PENDAHULUAN
Pada hakekatnya stratigrafi terdiri dari 2 (dua) suku kata, yaitu kata “strati“
berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari
kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan. Dengan demikian stratigrafi
dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan
batuan.Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang membahas mengenai distribusi,
bentuk, komposisi, dan hubungan antar tubuh batuan, untuk menginterpretasi waktu dan
sejarah pembentukannya. Istilah stratigrafi yang tersusun dari 2 suku kata yaitu strati (
stratus) yang artinya perlapisan dan kata grafi (graphic/ graphos) yang artinya gambar
atau lukisan, yang awalnya hanya didefinisikan sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan
batuan, khususnya pada batuan sedimen. Selanjutnya pengertian stratigrafi bertambah
luas hingga melingkupi ketiga jenis batuan penyusun kerak bumi.
Dengan demikian stratigrafi merupakan ilmu yang mempelajari susunan,
hubungan dan genesa batuan-batuan yang ada di alam sehingga dengan demikian dapat
diketahui proses pembentukan batuan, hubungan antar batuan, sejarah sedimentasi dan
sejarah tektonik yang telah terjadi pada batuan batuan tersebut.
Adapun maksud dari praktikum ini adalah mampu untuk membuat penampang
stratigrafi terukur. Dan adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan nilai ketebalan yang diteliti dari tiap – tiap satuan stratigrafi
2. Untuk mendapatkan data litologi terperinci dari urutan perlapisan suatu satuan
stratigrafi
1.3 Alat dan Bahan
1. Pensil Warna
2. ATK
3. Kertas Kalkir
4. Kertas Grafik
5. Sandi Stratigrafi 2023 Edisi 2
6. Kalkulator
7. Problem set
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam praktikum ini mencakup keterbatasan data yang tersedia
dalam problem set. Data hanya berisi informasi terbatas tentang urutan, ketebalan,
litologi struktur sedimen, dan umur batuan.Tidak ada data lokasi geografis, rekonstruksi
profil lintasan terukur sepenuhnya bergantung pada kemampuan analisis dan interpretasi
data berdasarkan konsep – konsep stratigrafi. Praktikan tidak dapat melakukan
pengamatan atau pengukuran tambahan dilapangan. Selain itu, kemungkinan adanya
ketidaklengkapan atau ambiguitas dalam data problem set menjadi tantangan tersendiri.
Praktikan harus membuat asumsidan interpretasi logis dangan mengandalkan
pengetahuan stratigrafi yang dimiliki untuk mengatasinya. Meski terbatas, praktikum ni
melatih keterampilan pentingdalam rekontruksi profil stratigrafi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dengan ruang dan waktu, sedangkan
dalam arti sempit ialah ilmu pemerian batuan. Penggolongan stratigrafi ialah
pengelompokan bersistem batuan menurut berbagai cara, untuk mempermudah
pemerian aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya. Kelompok bersistem
tersebut di atas dikenal sebagai Satuan StratigrafI. Batas satuan stratigrafi ditentukan
sesuai dengan batas penyebaran ciri satuan tersebut sebagaimana didefinisikan Batas
satuan Stratigrafi jenis tertentu tidak harus berhimpit dengan batas satuan satuan
stratigrafi jenis lain, bahkan dapat memotong satu sama lain (Martodjojo, 1987).
secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi pada ciri-ciri litologi.
Pada Satuan Litostratigrafi penentuan satuan didasarkan pada ciri-ciri batuan yang dapat
diamati di lapangan. Penentuan batas penyebaran tidak tergantung kepada batas waktu.
berdasarkan sumber, deskripsi dan genesa. Peta geologi gunungapi yang memuat
informasi sebaran batuan/endapan dan stratigrafi gunungapi dapat dipakai sebagai data
dasar dalam pembuatan peta kawasan rawan bencana gunungapi, peta rencana tata
ruang, peta tata air, peta potensi bahan galian, penyelidikan sumber tenaga panas bumi
penyebaran fosil. Satuan biostratigrafi ialah tubuh lapisan batuan yang dipersatukan
menjadi satuan bernama berdasarkan satuan genesa yang dibatasi, di bagian bawah dan
ialah suatu tubuh lapisan batuan yang terbentuk dalam satuan waktu pada satu daur
Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah
umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya selama lapisan batuan
Pada awal proses sedimentasi, sebelum terkena gaya atau perubahan, sedimen
dikontrol oleh hukum-hukum alam yang mengendalikan peristiwa pada masa kini.
Hukum ini lebih dikenal dengan semboyannya yaitu “The Present is the key to the
past.” Maksudnya adalah bahwa proses-proses geologi alam yang terlihat sekarang
Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang
berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan
bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa
sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan
kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan
stratigrafi.
6) Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)
Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat
Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu
lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu
endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu
yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik,
Nurmilawati.2017)
1.Elemen Batuan, pada stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk dipelajari
adalah batuan sedimen, karena batuan ini memiliki perlapisan, terkadang batuan
2.Unsur Perlapisan (Waktu), merupakan salah satu sifat batuan sedimen yang
waktu/periode pengendapan.
Penampang stratigrafi adalah representasi dua dimensi dari urutan dan hubungan
antar lapisan batuan. Penampang ini digunakan untuk memvisualisasikan stratigrafi
suatu daerah dan untuk menginterpretasi sejarah geologi daerah tersebut. (Pettijohn,
1975)
berbagai jenis batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai dari yang
tertua hingga termuda menurut umur geologi, ketebalan, setiap satuan batuan, batuan,
umumnya banyak cara untuk menyajikan suatu kolom ajikan suatu kolom stratig
stratigrafi, namun demikian ada rafi, namun demikian ada suatu standar umum yang
suatu standar umum yang menjadi acuan kalangan ahli geologi di dalam menyajikan
berbagai jenis batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan mulai dari yang
tertua hingga termuda menurut umur geologi, ketebalan setiap satuan batuan, serta
genesa pembentukan batuannya. Pada umumnya banyak cara untuk menyajikan suatu
kolom stratigrafi, namun demikian ada suatu standar umum yang menjadi acuan bagi
formasi, satuan batuan, ketebalan, besar butir, simbol litologi, pemerian, fosil dianostik,
Kolom stratigrafi, terdiri dari beberapa jalur dan umumnya meliputi kolom
1) Kolom Umur
3) Kolom Ketebalan
5) Simbol Litologi
6) Ekspresi Topografi
7) Kolom Deskripsi
8) Kandungan Fosil
9) Lingkungan Pengendapan
sejarah sedimentasi dalam arah dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan.
stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian geologi. (Putri,
Anggraeni Amalia.2023)
2.12 Manfaat Mempelajari Stratigrafi
informasi geologi dasar yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan dasar dalam
pengembangan ilmu yang lebih lanjut ataupun aplikasi dari ilmu tersebut untuk
penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti lain dalam studi yang lebih lanjut
Bgaskara.2020)
lingkungan pengendapan lapisanlapisan batuan ini dijelaskan pada cabang ilmu geologi
batuan tersebut dapat terbentuk sedemikian rupa sehingga terlihat seperti pada
informasi geologi dasar yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan dasar dalam
pengembangan ilmu yang lebih lanjut ataupun aplikasi dari ilmu tersebut untuk
penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti lain dalam studi yang lebih lanjut
Bgaskara.2020)
BAB III
METODOLOGI
Boggs, S., Jr. (2009). Principles of sedimentology and stratigraphy (4th ed.). Pearson
Prentice Hall.
Hutomo, B. J., & Firmansyah, Y. (2020). Analisis Stratigrafi dan Rumusan Sejarah
Geologi Daerah Cibodas da Sekitarnta, Kecamatan Malajengka. Jawa Barat.
Hutton, J. (1795). Theory of the Earth; with proofs and illustrations. In two volumes.
Edinburgh: Printed for Cadell and Davies, Strand, London, and for William
Creech, Edinburgh.
Krumbein, W. C., & Sloss, L. L. (1963). Stratigraphy and sedimentation (2nd ed.). W.
H. Freeman and Company.
Martodjojo, S. 1987. Stratigraphiy and Tektonic Behaviour of Back Arc Basin in West
Java, Indonesia. Jakarta : Regional Congress on Geology, Mineral and
Hydrocarbon Resources Southeast Asia.
Nurmilawati, & Zulfendi. (2017). Prinsip Stratigrafi.
Pettijohn, F.J. (1975) Sedimentary Rocks. 2nd Edition, Harper and Row Publishers,
New York
Putri, A. A. (2023). Stratigrafi dan Sikuen Stratirafu.
Syamsurizal. (2017). Praktikum Pinsipn Strarigrafi.
Krumbein, W. C., & Sloss, L. L. (1963). Stratigraphy and sedimentation (2nd ed.). W.
H. Freeman and Company.