Abstrak
Dalam melakukan ekplorasi migas tentu memerlukan konsep petroleum system yang
memadai dengan mempertimbangkan aspek aspek petroleum system seperti source rock,
reservoir rock, trap rock, migration diharapkan dapat memberi pemahaman yang baik dan dapat
memberikan hasil yang baik dalam perencanaan ekplorasi di bidang migas. Selain pemahaman
yang baik mengenai petroleum sistem juga dibutuhkan usaha dalam rangka meningkatkan
perolehan minyak bumi (hidrokarbon) untuk menanggulangi penurunan kuantitas cadangan
hidrokarbon dengan melakukan penyeledikan (investigasi) bawah permukaan dengan maksud
mencari sumber – sumber minyak baru. Secara sederhana dengan melakukan analisis atau studi
sistem petroleum yang menyeluruh, pengenalan resiko geologi serta rekomendasi pada suatu
lapangan migas.
Kata kunci : Sistem petroleum, teknik eksplorasi migas, stratigrafi, karakterisasi formasi, risk
assessment, geological risk factor.
1. Geologi Regional
Daerah penelitian terdiri dari 7 formasi. Formasi E memiliki litologi berupa
Secara berurutan dari yang tertua sampai serpih hitam yang mengandung bahan
termuda adalah batuan dasar, formasi F, organik dengan fosil khas botroycocae,
formasi E, formasi D, formasi C, formasi dengan ketebalan 215 m, berumur 24.06
B, formasi A. – 28.3 Ma. Memiliki TOC rata – rata
sebesar 2.5%, Ro sebesar 0.55 dengan
Batuan dasar memiliki litologi berupa tipe kerogen bertipe I, HI 550, OI 22 dan
batuan metamorf yang terekahkan massa jenis 2.4 gr/cc.
dengan tebal yang tidak diketahui,
berumur lebih tua dari 45 Ma. Formasi D memiliki litologi berupa
batugamping terumbu, corraline
Formasi F memiliki litologi berupa boundstone, dengan ketebalan 165 m,
perselingan batuan volkanik batupasir berumur 17.83 – 24.06 Ma. Porositas
tufaaan dan batulempung, dengan rata – rata 25 % (vugy porosity,
ketebalan 435 m dan berumur 28.3 – 45 intercrystalline, dan intragranular).
Ma.
Formasi C memiliki litologi berupa Dalam mengkarakterisasi source
serpih hitam mengandung bahan organik rock digunakan 3 parameter yakni :
endapan rawa – rawa, dengan ketebalan TOC (Total Organic Content),
195 m berumur 14.2 – 17.83 Ma. TOC Kerogen Type, Ro (Vitrinite
rata – rata 0.8 %, Ro sebesar 0.2 dengan Reflectance).
tipe kerogen bertipe II, HI 300, OI 25
dan massa jenis 2.4 gr/cc. Interpretasi TOC menggunakan
klasifikasi oleh Peters & Cassa
Formasi B memiliki litologi berupa (1994).(Tabel 1). Interpretasi
perselingan batugamping klastik, kerogen type menggunakan
batupasir dan napal. Fasies red algae klasifikasi oleh Van Krevelen (1984)
packstone backreeg, dengan ketebalan (Gambar 1). Dan interpretasi nilai Ro
261 m, berumur 7.6 – 14.2 Ma. Porositas menggunakan klasifikasi oleh Tissot
rata – rata 8 %. & Welte (1978) (Gambar 2).
2457.4 meter
8060.3 feet
RR vol (ha) vol (cc) Interval (ft) Interval (cm) Method Volume
A0 (Kitchen Area) 12273 122730000000000 140 4267.2 Trapezoidal 0
A1 6835 68350000000000 200 6096 Trapezoidal 582411840000000000.00
A2_1, A2_2 618 6180000000000.00 200 6096 Pyramidal 1444693007334040.00
Volume
elevation vol. kitchen Area SR vol. kitchen Area RR net volume
Area Method Area Method
ft cc cc vol. KSR - vol. KRR
8060 A0 (Kitchen Area) Trapezoidal 0.00 A0 (Kitchen Area) Trapezoidal 0.00
8200 A1 Trapezoidal 1805757120000000000.00 A1 Trapezoidal 582411840000000000.00
8400 A2 Trapezoidal 1434388800000000000.00 A2_1, A2_2 Pyramidal 1444693007334040.00
3659088036724310000.00
8600 A3 Trapezoidal 997214160000000000.00
8800 A4 Pyramidal 5584489731648700.00
total volume 4242944569731650000.00 583856533007334000.00
Yes 0.99
Dynamics Preservation /
Segregation on Displacement
No 0.0625
of Oil by Water or Gas (F)
Dynamics Preservation /
Yes 0.99
Segregation on
Biodegradation (G) No 0.0625
Dynamics Preservation / Yes 0.99
Segregation Thermal Cracking
No 0.0625
(H)
Dynamics Preservation / Yes 0.99
Segregation Preferential
Migration of Gas (I) No 0.0625
Risk assessment of dynamics = (A + B + C + D + E + F + G + H + I) / 9