Anda di halaman 1dari 14

Pentosan 12,2 % dan gading-gading, sirap, ambang jendela, rangka pintu

Abu 0,3 % dan jendela, bantalan, barang bubutan dan kabinet.


Silika 0,1 %

Kelarutan SILVIKULTUR
Alkohol-benzena -
Tempat tumbuh
Air dingin 1,6 %
Air papas Resak tumbuh secara berkelompok atau tersebar
3,6 %
NaOH 1 % dalam hutan tropis dengan tipe curah hujan A dap B,
12,2 %
pada ketinggian sampai 350 m dari permukaan laut,
Nilai kalor 4.822 cal/g
pada tanah berpasir atau tanah liat yang secara
periodik tergenang air tawar seperti di pinggir sungai
KEAWETAN DAN KETERAWETAN atau dapat juga tumbuh pada daratan kering.
Keawetan
Kayu resak secara umum termasuk kelas awet III. Permudaan
Daya tahan kayu V. rassak terhadap rayap kayu
kering Cryptotermes cynocephalus Light ter- Permudaan alam mudah terjadi dap banyak tumbuh
masuk kelas IV. di bawah pohon induk, tetapi sedikit yang dapat
menjadi pohon dewasa. Permudaan alam pada
Keterawetan sistem tebang pilih harus sudah dirnulai 3 - 5 tahun
sebelum penebangan, yaitu dengan membebaskan
Tidak ada data.
anakan secara horizontal dan vertikal. Pada tempat
yang kurang permudaan alamnya, perlu dilakukan
PENGERINGAN
pengayaan jenis. Permudaan buatan dapat
Pengeringan kayu resak berjalan lambat dap dapat dilakukan langsung dengan penanaman biji atau
dikeringkan tanpa cacat, asal dilakukan dengan dapat juga dengan bibit bumbung, cabutan dan
hati-hati. putaran yang tingginya 30 - 50 cm. Anakan yang
telah mencapai tinggi 1 m baik dibuat bibit stump.
VENIR DAN KAYU LAPIS Penanaman di lapangan harus dilakukan di bawah
Tidak ada data. naungan dengan jarak tanam 3 m x 2 m.

PENGERJAAN
Buah
Kayu resak agak sukar digergaji dap diserut karena
Pohon resak tidak berbuah setiap tahun, biasanya
mengandung damar, tetapi mudah diserut dengan
berbuah banyak setelah musim kemarau panjang.
mesin sampai halus.
Biji tidak dapat disimpan lama karena daya
kecambahnya hilang setelah disimpan 12 hari. Daya
KEGUNAAN
kecambah biji yang baru dapat mencapai 100%.
Kayu resak cocok untuk tiang dalam tanah dan air,
juga dapat dipakai untuk balok, rusuk dap papan
pada bangunan perumahan, kayu pertambangan, Hama dan penyakit
lantai, balok gerbong, tiang listrik, perkapalan (tunas Tidak ada data.

SONOKELING
NAMA DI NEGARA LAIN
NAMA BOTANIS
Dalbergia latifolia Roxb., famili Papilionaceae. Indian rose wood, Bombay blackwood (UK, USA);
palissandre des Indes, palisandro de India (Sp);
NAMA DAERAH palissandro Belle Indie Orientali, palissandro dell India
Sonobrits, sonokeling (Jw). (It); Indisk palisander (Sw); Indisch palissander,
Bombay palissander (Nl); indisches Rosenholz (Gm); Jari-jari
shisham (Ind). Jari-jari kayu homogen, seluruhnya terdiri dari sel
baring lebar 15 – 50 µ , tinggi kurang dari 0,5 mm,
DAERAH PENYEBARAN frekuensi 7 - 10 per mm, pada beberapa tempat
merupakan susunan bertangga 5 susun per mm.
Seluruh Jawa.
Serat
HABITUS
Panjang serat rata-rata 858 µ dengan diameter
Tajuk berbentuk bulat dan berdaun jarang. Tinggi 28,4 µ, tebal dinding 2,5 µ dan diameter lumen
pohon sampai 43 m, panjang batang bebas cabang 23,4 µ
3 - 5 m, diameter dapat mencapai 150 cm, batang
umumnya tidak lurus, kebanyakan berlekuk, tidak SIFAT FISTS
berbanir. Kulit luar putih mengelupas kecil-kecil.
Berat jenis dan kelas kuat
CIRI UMUM
0,83 (0,77-0,86); II
Warna
Kayu teras berwarna coklat-ungu tua dengan
garis-garis berwarna lebih tua sampai hitam, kayu Penyusutan
gubal berwarna putih, tebal 3 - 4 cm.
Penyusutan sampai kering tanur 2,9% (R) dan 6,4 %
Tekstur (T)
Tekstur kayu hampir halus. SIFAT MEKANIS
Arah serat
Keteguhan lentur statik
Arah serat berpadu
Tegangan pada Batas patah
Kesan raba (kg/cm²) b 405
k 784
Permukaan kayu licin. Tegangan pada Batas patah
(kg/cm²) b 807
Kilap k 1.162
Permukaan kayu agak mengkilap. Modulus elastisitas (1000 kg/cm²) b 118
k 116
Gambar
Usaha sampai Batas proporsi
Pada bidang radial nampak gambar indah berupa (kgm/dm³ ) b 0,8
pita yang dihasilkan oleh arah serat yang berpadu k 3,0
dan dipertegas oleh garis-garis berwarna gelap.
Usaha sampai Batas patah
STRUKTUR (kgm/dm³) b 13,5
k 16,2
Pori Keteguhan pukul

Pori sebagian besar soliter atau soliter dan Radial (kgm/dm³) b 53,6
bergabung 2 - 4 dalam arah radial, kadang-kadang k 31,9
terdapat gabungan 2 pori dalam arah tangensial,
diameter 100 - 300 µ , frekuensi 2 – 6 per mm², pori Tangensial (kgm/dm³) b 66,3
kadang-kadang berisi tilosis atau endapan berwarna k 33,1
merah, coklat-hitam atau putih, bidang perforasi
sederhana. Keteguhan tekan sejajar arah serat,
tegangan maksimum (kg/cm²) b 339
Parenkim k 617

Parenkim termasuk tipe paratrakeal berbentuk Kekerasan (JANKA)


selubung lengkap. Di samping itu terdapat pula Ujung (kg/cm²) b 626
parenkim apotrakeal yang berbentuk pita pendek k 818
atau panjang dan tersebar. Kadang-kadang terdapat
parenkim terminal yang terputus-putus.
Sisi (kg/cm²) b 568
k 711
a

SONOKELING (Dalbergia latifoha Roxb.)


a. kayu
b. daun dan buah
c. kulit
a

SONOKELING (Dalhergia latifolia Roxb.l

a. penampang transversal (26x)


b. penampang radial (75x)
c. penampangtangensial (75x1
Keteguhan geser VENIR DAN KAYU LAPIS
b
Radial (kg/cm ²) 73,0 Venir
k
78,5 Kayu sonokeling meskipun keras masih dapat
b
Tangensial (kg/cm ²) 74,6 dikupas atau disayat untuk dijadikan venir hias.
k
90,2
Kayu lapis
Keteguhan belah
Venir kayu sonokeling dapat direkat dengan baik
Radial (kg/cm) b 84,4 dalam pembuatan kayu lapis.
k 86, 6
b
91,7
Tangensial (kg/cm) k
93,1 PENGERJAAN
Kayu sonokeling agak sukar dikerjakan dengan alat-alat
Keteguhan tank tegak lurus arah
tangan, tetapi cukup mudah bila dikerjakan dengan
serat
mesin, dapat diserut sampai halus serta dapat dibubut,
Radial (kg/cm ²) b 60,8 disekrup, dipelitur dan direkat dengan baik.
k 54,9
Tangensial (kg/cm ²) b 67,
k 4
59,3
KEGUNAAN
SIFAT KIMIA
Karena warna dan gambarnya yang indah, kayu
Kadar sonokeling sangat disukai untuk pembuatan mebel,
terutama meja, lemari, panil, barang ukiran dan venir
Selulosa 53,8%
hias. Kayu ini cocok juga untuk pembuatan barang-
Lignin 27,3%
barang yang perlu dilengkungkan.
Pentosan 10,1%
Abu 1,0%
Silika 0,6%
SILVIKULTUR
Kelarutan
Tempat tumbuh
Alkohol-benzena 4,5%
Sonokeling tumbuh di daerah dengan musim
Air dingin Air 1,8%
kemarau sedang sampai kering (paling tinggi 30 hari
papas NaOH 1 5,2%
hujan dalam 4 bulan terkering). Jenis ini masih dapat
15,9%
tumbuh pada tanah jelek, berbatu-batu dan keras,
Nilai kalor 4.567 cal/g pada ketinggian 0 - 600 m dari permukaan laut.

KEAWETAN DAN KETERAWETAN


Permudaan
Keawetan
Permudaan buatan dilakukan dengan menggunakan
Kayu sonokeling termasuk kelas awet I. Daya tahan
stek akar yang panjangnya 15 cm dengan diameter
terhadap rayap kayu kering Cryptotermes
1 cm. Stek ditanam agak miring langsung di
cynocephalus Light termasuk kelas II.
lapangan dengan jarak tanam 3 m x 2 m atau 3 m x
Keterawetan 3 m. Dapat juga ditanam terlebih dahulu dalam
kantong plastik di pesemaian. Penanaman dengan
Kayu sonokeling termasuk sulit diawetkan. biji jarang berhasil.

PENGERINGAN Buah
Kayu sonokeling mudah mengalami pecah ujung, Sonokeling jarang sekali berbuah, seandainya
terutama apabila kayu segar dikeringkan dengan berbuah terjadi pada bulan Juni - Oktober. Dalam
cepat dalam dapur pengering. Kayu yang sudah agak tiap kg biji kering terdapat 21.500 butir atau 17.000
kering tidak begitu mengalami cacat apabila dikering- butir per liter dan 311.000 butir per kaleng minyak
kan lebih lanjut. Bagan pengeringan yang disarankan tanah. Daya kecambah biji sonokeling kecil sekali,
adalah suhu 43,3°C - 71,1°C dengan kelembaban karena itu untuk permudaan biasanya dipakai stek
nisbi 84% - 38%. akar.
Hama dan penyakit gugur sedang daun yang lain berwarna kekuning-
Pohon sonokeling pada umur 7 - 12 tahun amat peka kuningan. Dalam kayu gubal terbentuk garis merah
terhadap jamur akar (Phytophtora sp.), pada umur di dan perakaran pohon menjadi lapuk. Untuk
atas 15 tahun kadang-kadang diserang penyakit pencegahan hendaknya stek dari tegakan yang
yang disebabkan oleh Fusarium solani. Gejala sakit tidak dipakai untuk pembuatan tanaman.
pertama terlihat adanya penggulungan daun pada
ujung ranting, daun ini

SONOKEMBANG

NAMA BOTANIS Arah serat


Pterocarpus indicus Willd., famili Papilionaceae. Arah serat lurus atau bergelombang tidak teratur,
seringkali berpadu.
NAMA DAERAH
Kesan raba
Angsana, sonokembang (Jw); asana, cendana, cenrana,
Permukaan kayu licin, kadang-kadang terdapat
linggua, sondana (Slw); linggoa, leinara, nala, tema
bagian-bagian yang kesat.
(Mlk); matani, kayu merah (NT); bemiang, etawa, sieka,
wainari (IJ). Kilap

NAMA DI NEGARA LAIN Permukaan kayu mengkilap indah.

Narra (PI, USA); amboyna, Manilapadauk, (UK, Gambar


USA); amboine (Fr, Gm); amboina (Sp, It, Sw, NI,
Pada bidang radial nampak gambar berupa pita-
Gm); sandalo royo indico (Sp); sena (Mly); angsana pita, sedang pada bidang tangensial terdapat
(Sb); vitali (PI). gambar berbiku-biku karena susunan pori pada
lingkaran tumbuh.
DAERAH PENYEBARAN
Seluruh Jawa dan Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa STRUKTUR
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Irian Jaya.
Pori
HABITUS Pori berbentuk bundar dan hampir seluruhnya
soliter, dalam susunan tata lingkar, sebagian kecil
Tinggi pohon 10 - 45 m, panjang batang bebas
berpasangan dan bergabung 2 - 4 dalam arah
cabang 2 - 16 m, diameter sampai 150 cm, tajuk
radial, diameter sangat bervariasi, di dalam
lebar, bulat dan lebat, berbanir yang tingginya
lingkaran tumbuh 200 - 300 µ dan di luar lingkaran
sampai 3 m. Kulit luar berwarna kelabu atau kelabu
tumbuh 50 - 200 µ.
coklat, mengelupas besar-besar, bergetah merah
seperti darah. Parenkim

CIRI UMUM Parenkim termasuk tipe paratrakeal, di samping


itu terdapat parenkim apotrakeal berbentuk pita-
Warna pita memanjang yang berkumpul pada akhir
Kayu teras berwarna sangat bervariasi dari lingkaran tumbuh.
kuning jerami, coklat karat muda sampai coklat
karat tua, merah muda, salem dan merah darah Jari-jari
serta berurat tidak teratur dengan warna lebih Jari-jari halus, lebar kurang dari 50 µ dan sangat
gelap. Kayu gubal berwarna putih, jerami muda, rendah, frekuensi 12 per mm, membentuk
kuning atau coklat muda dan mempunyai batas susunan bertingkat.
yang jelas dengan kayu teras, tebal 3 - 8 cm. Serat
Tekstur Panjang serat 1.327 µ dengan diameter 24 µ,
Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar. tebal dinding 3,6 µ dan diameter lumen 16,8 µ.
a

SONOKEMBANG (Pterocarpus indicus Willd.)


a. kayu
b. daun dan buah
c. kulit
a

SONOKEMBANG (Pterocarpus indicus Wild.)


a. penampang transversal ( 26 X )
b. penampang radial ( 75 X )
c. penampang tangensial (75 X )
SIFAT FISIS Tangensial (kg/cm) b 59,7

Berat jenis dan kelas kuat


k 44,8
0,65 (0,39-0,94); II-(I-IV) Keteguhan tarik tegak lurus arah
serat
Penyusutan Radial (kg/cm ²) b 50,2
Penyusutan sampai kering tanur 3,0% (R) dan k 44,2
5,9% (T). Tangensial (kg/cm ²) b 24,6
k 48,8

SIFAT MEKANIS
SIFAT KIMIA
Keteguhan lentur statik
Tegangan pada batas proporsi Kadar
(kg/cm²) b 332 Selulosa 49,1%
k 596 Lignin 23,8%
Tegangan pada batas patah Pentosan 11,0%
(kg/cm²) b 699 Abu 0,9%
k 915 Silika 0,3%
Modulus elastisitas (1000 kg/cm²) b 104 Kelarutan
k 134 Alkohol-benzena 2,2%
Usaha sampai batas proporsi Air dingin 0,4%
(kgm/dm ³) b 0,6 Air panas 4,1%
k 1,5 NaOH 1% 16,2%
Usaha sampai batas patah Nilai kalor 4.813 cal/g
(kgm/dm ³) b 8,3
k 6,5 KEAWETAN DAN KETERAWETAN
Keteguhan pukul Keawetan
Radial (kgm/dm ³) b 35,7 Keawetan kayu sonokembang sangat bervariasi
k 24,0 yaitu termasuk kelas awet II-(I-IV). Daya tahan
kayu P. indicus terhadap rayap kayu kering
Tangensial (kgm/dm³) b 39,8 Cryptotermes cynocephalus Light termasuk kelas
k 27,8 II.
Keteguhan tekan sejajar arah serat, Keterawetan
tegangan maksimum (kg/cm²) b 346
k 519 Keterawetan kayu sonokembang termasuk kelas
sukar.
Kekerasan (JANKA)
Ujung (kg/cm²) b 468
PENGERINGAN
k 480 Kayu sonokembang dapat mengering dengan baik
Sisi (kg/cm²) b _ tanpa cacat yang berarti.
k 440 VENIR DAN KAYU LAPIS
Keteguhan geser Venir
Radial (kg/cm ²) b 100,4 Pembuatan venir dapat dilakukan dengan hasil
k 92,9 baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut
Tangensial (kg/cm ²) b 86,5 kupas 90° - 91°.
k 95,1
Kayu lapis
Keteguhan belah Perekatan venir dengan urea-formaldehida meng-
Radial (kg/cm) b 59,7 hasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan
k 47,6 standar Jerman.
PENGERJAAN buatan menghendaki tempat terbuka, karena jenis
Kayu sonokembang mudah dikerjakan, baik dengan alat ini memerlukan cahaya penuh. Sonokembang
tangan maupun mesin, dapat dibubut, diberi warna dan tergolong jenis yang cepat tumbuh, sering ditanam
dipelitur dengan memuaskan serta dapat menahan paku di tepi jalan sebagai pohon peneduh dan baik untuk
dengan baik. tanaman reboasasi. Penanaman dapat dilakukan
dengan menggunakan bibit yang berasal dari stek
KEGUNAAN batang, biji dan stump. Biji harus disemaikan lebih
dulu dan satu bulan setelah berkecambah
Kayu sonokembang sangat baik untuk mebel dan sangat dipindahkan ke dalam bumbung plastik. Setelah
cocok untuk alat-alat menggambar, juga dapat dipakai mencapai tinggi 20 -25 cm atau kira-kira umur 4 - 6
untuk tiang dan papan pada bangunan perumahan atau bulan anakan siap untuk ditanam di lapangan.
jembatan dan untuk perahu. Gembol kayu sonokembang Ukuran stek yang dianjurkan adalah panjang 15 -
dapat dipakai untuk pipa tembakau dan venir hias. 20 cm dengan diameter 2 - 7 cm dan dapat
langsung ditanam di lapangan. Stump diperoleh
dari pesemaian atau permudaan alam. Ukuran yang
SILVIKULTUR dianjurkan adalah panjang bagian batang 10 - 20
Tempat tumbuh cm, bagian akar 20 - 40 cm, diameter 1 - 1,5 cm.
Sonokembang tidak memerlukan tempat tumbuh Penanaman dilakukan pagi-pagi setelah hujan
yang khusus, dapat tumbuh baik pada berbagai jenis cukup banyak dengan jarak tanam 3 m x 3 m.
tanah, kecuali pada tanah liat yang berat.
Kadang-kadang tumbuh pada tanah agak berpasir
Buah
dan tergenang air seperti pada tanah gambut.
Akar-akarnya tahan terhadap kekurangan zat asam Musim bunga dan buah terjadi sepanjang tahun,
sampai 40 - 50 hari. Jenis ini tumbuh terpencar buah masak antara bulan Mei - Desember. Jumlah
bercampur dengan jenis -jenis lain di dalam hutan biji 1300 butir per kg atau 1800 butir per kaleng
tropis, dengan tipe curah hujan A - D, pada minyak tanah. Biji segar mempunyai daya
ketinggian 0 - 800 m dari permukaan laut. kecambah 70%, tetapi setelah disimpan satu bulan
dalam keadaan kering udara turun menjadi

Permudaan
Hama dan penyakit
Permudaan alam kerapkali terdapat di dalam hutan
Hama dan penyakit yang menimbulkan kerusakan
belukar, padang alang-alang dan tanah bekas
berat belum pernah ditemukan. Daun sono-
perladangan, tumbuh bersama-sama dengan
kembang kadang-kadang diserang sejenis ulat.
jenis -jenis pionir lainnya. Permudaan

SUNGKAI

NAMA BOTANIS DAERAH PENYEBARAN


Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan
Peronema canescens Jack, famili Verbenaceae.
(Palembang), Lampung, Jawa Barat, seluruh
Kalimantan.
NAMA DAERAH
Sekai, sungkai, sungkih (Smt); longkai, lurus, sungkai HABITUS
(Klm); jati sabrang, sungke (Jw). Tinggi pohon 20 - 25 m, panjang batang bebas
cabang sampai 15 m, diameter 60 cm atau lebih,
batang lurus dan sedikit berlekuk dangkal, tidak
NAMA DI NEGARA LAIN berbanir, ranting penuh dengan bulu halus. Kulit luar
Sungkai (UK, USA, Fr, Sp, It, Sw, NI, Gm); kurus (UK, berwarna kelabu atau sawo muda, beralur dangkal
USA, Gm). dan mengelupas kecil-kecil tipis.
CIRI UMUM Penyusutan
Warna
Tidak ada data.
Kayu teras berwarna krem atau kuning muda,
warna kayu gubal sukar dibedakan dengan kayu SIFAT MEKANIS
teras.
Keteguhan lentur statik
Tekstur
Tegangan pada batas proporsi
Tekstur kayu kasar dan tidak merata. (kg/cm²) b 393
Arah serat k 391
Tegangan pada batas patah
Arah serat lurus, kadang-kadang agak bergelom - (kg/cm²) b 683
bang. k 568

Kesan raba Modulus elastisitas (1000 kg/cm²) b 101

Permukaan kayu agak kesat. k 84

Kilap Usaha sampai batas proporsi


(kgm/dm) b 0,9
Permukaan kayu agak mengkilap. k 1,1

Gambar Usaha sampai batas patah


(kgm/dm ³) b 6,0
Pada bidang radial nampak jelas garis -garis lurus k 4,0
yang disebabkan oleh lingkaran tumbuh.

Keteguhan pukul
STRUKTUR Radial (kgm/dm ³) b 32,8
Pori k 8,9
Tangensial (kgm/dm ³) b 40,9
Pori tersusun dalam tata lingkar dengan batas k 9,4
kaya awal dan kaya akhir yang nampak jelas.
Bentuk pori bundar, jarang berbentuk lonjong,
hampir seluruhnya soliter, sebagian kecil ber- Keteguhan tekan sejajar arah serat,
pasangan. Bidang perforasi berbentuk seder- tegangan maksimum (kg/cm²) b 257
hana. Diameter pori pada batas lingkaran tumbuh k 317
rata-rata 262 µ dan di antara lingkaran tumbuh
rata-rata 170 µ, frekuensi 7,7 per mm². Kekerasan (JANKA)
Parenkim Ujung (kg/cm²) b 442
Parenkim pada umumnya paratrakeal berbentuk k 302
selubung lengkap atau tidak lengkap. Pada batas Sisi (kg/cm²) b 326
lingkaran tumbuh terdapat parenkim terminal. k 258
Jari-jari Keteguhan geser
Jari-jari heterogen dan heteroselular, lebar 40 - Radial (kg/cm ²) b 59,9
60 µ , tinggi 200 - 800 µ , frekuensi 4 per mm.
k 62

Serat Tangensial (kg/cm ²) b 67,8


Panjang serat 1.093 µ dengan diameter 19 µ , k 43
tebal dinding 3,5 µ dan diameter lumen 12 µ.
Keteguhan belah

SIFAT FISIS
Berat jenis dan kelas kuat Radial (kg/cm) b 50,7
k 62,0
Tangensial (kg/cm) b 52,9
0,63 (0,52-0,73); II-III k 65,3
Keteguhan tarik tegak lurus arah baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut
serat kupas 92°30'.
Radial (kg/cm ²) b
41,1 Kayu lapis
k
33,0
Tangensial (kg/cm ²) b 31,4 Perekatan venir dengan urea-formaldehida meng-
k 33,4 hasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan
33,4 standar Jepang.
SIFAT KIMIA PENGERJAAN
Kadar Kayu sungkai dapat diserut, dibentuk dan dibubut
Selulosa 48,6% dengan hasil sedang, tetapi dapat dibor dan diamplas
Lignin - dengan hasil baik.
Pentosan 16,5%
Abu 1,6% KEGUNAAN
Silika 0,4% Kayu sungkai cocok untuk rangka atap, karena ringan
dan cukup kuat. Selain daripada itu dipakai juga untuk
Kelarutan tiang rumah dan bangunan jembatan. Karena
Alkohol-benzena 4,0% mempunyai gambar yang menarik berupa garis -garis
Air dingin 1,1% indah, mungkin baik untuk venir mewah, mebel,
Air panas 5,3% kabinet, dan sebagainya.
NaOH 1 % 11,3%
Nilai kalor 4.813 cal/g SILVIKULTUR

Tempat tumbuh
KEAWETAN DAN KETERAWETAN
Sungkai tumbuh di dalam hutan hujan tropis
Keawetan dengan tipe curah hujan A sampai C pada tanah
Kayu sungkai termasuk kelas awet III. Daya tahan kering atau sedikit basah dengan ketinggian
kayu sungkai terhadap rayap kayu kering sampai 600 m dari permukaan laut.

Cryptotermes cynocephalus Light termasuk kelas Permudaan


Permudaan alam banyak terdapat di tempat
Keterawetan terbuka seperti belukar, padang alang-alang,
bekas perladangan atau bekas tebangan. Per-
Keterawetan kayu sungkai termasuk kelas mudah.
mudaan buatan dilakukan dengan stek cabang
yang berdiameter 2,5 cm, panjang 25 cm, ditanam
miring langsung di lapangan dalam jalur-jalur yang
PENGERINGAN
lebarnya 1 - 2 m. Jarak tanam yang lazim dipakai 3
Kayu sungkai secara umum dapat mengering cepat m x 2 m atau 4 m x 2 m.
tanpa cacat yang berarti.
Buah
Pengeringan alami Pohon sungkai berbuah sepanjang tahun, ter-
Pengeringan alami papan tebal 2,5 cm sampai utama pada bulan Maret - Juni. Tiap kg biji berisi
kering udara memerlukan waktu 60 hari. 262.000 butir. Daya kecambah biji yang kering
adalah 95%.
Pengeringan dalam dapur pengering
Tidak ada data. Hama dan penyakit
Batang pohon sungkai kadang-kadang diserang
VENIR DAN KAYU LAPIS hama penggerek, sedang bagian pucuknya
diserang penggerek pucuk.
Venir
Pembuatan venir dapat dilakukan dengan hasil
a

SUNGKAI (Peronema canescens Jack)

a. kayu
b. daun dan buah
c. kulit
a

SUNGKAI (Peronema canescens Jack)


a. penampang transversal (26x)
b. penampang radial (75x)
c. penampang tangensial (75x)

Anda mungkin juga menyukai