Anda di halaman 1dari 4

Macam-Macam Pohon Sengon

Pohon memiliki banyak macamnya, dan juga punya


perbedaan baik secara fisik maupun nonfisik (gen). Sehingga
terkadang sulit membedakan antara sengon merah (Sengon Buto),
Sengon Tekik (Sengon Tekek), dan Sengon Laut (Albasia/Albazia).
Berikut ini ada sedikit ciri-ciri fisik pohon sengon:
1.     SENGON BUTO
a.      ( Sengon Merah). Sengon Buto. Enterolobium cyclocarpum (Jacq.)
Griseb. Nama umum. Indonesia: Sengon buto.
b.     Ciri- Ciri :

Pertumbuhan sengon boto paling cepat dibandingkan sengon


tekek maupun sengon laut. Pada bagian kulit batang teksturnya
lebih kasar ( lebih bersisik ) dibandingkan dengan kedua sengon
lainnya. Kulit berwarna coklat kemerah merahan. Pada umumnya
penampilan secara fisik sengon buto besar besar. Karena besar
itulah maka di namakan sengon " buto" ( bahasa jawa ) yang
artinya besar. Jenis kayunya mudah patah dibandingkan dengan
sengon tekek maupun sengon laut. Serat kayu lebih kasar dari
sengon lainnya. Sebaran alami dari daerah tropis Amerika,
terutama di bagian utara, tengah dan selatan Mexico. Jenis ini
tumbuh pada ketinggian 0 – 1000 m dpl dengan curah hujan 600 –
4800 mm/tahun. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainase
baik. Toleran terhadap tanah berpasir dan asin tapi bukan pada
tanah berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin dan
terpaan angin. Buah sengon buto termasuk buah polong, dengan
kulit keras. Bentuk polong mel ingkar dengan garis tengah 7 dan 5
cm sehingga pangkal buah dan ujungnya menempel. Benih masak
ditandai dengan warna buah coklat tua dan berisi ± 13 benih.
Benih sengon buto berukuran panjang 1,1 – 2 cm dan garis tengah
0,8 – 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna coklat tua dengan garis
coklat muda ditengahnya. Dalam 1 kg terdapat 900 – 1000 benih.

2.     SENGON TEKIK

Ciri Ciri : Secara fisik sengon tekek memiliki kedekatan dengan


sengon laut, hanya saja yang membedakan adalah warna batang
pada bagian ujung-ujungnya ( ranting ) berwarna coklat
kemerahan-merahan. Bentuk dan ukuran batang serta
pertumbuhannya sama dengan sengon laut. Kayunya lebih keras
dari sengon buto dan mudah patah jika dibandingkan dengan
sengon laut. Sengon tekek " batang cenderung merah ".
3.     SENGON LAUT
a.      Nama botanis: (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen), syn. Albizia
falcata Backer, famili Mimosaceae. Nama daerah : Albizia, bae, bai,
jeungjing, jeungjing laut, jing laut, rare, salawaku, salawaku
merah, salawaku putih, salawoku, sekat, sengon laut, sengon
sabrang, sika, sika bot, sikas, tawa sela, wai, wahagom, wiekkie.
Nama lain : Batai (Malaysia Barat, Sabah, Philipina, Inggris,
Amerika Serikat, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman); kayu
machis (Sarawak); puah (Brunei)

b.     Ciri-Ciri : Ciri umum; Kayu teras berwarna hampir putih atau


coklat muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya
tidak berbeda dengan kayu teras. Teksturnya agak kasar dan
merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau
berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak
mengkilap. Kayu yang masih segar berbau petai, tetapi bau
tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering. Sifat
kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V
dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan
mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial
berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering
tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu
meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat
yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya
melengkung atau memilin. (Martawijaya dan Kartasujana, 1977).
Penyebaran : Seluruh Jawa, Maluku, Irian Jaya. Sengon laut "
Warna batang cenderung putih.
Umumnya petani pemula tidak dapat membedakan bibit
sengon laut - maupun sengon tekek. Kami menyarankan
sebaiknya benar-benar di pastikan bahwa yang kita tanam adalah
sengon laut, jika yang kita harapkan untuk mebel maupun untuk
bahan bangunan. Karena untuk sengon tekak tidak akan diterima
di pabrik. Kecuali kalau itu untuk kayu bakar.

Anda mungkin juga menyukai