ABSTRAK
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Praktikum
NO FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES
1645 Porifera Hexactillnelida Lychniscosa Pachyteichismanidae Pachyteichisma Pachyteichisma
Iopas Q.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sampel 1645
1 2
3 5
4
F
oto 4.1 Sampel 1645; (1) Oral Disk, (2)
Oral Opening, (3) Hipostoma, (4) cekungan inilah material akan
Calyx, (5) Test
terakumulasi, semakin lama material
Fosil dengan nomor peraga akan bertambah dan menumpuk dan
1645, memiliki taksonomi filum mengalami tekanan, dari tekanan
Porifera, kelas Demospongia, Ordo tersebut akan mengakibatkan
Lychniscosa, family material terkompaksi mengakibatkan
Pachyteichismanidae, genus pori-pori akan mengecil, air yang
Pachyteichisma dan spesies terkandung di antara material-
Pachyteichisma Iopas Q. material akan keluar, masuklah
Proses pemfosilan yang terjadi material sementasi yang halus.
pada fosil ini adalah permineralisasi. Setelah itu material mengalami
Permineralisasi adalah proses sementasi dan terjadi proses leaching
pengawetan dimana rongga dalam (proses pencucian fosil). Seiring
cangkang terisi oleh mineral yang dengan berjalannya waktu, akhirnya
diendapkan oleh air tanah yang organisme dan mterial sedimen
memasukinya, sehingga terbentuk terlitifikasi (pembatuan), sehingga
cetakan bagian dalam dari cangkang. organisme tersebut menjadi fosil.
Setelah organisme ini mati, Adapun bentuk tubuh fosil ini
akan mengalami transportasi oleh adalah Conical, yaitu fosil yang
media geologi berupa air, angin atau berbentuk kerucut. Jika ditetesi
es ke daerah cekungan, selama dengan larutan Hcl 0,1 M maka fosil
transportasi, material-material yang ini akan beraksi membentuk buih-
tidak resisten terhadap pelapukan buih, maka dapat diketahui bahwa
akan mengalami pergantian terhadap fosil ini mengandung kalsium
material yang resisten terhadap karbonat (CaCO3) dan lingkungan
pelapukan. Setelah itu material pengendapannya yaitu laut dangkal.
tersebut terendapkan pada daerah Adapun umur fosil ini adalah Jura
cekungan yang relatif stabil. Atas yaitu antara ±160-141 juta
Bersamaan dengan itu, material- tahun yang lalu.
material sedimen juga ikut Adapun kegunaan fosil ini
tertransportasikan. Di daerah diantaranya adalah penentu umur
relatif lapisan sedimen, penentu es ke daerah cekungan, selama
lingkungan pengendapan, untuk transportasi, material-material yang
mengkorelasi batuan, dan penentu tidak resisten terhadap pelapukan
iklim pada saat terjadinya akan mengalami pergantian terhadap
sedimentasi. material yang resisten terhadap
4.2.2 Sampel 751 pelapukan. Setelah itu material
tersebut terendapkan pada daerah
cekungan yang relatif stabil.
1
2 Bersamaan dengan itu, material-
4
5 material sedimen juga ikut
3 tertransportasikan. Di daerah
F cekungan inilah material akan
oto 4.2 Sampel 751; (1) Oral Disk, (2)
Enteron, (3) Hipostoma, (4) Oral terakumulasi, semakin lama material
Opening, (5) Test
akan bertambah dan menumpuk dan
Fosil dengan nomor peraga 751, mengalami tekanan, dari tekanan
memiliki taksonomi filum Porifera, tersebut akan mengakibatkan
kelas calcarea, ordo Heterocoela, material terkompaksi mengakibatkan
famili Cnemidiastrumidae genus pori-pori akan mengecil, air yang
Cnemidiastrum dan spesies terkandung di antara material-
Cnemidiastrum Rimulosum GOLDF. material akan keluar, masuklah
Proses pemfosilan yang terjadi material sementasi yang halus.
pada fosil ini adalah permineralisasi. Setelah itu material mengalami
Permineralisasi adalah proses sementasi dan terjadi proses leaching
pengawetan dimana rongga dalam (proses pencucian fosil). Seiring
cangkang terisi oleh mineral yang dengan berjalannya waktu, akhirnya
diendapkan oleh air tanah yang organisme dan mterial sedimen
memasukinya, sehingga terbentuk terlitifikasi (pembatuan), sehingga
cetakan bagian dalam dari cangkang. organisme tersebut menjadi fosil.
Setelah organisme ini mati, Adapun bentuk tubuh fosil ini
akan mengalami transportasi oleh adalah Conical, yaitu fosil yang
media geologi berupa air, angin atau terbentuk kerucut. Jika ditetesi
dengan larutan Hcl 0,1 M maka fosil dan spesies Hyalotragos Rugosum
ini akan beraksi membentuk buih- (MSTR.)
buih, maka dapat diketahui bahwa Proses pemfosilan yang terjadi
fosil ini mengandung kalsium pada fosil ini adalah permineralisasi.
karbonat (CaCO3) dan lingkungan Permineralisasi adalah proses
pengendapannya yaitu laut dangkal. pengawetan dimana rongga dalam
Adapun umur fosil ini adalah Jura cangkang terisi oleh mineral yang
Atas yaitu antara ±160-141 juta diendapkan oleh air tanah yang
tahun yang lalu. memasukinya, sehingga terbentuk
Adapun kegunaan fosil ini cetakan bagian dalam dari cangkang.
diantaranya adalah penentu umur Setelah organisme ini mati,
relatif lapisan sedimen, penentu akan mengalami transportasi oleh
lingkungan pengendapan, untuk media geologi berupa air, angin atau
mengkorelasi batuan, dan penentu es ke daerah cekungan, selama
iklim pada saat terjadinya transportasi, material-material yang
sedimentasi. tidak resisten terhadap pelapukan
4.2.3 Sampel 1643 akan mengalami pergantian terhadap
material yang resisten terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mustaghfirin. 2014.
Paleontologi Semester 1.
Jakarta: Direktur Pembinaan
SMK Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Hooper, J. N., Van Soest, R. W., &
Debrenne, F. (2002). Phylum
Porifera Grant, 1836. Systema
Porifera: a guide to the
classification of sponges, 9-13
Syifalonimbus.2012.Syarat dan
Proses Terbentuknya Fosil.
Diakses pada 19 Maret 05.40
WITA
Thompson and Turk,1997 ,
Introduction to Physical
Geology, 2nd editionTim
Asisten. 2016. Buku Panduan
Praktikum Makropaleontologi
2016/2017. Yogyakarta:
Laboratorium Paleontologi
Umum Sie Makropaleontologi.