ada maka diinterpretasikan
endapan rawa – rawa, dengan ketebalan yang memungkinkan menjadi source
1398 m berumur 2.85 – 7.6 Ma. TOC rock adalah formasi E dengan
rata – rata 3 %, Ro sebesar 0.2 dengan karakteristik : Avg. TOC = 2.5 %
tipe kerogen bertipe II, dan massa jenis (very good), kerogen type = 1, Ro =
2.55 gr/cc 0.55 (oil zone), HI (Hydrogen Index)
= 550, OI (Oxygen Index) = 22.
Terjadi erosi 2 kali yang pertama pada
umur 9.67 Ma dengan tebal erosi sebesar b. Reservoir rock
202 m dan yang kedua pada umur 0 Ma Dalam mengkarakterisasi reservoir
dengan tebal erosi sebesar 285 m. rock digunakan 2 parameter yakni :
Porosity dan porosity type
Terdapat sebaran sesar berjenis sesar
normal / normal fault dengan orientasi Interpretasi porosity menggunakan
bidang sesar relatif kearah barat daya – klasifikasi oleh Levorsen (1967).
timur laut dengan asumsi bahwa fault (Tabel 2). Adapun porosity type
yang ada bersifat leaking (bocor) dilakukan analisis menggunakan
sehingga fluida yang melewati sesar sayatan tipis. (Gambar 3)
tersebut akan meloloskan diri. Sesar ini
secara sederhana bertindak seperti pipa Berdasarkan data dan klasifikasi
atau aliran. yang ada maka diinterpretasikan
yang memungkinkan menjadi
2. Data dan Analisis reservoir rock adalah formasi D
1) Karakterisasi formasi dengan karakteristik : Avg. porosity
Pada penelitian ini dilakukan sebesar 25 % (very good). Porosity
pengkarakterisasi dari 3 elemen type yang ada berupa vuggy
petroleum system dalam hal ini adalah (porositas sekunder yang terbentk
source rock, reservoir rock dan cap sebagai akibat proses pelarutan
rock. : (solution) dan secara signifikan jenis
a. Source Rock porositas ini mempengaruhi
permeabilitas), intragranular Grafik sejarah pemendaman dibuat
(porositas yang terdapat di dalam untuk mengetahui sejarah yang terjadi
butiran (grains) pada batuan), secara berangsur – angsur dari formasi
intercrystalline (porositas yang yang tertua sampai yang termuda. Tahap
terdapat diantara mineral / kristal). kedua pembuatan dilakukan pembuatan
tabulasi yang memuat informasi
c. Cap Rock mengenai besarnya ketebalan yang
Dalam mengkarakterisasi cap rock diendapkan pada setiap masing – masing
digunakan 3 parameter yakni : seal formasi menerus dari umur formasi yang
capacity, seal geometry, seal paling tua sampai umur formasi yang
integrity. paling muda. (Tabel 5)

Seal capacity secara sedehana Tahap selanjutnya kemudian dibuat


diartikan sebagai berapa jumlah grafik dimana sumbu x memuat umur
kolom hidrokarbon maksimum yang dalam satuan Ma (Mega Annum) dan
dapat ditahan oleh caprock.Seal sumbu y memuat informasi terkait
geometry secara sederhana diartikan temperatur (°C) dan kedalaman (m).
ketebalan dan luas caprock secara (Gambar 5)
lateral / horizontal. Seal integrity
diartikan sebagai sifat geomekanik Kemudian dilakukan ploting data dari
dari batuan. (Tabel 3) formasi yang tertua yakni batuan dasar /
basement dimana nilai plot didapatkan
Berdasarkan data dan klasifikasi dari pertemuan interpolasi antara
yang ada maka diinterpretasikan temperature dengan formasi tertua. Hasil
yang memungkinkan menjadi cap dari plot tersebut merupakan data umur
rock adalah formasi C dengan (Ma), lakukan hal ini ke keseluruhan
karakteristik : litologi berupa shale temperature dengan interval 10 °C
dengan ketebalan yang cukup, dengan suhu tertinggi bernilai 140 °C
memiliki tekanan kapiler yang tinggi lalu hasil dari plotingan tadi diambil
dan dapat menahan fluida setebal selisihnya.
1830 m (6000 ft). Stratigrafi daerah
penelitian dapat dilihat pada gambar Tahap selanjutnya adalah membuat
4. tabulasi data untuk mengetahui
kedalaman dari kematangan source rock
2) Grafik sejarah pemendaman / / depth kitchen. Adapun data yang
burial history diperlukan berupa suhu (°C), gradien
Mula – mula dilakukan pengumpulan suhu, kedalaman (m), nilai n, konstanta,
dan penyajian informasi terkait umur (Ma), TI (Time-temperatur Index)
stratigrafi dalam satu tabel dimana pada dan TTI (Total Time-temperature Index).
tabel tersebut memuat informasi
mengenai kedalaman batuan / tvdss (m), Nilai kedalaman didapatkan dari interval
ketebalan (m), suhu (°C), deskripsi suhu dibagi gradien suhu kemudian
litologi, tipe kerogen dan umur. (Tabel dikalikan dengan urutan interval yang
4) bersangkutan. Nilai n dalam hal ini
adalah nilai ketidakpastian dimana n
sama dengan 0 berada pada suhu 100 °C
semakin rendah suhu maka nilai n telah dihitung pada grafik yang
menjadi kecil begitupun sebaliknya., menunjukkan nilai 8060.3 feet pada nilai
nilai konstanta didapatkan dari 2 pangkat kontur yang terdapat pada peta struktur
n (ketidakpastian), nilai Ma didapatkan kedalaman formasi E yang
dari selisih umur pada saat ploting pada diinterpretasikan sebagai source rock
grafik sejarah pemendaman, nilai TI dari serta formasi D yang diinterpretasikan
hasil kali antara konstanta dengan Ma, sebagai reservoir rock
dan nilai TTI merupakan hasil dari
sumasi TI. (Tabel 6). Pada mulanya data yang tersedia berupa
data raster peta struktrur kedalaman
3) Depth kitchen interpretation formasi D (reservoir rock) sehingga
Langkah selanjutnya untuk mengetahui perlu dilakukan digitasi kembali untuk
nilai kedalaman depth kitchen dilakukan menghasilkan nilai kontur yang lebih
dengan cara membuat grafik dengan representatif menggunakan software
sumbu x berupa TTI adapun sumbu y pemetaan ArcMap 10.3.Hal ini juga
berupa nilai kedalaman dengan dilakukan untuk meningkatkan ketelitian
satuannya dalam meter. Kemudian dalam analisis data. Untuk mendapatkan
visualisasi data dilakukan menggunakan nilai formasi E (source rock) dilakukan
garis trend (trendline) yang kemudian perhitungan kembali dengan cara
diatur untuk mendapatkan nilai regresi menambah nilai top formasi D dengan
terbesar dalam hal ini adalah polyminal thickness formasi D sehingga didapatkan
ordo 3 yang dapat memberikan nilai nilai top formasi E yang nantinya akan
regresi sebesar 0.9779. (Gambar 6) digunakan untuk membuat peta struktur
kedalaman formasi E.
Dari grafik yang sudah dibuat kemudian
dihasilkan rumus fungsinya. Kemudian Peta struktur kedalaman dari formasi D
dilakukan substitusi nilai oil generation (reservoir rock) sendiri memiliki nilai
temperature dari nilai tetapan Lopatin kontur yang berkisar antara -8428.45
(Lopatin, 1971)(Tabel 7) kedalam rumus sebagai kontur terdalam dan -1434.53
fungsi yang telah dihasilkan. Adapun sebagai kontur terendah dengan
rumus fungsi yang dihasilkan dari proses satuannya dalam bentuk feet.
ini adalah f(y) = 0.1918x3 – 17.447x2 +
364.98x + 260.95. (Tabel 8 & 9) Peta struktur kedalaman dari formasi E
(source rock) sendiri memiliki nilai
Kedalaman depth kitchen kemudian kontur yang berkisar antara -8969.66
dikonversi satuannya kedalam feet untuk sebagai kontur terdalam dan -1975.76
dilakukan ploting kontur pada peta sebagai kontur terendah dengan
struktur kedalaman. Adapun kedalaman satuannya dalam bentuk feet.
depth kitchen yang telah dihitung dalam
penelitian ini adalah 8060.3 feet. 5) Perhitungan volume batuan induk
(Schmoker, 1974)
4) Penggambaran kitchen area pada Setelah dilakukan plot pada peta struktur
lapisan batuan induk (source rock) kedalaman baik pada formasi D
Penggambaran kitchen area lapisan (reservoir rock) maupun formasi E
batuan induk dilakukan dengan cara (source rock). langkah selanjutnya
memploting nilai depth kitchen yang adalah perhitungan volume batuan
induk. Perhitungan volume batuan induk Pada penelitian ini dikarenakan depth
sendiri menggunakan metode kitchen pada peta struktur kedalaman
perhitungan oleh Schmoker, 1974. mengenai formasi D dan E maka hasil
Rumus perhitungan volume batuan dari perhitungan volumenya adalah
induk ini sendiri dapat dinotasikan formasi E (source rock) dikurangi
sebagai berikut : dengan formasi D (reservoir rock). Hasil
dari perhitungan inilah yang disebut
HC=M × R × 0.000001 dengan net volume. Net volume inilah
yang akan dimasukkan kedalam
HC = Hidrocarbon (Mboe) perhitungan volume batuan induk oleh
M = massa karbon organik (cc) (M = TOC (%) schmoker, 1974.
x densitas (gr/cc) x volume (cc))
R = HC yang dihasilkan / gr karbon organik (R
= HI – Hlp) Nilai TOC pada formasi E sebesar 2.5%,
dengan densitas sebesar 2.4 dan volume
Secara sederhana perhitungan volume 3659088036724310000.00 cc maka
batuan induk sama halnya dengan didapatkan nilai M sebesar
perhitungan bulk volume dimana nilai 21954528220345900000.00, nilai HI
kontur yang menutup dilakukan sebesar 550, nilai Hlp sebesar 335, nilai
perhitungan luasannya. Yang R sebesar 215 maka nilai HC dalam
membedakan antara keduanya terletak satuan Mboe pada penelitian ini adalah
pada satuan yang digunakan untuk 4720223567374370.00. (Tabel 10)
perhitungan bulk volume satuan yang
digunakan adalah dalam acre / feet 6) Penggambaran model migrasi
sedangkan pada perhitungan volume sekunder (orthocontour)
hidrokarbon satuan yang digunakan Penggambaran model migrasi sekunder
adalah dalam cc. Perhitungan luasannya (orthocontour) memiliki tujuan untuk
sendiri menggunakan software mengetahui lokasi yang memungkinkan
sketchandcalc. menjadi usulan titik bor selanjutnya serta
mengetahui lintasan migrasi yang
Perhitungan luas dilakukan baik pada terjadi. Umumnya penggambaran
formasi D (reservoir rock) maupun pada migrasi sekunder adalah dengan mencari
formasi E (source rock). Formasi D tutupan kontur yang memiliki bentuk
sendiri memiliki 3 area (A0, A1, A2_1 kontur cembung keatas atau secara
& A2_2) dengan A0 memiliki luasan sederhana seperti anticline.
sebesar 12273 ha, A1 memiliki luasan
sebesar 6835 ha, dan A2_1 & A2_2 Pada penelitian ini fault yang ada
memiliki luasan sebesar 618 ha. diasumsikan sebagai fault yang bocor
(leaking) sehingga memungkinkan
Adapun formasi E memiliki 5 area (A0, mengalirkan fluida untuk menembus
A1, A2, A3, A4) dengan A0 memiliki bidang fault yang bersangkutan atau
luasan sebesar 32227 ha, A1 memiliki secara sederhana fault ini dapat
luasan sebesar 27017 ha, A2 memiliki bertindak sebagai pipa untuk
luasan sebesar 20043 ha, A3 memiliki mengalirkan fluida.
luasan sebesar 12674 ha, dan A4
memiliki luasan sebesar 5188 ha. Selain penggambaran peta orthocontour
perlu juga dilakukan penggambaran
penampang di semua lapisan untuk 8) Pembuatan petroleum system event
mengetahui mekanisme sederhana untuk chart
menginterpretasi secara umum letak Tujuan pembuatan petroleum system
OWC (Oil Water Contact) pada daerah event chart adalah untuk mengetahui
penelitian ini. (Gambar 7) peristiwa – peristiwa yang terjadi
selama pembentukan sistem petroleum
7) Usulan titik pemboran eksplorasi yang mencangkup didalamnya source
baru dan perhitungan resource dari rock, reservoir rock, seal rock, trap
masing – masing lead formation, generation / migration dan
Tujuan pengusulan dari titik pemboran preservation.
dan perhitungan resource dari masing
masing titik pemboran adalah Umur tertua yang digunakan dalam
memberikan rekomendasi awal terkait petroleum system event chart ini
probabilitas keuntungan yang didapat mengikuti umur dari fomasi batuan yang
dari hasil ekploitasi sumur bor yang paling tua dalam hal ini adalah batuan
bersangkutan. dasar / basement yang berumur 45 Ma.

Pada penelitian ini pengusulan dilakukan Interpretasi peristiwa pembentukan


dengan mempertimbangkan dua aspek source rock mengikuti umur dari
yaitu : bulk volume dan distance (jarak pembentuan batuan yang
dari source rock dengan closure). Bulk diinterpretasikan sebagai source rock
volume sendiri memiliki satuan acre / ft yakni batuan pada formasi E yang
sedangkan distance memiliki satuan km. memiliki umur kisaran dari 24.06 Ma –
17.83 Ma.
Pada penelitian ini closure yang
didapatkan berjumlah dua dengan nama Interpretasi perisitwa pembentukan
AAA_1 dan AAA_2. Closure AAA_1 reservoir rock mengikuti umur dari
memiliki nilai bulk volume sebesar pembentukan batuan yang
89615.66 acre / ft dengan jarak dari diinterpretasikan sebagai reservoir rock
source rock ke closure sejauh 10.85 km. yakni batuan pada formasi D yang
Closure AAA_2 memiliki nilai bulk memiliki umur kisaran dari 17.83 Ma –
volume sebesar 130966.038 acre / ft 14.2 Ma.
dengan jarak dari source rock ke closure
sejauh 10.72 km. Setelah dilakukan Interpretasi peristiwa pembentukan seal
pertimbangan dari kedua aspek tadi rock mengikuti umur dari pembentukan
maka disimpulkan bahwa closure batuan yang diinterpretasikan sebagai
AAA_1 memiliki peringkat dua seal rock yakni batuan pada formasi C
sedangkan closure AAA_2 memiliki yang memiliki umur kisaran dari 14.2
peringkat 1. (Gambar 8) Ma – 7.6 Ma.

Adapun perbandingan dari total bulk Interpretasi peristiwa pembentukan trap


volume dan HC volume menurut dengan melihat bounching pada grafik
schmoker, 1974 adalah 1 : sejarah pemendaman / burial history
134484202181453. (Tabel 11, 12, 13) yang memiliki kaitan erat dengan adanya
peristiwa erosi yang terjadi. Peristiwa
erosi yang terjadi juga menjadi indikasi
terjadinya pengangkatan / lifting. Pada 9) Perhitungan risk assessment analysis
daerah penelitian terjadi peristiwa erosi dari masing – masing petroleum
sebanyak dua kali. Erosi pertama terjadi system
pada umur 9.67 Ma dengan tebal erosi Perhitungan risk assessment dilakukan
sebesar 202 m dan erosi kedua terjadi untuk menguji kelayakan dari petroleum
pada umur 0 Ma dengan tebal erosi system yang terdapat pada suatu
sebesar 285 m. Maka pembentukan trap lapangan migas. Secara umum yang diuji
yang memungkinkan terjebaknya migas ada empat hal yakni : Source rock
didalamnya berada pada umur saat assessment, reservoir assessment, trap
terjadinya erosi pertama karena migrasi assement dan dynamic assessment. Pada
terjadi pada umur yang lebih muda dari dasarnya pembobotan risk assessment
pembentukan trap itu sendiri. tidak memiliki standar tertentu namun
sebagai gambaran umum penulis
Interpretasi peristiwa terjadinya menyertakan beberapa parameter risk
generation / migration didapat dengan assessment yang menjadi standar dari
melihat kedalaman formasi E (source teknik eksplorasi (BP migas, 2010).
rock) dalam satuan TVDSS (True
Vertical Depth Sub Sea) (m) yang Pertimbangan terkait pemakaian
menunjukkan nilai 2019 m. Kemudian parameter ditentukan berdasarkan
nilai tersebut diinterpolasi pada formasi ketersediaan data yang ada pada saat
yang bersangkutan hingga diketahui proses pengolahan data baik data yang
umurnya. Umur generation / migration diambil dari alat tertentu seperti data
setelah dilakukan interpretasi seismic maupun data yang diambil dari
menunjukkan umur 3 Ma. lapangan langsung seperti litologi dsb.

Interpretasi persitiwa dari preservation Parameter yang digunakan untuk


dimana minyak pada umur ini sudah menghitung risk assessment pada source
matang dan dapat dilakukan eksploitasi rock terdiri dari empat list factor yaitu :
dengan cara memasukkan nilai peak oil type of kerogen, source rock maturity
generation dari tetapan Lopatin (1974) (TOC) in fetch area, source rock
pada fungsi polyminal yang telah dibuat maturity dan source rock maturity in
pada saat pembuatan grafik depth dan fetch area based on well. (Tabel 15)
TTI (Total Time-temperature Index).
Lalu nilai depth tersebut dimasukkan Parameter yang digunakan untuk
pada grafik sejarah pemendaman untuk menghitung risk assessment pada
diketahui umurnya. Nilai depth sendiri reservoir rock terdiri dari delapan list
setelah dilakukan perhitungan adalah factor yaitu : reservoir depositional
sebesar 34147.1 feet. Walaupun environment type and position, reservoir
kenyataannya data ini tidak representatif depositional environment defined by,
dikarenakan fungsi polyminal yang reservoir lithology, reservoir fracture,
digunakan memiliki tren sebaran data reservoir porosity, reservoir porosity
yang cukup jauh. Sehingga disimpulkan data from, estimated depth of reservoir
umur dari preservation adalah 0 Ma. serta reservoirs proven in well. (Tabel
(Gambar 9) 16)
Parameter yang digunakan untuk source rock yang sama maka pada setiap
menghitung risk assessment pada trap closure nilai risk assessment untuk
terdiri dari delapan list factor yaitu : trap source rock adalah sama. (Tabel 19)
data seismic type, trap data seismic year
acquisition, trap data seismic line Adapun risk assessment pada reservoir
spacing, trap data seismic number of rock parameter yang digunakan adalah
seismic line, trap data seismic year reservoir depositional environment type
reprocessing, trap data seismic year and position dengan nilai risk factor 0.8,
advance reprocessing, trap others data reservoir depositional environment
type, serta trap others data integrity defined by dengan nilai risk factor 0.75,
with seismic data. (Tabel 18) reservoir lithology dengan nilai risk
factor 0.9, reservoir fracture dengan
Parameter yang digunakan untuk nilai risk factor 0.9, reservoir porosity
menghitung risk assessment pada dengan nilai risk factor 0.9, reservoir
dynamic factor terdiri dari sembilan list porosity data from dengan nilai risk
factor yaitu : dynamics migration factor 1, estimated depth of reservoirs
pathways position of trap with respect to dengan nilai risk factor 0.9, reservoirs
kitchen / fetch area, dynamics migration proven in well dengan nilai risk factor
pathways amount of source rock in the 0.0625 sehingga nilai rata – rata dari
oil window within fetch area, dynamics keseluruhan parameter yang dihitung
migration pathways, dynamic migration adalah 0.7775. Karena kedua closure
pathways connection of pathways to yang diinterpretasikan memiliki
reservoir, dynamics preservation / mekanisme reservoir yang sama maka
segregation on displacement of oil by pada setiap closure nilai risk assessment
water or gas, dynamic preservation / untuk reservoir rock adalah sama. (Tabel
segregation on biodegradation, 20)
dynamics preservation / segregation
thermal cracking, serta dynamics Adapun risk assessment pada trap rock
preservation / segregation preferential parameter yang digunakan adalah trap
migration of gas. (Tabel 17) data seismic type dengan nilai risk
factor 0.9, trap data seismic year
Setelah diketahui parameter apa saja acquisition dengan nilai risk factor 0.9,
yang digunakan dengan menyesuaikan trap data seismic year reprocessing
ketersediaan data yang ada maka pada dengan nilai risk factor 0.9, trap data
risk assessment source rock parameter seismic year advance reprocessing
yang digunakan adalah type of kerogen dengan nilai risk factor 0.9, trap others
dengan nilai risk factor 1, source rock data integrity with seismic data dengan
maturity (TOC) in fetch area dengan nilai risk factor 0.8, nilai rata – rata dari
nilai risk factor 0.75, source rock keseluruhan parameter yang dihitung
maturity dengan nilai risk factor 1, adalah 0.88. Karena kedua closure yang
source rock maturity in fetch area based diinterpretasikan memiliki mekanisme
on well dengan nilai risk factor 1 trap yang sama maka pada setiap closure
sehingga nilai rata – rata dari nilai risk assessment untuk trap rock
keseluruhan parameter yang dihitung adalah sama.(Tabel 22)
adalah 0.9375. Karena kedua closure
yang diinterpretasikan memiliki sumber
Adapun risk assessment pada dynamic Setelah dilakukan perhitungan terkait
parameter yang digunakan adalah risk assessment, probability of HC
dynamics migration pathways position discovery dan nilai GRFnya maka
of trap with respect to kitchen / fetch dilakukan interpretasi mengenai
area dengan nilai risk factor 0.6, rekomendasi resiko dari lapangan migas
dynamics migration pathways amount of yang bersangkutan. Nilai probability of
source rock in the oil window within discovery pada lapangan ini adalah
fetch area dengan nilai risk factor 0.75, 0.25960401, adapun nilai GRFnya
dynamics migration pathways dengan berjumlah 1 / 0.25960401 dengan
nilai risk factor 0.9, dynamic migration perbandingan 1 : 15.4.
pathways connection of pathways to
reservoir dengan nilai risk factor Dengan nilai probability of HC
0.0625, dynamics preservation / discovery 0.25960401 maka lapangan ini
segregation post entrapment tectonism tidak begitu baik dalam hal ekplorasi
or faulting dengan nilai risk factor 0.9, atau secara sederhana butuh data dan
dynamics preservation / segregation on pembuktian lebih banyak untuk
displacement of oil by water or gas memastikan terjadinya ekploitasi yang
dengan nilai risk factor 0.0625, dapat menghasilkan keuntungan
dynamics preservation / segregation on kedepannya. (Gambar 10)
biodegradation dengan nilai risk factor
0.0625, dynamics preservation / Dengan nilai GRFnya berjumlah 1 /
segregation thermal cracking dengan 0.25960401 dengan perbandingan 1 :
nilai risk factor 0.0625, dynamics 15.4 maka lapangan ini masuk kedalam
preservation / segregation preferential lapangan ‘High Risk’ atau secara
migration of gas 0.0625 nilai rata – rata sederhana memiliki resiko yang besar
dari keseluruhan parameter yang sehingga ekplorasi masih pada dalam
dihitung adalah 0.4047. Karena kedua tahapan play atau masih dilakukan riset
closure yang diinterpretasikan memiliki yang mendalam. (Gambar 11)
mekanisme dynamic yang sama maka
pada setiap closure nilai risk assessment 4. Kesimpulan dan saran
untuk dynamic adalah sama. (Tabel 21) Dari keseluruhan penyusunan karya
ilmiah ini maka dapat disimpulkan :
Setelah semua parameter dimasukkan a. Kedalaman depth kitchen pada
beserta nilainya. Langkah selanjutnya penelitian ini adalah 8060.3 ft
adalah menghitung probability of HC b. Perhitungan volume oleh Schmoker,
discovery dengan cara mengkalikan 1974 menunjukkan nilai
keseluruhan parameter. Sehingga 4720223567374370.00 Mboe.
didapatkan hasil dari probability of HC c. Closure yang terdapat pada
discovery dengan nilai 0.25960401. Lalu penelitian ini berjumlah dua dengan
nilai GRF didapatkan dari 1 dibagi nama masing – masing closure
dengan nilai probability of HC discovery adalah AAA_1 dan AAA_2
sehingga didapatkan nilainya adalah 1 / d. Risk assessment dari source rock
0.25960401. (Tabel 23) bernilai 0.93, reservoir rock bernilai
0.77, trap bernilai 0.88, dynamic
3. Rekomendasi bernilai 0.40. Sedangkan probability
of HC discovery memiliki nilai
0.2596 dengan GRF 1 / 0.2596 ini tidak menjadi masalah namun
sehingga didapat perbandingan 1 : pada saat memasukkan nilai
15.4. untuk mencari nilai peak oil
e. Lapangan ini masuk kedalam generation hal ini akan
kategori lapangan high risk memberikan hasil yang tidak
f. Saran dan masukan representative.
1) Dikarenakan data yang
digunakan tidak begitu lengkap
maka kedepan diharapkan bisa 5. Daftar Pustaka
disempurnakan dalam hal data – Marshak, S. (2013): Essentials of
data yang ada sehingga hasil geology (fourth edition). New
yang didapat lebih mendekati York : University of Illinois.
kebenaran Badley, M. (1985): Practical Seismic
2) Terdapat beberapa kelemahan Interpretation. Prentice Hall,
pada penelitian ini antara lain Englewood Cliffs, New Jersey.
nilai grafik depth dan TTI (Total Harsono A. (1997) : Evaluasi Formasi
Time-temperature Index) yang dan Aplikasi Log,Edisi revisi -8
memiliki sebaran data yang mei 1997. Shlumberger Oil
terlalu tinggi dengan trend line Services.
menggunakan persamaan Koesomadinata. R.P., (1980) : Geologi
polyminal ordo 3. Pada kondisi Minyak dan Gas Bumi, Edisi
mencari nilai oil generation hal Kedua. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.

Gambar 1 Kerogen type interpretation (Van Krevelen, 1984)

Tabel 1 TOC interpretation (Peters & Cassa, 1994)


Gambar 2 Vitrinite reflectance interpretation (Tissot & Welte, 1978)

Tabel 2 Porosity interpretation (Levorsen, 1967)


Gambar 3 Kenampakan mikroskopis dari beberapa porositas batuan

Tabel 3 Faktor pengontrol ductility (Grunau, 1987)


Gambar 4 Stratigrafi daerah penelitian

Tabel 4 Tinjauan umum formasi


Formasi TVDSS (m) Ketebalan (m) Suhu °C Litologi Tipe Kerogen Umur
Formasi A 0 1398 30 Batulempung II 2.85
Pers. Bt.gamping klastik, bt. Pasir
Formasi B 1398 261 7.6
dan napal
Serpih (shale) hitam, endapan
Formasi C 1659 195 II 14.2
rawa
Formasi D 1854 165 Batugamping terumbu 17.83
Serpih (shale) hitam, fosil khas
Formasi E 2019 215 I 24.06
botroycocae
Pers. Batuan vulkanik, bt. Pasir
Formasi F 2234 435 28.3
tufaan dan bt. Lempung
Basement 2669 1 140 batuan metamorf terekahkan 45

Tabel 5 Tabel sejarah pemendaman


Formasi Umur 45.00 28.30 24.06 17.83 14.20 9.67 7.60 2.85 0.00
Erosi 2 Erosi 2 0 -285
Formasi A Formasi A 0 1398 1113
Formasi B Formasi B 0 261 1659 1374
Erosi 1 Erosi 1 0 -202 59 1457 1172
Formasi C Formasi C 0 195 -7 254 1652 1367
Formasi D Formasi D 0 165 360 158 419 1817 1532
Formasi E Formasi E 0 215 380 575 373 634 2032 1747
Formasi F Formasi F 0 435 650 815 1010 808 1069 2467 2182
Gambar 5 Grafik sejarah pemendaman / burial history

Tabel 6 Tabel kedalaman (m) vs TTI


Suhu Kedalaman (m) Kedalaman (ft) n Konstanta Ma TI TTI
30 0 0 -7 0.0078125 0 0 0
40 242.7272727 796.1454545 -6 0.015625 9 0.140625 0.140625
50 485.4545455 1592.290909 -5 0.03125 8.5 0.265625 0.40625
60 728.1818182 2388.436364 -4 0.0625 6 0.375 0.78125
70 970.9090909 3184.581818 -3 0.125 6.5 0.8125 1.59375
80 1213.636364 3980.727273 -2 0.25 8 2 3.59375
90 1456.363636 4776.872727 -1 0.5 0.8 0.4 3.99375
100 1699.090909 5573.018182 0 1 0.9 0.9 4.89375
110 1941.818182 6369.163636 1 2 0.6 1.2 6.09375
120 2184.545455 7165.309091 2 4 0.8 3.2 9.29375
130 2427.272727 7961.454545 3 8 0.9 7.2 16.49375
140 2670 8757.6 4 16 3 48 64.49375

Tabel 7 nilai tetapan Lopatin (1971)


Tabel 8 Depth kitchen interpretation (ft)
Depth Kitchen
unit
f(y) = 0.1918x - 17.447x2 + 364.98x + 260.95
3

2457.4 meter
8060.3 feet

Tabel 9 Peak oil generation depth interpretation (ft)


Peak Oil Generation
unit
f(y) = 0.1918x3 - 17.447x2 + 364.98x + 260.95
10410.7 meter
34147.1 feet

Gambar 6 Grafik kedalaman (m) vs TTI

Tabel 10 Tabel perhitungan volume net volume (cc)


SR vol (ha) vol (cc) Interval (ft) Interval (cm) Method Volume
A0 (Kitchen Area) 32227 322270000000000.00 140 4267.2 Trapezoidal 0
A1 27017 270170000000000.00 200 6096 Trapezoidal 1805757120000000000.00
A2 20043 200430000000000.00 200 6096 Trapezoidal 1434388800000000000.00
A3 12674 126740000000000 200 6096 Trapezoidal 997214160000000000.00
A4 5188 51880000000000 200 6096 Pyramidal 5584489731648700.00

RR vol (ha) vol (cc) Interval (ft) Interval (cm) Method Volume
A0 (Kitchen Area) 12273 122730000000000 140 4267.2 Trapezoidal 0
A1 6835 68350000000000 200 6096 Trapezoidal 582411840000000000.00
A2_1, A2_2 618 6180000000000.00 200 6096 Pyramidal 1444693007334040.00

Volume
elevation vol. kitchen Area SR vol. kitchen Area RR net volume
Area Method Area Method
ft cc cc vol. KSR - vol. KRR
8060 A0 (Kitchen Area) Trapezoidal 0.00 A0 (Kitchen Area) Trapezoidal 0.00
8200 A1 Trapezoidal 1805757120000000000.00 A1 Trapezoidal 582411840000000000.00
8400 A2 Trapezoidal 1434388800000000000.00 A2_1, A2_2 Pyramidal 1444693007334040.00
3659088036724310000.00
8600 A3 Trapezoidal 997214160000000000.00
8800 A4 Pyramidal 5584489731648700.00
total volume 4242944569731650000.00 583856533007334000.00

Tabel 11 Tabel perhitungan volume hidrokarbon (Schmoker, 1974)


TOC Density Volume M R HC (Mboe)
H10 / HI Hlp
% gr/ cc cc TOC x density x volume H10 - Hlp M x R x 0.000001

2.5 2.4 3659088036724310000.00 21954528220345900000.00 550 335 215 4720223567374370.00

Gambar 7 Orthocontour map formation D dan penampang A – A’ (scale 1 : 1)


Gambar 8 Drilling point recommendation map
Tabel 12 Perhitungan bulk volume di setiap closure
Distance Volume
Drilling Point Rank
(km) (acre / ft)
AAA_1 10.85 89615.66 2
AAA_2 10.72 130966.038 1

Drilling Contour Interval Luas Volume Bulk Volume


Area Method
Point (ft) (ft) (acre) (acre / ft) (acre / ft)
A0
5 14962.23 0.00
(OWC) -4180 Trapezoidal
AAA_1 89615.66
A1 -4185 5 Trapezoidal 5288.06 50625.73
A2 -4200 15 Pyramidal 1554.29 38989.94
A0
5 19642.41 0.00
AAA_2 (OWC) -4180 Trapezoidal 130966.04
A1 -4185 5 Pyramidal 3706.58 130966.04

Tabel 13 Perbandingan bulk volume dan HC volume dalam acre / ft


Total Comparison
Bulk Volume
220581.6981
(acre / ft)
1 : 134484202181453
HC volume
29664753678408300000.00
(acre / ft)

Gambar 9 Petroleum system event chart

Tabel 14 list factor of source rock assessment


Parameters Level Risk Factor
Type I 1
Type II 1
Type of Kerogen (A)
Type III 1
Type IV 0.063
0 - 0.5 0.0625
Source Rock Maturity 0.5 - 1 0.25
(TOC) in fetch Area 1-2 0.5
(B) 2-4 0.75
Source Rock
>4 1
Assessment
Unmatured 0.0625
Source rock maturity Early Mature 0.5
(C) Mature 1
Over Mature 0.125
Source rock maturity in Well 1
fetch area based on
well (D) Field 0.5

Risk Assessment (A+ B+C+ D)/ 4


Tabel 15 List factor of reservoir rock assessment
Parameters Level Risk Factor
Shallow marine blangket proximal 0.95
Shallow marine blangket middle 0.85
Shallow marine blangket distal 0.75
Coastal, deltaic, tidal proximal 0.9
Coastal, deltaic, tidal middle 0.8
Coastal, deltaic, tidal distal 0.75
Submarine fan proximal 0.75
Submarine fan middle 0.675
Submarine fan distal 0.55
Reef with karstifikasi process back reef 0.9
Reef with karstifikasi process core reef 0.8
Reef with karstifikasi process fore reef 0.7
Reef without karstifikasi process back reef 0.9
Reef without karstifikasi process core reef 0.8
Platform with karstifikasi process proximal 0.7
Platform with karstifikasi process middle 0.6
Platform with karstifikasi process distal 0.5
Reservoir Reef without karstifikasi process proximal 0.7
D epositional Reef without karstifikasi process middle 0.6
Environment Type Reef without karstifikasi process distal 0.5
and Position (A) Lacustrine deltaic proximal 0.8
Lacustrine deltaic middle 0.7
Lacustrine deltaic distal 0.6
Alluvial fan, braided stream, meandering
0.8
Channel proximal
Alluvial fan, braided stream, meandering
0.7
Channel middle
Alluvial fan, braided stream, meandering
0.6
Channel distal
E olian proximal 0.9
E olian middle 0.8
E olian distal 0.7
Fractured basement & fractured porous lava
0.5
Proximal
Fractured basement & fractured porous lava
0.45
Reservoir Middle
Assessment Fractured basement & fractured porous lava
0.4
D istal
Seismic analysis 0.4
Log characteristic 0.5
Combine log & seismic 0.7
Combine log & core 0.9
Reservoir Seismic analysis karst 0.75
D epositional Log characteristic karst 0.75
E nvironment Combine log & seismic karst 0.75
D efined by (B) Combine log & core karst 0.75
Seismic analysis non karst 0.0625
Log characteristic non karst 0.0625
Combine log & seismic non karst 0.0625
Combine log & core non karst 0.0625
Sandstones 0.9
Carbonates 0.9
Clastic carbonates 0.5
Vulcanoclastics 0.5
Reservoir Lithology Conglomerate 0.5
(C) Fractured meta sediment 0.4
Fractured metamorf 0.4
Fractured igneous rocks 0.4
Coal 0.2
O thers 0.2
Reservoir Fracture Yes 0.99
(D ) No 0.0625
1% - 10% 0.5
Reservoir Porosity
10% - 20% 0.9
(E)
> 20% 0.99
Reservoir Porosity Well 1
D ata from (F) Field 0.5
1 - 3 km 0.9
E stimated D epth of
3 - 4 km 0.7
Reservoirs (G )
> 4 km 0.6
Reservoirs Proven in Proven 1
Well (H) N o proven 0.0625
Risk assesment of reservoir rock = ((A*B) + C+ D + E + F + G + H) / 7

Tabel 16 List factor of dynamic assessment


Parameters Level Risk Factor
Very near (0 - 2 km) 0.99
Dynamics Migration Pathways Near (2 - 5 km) 0.9
Position of Trap with Respect Middle (5 - 10 km) 0.8
to Kitchen / Fetch Area (A) Long (10 - 20 km) 0.6
Very long (> 20 km) 0.4
1 0.7
Dynamics Migration Pathways
2 0.75
Amount of Source Rock in
3 0.8
the Oil Window Within Fetch
4 0.85
Area (B)
>4 0.9
Vertikal 0.8
Dynamics Migration Pathways
Lateral 0.8
(C)
Vertical & lateral 0.99
Dynamic Migration Pathways Proven 1
Connection of Pathways to Unproven 0.0625
Reservoir (D) No pathways 0
Dynamic Yes 0.99
Assesment Dynamics Preservation /
Segregation Post Entrapment
No 0.0625
Tectonism or Faulting (E)

Yes 0.99
Dynamics Preservation /
Segregation on Displacement
No 0.0625
of Oil by Water or Gas (F)

Dynamics Preservation /
Yes 0.99
Segregation on
Biodegradation (G) No 0.0625
Dynamics Preservation / Yes 0.99
Segregation Thermal Cracking
No 0.0625
(H)
Dynamics Preservation / Yes 0.99
Segregation Preferential
Migration of Gas (I) No 0.0625
Risk assessment of dynamics = (A + B + C + D + E + F + G + H + I) / 9

Tabel 17 List factor of trap rock assessment


Parameters Level Risk Factor
Trap Data Seismic 2D 0.7
Type (A) 3D 0.9
< 1980 0.6
Trap Data Seismic 1980 - 2000 0.7
Year Acquisition (B) 2000 - 2005 0.8
> 2005 0.9
0 - 0.5 km 0.99
0.5 - 1 km 0.99
Trap Data Seismic 1 - 2 km 0.8
Line Spacing (C) 2 - 4 km 0.7
4 - 8 km 0.6
> 8 km 0.5
0-5 0.6
Trap Data Seismic 5 - 10 0.7
Number of Seismic 10 - 15 0.8
Line (D) 15 - 20 0.9
Trap Assesment > 20 0.99
< 1980 0.6
Trap Data Seismic
1980 - 2000 0.7
Year Reprocessing
2000 - 2005 0.8
(E)
> 2005 0.9
< 1980 0.0625
Trap Data Seismic
1980 - 2000 0.99
Year Advance
2000 - 2005 0.0625
Reprocessing (F)
> 2005 0.99
Gravity
Multibeam
Trap Others Data
Satellite image
Type (G)
CSEM
IPDS
Trap Others Data Poor 0.0625
Integrity with Fair 0.5
Seismic Data (H) Good 0.8
Risk assessment of trap = (A + B + C + D + E + F + G + H + I) / 8

Tabel 18 Source rock assessment


Closure Source Rock RK
Type of Kerogen (A) 1
Source Rock Maturity (TOC) in fetch
0.75
Area (B)
AAA_1 Source Rock Maturity (C) 1
Source Rock Maturity in fetch area based
1
on well (D)
total 0.9375
Type of Kerogen (A) 1
Source Rock Maturity (TOC) in fetch
0.75
Area (B)
AAA_1 Source Rock Maturity (C) 1
Source Rock Maturity in fetch area based
1
on well (D)
total 0.9375

Tabel 19 Reservoir rock assessment


Closure Reservoir Rock RK
Reservoir Depositional Environment
0.8
Type and Position (A)
Reservoir Depositional Environment
0.75
Defined by (B)
Reservoir Lithology (C) 0.9
AAA_1 Reservoir Fracture (D) 0.99
Reservoir Porosity (E) 0.99
Reservoir Porosity Data from (F) 1
Estimated Depth of Reservoirs 0.9
Reservoirs Proven in Well 0.0625
total 0.7775

Reservoir Depositional Environment 0.8


Type and Position (A)

Reservoir Depositional Environment 0.75


Defined by (B)
AAA_2 Reservoir Lithology (C) 0.9
Reservoir Fracture (D) 0.99
Reservoir Porosity (E) 0.99
Reservoir Porosity Data from (F) 1
Estimated Depth of Reservoirs (G) 0.9
Reservoirs Proven in Well (H) 0.0625
total 0.7775

Tabel 20 Dynamic assessment


Closure Dynamic RK
Dynamics Migration Pathways Position of
Trap with Respect to Kitchen / Fetch 0.6
Area (A)
Dynamics Migration Pathways Amount
of Source Rock in the Oil Window Within 0.75
Fetch Area (B)
Dynamics Migration Pathways (C) 0.99

Dynamic Migration Pathways Connection 0.0625


of Pathways to Reservoir (D)

Dynamics Preservation / Segregation Post


AAA_1 Entrapment Tectonism or Faulting (E) 0.99

Dynamics Preservation / Segregation on 0.0625


Displacement of Oil by Water or Gas (F)

Dynamics Preservation / Segregation on 0.0625


Biodegradation (G)
Dynamics Preservation / Segregation
0.0625
Thermal Cracking (H)

Dynamics Preservation / Segregation 0.0625


Preferential Migration of Gas (I)
total 0.40472222
Dynamics Migration Pathways Position of
Trap with Respect to Kitchen / Fetch 0.6
Area (A)
Dynamics Migration Pathways Amount
of Source Rock in the Oil Window Within 0.75
Fetch Area (B)
Dynamics Migration Pathways (C) 0.99

Dynamic Migration Pathways Connection 0.0625


of Pathways to Reservoir (D)

Dynamics Preservation / Segregation Post


AAA_2
Entrapment Tectonism or Faulting (E) 0.99

Dynamics Preservation / Segregation on 0.0625


Displacement of Oil by Water or Gas (F)
Dynamics Preservation / Segregation on
0.0625
Biodegradation (G)
Dynamics Preservation / Segregation
0.0625
Thermal Cracking (H)

Dynamics Preservation / Segregation 0.0625


Preferential Migration of Gas (I)
total 0.40472222

Tabel 21 Trap assessment


Closure Trap RK
Trap Data Seismic Type (A) 0.9
0.9
Trap Data Seismic Year Acquisition (B)
Trap Data Seismic Line Spacing (C)
Trap Data Seismic Number of Seismic
Line (D)
AAA_1
Trap Data Seismic Year Reprocessing (E) 0.9
Trap Data Seismic Year Advance
0.9
Reprocessing (F)
Trap Others Data Type (G)
Trap Others Data Integrity with Seismic
0.8
Data (H)
total 0.88
Trap Data Seismic Type (A) 0.9
Trap Data Seismic Year Acquisition (B) 0.9
Trap Data Seismic Line Spacing (C)
Trap Data Seismic Number of Seismic

Trap Data Seismic Year Reprocessing (E) 0.9


AAA_2
Trap Data Seismic Year Advance
0.9
Reprocessing (F)
Trap Others Data Type (G)
Trap Others Data Integrity with Seismic
0.8
Data (H)
total 0.88

Tabel 22 Risk assessment


Parameters Risk Assessment Probability of HC Discovery GRF Compare
Source rock 0.9375
Reservoir rock 0.7775
0.25960401 1 / 0.2596 3.85 : 0.25 / 1 : 15.4
Trap 0.88
Dynamic 0.404722222
Gambar 10 Interpretasi probability of HC discovery

Gambar 11 Interpretasi resiko lapangan migas

Anda mungkin juga menyukai