LAPORAN PRAKTIKUM
GEOLOGI DASAR
Oleh :
Nama : Heru Hermawan
NIM : 3201420056
Nama Dosen : 1. Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T.
: 2. Jamhur, S.T., M.T.
: 3. Drs. Sriyono, M.Si
Nama Asisten : 1. Muhamad Dani Ihwan
: 2. Ainurallim
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
A. JUDUL
PETA GEOLOGI
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian peta geologi dan simbol-simbol peta geologi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui singkatan huruf pada peta geologi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui skala waktu geologi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tata warna peta geologi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui satuan kronostratigrafi dan contoh peta geologi.
Menurut pendapat sendiri, peta geologi adalah gambaran mengenai informasi sebaran
dan jenis serta sifat batuan, umur, struktur, tektonika dan lain sebagainya.
6. Satuan Kronostratigrafi
Kronostratigrafi merupakan cabang dari stratigrafi yang mempelajari umur strata
batuan dalam hubungannya dengan waktu. Tujuan utama dari kronostratigrafi adalah
untuk menyusun urutan pengendapan dan waktu pengendapan daris seluruh batuan di
dalam suatu wilayah geologi, dan pada akhirnya, seluruh rekaman geologi.
7. Contoh Peta Geologi
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan praktikum geologi dasar.
2. Mahasiswa mendengarkan arahan dan bimbingan asisten praktikum geologi dasar.
3. Mahasiswa memperhatikan materi yang disampaikan asisten praktikum.
4. Mahasiswa mencatat materi dan penjelasan dari asisten praktikum.
5. Mahasiswa mencari peta geologi daerah nya masing-masing.
6. Mahasiswa menge-crop bagian wilayah peta geologi yang akan di analisis.
7. Mahasiswa menganalisis formasi batuan, struktur geologi dan jenis batuan serta
umurnya pada wilayah peta yang di crop.
8. Mahasiswa mencari referensi dari berbagai sumber.
9. Mahasiswa menyusun laporan praktikum sesuai dengan ketentuan.
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum dengan tepat
waktu.
F. PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
2. Analisis
Pada praktikum kali ini yaitu tentang peta geologi, saya menggunakan peta
geologi lembar Bogor. Pada bagian peta yang saya crop terdapat 7 macam formasi
batuan yaitu ada Tomr, Tow, Tmjt, Tmn, Tmbe, Tmle, dan Tmnl. Tomr atau formasi
Rajamandala yaitu napal tufan, lempung napalan, batu pasir dan lensa-lensa batu
gamping yang mengandung fosil Globigerina ohgocaenica, Globigerina
praebulluoides, Orbulina Lepidocyclina dan Spiroclypeus, memiliki kisaran umur
Oligosen akhir sampai Miosen awal, dan menindih secara takselaras formasi Batuasih.
Tebal formasi ini sekitar 1100 m.
Tow atau formasi Walat yaitu terutama pasir kuarsa yang berlapisan silang,
konglomerat kerakal kuarsa, batu lempung karbonan, lignit; dan lapisan tipis-tipis
batubara; keatas ukuran butir bertambar kasar, tersingkap di Gunung Walat (dekat
Cibadak) dan di daerah sekitarnya. Umur batuan ini diduga Oligosen awal dan
merupakan satuan tertua yang dijumpai di daerah Lembar dan tebalnya diperkirakan
1000-1373 m. Tmjt atau anggota Tuf dan Breksi Formasi Jampang yaitu terutama batu
pasir tuf dasitan, tuf andesit, tuf batu apung dan breksi andesit/dasit tufan gampingan
dan batu lempung napalan; setempat batu gamping mengandung fosil Trillina howchini,
Lepidocyclina brouweri, Globorotalia mayeri, Globorotalia fohri barisanensis, yang
memberikan indikasi umur Miosen awal. Anggota ini merupakan bagian paling bawah
formasi Jampang yang menindih selaras formasi Rajamandala.
Tmn atau formasi Nyalindung yaitu batu pasir glokonit gampingan berwarna
hijau, batu lempung, napal, napal pasiran, konglomerat, breksi dan batu gamping; napal
tufan yang dijumpai di sepanjang sungai Cijarian kaya akan moluska. Satuan ini diduga
berumur Miosen Tengah (N13) yang secara selaras menindih formasi Lengkong. Tmbe
atau formasi Bentang yaitu batu pasir tufan dengan batu apung dan lignit, napal tufan,
serpih tufan dan breksi konglomeratan gampingan; ketebalan lebih dari 500 m;
perlapisan baik dijumpai pada singkapan sepanjang Sungai Cigadung. Berdasarkan
kandungan fosil-fosil Globigerinoides emeisi dan Globigerinoides obliquus extremus,
maka umur satun ini adalah Miosen akhir. Satuan ini secara tak selaras menindih
formasi Nyalindung.
Tmle atau formasi Lengkong yaitu batu gampingan; perselingan perairan halus
daripada batulanau dan batulempung dengan lignit; napal pasiran. Berdasarkan
kandungan fosil-fosil globorotalia siakensis, Sphaeroidinellopsis seminulina, dan
Cycloclipeus indopacificus. Satuan ini berumur Miosen awal dan secara stratigrafi
menjemari dengan formasi Bojonglopang, ketebalan formasi ini lebih dari 300 km.
Tmnl atau anggota Batugamping formasi Nyalindung yaitu batu gamping kaya akan
moluska dan minifera, tersingkap sebagai lensa-lensa dalam formasi Nyalindung. Umur
angggota batu gamping ini setara formasi Nyalindung yakni Miosen tengah.
Kemudian jenis batuannya yaitu terdapat Qvt, Qvb, Qvl, dan a. Qvt atau batuan
gunungapi tak terpisahkan yaitu breksi dan aliran lava, terutama andesit. Qvb atau
breksi gunung api yaitu breksi bersusun andesit-basal, setempat aglomerat, lapuk. Qvl
atau lava gunung api yaitu aliran lava; didaerah Bogor bersusunan basal dengan
labradorit, piroksen dan hornblenda; didaerah Pelabuhan ratu, bersusun andesit dengan
oligoklas-andesin, dan banyak sekali hornblenda. a yaitu andesit dengan oligoklas-
andesin, augit, hipersten, dan hornblenda; membentuk sumbat dan retas.