Status konservasi
Sonokeling atau sanakeling adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras dan indah, anggota
dari suku Fabaceae. Kayunya yang berbobot sedang dan berkualitas tinggi itu dalam
perdagangan dikenal sebagai Indian rosewood, Bombay blackwood atau Java palisander (Ingg.),
palisandre de lInde (Prc.); dalam klasifikasi Indonesia digolongkan sebagai kayu sonokeling.[2]
Di Jawa, dikenal varian yang dinamai sonobrit dan sonosungu.
Daftar isi
1 Pengenalan
3 Pemanfaatan
4 Sifat-sifat kayu
6 Rujukan
7 Pranala luar
Pengenalan
Daun majemuk
Bunga-bunga kecil, 0,5-1 cm panjangnya, terkumpul dalam malai di ketiak. Buah polong
berwarna coklat, lanset memanjang, meruncing di pangkal dan ujungnya. Berisi 1-4 butir biji
yang lunak kecoklatan, polong tidak memecah ketika masak.[3]
Tegakan muda
Di Indonesia, sonokeling hanya didapati tumbuh liar di hutan-hutan Jawa Tengah dan Jawa
Timur pada ketinggian di bawah 600m dpl., terutama di tanah-tanah yang berbatu, tidak subur,
dan kering secara berkala. Tumbuh berkelompok, namun tidak terlalu banyak, di hutan-hutan
musim yang menggugurkan daun-daunnya di waktu kemarau.[4]
Sebaran alami sonokeling lainnya adalah anak-benua India, mulai dari kaki Pegunungan
Himalaya hingga ujung selatan semenanjung, terutama di hutan-hutan monsun yang kering di
wilayah-wilayah Karnataka, Kerala, dan Tamil Nadu, di Ghats Barat. Meskipun demikian,
tumbuhan ini hidup baik di daerah dengan curah hujan antara 750 5.000 mm pertahun; di atas
aneka jenis tanah, walau lebih menyukai tanah-tanah yang dalam dan lembap, yang memiliki
drainase baik.[3]
Pemanfaatan
Sonokeling terutama dimanfaatkan kayunya, yang memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoretcoret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu ini biasa digunakan
untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas tinggi. Venirnya yang
bernilai dekoratif digunakan untuk melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang
baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat barang ukiran dan pahatan, barang
bubutan, alat-alat musik dan olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung,
tongkat jalan dan lain-lain.[2]
Kayu ini juga kuat dan awet, sehingga tidak jarang digunakan dalam konstruksi seperti untuk
kusen, pintu dan jendela, serta untuk membuat gerbong kereta api. Atau untuk peralatan seperti
gagang kapak, palu, bajak dan garu, serta untuk mesin-mesin giling-gilas.[2] Selain itu,
sonokeling dipakai pula dalam pembuatan lantai parket.
Sonokeling merupakan salah satu tanaman agroforestri yang populer di Indonesia. Pohon ini
ditanam dalam sistem tumpangsari, diselingi dengan aneka tanaman pangan seperti padi ladang,
jagung, ubi kayu, atau kacang-kacangan. Sonokeling juga menjadi pohon penyusun wanatani,
bercampur dengan mangga, nangka, sirsak, jambu biji dan lain-lain. Daun-daun sonokeling
dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk hijau.[3] Perakaran sonokeling bersifat mengikat
nitrogen, dan dengan demikian dapat memperbaiki kesuburan tanah.
Nilainya yang tinggi telah mendorong pemanenan yang berlebihan, sehingga populasi alami
pohon ini menghadapi kepunahan. Oleh sebab itu, sejak 1998 Badan Konservasi Dunia IUCN
telah memasukkan Dalbergia latifolia ke dalam kategori Rentan (VU, vulnerable).[5]
Sifat-sifat kayu
Sonokeling tergolong ke dalam kayu keras dengan bobot sedang hingga berat. Berat jenisnya
antara 0,77-0,86 pada kadar air sekitar 15%. Teksturnya cukup halus, dengan arah serat lurus dan
kadang kala berombak. Kayu ini juga awet; tahan terhadap serangan rayap kayu kering dan
sangat tahan terhadap jamur pembusuk kayu.[2]
Kayu terasnya berwarna coklat agak lembayung gelap, dengan coreng-coreng coklat sangat gelap
hingga hitam. Kayu gubal berwarna keputih-putihan hingga kekuningan, 3-5 cm tebalnya,
terbedakan dengan jelas dari kayu teras.[2]
Kayu sonokeling agak sukar dikerjakan dengan tangan, namun sangat mudah dengan mesin.
Kayu ini dapat diserut sehingga permukaannya licin; dan dapat pula dikupas dan diiris untuk
membuat venir dekoratif. Kayu ini juga dapat dibubut, disekerup dan dipelitur dengan hasil yang
baik. Namun, kayu ini sukar diberi bahan pengawet.[2]
Rujukan
Panjang 60 190 cm
15 19 : 1.500.000
20 29 : 2.700.000
Panjang 200 up
20 29 : 3.000.000
30 39 : 3.500.000
40 49 : 4.5000.000
50 59 : 5.500.000
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
1 komentar:
1.
Arif Syaifullah02 Maret, 2014
kami membutuhkan row material kayu sonokeling bentuk log, square log, octagonal log,
ataupun papan
kami juga membutuhkan suplayer produk sonokeling dlm bentuk sawn timber papan unt
decorative profile, dan bahan floring jumbo,
informasi dan surat penawaran ke email mail@rikananta.com atau rikananta@gmail.com
atau rikanantadata@gmail.com
Balas
Membeli Kayu Sonokeling, Segoroyoso-Wonosari
Sonokeling merupakan salah satu kayu eksotis Jawa, di mana bagian tengah kayu berwarna
hitam gelap dengan urat-urat kayu yang sangat indah. Kayu kehitaman dengan nuansa kehijauan,
keunguan, kekuningan, kemerahan, tergantung lokasi dan jenis tanah di mana dia hidup.
Wonosari merupakan daerah yg sesuai, ini terlihat dari luas penampang galeh kayu yang hampir
penuh menutup seluruh penampang melintang batang. Kayu sonokeling ini semakin langka,
karena cukup banyak juga industri yang menggunakan bahan yang sama dengan volume yang
tinggi, bahkan ada yang diproses hanya dalam bentuk papan dan kemudian diekspor. Kayu ini
memiliki kecepatan tumbuh yang lambat, konsumsi nampaknya melebihi kecepatan tanaman ini
beregenerasi. Magno dalam 1 tahun hanya membeli maksimum 4 truk atau setara dengan 4x4m3
log (16 btg pohon), mampu menghidupi 35-40 perajin dalam setahun dan terus melakukan
penanaman kembali. Saat ini saya telah memiliki 300 batang sonokeling yang saya tanam di
lahan sendiri dan ratusan yang ditanam petani di lahan masing-masing secara tersebar.
Singgih S. Kartono, 25 Januari 2013
tanah lereng dipinggir kali kuas ini saya beli murah karena katanya wingit setelah
dibersihkan dan digarap kembali ternyata menjadi tidak menyeramkan
setiap membeli pohon ke penebang, saya selalu mengedukasi ke mereka ttg pentingnya
melakukan penanaman kembali. dan menyampaikan bahwa saya telah melakukan penanaman
kembali. mas, kalau anda menanam kembali pohon yg anda tebang, rejeki akan terus
mengalir bhs sederhana semacam ini sering mengena mereka. atau saya juga sering mengajak
mereka untuk menjadi pedagang kayu yg berbeda, berbeda karena melakukan upaya penanaman
kembali. saya sampaikan ke mereka, menanam kembali tidak membutuhkan biaya besar, hanya
perlu niat dan ketekunan menjalankannya.
menanam sonokeling, menanam untuk anak cucu kita.. karena kita juga telah dihadiahi oleh
kakek buyut kita
baru kali ini saya harus melihat sendiri pohon sonokeling yg akan ditebang, ada perasaan sedih
dan tidak tega melakukannya karena pohon ini telah tumbuh puluhan tahun, bisa jadi lebih tua
dari umurku sendiri namun saya bisa merasa sedikit tenang, karena telah lama melakukan
penanaman kembali tanaman ini.
pohon ini terendam bagian bawah karena baru saja hujan deras sehari sebelumnya. saya sempat
khawatir kualitas galihnya kurang bagus, tapi ternyata cukup baik.
harga kayu sonokeling log sekarang ini sekitar Rp. 6 juta/m3, kayu ini semakin langka dan akan
semakin mahal. proses penanamannya sebenarnya sederhana, hanya dengan stek akar. namun
membutuhkan kesabaran yg luar biasa menanti dia dewasa, bahkan kerelaan ketika kita nanti
tidak memanennya. menanam sonokeling adalah menghadiahi generasi penerus kita karena kita
telah menerima hadiah tersebut saat ini.
Related
tempatsampah.bdgIn "design"
Workshop di Magno, TemanggungIn "design"
Magno's Agro Forestry Program (1/2)In "forest"