3. Berburu, menangkap, membawa dan memiliki satwa atau bagian-bagiannya baik dalam
keadaan hidup/mati, kecuali untuk tujuan penelitian
4. Melukai/membunuh satwa, kecuali satwa tersebut membahayakan keselamatan
5. Mengambil, merusak, membawa dan memiliki telur/sarang satwa, kecuali untuk tujuan
penelitian
6. Menebang, memotong, mengambil dan memiliki tumbuhan dan bagian-bagiannya dalam
keadaan hidup/mati, kecuali untuk tujuan penelitian
7. Melakukan sesuatu yang mengakibatkan perubahan terhadap kondisi tanah
8. Melakukan vandalisme pada tumbuhan, batu, bengunan, dan lain-lain
9. Membuang sampah dan bahan-bahan lainnya yang dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan, kecuali pada tempat-tempat yang telah disediakan
10. Menyalakan api yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran, kecuali pada tempattempat yang telah ditetapkan
11. Mendirikan kemah/tenda di luar daerah bumi perkemahan, kecuali untuk kegiatan
ekspedisi dan penelitian
12. Melanggar rute yang telah ditetapkan.
D. Pengelola Taman Nasional Gunung Merbabu
1. Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan tanggal 1 Februari 2007 dengan No. P.03/MenhutII/2007, Taman Nasional Gunung Merbabu dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung
Merbabu selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu terdiri dari
2 (dua) Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) yaitu SPTN I Kopeng dan SPTN II
Krogowanan. SPTN I Kopeng meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Getasan
(Kabupaten Semarang), Kecamatan Ampel dan Kecamatan Selo (Kabupaten Boyolali). SPTN
II Krogowanan meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan, Kecamatan Pakis
dan Kecamatan Ngablak di Kabupaten Magelang.
Tugas Pokok dan Fungsi, sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.03/MenhutIi/2007, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Taman Nasional .
Tugas Pokok UPT Taman Nasional :
Melakukan Penyelenggaraan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan
Pengelolaan Kawasan Taman Nasional berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku.
Fungsi UPT Taman Nasional :
1. Penataan Zonasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan
Kawasan Taman Nasional
2. Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
3. Penyidikan, Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Taman Nasional
4. Pengendalian Kebakaran Hutan
5 Promosi, Informasi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekosistemnya.
6. Pengembangan Bina Cinta Alam serta Penyuluhan Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekosistemnya.
7. Kerja sama Pengembangan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekosistemnya, serta
Kemitraannya
8. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional
9. Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa lingkungan dan Wisata Alam
10. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga.
2. Visi dan Misi
Visi :
Terwujudnya Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang aman dan mantap secara
legal formal, didukung dengan kelembagaan yang kuat dalam pengelolaannya serta mampu
memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Misi :
a. Memantapkan Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dan Ekosistemnya
b. Memantapkan Perlindungan Hutan dan Penegakan Hukum
c. Mengembangkan secara optimal pemanfaatan sumberdaya hutan dan ekosistemnya
berdasarkan prinsip kelestarian
d. Mengembangkan kelembagaan dan kemitraan dalam rangka pengelolaan, perlindungan
dan pemanfaatan sumberdaya hutan dan ekosistemnya.
III. KEADAAN UMUM
A. Lokasi Geografis dan Administratif
Taman Nasinal Gunung Merbabu secara geografis terletak pada 110 26 22 BT dan 7 27
13 LS dengan ketinggian mencapai 3.142 meter dpl.dan luas kawasan 5.725 Ha,
secara Administratif meliputi 3 (tiga) wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Boyolali (sisi
Selatan dan Timur), Kabupaten Semarang (sisi Utara) dan Kabupaten Magelang (sisi Barat).
B. Keadaan Fisik
Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu seluas 5.725 hektar memiliki bagian utama
berupa Gunung Merbabu dengan ketinggian 3.142 meter dpl. dan puncaknya yang
terkenal yaitu Puncak Kenteng Songo ( 3.142 m dpl) dan Puncak Syarif ( 3.119 m dpl).
Gunung Merbabu dikenal sebagai gunung tidur karena sudah tidak aktif. Secara historis
Merbabu bersal dari kata meru (gunung), babu (wanita). Jadi Merbabu adalah Gunung
Wanita. Oleh karenanya pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu menggunakan filosofi
seorang ibu yang penuh kasih sayang menjaga dan melestarikan ekosistem kawasan
Gunung Merbabu, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Gunung Merbabu memiliki banyak kawah, diantaranya yang dikenal adalah Kawah
Condrodimuko, Kawah Kombang, Kawah Kendang, Kawah Rebab, dan Kawah Sambernyowo.
Puncak Gunung Merbabu dapat ditempuh dari Kopeng (Salatiga) melalui dusun Tekelan
dengan jarak 6,25 km, dari Selo (Boyolali) melalui dusun Genting dengan jarak 4 km,
atau dari Pakis (Magelang) melalui dusun Ketundan.
C. Keadaan Biologis
Kawasan Taman Nasinal Gunung Merbabu mempunyai 3 type ekosistem yaitu :
1. Ekosistem hutan hujan tropis musim pegunungan bawah (1.000 1.5000 m dpl), yang
sebagian besar terdiri dari vegetasi sejenis yang merupakan hutan sekunder dengan jenis
tanaman Pinus (Pinus merkusii) dan Puspa (Schima noronhae).
2. Ekosistem hutan hujan tropis musim pegunungan tinggi (1.500 - 2.400 m dpl), yang
ditumbuhi jenis-jenis vegetasi antara lain Akasia (Acacia decurens), Puspa (Schima
noronhae), Sengon gunung (Albizia falcataria), Sowo, Tanganan dan Pasang.
3. Ekosistem hutan tropis musim sub-alpin (2.400 3.142 m dpl) terletak pada pada puncak
Gunung Merbabu yang ditumbuhi rumput dan tanaman edelweis.
Keragaman fauna yang ada dan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasinal Gunung Merbabu
antara lain : Lutung hitam (Tracypithecus auratus), Kera ekor panjang (Macaca fascicularis),
Elang hitam (Ichinaetus malayanensis), Ayam hutan (Ghalus farius), Pentet (Lanius shach),
a. Mamalia
Keragaman fauna yang ada dan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasinal Gunung Merbabu
antara lain :
Lutung hitam (Tracypithecus auratus), Lutung kelabu (Presbytis fredericae), Kera ekor
panjang (Macaca fascicularis), Kijang (Muntiacus muntjak), Musang (Herpates javanica),
Landak (Histrix sp.), dan Luwak (Paradoxurus hermaproditus)
b. Aves.
Jenis burung yang ditemui di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu berdasarkan
Inventarisasi Aves bulan Juli 2007 sebanyak 53 spesies, yang meliputi :
1). Raptor (Burung pemangsa) yang dilindungi yaitu Elang hitam (Ictinaetus malayensis) dan
Alap-alap sapi (Falco moluccensis)
2). Burung Endemik Jawa yaitu : Kipasan ekor merah (Rhipidura phoenicura), Cekakak jawa
(Halcyon cyannoventris), Takur bututut (Megalaima corvina), Tepus leher putih (Stachyris
thoracica) dan Ciung air jawa (Macronous flavicollis).
Jenis burung yang paling mudah ditemui yaitu Walet linchi (Collocalia linchi) dan Kacamata
gunung (Zosterops montanus), sedangkan yang paling umum dan banyak ditemui yaitu
Ceret gunung (Cettia vulcania), Anis gunung (Turdus poliocephalus) dan Kacamata gunung
(Zosterops montanus).
B. Potensi Wisata
1. Taman Wisata Alam (TWA) Tuk Songo.
Potensi utama yang ditawarkan oleh Taman Wisata Alam ini berupa 9 (sembilan, songo
dalam bahasa Jawa) buah mata air yang mengalir sepanjang musim, sehingga dinamakan
kawasan ini Tuk Songo.TWA Tuk Songo adalah kawasan konservasi seluas 6,5 ha yang
terletak di Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Kawasan ini merupakan hutan alam campuran dengan vegetasi dominan yaitu Puspa
(Schima wallichii), Pinus (Pinus merkusii), Akasia (Acasia sp.), Cemara (Casuaria sp.),
Tembelekan (Lantana camara) dan Beringin (Ficus sp.). Fauna yang banyak dijumpai yaitu
Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Dederuk (Streptopelia bitorquata), Prenjak dan Penthet.
Untuk mencapai lokasi TWA Tuk Songo dapat ditempuh melalui 2 rute yaitu :
b. Dari arah Timur, dapat dicapai dari kota Salatiga dengan jarak 14 km, yang dapat
ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan baik pribadi maupun angkutan umum.
c. Dari arah Barat, dapat dicapai dari kota Magelang dengan jarak 22 km dengan kondisi
jalan yang cukup baik.
2. Jalur Wisata SoSeBo (Solo-Selo-Borobudur)
Jalur wisata ini dicanangkan pada tahun 2002 oleh Gubernur Jawa Tengah, yang menjadikan
jalur ini sebagai objek wisata, sehingga kawasan ini semakin berkembang dan banyak
dikunjungi wisatawan. Objek sekitar SoSeBo yaitu :
a. Gardu Pandang Ketep.
Tempat wisata ini berada di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan dengan ketinggian 1.200
m dpl, kawasan ini mempunyai pemandangan yang indah, yaitu dapat melihat lereng serta
puncak Gunung Merbabu dan Gunung Merapi dengan jelas tanpa penghalang kecuali saat
kabut. Di tempat ini juga dilengkapi dengan VolcanoTheatre, Museum Vulkanologi dan
tempat istirahat dengan Restorannya. Lokasi ini dapat ditempuh melalui Magelang, Salatiga
maupun Boyolali dengan kondisi jalan yang baik.