Anda di halaman 1dari 11

70.

BAB VII KOLOM STRATIGRAFI 7.1 Tujuan Praktikum warna, tekstur, struktur, komposisi, dan ganesa batuan tersebut.
Untuk mengetahui macam mineral yang terkandung dalam batuan

Untuk mengetahui nama, jenis, dan asal batuan berdasarkan jenis,

tersebut sehingga dapat mambantu pengklasifikasian pada suatu batuan. 7.2 Teori Dasar 7.2.1 Stratigrafi Stratigrafi merupakan cabang ilmu geologi. Dalam arti sempit stratigrafi berasal dari kata : Stratum : perlapisan Grafis : menggambarkan / memerikan Jadi stratigrafi adalah ilmu pemerian strata / lapisan batuan. Dalam arti luas, stratigrafi ialah ilmu yang membahas semua batuan baik batuan sedimen, beku dan metamorfosa, dalam hal genesa, hubungan, kejadian serta sifat sejarahnya dalam ruang dan waktu geologi. STRATIGRAFI

LITHOSTRATIGRAFI SEDIMENTOLOGI

BIOSTRATIGRAFI PALEONTOLOGI

Gambar 7.1 Cabang-cabang Stratigrafi

Dengan mempelajari aspek-aspek biostratigrafi dan lithostratigrafi, maka kita akan dapat menyusun sejarah geologi suatu daerah yang kita pelajari / selidiki.

71

Sehingga dalam mempelajari stratigrafi erat sekali hubungannya dengan sedimentologi. Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari genesa, sifatsifat dan klasifikasi batuan sedimen. Sedimentologi erat pula hubungannya dengan ilmu paleontology. Paleontology ialah ilmu yang mempelajari sejarah kehidupan masa lampau, dengan objek kajian adalah fosil. Fosil adalah sisa, atau jejak ataupun organisme itu sendiri yang telah terawetkan dalam batuan sedimen, yang berumur dalam skala waktu geologi. Sejarah Stratigrafi Ilmu stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke-19. Perintisnya adalah William Smith. Kala itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul pada urutan yang sama (superposisi). Kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan tanah yang terendah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian. Karena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang berbeda-beda maka, bisa dibuat perbandingan pada sebuah daerah yang luas. Setelah beberapa waktu, dimiliki sebuah sistem umum periode-periode n meski belum ada penamaan waktunya. Stratigrafi adalah ilmu mengenai strata. Stratum adalah suatu layer batuan yang dibedakan dari strata lain yang terletak di atas atau dibawahnya. William Smith, Bapak stratigrafi, adalah orang yang pertama-tama menyadari kebenaan fosil yang terkandung dalam sedimen. Sejak masa Smith, stratigrafi terutama membahas tentang penggolongan strata berdasarkan fosil yang ada didalamnya. Penekanan penelitian stratigrafi waktu itu diletakkan pada konsep waktu sehingga pemelajaran litologi pada waktu itu dipandang hanya sebagai ilmu pelengkap dalam rangka mencapai suatu tujuan yang dipandang lebih penting, yakni untuk menggolongan dan menentukan umur batuan.

72

Pada tahun-tahun berikutnya, pemelajaran minyakbumi secara khusus telah memberikan konsep yang sedikit berbeda terhadap istilah stratigrafi. Konsep yang baru itu tidak hanya menekankan masalah penggolongan dan umur, namun juga litologi. Berikut akan disajikan beberapa contoh yang menggambarkan konsep-konsep tersebut di atas. Moore (1941, h. 179) menyatakan bahwa stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang membahas tentang definisi dan pemerian kelompokkelompok batuan, terutama batuan sedimen, serta penafsiran kebenaannya dalam sejarah geologi. Menurut Schindewolf (1954, h. 24), stratigrafi bukan Schichtbeschreibung, melainkan sebuah cabang geologi sejarah yang membahas tentang susunan batuan menurut umurnya serta tentang skala waktu dari berbagai peristiwa geologi (Schindewolf, 1960, h. 8). Teichert (1958, h. 99) menyajikan sebuah ungkapan yang lebih kurang sama dalam mendefinisikan stratigrafi sebagai cabang ilmu geologi yang membahas tentang strata batuan untuk menetapkan urut-urutan kronologinya serta penyebaran geografisnya. Sebagian besar ahli stratigrafi Perancis juga tidak terlalu menekankan komposisi batuan sebagai sebuah domain dari stratigrafi (Sigal, 1961, h. 3). Definisi istilah stratigrafi telah dibahas pada pertemuan

International Geological Congress di Copenhagen pada 1960. Salah satu kelompok, yang sebagian besar merupakan ahli-ahli geologi perminyakan, tidak menyetujui adanya pembatasan pengertian dan tujuan stratigrafi seperti yang telah dicontohkan di atas. Bagi para ahli geologi itu, stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari strata dan berbagai hubungan strata (bukan hanya hubungan umur) serta tujuannya adalah bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan mengenai sejarah geologi yang terkandung didalamnya, melainkan juga untuk memperoleh jenis-jenis pengetahuan lain, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai nilai ekonomisnya (International Subcommission on Stratigraphy and Terminology, 1961, h. 9). Konsep stratigrafi yang luas itu dipertahankan

73

oleh subkomisi tersebut yang, sewaktu memberikan komentar terhadap berbagai definisi stratigrafi yang ada saat itu, menyatakan bahwa stratigrafi mencakup asal-usul, komposisi, umur, sejarah, hubungannya dengan evolusi organik, dan fenomena strata batuan lainnya (International Subcommission on Stratigraphy and Terminology, 1961, h. 18). Karena berbagai metoda petrologi, fisika, dan kimia makin lama makin banyak digunakan untuk mempelajari strata dan makin lama makin menjadi bagian integral dari penelitian stratigrafi, maka kelihatannya cukup beralasan bagi kita untuk mengadopsi konsep stratigrafi yang luas sebagaimana yang diyakini oleh subkomisi tersebut 7.2.2 Pengertian Kompas Geologi Kompas geologi adalah alat yang dipakai sebagai alat penunjuk arah dan dapat juga digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau batuan, mengkur ketinggian suatu unsure geologi dengan cara mencari sudut elevasinya dan mengukur keadaan struktur dalam berbagai kegiatan survey.

Gambar 7.2 Kompas Geologi

Gambar 7.3 Bagian Kompas Geologi

7.2.2.1

Cara Mencari Strike

74

Kompas dirapatkan pada dinding bebatuan dan letakkan pada permukaan yang rata kemudian East mengarah ke dinding bebatuan, pada mata sapi gelembung harus terletak di tengah atau pas pada lingkaran penentuan, lihatlah panah yang bertandakan kuning setelah semua terpenuhi karena arah mata angin itu menunjukkan Strike 7.2.2.2 Cara Mencari Deep Setelah menentukan strike buatlah garis disamping west, lalu pada kompas terdapat garis di samping west kemudian luruskan garis yang dibuat tadi dengan garis pada tempat, setelah itu terdapat tabung yang terdapat gelembung di dalamnya, samakan gelembung pas pada garis merah di tengan tabung setelah itu lihatlah angka pada daerah west pada titik nol (dibagian bawah), maka deep dapat ditentukan.

Gambar 7.4 Foto Cara Mencari Deep

7.3

Alat dan Bahan

Kompas Geologi Lembar Kerja Palu geologi Plastik Gula Meteran Buku Lapangan Busur

75

Kelir Hijau dan Kuning Alat Tulis 7.4 Prosedur Praktikum

Lihat arah penyebaran/singkapan batuan yang akan di teliti Ratakan bidang yang akan diukur menggunakan bidang yang rata Siapkan kompas Ukur strike dan deep Definisikan per lapisan Ukur ketebalan per lapisan menggunakan meteran Ambil sampel dengan palu geologi dan dimasukkan ke dalam plastik gula Kemudian dokumentasikan Isi kolom stratigrafi

7.5

Hasil Pengamatan STA 1 Termasuk batu lempung, ketebalan lapisan 73cm, berwarna coklat muda keabu-abuan, diameter batuan lempung < , derajat

pembundaran menyudut tanggung, pemilahan sedang, kemas tertutup, struktur masif, genesa terbentuk di permukaan bumi.

76

Gambar 7.5 Foto STA 1

STA 2 Termasuk batu pasir, ketebalan lapisan 130cm, berwarna kuning, diameter butiran , derajat pembundaran membuntar,

pemilahan sedang, kemas tertutup, struktur masif, genesa terbentuk di permukaan bumi.

Gambar 7.6 Foto STA 2

STA 3 Termasuk batu lempung, ketebalan lapisan 20cm, berwarna krem, diameter batuan lempung < , derajat pembundaran

menyudut tanggung, pemilahan sedang, kemas tertutup, struktur masif, genesa terbentuk di permukaan bumi.

77

Gambar 7.7 Foto STA

STA 4 Termasuk batu pasir, ketebalan lapisan 42cm, berwarna kuning, diameter butiran , derajat pembundaran membuntar,

pemilahan sedang, kemas tertutup, struktur masif, genesa terbentuk di permukaan bumi.

Gambar 7.8 Foto STA 4

78

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK BUMI DAN GAS BALIKPAPAN IDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN NAMA KELOMPOK JENIS BATUAN WARNA TEKSTUR DIAMETER BUTIRAN DERAJAT PEMBUNDARAN PEMILAHAN / KESERAGAMAN BUTIRAN KEMAS KOMPOSISI FRAGMEN GROUNDMASS ( MASA DASAR ) SEMEN MATRIX STRUKTUR CIRRI KHUSUS NAMA BATUAN GENESA : Eka Almas Yuslim. :4 : Sedimen klastik : coklat muda Keabu - abuan : : < 1/256 : Menyudut tangguang : Pemilahan Sedang : Kemas tertutup : ::::: Masif :: Batu Lempung :-

79

Gambar 7.9 Lempung

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK BUMI DAN GAS BALIKPAPAN IDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN NAMA KELOMPOK JENIS BATUAN WARNA TEKSTUR DIAMETER BUTIRAN DERAJAT PEMBUNDARAN PEMILAHAN / KESERAGAMAN BUTIRAN KEMAS KOMPOSISI FRAGMEN GROUNDMASS ( MASA DASAR ) SEMEN MATRIX STRUKTUR CIRRI KHUSUS NAMA BATUAN GENESA : Eka Almas Yuslim. :4 : Batu Pasir : Kuning : : - 1/8 : Membundar : Sedang : Kemas Terbuka : :: Ada ::: Styloit ::Batu Pasir Halus :-

80

Gambar 7.10 Batu Pasir

Anda mungkin juga menyukai