Anda di halaman 1dari 31

Pertemuan Ke-4

Albasri, S.Hut., M.Hut


Dosen: Jurusan Kehutanan FHIL UHO
e_mail : albasriabas04@gmail.com
Sub Pokok Bahasan
 Pengantar
 Ekologi
 Teknik Silvikultur
Kondisi Hutan Bambu
Kondisi Tegakan Bambu

Tegakan Bambu Masyarakat Hutan Tanaman Bambu

Rapi, bersih, terpelihara, Mengumpul,


terpencar-pencar, terpelihara, rapi, tidak
populasinya menurun banyak pemiliknya
KELEBIHAN YG DIMILIKI BAMBU

• Memiliki sifat seperti kayu, dapat untuk subtitusi fungsi kayu


• Pertumbuhan lebih cepat dari pada fast growing species (Sehingga
memiliki kemampuan deposit carbon tinggi)
• Umur panen lebih singkat 4 s/d 5 tahun, sekali tanam terus dapat dipanen
• Tanaman hijau sepanjang tahun dengan perakaran cukup kuat untuk
menahan erosi (baik untuk konservasi tanah)
• Indonesia memiliki 130 jenis tanaman bambu (10 % jenis bambu dunia)
• Iklim cocok untuk bambu dan memiliki wilayah sebaran luas diseluruh
Indonesia
• Sejak lama dimanfaatkan dan menjadi bagian dari budaya dan
kehidupan masyarakat
POSISI BAMBU DALAM KONTEK HASIL HUTAN

HAYATI HEWANI
NON HHBK
KAYU
NABATI
HASIL BAMBU
HUTAN

KAYU
NON HAYATI

JASA
LAINNYA
POTENSI MANFAAT BAMBU

1. Sebagai bahan konstruksi rumah, jembatan, alat penangkap ikan dll.


2. Bahan baku kerajinan, meubel, hiasan, peralatan dapur dan rumah tangga
3. Bahan baku industri sumpit, tooth stick, pisau makan selain Asia, Eropa mulai
menggunakan untuk subtitusi pisau makan. Permintaan mulai meningkat
4. Sumber bahan makanan rebung untuk berbagai resep makanan penduduk dunia
terutama benua Asia (Cina, Jepang, Thailand dan Indonesia).
5. Bahan baku industri panel bambu dan bambu board untuk berbagai keperluan (bahan
bangunan, meubel, kontainer, flooring, carpet dll)
6. Bahan serat pembuatan pulp dan kertas kain berkualitas tinggi
7. Bahan bio chemical untuk medis, konsmetik, pengawet
8. Bahan energi (charcoal)
9. Tanaman untuk konservasi tanah dan air, restorasi ekosistem dan lingkungan ,
kemampuan deposit carbon yg baik dll.
10. Bahan baku alat musik yg memiliki sifat khas (angklung, seruling, kulintang dll)
11. Memiliki potensi nilai ekonomi tinggi
Manfaat Bambu
Secara Ekologi

 Menjaga sistem hidrologi, sebagai pengikat tanah dan


air
 Meningkatkan volume air bawah tanah
 Konservasi lahan
 Menciptakan iklim mikro
 Sebagai habitat bagi mikro organisme
 Sebagai bahan bangunan tahan gempa
Manfaat Bambu
Secara Secara Sosial Ekonomi

 Digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga (alat


rumah tangga, kerajinan, alat kesenian dan bahan
makanan)
 Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Jenis-Jenis Bambu
Bambu di dunia 1250 jenis dari 75 marga, Di Indonesia > 76 jenis dari 17 marga
1. Arundinaria(1 jenis),
2. Bambusa(19 jenis),
3. Cephalostachyum(1 jenis),
4. Chimonobambusa(2 jenis),
5. Dendrocalamus(6 jenis),
6. Dinochloa(1 jenis),
7. Gigantochloa(18 jenis),
8. Melocana(1 jenis),
9. Nastus(3 jenis),
10. Neololeba(1 jenis),
11. Phyllostachys(3 jenis),
12. Pleioblastus(2 jenis),
13. Pseudosasa(1 jenis),
14. Schizostachyum(14 jenis),
15. Semiarundinaria(1 jenis),
16. Shibatea(1 jenis), dan
17. Thyrsostachys(1 jenis).
Jenis bambu sebagai indikator penelitian
dan pengembangan
1. Bambusa blumeana
2. Dendrocalamus asper (Petung)
3. Giganntochoa apus (Bambu tali/apus)
4. Bambusa vulgaris (Bambu ampel)
5. Giganntochoa pseudoarundinacea (Bambu gombong)
6. Bambusa atra
7. B. heterostachya
8. G. Atroviolacea (Bambu wulung)
9. G. balui
10. G. Atter
11. G. scortechinii
12. Schizostachyum zollingeri (Bambu telur) (Anon, 1994)
Jenis-Jenis bambu bernilai ekonomi
Bambu Apus
• Bambu Apus (Gigantochloa
apus )
• Tinggi 20 m
• Warna hijau cerah sampai
kekuning- kuning
• Batang tidak bercabang
dibagian bawah
• Diamter batang 2,5-15 cm
• Tebal dinding 3-15 mm
• Panjang ruas 45-65 cm
• Panjang batang yang dapat
dimanfaatkan 3-15 m
• Tumbuh sampai pada
ketinggian 1.000 mdpl
• Berbatang kuat
Jenis-Jenis bambu bernilai ekonomi
Bambu Ater
• Bambu Ater (Gigantochloa atter)
• Berwarna hijau sampai hijau gelap
• Diameter 5-10 cm
• Tebal batang 8 mm
• Panjang ruas 40-50 cm
• Tinggi tanaman 22 m
• Pelepah batang mudah gugur
• Tumbuh di dataran rendah, tetapi
juga tumbuh pada ketinggian 750
mdpl
• Digunakan untuk dinding rumah,
pagar, alat-alat rumah tangga dan
kerajinan tangan
• Rebung enak dimakan dan
dikonsumsi sebagai sayuran
bp.blogspot.com
Jenis-Jenis bambu bernilai ekonomi
Bambu Andong
• Bambu andong (Gigantochloa
verticillata)
• Batang berwarna hijau kekuningan
• Membentuk rumpun tidak terlalu
rapat
• Diameter batang sekitar 5-13 cm
• Panjang ruas rata-rata 40-60 cm
• Tebal dinding batang 20 mm
• Tinggi berkisar antara 7-30 m
• Pelepah batang berwarna hijau pada
bagian atas, bagian dalam licin
mengkilap dan kaku
• Pelepah batang kering warnanya abu-
abu dan mudah gugur
• Batang digunakan untuk bahan
bangunan dan berbagai kerajinan
tangan
Jenis-Jenis bambu bernilai ekonomi
Bambu Petung

• Bambu petung (Dendrocalamus


asper)
• Rumpun lebih sedikit
• Warna batang hijau kekuning-
kuningan
• Ukuran lebih besar dari bambu
lain
• Tinggi mencapai 20 m diameter
sampai 20 cm
• Penjang ruas antara 40-60 cm,
tebal dinding 1-1,5 cm
• Tumbuh sampai pada
ketinggian 2000 mdpl
• Tumbuh baik jika ditanah subur
Ekologi Bambu
No Kondisi Lahan Jenis Bambu

1 Lahan Kering 1. bambu petung (D. asper)


2. bambu serit ( G. robusta),
3. bambu surat (G. pseudoarundinacae),
4. bambu peting (G. levis),
5. bambu apus (G. apus),
6. bambu benel (G. atter)
7. bambu ampel kuning (B. vulgarisv. striata),
8. bambu ampel hijau (B. vulgarisv. vitata)
9. bambu ori (B. blumeana

2 Lahan Basah/sering 1. bambu ampel kuning (B. vulgarisv. striata),


kebanjiran/marginal 2. bambu ampel hijau (B. vulgarisv. vitata)
3. bambu duri ( B. blumeana),
Ekologi Bambu
No Tipe Iklim Jenis Bambu

1 Iklim C dan D (Kering) 1. Ampel Hijau (B.vulgarisv. Vitata)


2. Bambu duri (B.blumeana)
3. Bambu ater (Giganntochoa atter)

2 A dan B (Basah) Semua jenis bambu


Ekologi Bambu
No Jenis Bambu Tempat tumbuh pH tanah

1 Bambu balku (B. Tanah basah sepanjang sungai sampai 600 mdpl, 5,5
Balcooa)
2 Pring gesing (B. Sepanjang sungai hingga 300 mdpl 5-6.5
blumeana) Tanah marginal, tahan genangan
3 Bambu cina Berbagai jenis tanah, tahan pada suhu dingin sampai
(B.multiplex) ketinggian 1500 mdpl
4 Bambu kuning (B. Datara rendah sampai 1200 mdpl, tanah marginal, 5-6,5
vulgaris sepanjang sungai, tahan genangan
var striata)
5 Bambu petung Dataran rendah sampai 1500 mdpl, terbaik pada
ketinggian 400-500 mdpl, tanah dengan drainase baik
6 Bambu sembilang (D. Tumbuh pada ketinggian sampai 1200 mdpl, tanah
giganteus) berpasir
7 Bambu tali (D. Strictus) Segala jenis tanah liat berpasir, drainase baik, ketinggian 5,5-7,5
sampai 1200 mdpl
Teknik Silvikultur
Teknik Perbanyakan

Pembersihan ranting untuk bibit Memotong bambu untuk bakal bibit Batang bambu yang terpilih untuk stek

Perendaman bibit dalam media urine Persiapan pot untuk bibit Bibit yang sudah siap ditanam
Persiapan Penanaman

3. Penyiapan Ajir dan


1. Pembukaan Lahan 2. Jarak Tanam Pemasangan Ajir

4. Penyiapan Pupuk Organik


Teknik Silvikultur
No Tipe Ukuran Bambu Jenis Bambu Jarak Tanam

1 Bambu besar 1. Bambu ori (B. Blumeana) 8mx8m


2. Bambu petung (D. Asper) (156 rumpun)
3. Bambu serit (G. robusta)
4. Bambu peting (G. levis)
5. bambu surat (G.
Pseudoarundinacae)
6. bambu ampel kuning (B.
Vulgarisv. striata)
7. bambu ampel hijau (B.
Vulgarisv. vitata)
2 Bambu sedang 1. bambu apus (G. apus) 8mx6m
2. bambu benel (G. Atter) (208
3. bambu ampel kuning (B. rumpun)
vulgarisv. striata)
4. bambu ampel hijau (B. vulgaris
v. vitata
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam 0,5 m x 0,5 m
Persiapan Bibit
2. Pengangkutan bibit 3. Pengceran bibit
1. Penyiapan Bibit
pada lubang tanam

4. Penanaman
Penanaman
1. Waktu Tanam :
• Pada bulan menjelang hujan: November,
Desember, Januari dan Februari
• Penaman tidak tepat waktu banyak kematian
2. Penggalian kembali lubang tanam
Setelah dikomposkan selama hampir 2 bulan
maka lubang tanam digali kembali
3. Penanaman bibit dari stek batang dan stek
cabang
4. Penanaman bibit dari stek rhizom
Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman jika ada tanaman yang mati
Bibit sulaman dari bibit stek batang
Stek Rhizom yang sudah disemaikan terlebih dahulu
2. Penyiangan
Mengkoret rumput disekitar tanaman dan bekas koretan
digunakan untuk menaburkan pupuk
3. Pembabatan semak
Dilakukan didekat tanam yang ditemukan rumput yang
tumbuh subur, terutama dibagian tanaman tepi
Bibit yang masih kecil dapat terjadi persaingan
pertumbuhan/menaungi/membunuh dan menghamabta
pertumbuhan bambu
4. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada bambu dewasa, yang
dipangkas cabang dibagian bawah dengan ketinggian
batang 1,5 atau 2 m
Pemeliharaan
5. Pemupukan
Pemeliharaan
6. Penjarangan (Thinning)
Penjarangan: menghilangkan batang yang tidak
produktif/rusak/tidak dikehendaki
Tujuannnya: mengatur kerapatan batang dan memperoleh
batang yang berkualitas
7. Mengatur struktur dan komposisi batang dalam rumpun
Tujuannya untuk mengatur kegiatan penebangan dalam
rangka mendapatkan batang berkuaitas, seumur dan
lestari.
Makin basah iklim makin banyak generasi batang yang
harus dibuat dan makin kering makin sedikit generasi
batang yang harus dibuat
8. Pengaturan Drainase
Drainase sekitar rumpun harus diatur agar tidak terjadi
genangan. Meskipun bambu tertentu suka genangan tetapi
air yang menggenang dalam waktu lama akan
menyebabkan serangan hama dan penyakit
Struktur dan Komposisi Batang Bambu dalam rumpun
Teknik Penebangan

• Penebangan dilakukan pada musim kemarau atau


awal musim hujan
• Bambu yang ditebang adalah bambu yang sudah tua
atau minimal berumur 1 tahun
Produksi
Produksi batang/hektar
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai