ACARA I
FOSIL DAN PROSES PEMFOSILAN
NAMA : RESTININGTYAS P.
NIM : F 121 14 008
1. Biologi, pada faktor ini adalah adanya kehidupan yang menjadi mangsa
organisme lainnya.
2. Fisika, organisme yang mati bisa terawetkan apabila lingkunganya
mendukunmg proses pemfosilan. Sedimentasi dari material yang kasar
biasanya akan merusak tubuh organisme, sehingga mencegah terjadinya
proses pemfosilan.
3. Kimiawi, tubuh keras dari organisme biasanya mengandung unsur-unsur
kimia yang mudah larut dalam air. Terlarutkannya unsur-unsur tersebut
kadang ikut merusak bentuk shell-nya, sehingga mencegah terjadinya
proses pemfosilan.
Koprolit Gastrolit
Tubuh lunak dari Gastropoda terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala,
kaki, dan alat pencernaan.Bagian vital ini dilindungi oleh semacam
selubung atau mantel berupa membran yang tipis. Membran tersebut
memanjang membentuk siphon yang berfungsi sebagai alat untuk
memasukkan air dan mengeluarkan kotoran. Di bagian dalam mulut,
dijumpai radula dengan deretan gigi-gigi.Pada beberapa Gastropoda juga
dijumpai adanya rahang pada bagian dorsal/bawah. Adanya radula
dengan sederetan giginya merupakan organ yang berfungsi untuk
membasahi dan memegang.Kaki pada Gastropoda lebih berfungsi untuk
merayap terletak pada bagian bawah tubuh, memanjang dari kepala
sampai belakang.Pada beberapa gastropoda, kakinya dapat berfungsi
untuk berenang.Selain dari organ-organ tersebut di atas, Gastropoda juga
dilengkapi dengan hati, alat-alat pencernaan dan beberapa organ penting
lainnya.Gastropoda merupakan binatang yang memiliki kelengkapan
organ hidup yang hampir lengkap.Begitu juga dengan alat
perkembangbiakannya.
Gambar Morfologi cangkang Gastropoda (Shrock & Twenhofel, 1953),
Keterangan :
Fosil ini merupakan filum Porifera, kelas Demospongia, ordo
Monaxonida, family Favositesidae, genus Favosites dan spesies Favosites
saginatus LECOMPTE. Mula-mula organisme ini mati dan tertransportasi
oleh agen geologi seperti air. Organisme harus terhindar dari proses
pembusukan. Kemudian organisme terendapkan bersama dengan material-
material sedimen pada sebuah cekungan yang relatif stabil. Lambat laun
semakin banyak material sedimen yang mengendap pada cekungan
tersebut maka organisme akan menerima tekanan yang sangat kuat dan
sisa dari organisme tadi akan terkompaksi, sehingga mineral masuk ke
dalam pori-pori organisme tersebut sebelum tersementasi oleh material-
material sedimen. Proses pemfosilannya berupa permineralisasi.
Permineralisasi merupakan proses perubahan dimana jika terjadi peroses
perubahan mineral menyebabkan pergantian secara menyeluruh mineral
penyusun fosil oleh mineral lain yang lebih resisten.
Proses tersingkapnya fosil ini di akibatkan dari adanya gaya
endogen dan gaya eksogen. Gaya endogen yang berupa tektonik yang
mengubah lingkungan pengendapan dari laut menjadi darat dan semua
material sedimen terangkat ke permukaan. Setelah itu gaya eksogen
berupa erosi dan pelapukan. Erosi dan pelapukan batuan oleh agen geologi
seperti air dan angin menyebabkan material yang menutupi fosil tadi akan
terkikis, sehingga lama kelamaan fosil akan tersingkap. Adapun bagian-
bagian fosil yang masih dapat di jumpai. Test merupakan bagian
kesuluruhan dari fosil. Ektoderm merupakan dinding bagian luar. Ostia
merupakan lubang atau pori yang berfungsi untuk mengeluar masukkan
air. Holdfast merupakan bagian tempat tertambatnya organisme. Ostia
yaitu pori- pori pada fosil yang berukuran kecil.
Fosil ini berbentuk Conical. Conical merupakan bentuk yang
menyerupai kerucut. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa
Karbonatan (CaCO3) hal ini dapat dibuktikan setelah ditetesi oleh HCl
fosil ini bereaksi. Berdasarkan komposisi kimianya maka dapat
disimpulkan bahwa fosil ini terendapkan di laut dangkal. Menurut skala
waktu geologi, fosil ini hidup pada zaman Devon Tangah (370 juta tahun
yang lalu).
Manfaat dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu
lapisan sedimen dan lingkungan pengendapan,menjadi bukti dari
kehidupan masa lalu,penentu iklim pada saat terjadinya sedimentasi dan
kedalaman sedimentasi,sebagai penunjuk rekonstruksi paleogeopgrafi,
sebagaipenentu top dan bottom pada suatu lapisan yang mengandungnya.
Selain itu juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk menentukan arah
aliran sedimen dan untuk mengetahui korelasi batuan.
5. Nama fosil : Verruculina tenuis
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Heterecoela
Famili : Verruculinanidae
Genus : Verruculina
Spesies : Verruculina tenuis
Proses Pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : Karbonatan
Umur : Kapur Atas (100 65 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan: Laut dangkal
Keterangan :
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau
koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.discoveringfossils.co.uk/ammonites.htm
http://www.palaeos.org/Cravenoceras
http://www.mrwoodsfossils.co.uk/product.php?prod=266
http://www.fossilmuseum.net/EdResources/AmmoImages.htm
http://www.tumblr.com/tagged/ammonite-fossil
http://www.boltonmuseums.org.uk/collections/geology/fossils/ammonites/
http://www.enchantedlearning.com/subjects/dinosaurs/glossary/Ammonite.shtml