KAYU RESAK
NIM: G1011191210
KELAS: G
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
1
I. PENDAHULUAN
2
Penggunaan kayu yang tepat dan sesuai dengan sifat dasar
yang dimiliki, akan mampu memberikan manfaat yang lebih
besar sehingga penggunaan kayu akan lebih baik. Adanya
informasi mengenai sifat kimia suatu jenis kayu pada posisi
batang, maka akan didapat suatu gambaran tentang perbedaan
sifat kimia suatu jenis kayu tersebut. Sehingga dapat
diketahui informasi lebih jauh dan mendalam mengenai
variasi sifat-sifat pada Kayu Resak. Informasi yang lengkap
perihal sifat-sifat Kayu Resak. sangat diperlukan agar dapat
memberikan dasar untuk rekomendasi penggunaan yang tepat
sebagai bahan baku industri perkayuan.
3
2.2 Morfologi Resak (Vatica oblongivolia Hook. F)
Daun
Daun tebal, bentuk bulat telur terbalik sampai bulat panjang
dengan pangkal yang menyempit, ukuran 12 – 25 cm, lebar 6
– 9 cm. Ujung helaian daun melancip dengan lidah 1 cm
panjangnya.
Kedua permukaan daun licin, dengan kekecualian pada urat
daun primer dan urat daun sekundernya kadang-kadang
terdapat bulu. Bagian atas permukaan daun mengkilat.
Tangkai daun 2,5 – 4 cm, menebal pada ujung tangkai.
Batang
Tinggi mencapai 35 m, batang bebas cabang 10 – 15 m, dan
diameter sampai 70 cm atau lebih. Kebanyakan tidak
berbanir.
Kulit
Kulit batang luar warnanya abu-abu, tidak beralur dan tidak
mengelupas. Kulit hidup warna penampangnya merah muda
atau coklat, makin kedalam menjadi putih.
Buah
Daun kelopak pada buah mengarah kebawah, tumbuh agak
membesar, buah bulat, dengan ukuran diameter 1,5 cm,
tertutup rapat oleh rambut-rambut berwarna coklat. Pohon
resak tidak berbuah setiap tahun, biasanya berbuah banyak
setelah musim kemarau panjang. Biji tidak dapat disimpan
lama karena daya kecambahnya hilang seteah disimpan 12
hari. Daya kecambah biji yang baru dapat mencapai 100%
Bunga
Bunga dalam kedudukan malai terletak diketiak. Daun
kelopak bunga terpencar dalam lingkaran dengan bentuk
segitiga, satu sama lain sama besarnya. Bakal buah sama
panjang dengan tangkai putik.
4
5
6
III. SIFAT DASAR KAYU RESAK
Berat jenis:
Maksimum: 0,99
Minimum: 0,72
Rata-rata: 0,86
Kadar:
Selulosa: 45,0%
Pentosan: 12,2%
Abu: 0,3%
Silica: 0,1%
Kelarutan:
Air dingin: 1,6%
Air panas: 3,6%
NaOH 1%: 12,2%
7
a: penampang transversal (26x)
b: penampang radial (75x)
c: penampang tangensial: (75x)
8
IV. SILVIKULTUR DAN MANFAAT KAYU RESAK
Tempat tumbuh
Resak tumbuh secara berkelompok atau tersebar dalam hutan
tropis dalam tipe curah hujan A dan B, pada ketinggian
sampai 350 mdpl, pada tanah berpasir atau tanah liat yang
secara periodic tergenang air tawar seperti di pinggir sungai
atau dapat juga tumbuh pada daratan kering.
Permudaan
Permudaan alam banyak terjadi dan mudah tumbuh di bawah
pohon induk, tetapi sedikit yang dapat menjadi pohon
dewasa. Permudaan alam pada sistem tebang pilih harus
sudah dimulai 3-5 tahun sebelum penebangan, yaitu dengan
membebaskan anakan secara horizontal dan vertical. Pada
tempat yang kurang permudaan alamnya, perlu dilakukan
pengayaan jenis, permudaan buatan dapat dilakukan langsung
dengan penanaman biji atau dapat juga dengan bibit
bumbung, cabutan dan putaran yang tingginya 30-50 cm.
anakan yang telah mencapai tinggi 1 m baik dibuat bibit
stump. Penanaman di lapangan harus dilakukan dibawah
naungan dengan jarak tanam 3mx2m.
Kegunaan
Kayu resak cocok untuk tiang dalam tanah dan air, juga dapat
dipakai untuk balok, rusuk dan papan pada bangunan
perumahan, kayu pertambangan, lantai, balok gerbong, tiang
listrik, perkapalan (lunas dan gading-gading), sirap, ambang
jendela, rangka pintu dan jendela, bantalan, barang bubutan
dan kabinet.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kayu123.com/kayu-resak/
Atlas_Kayu_Jilid_I_Final-Compres.pdf
http://persemaian-
hutankalimantan.blogspot.com/2012/11/dipterocarpaceae-
mengenal-jenis-vatica.html
http://www.asianplant.net/Dipterocarpaceae/Vatica_oblongif
olia.htm
10