Teknologi Pengolahan
Limbah Cair Perhotelan
Oleh :
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si.,
Dan Ir. Ruliasih Marsidi
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Abstraksi
H
otel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan dan juga
menyediakan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti
makanan, pencucian/laundry dll bagi para pengunjungnya, sehingga dalam
aktivitasnya hotel menghasilkan berbagai limbah cair dan sampah layaknya suatu
komplek pemukiman penduduk.
349
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
350
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Pengelolaan sampah dan limbah yang tidak benar akan menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan dan akan menimbulkan kesan kotor, kumuh dan bau
busuk yang menyengat. Jika hal ini sudah terjadi, maka adanya berbagai potensi
wisata yang telah dibangun tidak akan berguna, sebab tidak akan ada pengunjung
yang mau datang ke lokasi seperti ini.
Untuk itulah maka sudah selayaknya dan menjadi kewajibannya, semua pihak
yang menghasilkan limbah harus mengolah limbahnya sampai baku mutu yang telah
ditetapkan.
351
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
BAB 2
KLASIFIKASI HOTEL
D
alam dunia pariwisata, yang dimaksud wisata adalah bepergian selama
paling sedikit dua puluh empat jam, sebagaimana ditetapkan oleh komisi
teknik IUOTO (International Union of Official Travel Organization) melalui
PATA (Pacific Area Travel Assosiation). Bila pariwisata tersebut dilihat sebagai
suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai
suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah terhadap barang atau jasa
sebagai satu kesatuan produk, baik yang nampak/nyata (tangible product) dan yang
tidak tampak/nyata (intangible product). Wisatawan sering disebut juga ‘turis’, ialah
orang yang bepergian untuk tujuan tertentu.
352
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Di dalam United State Lodging Industry dijelaskan, bahwa hotel dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu :
353
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
354
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Untuk mengetahui secara pasti kapan usaha hotel di Indonesia mulai dikelola
secara komersial adalah sulit, tetapi yang jelas bahwa sejak jaman penjajahan
Belanda sudah terdapat usaha akomodasi yang dikelola secara komersial, walaupun
belum dikelola secara modern. Sebagai contoh hotel yang dikelola sejak jaman
Belanda adalah Hotel Savoy Homan, Bandung. Hotel ini dibangun tahun 1888,
kemudian direnovasi pada tahun 1937 dan selesai tahun 1939. Hotel lainnya adalah
Hotel Prenganger dibangun tahun 1897, Hotel Mij De Boer di Medan dibangun 1898,
kemudian Grand Hotel de Djokya di jalan Malioboro Jogjakarta didirikan tahun 1908,
saat ini hotel ini berganti nama dengan Hotel Garuda.
355
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
BAB 3
USAHA PERHOTELAN
S
ebuah hotel yang baik adalah yang mampu memberikan pelayanan dan
kepuasan kepada para tamunya dan mampu mendapatkan keuntungan bagi
usahanya. Untuk mencapai hal tersebut, perlu kiranya untuk mencoba dan
melihat segala hal dari sudut pandang para tamu. Apa yang disukai tamu ? Apa yang
akan menyenangkan hati tamu? Apa yang membuat bahagia tamu ? dan lain-lain.
- penyewaan kamar
- penjualan makanan dan minuman
- penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lainnya
yang bersifat komersial
356
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kapada para
tamunya. Untuk bisa memberikan kepuasan kepada tamu, keadaan kamar harus
berada dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman. Ada beberapa jenis
kamar yang biasa disediakan di hotel, antara lain:
- Single Room, yaitu kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran single untuk satu orang.
- Twin Room, yaitu kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah
tempat tidur masing-masing berukuran Single.
- Double Room, yaitu kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
berukuran Double (untuk kapasitas dua orang).
- Double-Double, yaitu kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua
kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran Doublr (untuk dua orang).
357
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
- Tempat tidur
- Radio
- Ruang tidur
- Televisi
- Almari pakaian
- Meja rias dan meja tulis
- Kamar mandi dan alat mandi
- Rak untuk menyimpan koper
- Telepon
- Asbak, korek api, alat tulis
358
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Gambar 3.3. Kamar Mandi Yang Asri Dan Mewah Menambah Kepuasan Tamu
Untuk memberikan pelayanan terbaik dan kenyamanan bagi para tamu, setiap
hotel selalu memberikan berbagai tambahan fasilitas tambahan. Berbagai fasilitas
tambahan yang biasa disediakan di hotel antara lain :
- Biro perjalanan
- Konsierse
- Kolam Renang
- Konfirmasi Tiket
- Layanan Hidangan di Kamar 24 jam
- Layanan Pusat Kebugaran
- Taman
- Layanan Limosin
- Mandi Uap dan Pijat
- Paket dan Kiriman Parsel
- Penatu
- Penukaran Valuta Asing
- Penjagaan Bayi dengan permintaan
359
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
Kolam Renang
360
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Fitnes Centre
Shopping Arcade
361
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
Loby Hotel
Dapur Hotel
362
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
BAB 4
LIMBAH PERHOTELAN
Limbah cair hotel adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh
kegiatan hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas
lingkungan. Karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti layaknya
pemukiman, maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti pada
pemukiman dan fasilitas tambahan lainnya yang ada di hotel. Sumber limbah cair
perhotelan tersebut antara lain:
363
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
Karakteristik limbah cair dari perhotelan relatif sama seperti limbah cair
domestik dari pemukiman, karena aktivitas-aktivitas yang ada di hotel relatif sama
seperti aktivitas yang ada di lingkungan pemukiman. Sementara jumlah limbah yang
dihasilkan dari perhotelan tergantung dari jumlah kamar yang ada dan tingkat
huniannya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh fasilitas tambahan yang ada di hotel
tersebut.
1. Senyawa fisik :
- berwarna
- mengandung padatan
2. Senyawa kimia organiak :
- mengandung karbohidrat
- mengandung minyak dan lemak
- mengandung protein
- mengandung unsur surfactan antara lain detergen dan sabun
3. Senyawa kimia inorganik :
- mengandung alkalinity
- mengandung Khloride
- mengandung Nitrogen
- mengandung Phospor
- mengandung Sulfur
4. Unsur Biologi :
- mengandung protista dan virus
364
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Menurut Morimura dan Soufyan standar pemakaian air untuk hotel adalah
250-300 liter per orang tamu per hari, dan untuk karyawan adalah 120 – 150 liter per
karyawan per hari. Biasanya karyawan yang masuk dibagi dalam tiga (3) shif kerja,
sehingga misalkan jika jumlah seluruh karyawan 120 orang, maka rata-rata setiap
shif kerja ada 40 orang. Dengan demikian jumlah pemakaian air untuk karyawan
dihitung untuk 40 orang x jumlah pemakaian air setiap hari (120 – 150 liter/hari).
Contoh :
Jadi jumlah limbah cair maksimum yang dihasilkan oleh hotel tersebut (pada tingkat
hunian kamar penuh) adalah 60 m3 per hari.
365
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
BAB 5
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR PERHOTELAN
U
ntuk menentukan sistem pengolahan limbah diperlukan pemilihan teknologi
yang tepat, agar biaya investasi IPAL tersebut murah. Disamping itu, biaya
operasional IPAL nantinya juga harus murah, namun harus dapat
memberikan hasil olahan yang memenuhi baku mutu limbah buangan sesuai dengan
baku mutu limbah buangan yang berlaku.
Baku mutu limbah cair hotel adalah batas maksimum limbah cair yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Baku mutu limbah cair perhotelan telah
ditetapkan dengan Kep. Men. LH No. : KEP-52/MENLH/10/1995 tentang “Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel” tanggal 23 Oktober 1995, seperti pada Tabel
5.1. berikut:
BOD5 30
COD 50
TSS 500
pH 6,0 - 9,0
366
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Berikut ini diberikan contoh proses pengolahan limbah cair perhotelan yang
dapat diterapkan untuk hotel kecil dan menengah dengan kapasitas 110 kamar
seperti yang ada pada contoh BAB 4.
367
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
Hasil olahan yang diinginkan harus dapat memenuhi kualitas limbah cair
buangan kegiatan perhotelan sesuai dengan Kep. Men. LH No. : KEP-
52/MENLH/10/1995 :
Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor
anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob
tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon. Jumlah bak
kontaktor anaerob terdiri dari tiga buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang
ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah
368
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-
organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum
sempat terurai pada bak pengendap secara ananerob atau tanpa udara.
Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Bak
kontaktor atau biofilter aerob ini terdiri dari tangki aerasi dan biofilter aerob. Di dalam
ruang biofilter aerob ini juga ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe sarang
tawon. Setelah air limbah di aerasi atau dihembus dengan udara dialirkan ke tangki
atau bak biofilter aerob sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat
organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan
media.
Selanjutnya, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur
aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali
ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan
(over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah
dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.
Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung
dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan
aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia,
deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.
369
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
370
Gambar 5.1. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Perhotelan Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
• Adanya air buangan yang melalui media penyangga yang terdapat pada biofilter
mengakibatkan timbulnya lapisan mikroorganisme yang menyelimuti permukaan
media atau yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung
zat organik yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan
lendir ini akan mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter
tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang
menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya
maka efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain
menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga
mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS) ,
deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.
• Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media
ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan
bakteri e-coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi
penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni
penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi
kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak
terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter
anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai
bahan kimia serta kebutuhan energinya sangat kecils. Poses ini cocok
digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar
371
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
372
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
Kriteria perencanaan :
Hasil perhitungan :
• Dimensi :
− Lebar = 1,5 m
− Panjang = 2,8 m
− Tnggi = 1,9 m
− Kedalaman air efektif = 1,7 m
− Tinggi ruang bebas = 0,2 m
− Diameter Inlet =4“
− Diameter Outlet =4“
Disain bak bak pengendapan awal dapat dilihat seperti pada gambar 5.2.
373
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
374
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
B. Biofilter Anaerob
Kriteria perencanaan :
Hasil perhitungan :
375
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
C. Biofilter Aerob
300 30
200 20
150 15
100 10
50 5
376
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
377
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
Hasil perhitungan :
Jumlah ruang = 2 bak, yakni bak 1 untuk aerasi dan bak 2 untuk biofilter aerob.
378
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
379
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
380
Gambar 5.6. Disain Tangki Biofilter Aerob Dan Rangkain Alirannya.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
− Dimensi :
Lebar = 1,5 m
Kedalaman air efektif =1,62 m
Panjang = 2,3 m
Tinggi ruang bebas = 0,3 m (disesuaikan dengan kondisi
lapangan).
Catatan :
381
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
382
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
G. Blower Udara
383
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
384
Gambar 5.11. Rancangan Sistem Pengolahan Limbah Perhotelan Secara Lengkap.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi
BAB 6
PENUTUP
B
uku panduan ini disusun untuk memberikan gambaran kepada para pemilik
hotel agar dapat melakukan pengelolaan lingkungannya sehingga dapat
mewujudkan suatu kawasan hotel yang bersih dan nyaman sehingga
disamping dapat membantu upaya pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan
tingkat hunian tamu hotel.
Contoh teknologi pengolahan limbah cair perhotelan yang dimuat dalam buku
ini dibuat dengan detail disain-nya sehingga diharapkan para pengelola hotel dapat
membangun dan mengoperasikannya dengan baik tanpa merasa terbebani oleh
biaya investasi maupun operasionalnya. Sebaliknya diharapkan dengan tambahan
modal yang sedikit tersebut dapat menciptakan lingkungan yang asri sehingga dapat
lebih menarik para pengunjung.
385
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan
DAFTAR PUSTAKA
386