dangkal, dan ketebalan formasi ini tidak kurang dari 400 meter. Beberapa contoh
batubara Formasi Mallawa yang telah diteliti antara lain pada daerah Mallawa,
daerah tersebut diatas berupa lapisan dengan ketebalan bervariasi dari 1-6 lapisan.
Ketebalan Batubara pada Formasi Mallawa berukuran antara 0,15 - 1,60 meter.
Berselingan dengan lempung, batupasir, dan lanau. Ciri fisik berwarna hitam
sampai hitam kecoklatan, kilap terang sampai pudar, getas, rekahan terisi lempung
dan adapula pirit, umumnya memiliki pecahan konkoidal. Formasi batuan tersebut
batubaranya sebagian besar kandungan unsur belerang cukup tinggi yakni berkisar
0,96-9,85 %. Sedangkan nilai kalori berkisar antara 4.236 7.470 k.cal/kg dan fuel
ratio 0,9 1.3. Batubara Formasi Mallawa tersingkap pula di Desa Gattareng,
(lima) lapisan dengan ketebalan 0,35 meter. Dari hasil uji kualitas batubara
Kabupaten Soppeng diperoleh nilai kalori 5880-6600 Cal/g, Zat Terbang 35-40%,
delta. Delta merupakan wilayah di mana sungai bertemu dengan laut atau
danau, dan sering kali menjadi tempat pengendapan material sedimen yang
tersebut dalam aliran airnya menuju muara, dan kecepatan aliran ini dapat
karena bertemu dengan air laut atau air danau. Material sedimen yang
wilayah di mana sedimen sungai bertemu dengan air laut, dan ini adalah
laut.
Di sini, terbentuklah lapisan sedimen yang kaya akan material organik,
seperti lumpur dan tanah liat, yang merupakan bahan dasar pembentukan
atau bagian tubuhnya yang mati, seperti cangkang dan kerangka karang,
mengendap di dasar laut dangkal. Endapan organisme kalsium karbonat ini
geologi.
lumpur, pasir, dan tanah liat dibawa oleh aliran air sungai atau ombak
menuju daerah laut dangkal.Ketika air laut mencapai daerah laut dangkal,
perairan dangkal karena gaya tarik gravitasi yang lebih besar terhadap
proses geologi.