Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GEOLOGI TEKNIK

Pengertian Litologi, Tektonik, Morfologi dalam Dunia Keteknikan beserta


Studi Kasus

Untuk memenuhi tugas mata kuliah geologi teknik

Oleh

ALVINDO ANDREANSYAH PUTRA


270110150057
KELAS D

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
Pengertian Litologi, Tektonik, Morfologi dalam Dunia Keteknikan beserta Studi Kasus

I. LITOLOGI DALAM GEOLOGI TEKNIK


1. PENGERTIAN LITOLOGI

Litologi adalah deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan karakteristik


batuannya (Bates dan Jackson, 1985). Berdasarkan karakteristiknya, Litologi dibagi
menjadi dua, yaitu batuan dan tanah.

Batuan, batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang


sudah dalam kedaan membeku/keras.
Tanah, di dalam geologi teknik, tanah merupakan suatu objek yang penting untuk
dipelajari. Beberapa ahli mengatakan apa itu pengertian tanah, seperti menurut
Shower 1967, yang mengatakan bahwa Tanah merupakan mineral penyusun dengan
atau tanpa material organik sisa tumbuhan dan fauna yang terdekomposisi (lapuk),
berstruktur dan bertekstur. Lalu menurut AD. THAER 1906, Tanah merupakan
lapisan bumi teratas yang terbentuk dari batuan yang telah lapuk. Namun pada
intinya Tanah merupakan material penyusun kerak bumi yang merupakan hasil
pelapukan dari batuan.
2. KLASIFIKASI BATUAN DAN TANAH
Klasifikasi Batuan
Batuaan dibagi menjadi 3 (tiga) :
a. Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") merupakan
batuan yang terbentuk karena proses pendinginan magma pijar yang
berubah menjadi padat. Ada tiga jenis batuan beku menurut tempat
pendinginannya yaitu:
1. Batuan beku dalam, merupakan batuan yang pembekuannya terjadi jauh
di dalam kulit bumi. Pendinginannya sangat lambat kristal-kristal yang
terbentuk terlihat besar. Batuan beku ini juga disebut batuan abyssis.
Contoh batuan beku dalam adalah granit dan gabro.
2. Batuan beku gang (korok), merupakan batuan yang pembekuannya
berlangsung lebih cepat karena magma sudah mulai masuk melalui celah
litosfer. Batuan beku ini membeku di lorong antara dapur magma dengan
permukaan bumi. Ciri tekstur dari batuan ini adalah kristalnya sudah mulai
terlihat halus (bertekstur porfir). Contoh batuan ni adalah granit porfir dan
diorit porfir.
3. Batuan beku luar, merupakan batuan beku yang pembekuannya terjadi di
permukaan bumi saat erupsi gunung api. Pembekuannya sangat cepat
karena telah berada di lingkungan udara sehingga kristal batuannya halus
bahkan ada yang tidak menampakkan adanya kristal. Contohnya adalah
batuapun dan obsidian.
b. Batuan Sedimen
Hutton (1875) menyatakan bahwa batuan sedimen ini merupakan batuan
yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang
terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan juga longsoran
gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari
demikian, batuan sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan
kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material- material lainnya. Atau
dapat diartikan bahwa batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari
hasil rombakan batuan lain yang kemudian terakumulasi dan membatu.
c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat terubahnya susunan
batuan yang disebabkan oleh tingginya tekanan dan temperatur.
Klasifikasi Tanah
Klasifikasi tanah sudah ditentukan yang digunakan untuk menentukan jenis tanah
agar dapat mengetahui gambaran sepintas tentang sifat-sifat tanah. USCS (Unified
Soil Classification System) merupakan salah satu klasifikasi tanah yang sering
digunakan yang diusulkan oleh Cassagrande. Dasar klasifikasi USCS membedakan
berdasarkan pada sifat tekstur tanah dan melihat jenis ukuran butir tanah yang
kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Tanah berbutir halus merupakan tanah yang dapat lolos saringan 200 mesh lebih
dari 50%, Simbol kelompok ini dimulai dengan prefiks dari M, yang merupakan
singkatan dari lumpur anorganik, C untuk lanau anorganik, atau O untuk
lumpurdan lanau organik. Simbol Pt digunakan untuk gambut, tanah kotoran
dan tanah lain yang kadar organiknya tinggi.
- Tanah berbutir kasar merupakan tanah yang dapat lolos saringan > 200 mesh
lebih dari 50%, kelompok ini dimulai dengan simbol awal G atau S. G singkatan
gravell /kerikil, dan S(sand) untuk pasir atau tanah berpasir. dan
- Tanah organik.
3. KARAKTERISTIK BATUAN DAN TANAH
Karakteristik Batuan
Secara umum yang utama harus diperhatikan dalam batuan, baik batuan beku,
sedimen, maupun metamorf adalah Warna Batuan, Struktur Batuan, Tekstur Batuan,
Bentuk Batuan, dan Komposisi Mineral Batuan.
3..1 Karakteristik Batuan Beku
3..1.1 Warna Batuan, menurut Subroto (1984), yang diperhatikan pertama kali
dalam deskripsi batauan beku adalah warna. Warna dari sampel
batuanbeku dapat menentukan komposisi kimia batuan tersebut.
3..1.2 Struktur Batuan, struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku
dalam skala besar. Seperti lava bantal yang terbentuk di lingkungan air
(laut), lava bongkah, struktur aliran dan lain-lain. Suatu bentuk dari
struktur batuan sangat erat sekali dengan waktu terbentuknya (Graha,
1987).
3..1.3 Tekstur Batuan, beberapa hal utama yang diperhatikan mengenai
tekstur dari batuan:
Tingkat Kristalisasi, merupakan keadaan proporsi antara massa
kristal dan massa gelas dalam batuan.
Granularitas, merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku.
Kemas, merupakan hubungan antara kristal satu dengan kristal yang
lain atau dengan gelas.
Bentuk Kristal, pada kristal-kristal yang mempunyai ukuran cukup
besar dapat dilihat kesempurnaan bentuk kristalnya. Hal ini dapat
memberikan gambaran mengenai proses kristalisasi mineral-mineral
pembentuk batuan.
3..1.4 Komposisi mineral yang terdapat di batuan beku. Menandakan jenis dan
sifat dari batuan beku, dimana yang banyak mineral felsic merupakan
batuan yang bersifat asam, serta sebaliknya.
3..2 Karakteristik Batuan Sedimen
3..2.1 Warna Batuan. Meliputi warna lapuk, yaitu warna batuan yang sudah
terkontaminasi dengan lingkungan. Dan warna Segar, yaitu warna
batuan yang tidak mengalami kontak langsung dengan lingkungan.
3..2.2 Ukuran butir, pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar
butir yang disampaikan oleh Wentworth, 1922
3..2.3 Pemilahan adalah tingkat keseragaman butir penyusun
3..2.4 Derajat kebundaran meliputi menyudut, menyudut
tanggung,membundar tanggung, membundar, dan sangat membundar
3..2.5 Kemas ( Hubungan antar butir ), meliputi kemas terbuka yaitu butiran
satu dengan yang lainnya renggang sehingga butir matrik akan lebih
banyak yang diendapkan oleh media pekat. Kemas tertutup adalah
butiran satu dengan butir yang lain rapat sehinnga kandungan matriks
akan lebih sedikit dan sifatnya kokoh yang diendapkan oleh media
encer.
3..2.6 Kandungan CaCO3 Di uji dengan meneteskan HCl untuk mengetahui ada
atau tidaknya kandungan karbonat.
3..2.7 Struktur Sedimen adalah bentukan yang dihasilkan oleh batuan sedimen
akibat proses pengendapan. Struktur sedimen dibagi dua, yaitu struktur
saat pengendapan dan struktur yang dihasilkan sesudah pengendapan
berlangsung.
3..3 Karakteristik Batuan Metamorf

Karakteristik Tanah
Pengenalan terhadap karakteristik tanah diperlukan guna penentuan klasifikasi
tanah, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam karakteristik tanah antara lain:
Deskripsikan sifat dari bahannya yaitu seperti warna, tekstur proporsi S, M, C,
bentuk partikel dan komposisi, tingkat pelapukan, strength, konsistensi, plastisitas,
Shear strength, kondisi kelembaban, kepadatan relatif (density) & compactions.
Deskripsikan sifat dari massa tanah yaitu struktur (contohnya laminate, blocky, dan
lain-lain), diskontinuitas tanah tersebut, profil pelapukan. Untuk melakukan
beberapa variabel deskripsi pada point ini dapat dilakukan di laboratorium, sebagian
besar dapat dilakukan di lapangan. Nama tanah yang dipakai adalah nama dominan
beserta kandungan minornya.
II. TEKTONIK

Tektonik merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya


perubhan permukaan bumi yang mengahasilkan bentukan berupa lipatan, patahan maupun
retakan kulit bumi dan batuan. Dalam kaitannya dengan keteknikan, tektonik perlu
diperhatikan keberadaannya, Karena tentu akan berdampak kepada daya tahan kostruksi
bangunan itu sendiri

Berikut adalah resume singkat jurnal yang berkaitan dengan peran tektonik pada
bangunan, dengan jurnal yang berjudul STUDI INVESTIGASI MEKANIKA TANAH PONDASI
BANGUNAN TUBUH BENDUNGAN (MAIN DAM) PADA PERENCANAAN BENDUNGAN
KRESEK KABUPATEN MADIUN yang ditulis oleh Aulia Rahman Oktaviansyah didalam Jurnal
ilmu ilmu teknik-sistem Vol.13 No.1

Lokasi daerah penelitian terletak di Kresek,kabupaten Madiun.Jaawa


Timur.Berdasarkan penelitian Geologi yang menyinggung peran tektonik menjelaskan
bahwa pada daerah penelitian terdapat kelurusan pada batuan gunungapi kuarter Gunung
Wilis yang umumnya menuju timur laut-barat daya dan barat laut-tenggara dengan sedikit
rah utara-selatan yang umumnya sama dengan pola pegunungan selatan

Lalu kelurusan tersebut berkembang menjadi berbagai sesar dan kekar yang
diantaranya Sesar K.Kuncir dan sesar K.Klepon yang berjenis sesar turun.Sehingga
berdasrkan kondisi struktur yang disebabkan oleh tektonik tersebut penulis tidak memiliki
saran mengenai kondisi struktur pada pondasi bendungan Kresek yang mungkin
mengindikasikan bahwa kedua sesar tersebut tidaklah aktif.

III. MORFOLOGI
Morfologi adalah suatu tinjauan deskriptif dari suatu aspek(M.Ramlan,Karyono.1983)
yang kemudian berdasarkan disiplin ilmu Geologi dengan cabang ilmunya yakni Geomorfologi
yang merupakan ilmu yang mempelajari bentuk permukaan Bumi, yang terbagi menjadi
Topografi, yaitu mempelajari roman muka bumi daratan, dan Batimetri, yaitu mempelajari
roman muka bumi lautan. Pada aplikasinya di bidang geologi teknik, studi morfologi penting
untuk mengetahui bagaimana bentuk muka Bumi suatu daerah untuk kemudian disesuaikan
dengan konstruksi suatu bangunan.

Penulis melakukan studi kasus di daerah Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawa


Barat. Sebagai lokasi pemetaan pendahuluan penulis.Menurut klasifikasi Van Zuidam 1985,
Daerah Bantarujeg bagian utara dapat diklasifikasikan sebagai Daerah Perbukitan Struktural
memiliki bentuk lahan asal struktural dengan topografi bergelombang kuat hingga perbukitan
dengan pola pengaliran sub dendritik dengan kemiringan lereng sedang sampai cukup miring
dengan tingkat erosi yang kuat.

Lalu menurut Peta Geologi Lembar Ardjawinangun oleh Djuri 1973, litologi yang ada di
bantarujeg adalah formasi halang bagian atas, yang mana batuannya adalah Formasi halang
anggota atas, litologinya batupasir tufa, lempung, konglomerat, dimana batupasir merupakan
bagian utama, namun pada kenyataannya di lokasi pemetaan penulis, dominasi batuannya
merupakan batulempung.

Batulempung merupakan batuan yang mempunyai sifat swelling, yaitu sifat dimana
batuan akan mengkerut jika tidak mempunyai kandungan air, dan akan mengembang kembali
ketika air mengenainya sehingga tidak baik bagi bangunan ataupun fondasi yang dibangun. Yang
akan berdampak kepada rusaknya fondasi ataupun dinding bangunan, ditambah lagi dengan
banyaknya struktur yang terdapat di daerah bantarujeg, sehingga diharapkan pada lokasi
tersebut tidak dibangun suatu bangunan demi menghindari resiko yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Munsell Soil Color Charts, 2000, GretagMacbeth, New Windsor, NY.

Geological Society of America, 1991, Rock Color Charts, Boulder, CO.

http://sistem.wisnuwardhana.ac.id/index.php/sistem/article/view/103/120 (Diakses 12 Oktober


2017)

http://www.amuzigi.com/2015/12/download-peta-geologi-lembar-jawa-barat.html (Diakses 12
Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai