Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM PRINSIP STRATIGRAFI

ACARA 4

PRINSIP STRATIGRAFI (MEASURING


SECTION)

TUGAS PENDAHULUAN

OLEH :
JULIO MAUKAR

F12120082

PALU

2022
1. Adapun obyek pengamatan geologi yang dapat di lakukan pengukuran ada
beberapa aspek di mana kita harus melihat sebagai berikut

1. Struktur dan Komposisi Bumi

Sumber: researchgate.net

Mengamati Struktur bumi, sudah menjadi hal wajib untuk diamati oleh seorang geologi.
Mengamati struktur bumi, guna mengetahui sesuatu yang berada di bawah permukaan bumi dan
di atas permukaan bumi. Hasil dari pengamatan ini, seorang geologi dapat mengetahui
komposisi bumi, seperti : kandungan kimia pada kerak benua dan samudera dan juga dengan
mengetahui struktur bumi seorang geologi dapat menjelaskan pergerakan lempeng bumi setiap
tahunnya.

2. Aktivitas Tektonik

Sumber: blueriverresort.com
Seperti yang sudah di jelaskan tadi, bahwa objek study geologi tidak hanya mengamati sesuatu
yang ada di atas permukaan bumi, melainkan di bawah permukaan bumi pun juga di amati,
contoh nya seperti pengamatan pada Aktivitas Tektonik. Dengan mengamati aktivitas tektonik,
seorang geologi dapat mengetahui terbentuknya muka bumi, seperti: Palung, Gunung Api.
Perbukitan, dll. Selain itu dengan pengamatan ini, dapat mengetahui penyebab dari
bencana bumi, seperti: Gempa bumi, Tsunami, terbentuknya sesar, dll.

3. Morfologi Bumi ( baik daratan maupun lautan )

Sumber: pinterest.com

Seorang geologi selalu mengamati pada objek morfologi bumi. Untuk mengamati hal ini,
seorang geologi wajib ke lapangan dan melakukan analisis. Di butuhkan pemahaman ilmu
geomorfologi untuk mempelajari dan melakukan analisa. Pengamatan ini tentunya mengetahui
bagaimana sebab ataupun proses suatu morfologi baik daratan maupun lautan dapat terbentuk.
Selain itu, dengan mempelajari dan mengamati morfologi bumi, seorang geologi dapat
mengetahui kejadian dimasa lampau.
4. Batuan
Sumber: geo.mtu.edu

Mengamati batuan, sudah menjadi hal wajib bagi seorang geologi. Ada banyak jenis batu
permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Untuk melakukan pengamatan dan analisa
seorang geologi membutuhkan ilmu petrologi dan tentunya praktek lapangan. Praktek lapangan
kegiatan yang paling di minati oleh seorang geologi. Hasil dari pengamatannya seorang geologi
dapat mendeskripsikan hingga mengklasifikasikan jenis batuan dan juga dapat mengetahui umur
fosil dari batuan tersebut,

5. Hidrogeologi

Sumber : link.springer.com

Tidak hanya kenampakan bumi saja yang diamati oleh seorang geologi, namun juga mengamati
proses daur ulang air di bumi. Dalam mengamati daur ulang air bumi, seorang geologi
membutuhkan pemahaman Hidrogeologi. Dengan pengamatan ini, seorang geologi dapat
mengetahui peristiwa presipitasi yang berpengaruh terhapat morfologi bumi, seperti erosi dan
pembentukkan batuan, seperti batuan beku.

2. Lalangkah – langkah pengukurab stratigrafi


Pengukuran stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan yang biasa dilakukan dalam pemetaan
geologi lapangan. Adapun pekerjaan pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran yang terperinci dari hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan / satuan
batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi, sejarah sedimentasi secara vertikal dan lingkungan
pengendapan dari setiap satuan batuan. Di lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan
dengan menggunakan tali meteran dan kompas pada singkapan-singkapan yang menerus dalam
suatu lintasan. Pengukuran diusahakan tegak lurus dengan jurus perlapisan batuannya, sehingga
koreksi sudut antara jalur pengukuran dan arah jurus perlapisan tidak begitu besar.

Metoda Pengukuran Stratigrafi


Pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terperinci urut-urutan
perlapisan satuan stratigrafi, ketebalan setiap satuan stratigrafi, hubungan stratigrafi, sejarah
sedimentasi dalam arah vertikal, dan lingkungan pengendapan. Mengukur suatu penampang
stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian geologi.
Secara umum tujuan pengukuran stratigrafi adalah:
a) Mendapatkan data litologi terperinci dari urut-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi
(formasi), kelompok, anggota dan sebagainya.

b) Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi

c) Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urut-urutan
sedimentasi dalam arah vertikal secara detil, untuk menafsirkan lingkunganpengendapan.

Pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan terhadap singkapan singkapan yang menerus, terutama yang
meliputi satu atau lebih satuan satuan stratigrafi yang resmi. Metoda pengukuran penampang stratigrafi
banyak sekali ragamnya. Namun demikian metoda yang paling umum dan sering dilakukan di lapangan
adalah dengan menggunakan pita ukur dan kompas. Metoda ini diterapkan terhadap singkapan yang
menerus atau sejumlah singkapan-singkapan yang dapat disusun menjadi suatupenampang stratigrafi.
Metoda pengukuran stratigrafi dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
1) Menyiapkan peralatan untuk pengukuran stratigrafi, antara lain: pita ukur (± 25 meter), kompas,
tripot (optional), kaca pembesar (loupe), buku catatan lapangan, tongkat kayu sebagai alat
bantu.

2) Menentukan jalur lintasan yang akan dilalui dalam pengukuran stratigrafi, jalur lintasan ditandai
dengan huruf B (Bottom) adalah mewakili bagian Bawah sedangkan huruf T (Top) mewakili
bagian atas

3) Tentukan satuan-satuan litologi yang akan diukur. Berilah patok-patok atau tanda lainnya pada
batas-batas satuan litologinya.

4) Pengukuran stratigrafi di lapangan dapat dimulai dari bagian bawah atau atas. Unsur-unsur yang
diukur dalam pengukuran stratigrafi adalah: arah lintasan (mulai dari sta.1 ke sta.2; sta.2 ke
sta.3. dst.nya), sudut lereng (apabila pengukuran di lintasan yang berbukit), jarak antar
station

pengukuran, kedudukan lapisan batuan, dan pengukuran unsur-unsur geologi lainnya.5) Jika
jurus dan kemiringan dari tiap satuan berubah rubah sepanjang penampang, sebaiknya
pengukuran jurus dan kemiringan dilakukan pada alas dan atap dari satuan ini dan dalam
perhitungan dipergunakan rata-ratanya.

6) Membuat catatan hasil pengamatan disepanjang lintasan pengkuran stratigrafi yang meliputi
semua jenis batuan yang dijumpai pada lintasan tersebut, yaitu: jenis batuan, keadaa
nperlapisan, ketebalan setiap lapisan batuan, struktur sedimen (bila ada), dan unsur-unsur
geologi lainnya yang dianggap perlu. Jika ada sisipan, tentukan jaraknya dari atas satuan.

7) Data hasil pengukuran stratigrafi kemudian disajikan diatas kertas setelah melaluiproses
perhitungan dan koreksi-koreksi yang kemudian digambarkan dengan skala tertentu dan data
singkapan yang ada disepanjang lintasan di-plot-kan dengan memakai simbol-simbol geologi
standar.

8) Untuk penggambaran dalam bentuk kolom stratigrafi, perlu dilakukan terlebih dahulukoreksi-
koreksi antara lain koreksi sudut antara arah lintasan dengan jurus kemiringan lapisan, koreksi
kemiringan lereng (apabila pengukuran di lintasan yang berbukit), perhitungan ketebalan setiap
lapisan batuan dsb.
3. langkah-langkah berikut ini :

1. Lihat seluruh singkapan yang dijumpai dan daerah sekitarnya. Adakah singkapan yang kita
jumpai sudah yang terbaik atau justru di sekitarnya masih ada singkapan lain yang lebih komplit
informasi geologinya, jika memang sudah yang terbaik maka singkapan ini akan menjadi
singkapan yang akan

diamati.
2. Jauhi dan dekati singkapan yang terpilih kemudian lakukan pengamatan dari jarak menengah
sehingga bisa teramati geometri (sebaran secara lateral), urutan vertikal dan batas batuan serta struktur
yang memotong batuan

3. Dekati singkapan dan amati batas batuan yang ada, apakah batuan mempunyai batas tajam,
tajam erosional ataukah bergradasi? Adakah ada perbedaan warna atau tekstur pada batas antar
batuan? (Gambar 3.20) 4. Amati penyusun utama batuan, jika perlu gunakan lup atau kaca
pembesar.

Tentukan ukuran, bentuk dan macam penyusun batuannya. Jika perlu gunakan HCl untuk
mengetahui kandungan material karbonatnya. Tentukan nama batuan. Pada batugamping penyusun
batuan umumnya tersusun oleh sisa organisme sehingga perlu ditentukan jenis organisme dan
proses pengendapannya

5. Tentukan struktur dan fabrik dari batuan. Pada saat menentukan struktur dapat ditentukan posisi
top dan bottom dari batuan

6. Amati seluruh kenampakan yang dapat dipakai untuk menentukan arah pengendapan seperti
adanya struktur sedimen crossbed, flutecast dan

groove marks. Lakukan beberapa pengukuran untuk melihat konsistensinya

7. Untuk melihat adanya proses deformasi perhatikan lapisan batuan, urat atau struktur-struktur planar
apakah sudah terlipatkan atau belum. Jika lipatan tidak jelas teramati perhatikan foliasi, belahan
atau kelurusan yang mengindikasikan perlipatan

8. Pada perlapisan batuan yang mengalami perlipatan ataupun tidak, periksa butiran atau bagian
dari batuan yang lebih kecil. Apakah butiran mengalami deformasi?Bagaimana orientasinya
terhadap

struktur lain?
9. Periksa seluruh patahan. Adakah breksi, cermin atau bidang sesar yang jelas? Adakah bidang
yang bisa dipakai untuk menentukan arah pergerakannya?Bagaimana hubungan antara patahan
yang ada dengan struktur geologi lainnya?(Gambar 3.24)

10. Untuk mengetahui sifat fisik batuan, lakukan tes kompaksi dan sementasi dengan cara memukul

batuan dengan palu dan merendamnya dalam air


11. Ukur jarak dan orientasi kekar pada masing-masing batuan,

adakah perubahan warna pada kekar tersebut

12. Rekam dan ukur secara sistematik: (a) Ketebalan lapisan tiap unit batuan; (b) letak struktur dari
semua struktur primer (struktur sedimen) dalam lapisan; (c) letak seluruh struktur sekunder seperti
patahan dan lipatan. 13. Lakukan pencarian fosil secara teliti

14. Ambil beberapa contoh batuan yang representatif. Contoh batuan sebaiknya sesegar mungkin

dengan ukuran minimal tergantung dari ukuran butiran penyusun batuan. Jika batuan mempunyai
ukuran butiran 1mm, maka contoh batuannya diharapkan mempunyai ukuran minimal 3x5x5 cm.
Banyaknya contoh batuan yang diambil tergantung kolom litologi yang dihasilkan.

Empat Foto dengan Pembagian Unit Batuannya yang Diamati dari Kenampakan hubungan/ kontak
antar batuan. (a). Panah kuning menunjukkan batas kontak yang tegas, sementara padah merah
menunjukkan batas yang gradasional. Berdasarkan kontak batuan ini jurus dan kemiringan batuan
sudah terbalik, ke arah atas (panah kuning) batuan semakin tua. (b) Panah hitam menunjukkan
kontak erosional batuan yang di atas memotong lapisan batuan bawah. Posisi batuan masih normal,
makin ke atas batuan semakin muda.
3.Contoh pengisian table ukur dalam melakukan measuring section ( pengukuran stratigrafi
terukur

Anda mungkin juga menyukai