Anda di halaman 1dari 37

PEMERINTAH KOTA JAMBI

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


JL. Jend. Basuki Rahmat No. 08 Kota Baru Jambi 36128
Telp. (0741) 444015 Fax. (0741) 40032
Email : Website : dlh.jambikota.go.id

Jambi, 17 Mei 2022

Nomor : 03 / Pertek.BMAL /DLH 2.2/2022


Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
untuk pembuangan ke Badan Air Permukaan

Yth.
Pimpinan Perusahaan PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo
(Yello Hotel)
di
Kota Jambi

Berdasarkan surat Saudara nomor: 005/RMSH/IV/2022 tanggal 27 April 2022


perihalPenyampaian Perbaikan ke 1 (satu) Dokumen Kajian Teknis Pemenuhan Baku Mutu
Air Limbah Kegiatan Yello Hotel, diberikan Persetujuan Teknis pemenuhan baku mutu air
limbah yang dibuang ke Badan Air permukaan kepada :

Nama Badan Usaha dan/atau : PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo


Kegiatan
Bidang Usaha dan/atau Kegiatan : 55110- Hotel Bintang
Nomor Induk Berusaha : 9120107382723
Nama Penanggung Jawab Usaha : Rony Attan
dan/atau Kegiatan
Jabatan : Direktur Utama
Alamat Kantor dan Lokasi Usaha : Jalan Jenderal Sudirman RT.32 Kelurahan
dan/atau kegiatan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan Kota
Jambi
No. Telepon : (0741) 61551
Alamat email : ratna_regina@yahoo.com

Demikian disampaikan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KOTA JAMBI

Dr. H. ARDI, SP, M.Si


Pembina TK. I
NIP. 19700612 199803 1 004
Tembusan di sampaikan kepada Yth:
1. Walikota Kota Jambi di Jambi (Sebagai Laporan)
2. Arsip
Lampiran Surat Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
Kegiatan Yello Hotel oleh PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo
Surat Nomor : 03 / Pertek.BMAL /DLH 2.2/2022
Tanggal : Mei 2022

PERSETUJUAN TEKNIS
PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE BADAN AIR PERMUKAAN
PT. RAJATO MITRA SENTOSA HOTELINDO (YELLO HOTEL)

A. Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah

1. Deskripsi
a. Jenis dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan;
Kegiatan Yello Hotel oleh PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo merupakan kegiatan
yang terfokus pada kegiatan hotel yang tergolong hotel bintang tiga yang berada di
Jalan Jenderal Sudirman RT 32 Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan
Kota Jambi dengan nama Perusahan yaitu PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo.
Bangunan Yello Hotel terdiri dari 11 (dua belas) lantai bangunan dan 1 (satu) lantai
basement. Jumlah kamar yang Yello Hotel berjumlah 154 kamar yang berada dilantai
3 (tiga) hingga lantai 12 (dua belas). Secara spesifik peruntukan penggunaan
bangunan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Peruntukan Penggunaan Bangunan Yello Hotel
No Lantai Fungsi Luas (m2)
1 Lantai Basement Ground Water Tank 1.032
Ruang Pompa
Area STP (Sewage Treatment Plant)
Pit Lift
Locket dan Toilet Staff
Mushola
Finance
Purchasing
Dry Garbage
Security
Receming
General Chashier
Chief Engineer
Control Room
Staff Canteen
Training
Human Resources
Food & Beverage Manager
Sales & Marketing
Informasi Teknologi
Brand & Bussiness Manager
Food Dry Storage
General Storage
Bottle Store
Lift
Tangga
2 Lantai Ground Flour Restaurant 661,44
Lobby
Toilet Public
Lift
Tangga
Server
Back Office
Front Office
Luggage AC
Live Cooking
Main Kitchen
Beverage
Panel Room
Cashier
3 Lantai 2 Meeting Room 938,8
Free Function
Smoking Area
Storage
Toilet
Pray Room
Pantry
Panel Room
Lift
Tangga
4 Lantai 3 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
5 Lantai 5 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
6 Lantai 6 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
7 Lantai 7 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
8 Lantai 8 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
9 Lantai 9 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
10 Lantai 10 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
11 Lantai 11 Kamar Hotel 593,28
Lift
Tangga
12 Lantai 12 Kamar Hotel 593,28
MEP Room
Lift
Tangga
Linen
Panel Room
TOTAL 8.565,04
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022.
b. Sumber dan Jenis Air Limbah yang akan dibuang ke Badan Air permukaan;
Proses utama penghasil air limbah dari kegiatan operasional Yello Hotel yaitu
dari kegiatan operasional kamar hotel dan aktifitas karyawan. Sedangkan proses
penunjang penghasil air limbah yaitu dari kegiatan operasional ruang pertemuan,
operasional food & beverages dan mushola serta penghijauan dan taman.
(1) Proses Utama
- Operasional Kamar Hotel
Operasional Yello Hotel meliputi penyediaan sewa kamar dengan waktu check-in
pukul 12.00 wib dan check-out pada pukul 12.00 wib dan menyediakan tempat
istirahat yang nyaman dan aman dengan fasilitas beragam di setiap kamarnya.
Ada beberapa tipe kamar yang disediakan seperti Queen Bed Room, Twin Bed
Room dan Suite Bed Room. Kamar yang tersedia di Yello Hotel sebanyak 154
kamar dengan maksimal banyaknya pengunjung yang menginap sebanyak 308
orang. Adapun jumlah kamar sebanyak 154 tersebut mempunyai jenis/ukuran
yang berbeda dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2.Jumlah Kamar Dengan Jenis di Yello Hotel


Tipe Kamar
Lantai Total
Queen Twin Suite
3 4 14 - 18
5 4 14 - 18
6 10 8 - 18
7 10 8 - 18
8 4 14 - 18
9 4 14 - 18
10 10 8 - 18
11 10 8 - 18
12 5 3 2 10
Total 61 91 2 154
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022.
- Operasional Ruang Pertemuan
Yello Hotel menyediakan ruang pertemuan. Yello Hotel mempunyai 3 ruang
pertemuan yaitu power up, gear up dan light up yang bentuk room meeting dapat
berbentuk Teather, Class Room, U-shape dan Round Table. Berdasarkan Tabel
5, kapasitas maksimal daya tampung ruang pertemuan yaitu sebanyak 448
orang.

Tabel 3. Daya Tampung Ruang Pertemuan/Seminar


No Ruangan Teather Class U-Shape Round
Room Table
1 Power Up 220 132 83 176
2 Gear Up 152 80 57 112
3 Light Up 76 40 26 50
Total 448 252 166 338
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022.
- Aktifitas Karyawan
Aktivitas karyawan Yello hotel sebanyak 65 orang. Secara rinci dapat dilihat pada
tabel 6. Aktifitas karyawan untuk kegiatan hotel Yello terdapat disemua jenis
kegiatan terutama pada area Front Office, Housekeeping, Human Resources
Department (HRD), FO Office, Food and Beverage Product (FBP), Food and
Beverage Service (FBS) dan Engineering Office. Timbulan air limbah berupa grey
water dan black water akan langsung dialirkan ke IPAL. Sistem kerja di Yello
Hotel terdiri dari 3 shift kerja yaitu shift 1 (pagi) pada pukul 07.00 – 15.00 wib,
shift 2 (sore) pada pukul 15.00 – 23.00 wib dan shift 3 (malam) pada pukul 23.00
– 07.00 wib.

Tabel 4. Rincian Tenaga Kerja Yello Hotel


N Posisi Jumlah (Orang)
o
1 Hotel Manager 1
2 Money Unit 5
3 Yello Source 8
4 Fixit Unit 6
5 Brand Business 4
6 Cybernauts 1
7 FB Service 7
8 FB Kitchen 10
9 Welcome Unit 8
10 Cleaning Unit 15
Total 65
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022.

(2) Proses Penunjang


- Operasional Food & Beverages
Operasional Food & Beverages di lokasi Yello Hotel memiliki area restaurant di
lantai dasar dan area staff canteen di lantai basement. Jumlah kursi yang
terdapat di area restaurant sebanyak 128 kursi dan staff canteen sebanyak 18
kursi, sehingga total kursi yang terdapat di area Food & Beverages sebanyak 146
kursi. Timbulan air limbah akan dialirkan seluruhnya menuju Grease Trap
sebelum dialirkan menuju IPAL.
- Mushola
Kegiatan mushola pada Hotel Yello terdapat pada Lantai Semi Basement dengan
luas lantai seluas 33,34 m 2. Banyaknya orang di area Mushola dengan estimasi
setiap 1 orang memerlukan area seluas 1 m 2 sehingga banyaknya orang di area
mushola sebanyak 33 orang. Seluruh timbulan air limbah akan dialirkan menuju
IPAL.
- Penghijauan dan Taman
Kegiatan proses penunjang terakhir yaitu untuk penghijauan dan taman disetiap
lantai hotel Yello. Seluruh timbulan air limbah akan meresap kemedia tanam atau
tanah.
c. Neraca air, mulai dari sumber dan volume air baku sampai dengan pembuangan Air
Limbah;
a) Sumber dan kapasitas air baku
Sumber air baku berasal dari air tanah dalam yang berada dilokasi Yello Hotel
selain air baku terdapat air bersih yang berasal dari Air PDAM sebagai suplai untuk
air yang akan digunakan. Air tanah dalam terdapat 1 unit dengan kedalaman 100
meter. Air yang bersumber dari air tanah dalam dan air PDAM akan dilakukan
pengolahan air bersih terlebih dahulu sebelum dialirkan ke Ground Water Tank.
Proses pengolahan air bersih yaitu terdiri dari proses sand filter dan carbon filter.
Setelah air bersih yang telah dilakukan proses pengolahan, air yang berasal dari Air
Tanah Dalam dan PDAM akan ditampung di Ground water tank untuk selanjutnya
dialirkan ke roof tank dengan bantuan booster pump. Selanjutnya dilakukan distribusi
kesetiap unit operasional Yello Hotel. Kapasitas Raw Water Tank yaitu sebesar 27
m3dan Ground Water Tank yaitu sebesar 290 m3. Sedangkan roof tank yang
berjumlah 1 unit dengan kapasitas sebesar 24 m 3 untuk dua partisi. Kapasitas air
baku yang dibutuhkan yaitu sebesar 98,055 m 3/hari. Berdasarkan Tabel 7, Kebutuhan
Air sebesar 94,06% berasal dari Air Tanah Dalam sedangkan sebesar 5,94% berasal
dari Air PDAM.

Tabel 5. Penggunaan Air Baku dan Air Bersih


Penggunaan Air (m3/hari)
No Bulan
Air PDAM Air Tanah Dalam
1 Juli 2021 113 0
2 Agustus 2021 280 534
3 September 2021 26 1014
4 Oktober 2021 9 1178
5 November 2021 18 1174
6 Desember 2021 13 1498
7 Januari 2022 2 1166
8 Februari 2022 19 1042
Total (m )
3
480 7606
Rata-rata perbulan (m /bulan)
3
60 950,75
Rata-rata perhari (m /hari)
3
2 31,69
Persentase (%) 5,94 94,06
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022

b) Penggunaan Air Baku


Tabel 6. Penggunaan Air
Standar Kebutuhan
No Jenis Penggunaan Jumlah Kebutuhan Air Maksimum
Bersih (m3/hari)
A Operasional Kamar Hotel
1 Lantai 3 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
2 Lantai 5 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
3 Lantai 6 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
4 Lantai 7 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
5 Lantai 8 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
6 Lantai 9 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
7 Lantai 10 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
8 Lantai 11 @18 unit kamar 36 orang 250 l/org/hari1) 9
Standar Kebutuhan
No Jenis Penggunaan Jumlah Kebutuhan Air Maksimum
Bersih (m3/hari)
9 Lantai 12 @10 unit kamar 20 orang 250 l/org/hari1) 5
Jumlah A 308orang - 77
B Operasional Ruang Pertemuan
Power Up @1 unit 220 orang 25 l/org/hari1) 5,5
Gear Up @1 unit 152 orang 25 l/org/hari1) 3,8
Light Up @1 unit 76 orang 25 l/org/hari1) 1,9
Jumlah B 448 orang - 11,2
C Aktivitas Karyawan 65 orang 100 l/org/hari1) 6,5
D Operasional Food & Beverages
Restaurant 128 kursi 15 l/org/hari1) 1,92
Staf Canteen 18 kursi 15 l/org/hari1) 0,27
Jumlah D 146 kursi - 2,19
E Mushola 33 orang 5 l/org/hari1) 0,165
F Penghijauan dan Taman - 1.000 l/hari2) 1
TOTAL A+B+C+D+E+F 98,055
Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022
Keterangan:1)SNI 03-7065-2005
2)
Estimasi Konsultan

c) Air Limbah yang dihasilkan


Sistem pembuangan air limbah olahan melalui saluran pembuangan menuju
saluran tertutup drainase sekunder untuk kawasan Transmart dan kemudian menuju
sungai anak tembuku.

Tabel 7. Sumber dan Volume Air Limbah


Kebutuhan
Timbulan Air Limbah
No Jenis Penggunaan Maksimum
(m3/hari)*
(m3/hari)
A Operasional Kamar Hotel
1 Lantai 3 @18 unit kamar 9 7,2
2 Lantai 5 @18 unit kamar 9 7,2
3 Lantai 6 @18 unit kamar 9 7,2
4 Lantai 7 @18 unit kamar 9 7,2
5 Lantai 8 @18 unit kamar 9 7,2
6 Lantai 9 @18 unit kamar 9 7,2
7 Lantai 10 @18 unit kamar 9 7,2
8 Lantai 11 @18 unit kamar 9 7,2
9 Lantai 12 @10 unit kamar 5 4
Jumlah A 77 61,6
Operasional Ruang
B
Pertemuan
Power Up @1 unit 5,5 4,4
Gear Up @1 unit 3,8 3,04
Light Up @1 unit 1,9 1,52
Jumlah B 11,2 8,96
C Aktivitas Karyawan 6,5 5,2
Operasional Food &
D
Beverages
Restaurant 1,92 1,536
Staf Canteen 0,27 0,216
Jumlah D 2,19 1,752
E Mushola* 0,165 0,132
F Penghijauan dan Taman 1 -
Kebutuhan
Timbulan Air Limbah
No Jenis Penggunaan Maksimum
(m3/hari)*
(m3/hari)

TOTAL A+B+C+D+E+F 98,055 77,64


Sumber: PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo, 2022
Keterangan: *) timbulan air limbah yaitu Kebutuhan maksimum dikali 80%
-) tidak menyebabkan timbulan air limbah

Gambar 1.Neraca Air Tahap Operasi

2. Baku Mutu Air Limbah.


Mutu air limbah yang wajib dipantau pada kegiatan Yello Hotel Oleh PT. Rajato Mitra
Sentosa Hotelindo mengacu terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.2 /8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
(Lampiran I) yang telah dimodifikasi terutama untuk parameter BOD, COD dan Ammonia.
Metode pengambilan contoh uji air limbah sesuai dengan SNI 6989.59-2008. Mutu Air
Limbah yang dipantau terhadap kegiatan Yello Hotel oleh PT. Rajato Mitra Sentosa
Hotelindo dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Mutu Air Limbah yang dipantau


Baku mutu
No Parameter Satuan/unit Metode
lingkungan
1 TotalSuspendedSolid,TSS 30 mg/l SNI 6989.3:2019
2 pH 6-9 SNI 6989.11:2019
3 Koliform Total 3000 Jml/100 ml APHA 9221 B ed 23rd
4 BiologicalOxygenDemand,BOD5 11 mg/l SNI 6989.72.2009
5 ChemicalOxygenDemand,COD 30 mg/l SNI 6989.2.2019
6 Oil&Grease 5 mg/l SNI 6989.10-2011
7 Ammonia 7 mg/l SNI 06-6989. 30-2005
Selain itu juga dapat dilihat beban pencemaran air limbah (Rahayu, Y. 2018:62),
dengan persamaan sebagai berikut:
BP = Q x CP
dimana,
BP = Beban pencemar (kg/hari)
Q = Debit terukur (m3/hari)
CP = Konsentrasi sesuai baku mutu air limbah

Tabel 9. Beban Pencemaran kegiatan Yello Hotel


Baku Mutu Lingkungan Beban Pencemaran
No Parameter
(mg/l) (kg/hari)
1 TotalSuspendedSolid,TSS 30 2,33
2 BiologicalOxygenDemand,BOD5 11 0,85
3 ChemicalOxygenDemand,COD 30 2,33
4 Oil&Grease 5 0,39
5 Ammonia 7 0,54
Debit Air Limbah = 77,64 m3/hari

3. Desain instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL)


a. Teknologi pengolahan Air Limbah;
Berdasarkan Tabel 10, Yello Hotel untuk mengurangi tingkat pencemaran
sebelum dibuang ke badan air penerima atau ke badan sungai dilakukan pengolahan
air limbah dengan cara biologis melalui pengolahan sistem Extended Aeration with
Anaerobic Systemkapasitas olah 100 m3/hari. Hal tersebut dikarenakan kelompok
pencemar dari kegiatan Yello Hotel berupa Organik Terurai (Biodegradable
Organics) seperti BOD, Organik Sulit Terurai (Non Biodegradabel Organics) seperti
COD, padatan tersuspensi (Suspended Solids) seperti TSS dan Kelompok
Pencemar apungan (Floatabel Material) seperti minyak dan lemak serta MBAS.

Tabel 10. Pilihan Teknologi IPAL Kegiatan Yello Hotel


Kelompok Paramete
No Penjelasan Pilihan Teknologi
Pencemar r
1 Organik Terurai - Terdiri dari berbagai senyawa BOD Umumnya diolah
(Biodegradable organik yang dapat diuraikan dengan metode
Organics) oleh mikroba: karbohidrat, mikrobiologis, baik
protein, sukrosa, glukosa dan aerob maupun anaerob
lemak.
- Menimbulkan dampak spesifik
yaitu pembusukan Badan Air,
sehingga memiliki kondisi
septik yang hitam dan berbau
2 Organik Sulit Terurai - Terdiri dari berbagai senyawa COD Umumnya kombinasi
(Non Biodegradable organik yang sulit diuraikan dari proses kimia, fisika
Organics) oleh mikroba: deterjen dan dan biologi
minyak.
- Untuk mengelompokkan jenis
senyawa organik yang tidak
termasuk ke dalam organik
terurai
- Walau tidak menimbulkan
dampak pembusukan air,
beberapa jenis ini bersifat
toksik bagi makhluk
hidup/mikroba
3 Nutrien - Terdiri dari berbagai unsur Amoniak Umumnya proses
Kelompok Paramete
No Penjelasan Pilihan Teknologi
Pencemar r
kimia yang dibutuhkan biologi (aerobik,
tumbuhan, seperti pospat, anaerobik, anoksik),
nitrogen fisika untuk parameter
- Menimbulkan dampak spesifik amoniak, kimia-fisika
seperti eutrofikasi atau alga untuk parameter fosfat
bloom di Badan Air.
4 Padatan Tersuspensi - Terdiri dari jenis padatan yang TSS Umumnya dipisahkan
(Suspended Solids) tidak cukup besar dan berat melalui proses
untuk mengendap dengan pengendapan yang
sendirinya dibantu dengan
- Menyebabkan kekeruhan senyawa koagulan-
flokulan, bisa dengan
filter atau membran.
5 Apungan (Floatabel - Terdiri dari berbagai jenis Minyak Umumnya dapat
Material) cairan atau padatan yang dan dipisahkan dengan unit
berat jenisnya lebih rendah Lemak flotasi, gravitasi, oil
dari air sehingga separator, khusus untuk
mengambang di permukaan parameter MBAS bisa
air dengan proses fisika-
- Menyebabkan gangguan kimia-biologi
estetika, menghalangi laju
cahaya, dan menghalangi laju
deoksigenasi
6 Patogen - Menimbulkan dampak spesifik Koliform Umumnya diolah
yaitu penyakit pada manusia, dengan metode
khususnya penyakit diare oksidasi, baik
menggunakan klor,
ozon maupun sinar uv

b. Kriteria desain pengolahan Air Limbah;


(1) Grit Chamber
Tabel 27. Kriteria Desain Grit Chamber
Kriteria Desain Grit Chamber
Lebar (m) 2
Panjang (m) 0,65
Kedalaman (m) 5,1
Kapasitas Olah (m3) 2,74
Teknologi Bar Screen
Velocity 58,38 m3/m2.hari
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 0,66

Grit Chamber dilengkapi dengan Bar Screen yang berfungsi untuk


memisahkan antara air limbah dengan sampah-sampah padat yang tidak boleh
masuk kedalam sistem pengolahan (STP). Selanjutnya sampah-sampah padat
tersebut diambil secara manual untuk dibuang ketempat pembuangan sampah.
Grit Chamber hanya diperuntukan untuk aliran air limbah yang berasal dari
kamar mandi dan kloset.
Sebelum dialirkan ke Grit Chamber timbulan air bekas dari mandi dan cuci
serta air kotor dari kakus, akan masuk ke area Sump pit dan Sewage pit terlebih
dahulu. Untuk timbulan air bekas dari mandi dan cuci pada lantai dasar hingga
lantai 12 akan langsung dialirkan ke Grit Chamber, sedangkan timbulan air
bekas dari mandi dan cuci pada lantai basement akanmasuk terlebih dahulu ke
Sump pit dengan kapasitas 1,5 m3 untuk selanjutnya dialirkan ke Grit Chamber
dengan bantuan pompa. Untuk timbulan air kotor dari kakus pada lantai dasar
hingga lantai 12 akan langsung dialirkan ke Grit Chamber, sedangkan timbulan
air kotor dari kakus pada lantai basement akan masuk terlebih dahulu ke
Sewage pit dengan kapasitas 4,05 m3 untuk selanjutnya dialirkan ke Grit
Chamber.
(2) Grease Trap
Tabel 28. Kriteria Desain Grease Trap
Kriteria Desain Grease Trap
G1 G2 G3 G4
Lebar (m) 0,7 0,7 0,7 0,7
Panjang (m) 0,9 0,9 0,9 0,9
Kedalaman (m) 5,1 5,1 5,1 5,1
Total Kapasitas Olah (m3) 5,31
Teknologi Basket Screen
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 1,28
Velocity (m3/m2.hari) 3,48 3,48 3,48 3,48

Grease trap berfungsi untuk memisahkan lemak dan minyak keluaran yang
tak larut dalam air berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Sumber limbah yang
berasal dari kegiatan Restaurant dan staff canteen. Air bekas dapur pada lantai
dasar dan lantai 2 akan dialirkan ke Grease trap kapasitas 5,1 m3 yang terdapat
dilantai dasar untuk selanjutnya dialirkan ke unit Grease trap yang terdapat pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dilantai basement. Sedangkan air bekas
dari lantai basement akan masuk ke Sump pit kapasitas 0,64 m3, untuk
selanjutnya dipompa menuju ke Grease trap yang terdapat dilantai dasar untuk
selanjutnya dialirkan ke unit Grease trap yang terdapat pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dilantai basement. Setiap unit Grease Trap
dilengkapi dengan basket screen yang berfungsi untuk menyaring gumpalan
lemak dan material-material besar. Permukaan screen harus dibersihkan secara
berkala.
(3) Equalizing Tank
Tabel 29. Kriteria Desain Equalization Tank
Kriteria Desain Equalization Tank
Lebar (m) 1,15
Panjang (m) 4
Kedalaman (m) 5,1
Kapasitas Olah (m3) 9,70
Teknologi Mechanical Mixing dengan blower
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 2,33
Velocity (m3/m2.hari) 16,97
Kapasitas Blower 158 CFM / 4,49 M3/Minute
Tekanan Blower 3,0 mAq
Type Blower Root Blower 
Jumlah Blower 2 unit (Single Alternate) 
Daya Blower 1,76 Kw per blower
Equalization Tank berfungsi sebagai sarana untuk penyeragaman fluktuasi
kuantitas dan kualitas air limbah yang masuk dari Grit Chamber dan Grease
Trap. Adanya tangki ini diharapkan air limbah yang masuk dapat tercampur
secara merata sehingga terhindar dari perubahan beban secara mendadak
(Shock Loading) yang dapat mengakibatkan menurunnya seluruh proses
pengolahan. Tangki ini dilengkapi dengan pipa Over Flow ke Primary Tank
untuk antisipasi banjir dan pompa Equalizing sebanyak 2 unit (1 on bergantian,
saat peak load 2 on) untuk transfer air dari equalizing tank ke primary tank.
Pengecekan rutin Equalization tank dalam sehari harus dilakukan, agar
pengoperasian pompa Equalisasi dan Reaktor tank berfungsi normal. Lakukan
pengecekan rutin terhadap level kontrol (radar) dengan cara mengangkat radar
untuk memastikan bahwa fungsi otomatis pompa normal. Gantilah level kontrol
yang rusak. Jangan menjalankan pompa Equalisasi dan Reaktor tank pada
posisi MANUAL, dan atau tanpa adanya air di dalam Equalization tank.
(4) Primary Tank
Tabel 30. Kriteria Desain Primary Tank
Kriteria Desain Primary Tank
1 2
3
Kapasitas Olah (m ) 13,92 16,45
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 3,34 3,95
Kapasitas Penyimpanan Lumpur (m3) 5,57 -
Laju Permukaan (m3/m2.hari) 11,83 10,01
Akumulasi Lumpur (kg/hari) 2,78 -
Volume Lumpur (m3/hari) 0,028 -
Lama Penyimpanan Lumpur (hari) 333 -
Bod Inlet (mg/l) 300 210
Efficiency (%) 30 50
Bod Output (mg/l) 210 105
Bod Volumetric Loading (kg/m3.day) 2,16 1,28
Inflow Bod Loading (kg/day) 4,18 3,45
Volume Media (m3) - 2,71
Chamber Volume (m3) - 9,66

Tangki ini berfungsi sebagai pengolahan biologis tahap pertama, dimana


mikroorganisme akan berkembang biak dan menguraikan beban pencemar
(BOD, COD, TSS dan Amoniak) secara An-aerob yaitu tanpa menggunakan
udara/oksigen. Mikroorganisme An-aerob ini mempunyai keistimewaan lebih
dalam hal mengurai zat-zat organik yang sifatnya lebih stabil. Adanya tangki ini
maka proses selanjutnya di Reaktor Tank akan menjadi lebih optimal dan
ringan. Primary tank terdiri dari 2 unit chamber.
Pada primary tank 1 air limbah akan ditambahkan enzyme bakteri anaerob.
Air dari limpasan primary tank 1 akan di tampung di bak primary tank 2. Bakteri
anaerob akan berproses dan mengurai limbah tanpa oxygen terlarut di air
limbah. Baffle pada tangki akan mengurangi turbulensi aliran sehingga proses
yang terjadi lebih merata dan optimal. Proses yang terjadi pada kedua tangki
adalah sama, namun kadar parameter padatangki ke-2 lebih rendah
dibandingkan tangki 1. Media tempat tumbuh mikroorganisme diletakkan di
dalam tangki primary 2 agar bakteri pengurai dapat berkembangbiak sebelum
memasuki reaktor. Selanjutnya air olahan dari tangki-2 akan menuju reaktor
tank melalui saluran dengan diameter 6 inch.
(5) Reaktor Tank
Tabel 31. Kriteria Desain Reaktor tank
Kriteria Desain Reaktor tank
Reaktor 1 Reaktor 2
Lebar (m) 2,28 2,28
Panjang (m) 3,9 3,9
Kedalaman (m) 5,1 5,1
Kapasitas Olah (m3) 18,75 18,75
Teknologi Mechanical Mixing dengan blower
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 4,5 4,5
Velocity (m3/m2.hari) 8,78 8,78
Kapasitas Blower 158 CFM / 4,49 M /Minute
3

Tekanan Blower 3,0 mAq


Type Blower Root Blower 
Jumlah Blower 2 unit (Single Alternate) 
Daya Blower 1,76 Kw per blower
O2 Required 1,595 kg/day 0,638 kg/day
O2 Teoritis 3.19 kg/day 1,276 kg/day
3
Air Required 11,726 m /day 4,691 m3/day
Actual Air Required 293,16 m3/day 117,26 m3/day
BOD inlet 105 mg/l 42 mg/l
Efficiency 60 % 80 %
BOD Output 42 mg/l 8,4 mg/l
BOD Volumetric Loading 0,560 kg/m .day 0,224 kg/m3.day
3

Inflow BOD Loading 1,97 kg/day 0,79 kg/day

Tangki ini berfungsi sebagai pengolahan biologis tahap kedua, dimana


mikroorganisme akan berkembang biak dan menguraikan beban pencemar
(BOD, COD, TSS dan Amoniak) secara Aerob yaitu dengan menggunakan
udara/oksigen. Sehingga proses selanjutnya di Sediment tank menjadi ringan
dan lebih optimal. Mikroorganisme Aerob ini mempunya kemampuan yang lebih
tinggi daripada An-aerob dalam hal mengurai zat-zat organik pencemar
terutama Amoniak.
Air limbah yang ada di bak reactor tank kemudian akan ditampung dan
masing-masing bak reactor tank dihembuskan udara sehingga mikro-organisme
dari enzyme dapat mengurai zat-zat yang terdapat pada air limbah dengan
oxygen terlarut. Untuk suplai udara/oksigen, tangki ini dilengkapi dengan
beberapa unit diffuser serta 2 unit blower yang bekerja secara bergantian. Udara
dihembuskan di bagian bawah bak dengan menggunakan diffuser sehingga
mikroorganisme yang tumbuh dan menempel pada media menguraikan zat
organic. Reaktor tank (RT) terbagi menjadi 2 unit. Selama 24 jam reaktor
mampu mengolah air limbah sebanyak 100 m 3. Air olahan dari Reaktor 1 akan
memasuki Reaktor 2 melalui pipa dengan diameter 6 inch. Setelah melalui RT 2
maka air olahan akan memasuki sedimentation tank melalui pipa PVC diameter
6 inch.

(6) Sedimentation Tank


Tabel 32. Kriteria Desain Sedimentation Tank
Kriteria Desain Sedimentation Tank
Kapasitas Olah (m3) 10,61
Waktu Tinggal/Retention Time (jam) 2,55
Kapasitas Penyimpanan Lumpur 4,24 m3
Laju Permukaan 13,7 m3/m2.hari
Akumulasi Lumpur 1,59 kg/hari
Volume Lumpur 0,01591 m3/hari
Lama Penyimpanan Lumpur 533 Hari

Fungsi sedimentation tank adalah sebagai pengolahan fisik untuk


memisahkan partikel lumpur dari air yang sudah diolah sebelumnya. Proses ini
memiliki kemampuan yang tinggi dalam hal mengurangi zat-zat organik
pencemar terutama TSS. Di dalam bak ini air hasil proses aerasi diendapkan
yang kemudian akan menjadi lumpur aktif yang mengandung mikro-organisme.
Sebagian lumpur aktif diendapkan dan sebagian dialirkan kembali dengan airlift
ke reactor tank 1 guna untuk efisiensi penguraian air limbah. Tangki ini
dilengkapi dengan beberapa peralatan antara lain:
 1 unit Reduction Box untuk mereduksi aliran air yang masuk dari reaktor
tank sehingga tidak terjadi golakan air yang dapat mengganggu proses
pemisahan air dengan partikel lumpur.
 1 unit Air Lift System untuk mengambil partikel lumpur yang mengendap di
dasar tangki dan memindahkannya ke Reaktor Tank untuk di recycle.
 1 unit Scum Skimmer untuk mengambil partikel lumpur yang mengambang
di permukaan air dan memindahkannya ke Primary Tank untuk di recycle.
 1 Unit Baffle dan Weir Load untuk menghadang partikel lumpur yang
mengambang dipermukaan air agar tidak lolos ke Effluent tank.
(7) Effluent Tank
Tabel 33. Kriteria Desain Effluent Tank
Kriteria Desain Effluent Tank
Lebar (m) 1,58
Panjang (m) 1,6
Kedalaman (m) 3,6
Kapasitas Olah (m3) 3,76
Jam kerja pompa Effluent 4 jam/hari
Kapasitas pompa effluent 28 m3/jam
Waktu Tinggal/Retention Time 0,90 jam
Tangki ini berfungsi sebagai penampung sementara air hasil olahan yang
sudah diinjeksi tablet chlorine agar dapat tercampur dengan merata dan
selanjutnya air tersebut akan dibuang melalui saluran pembuangan menuju
saluran tertutup drainase sekunder untuk kawasan Transmart dan kemudian
menuju sungai anak tembuku. Tangki Effluent dilengkapi beberapa peralatan
antara lain:
 1 unit Dosing Pump untuk mensuplai larutan desinfectan ke Chlorine Tank
 1 Unit kontaktor chlorine yang diisi dengan tablet chlorine dan periksa
secara berkala
 2 unit pompa Effluent (1 on bergantian, saat Peak Load 2 on) untuk
mentransfer air dari Effluent Tank ke saluran pembuangan hingga Sungai
Anak Tembuku
 1 unit Buzzer untuk sinyal antisipasi banjir
 1 unit Water Meter dengan jenis SHM Sewage Meter DN50 ukuran 2 inch
yang digunakan untuk mengukur debit air hasil olahan yang dibuang ke
saluran.
(8) Kolam Indikator
Tabel 34. Kriteria Desain Kolam Indikator
Kriteria Desain Kolam Indikator
Lebar (m) 0,4
Panjang (m) 0,4
Kedalaman (m) 1
Volume (m3) 0,16

Kolam Indikator difungsikan sebagai tempat indicator terpenuhinya baku


mutu hasil olahan air limbah atau sebagai identifikasi bahwa air limbah hasil
olahan telah memenuhi baku mutu air limbah yang diperhitungkan, kolam
indikator akan berisi jenis ikan yang sensitif terhadap pencemaran air, agar
mampu secara optimal mengindikasikan terpenuhinya baku mutu hasil olahan
air limbah. Kriteria desain kolam indikator dapat dilihat pada tabel 34.

c. Kapasitas masing-masing unit pengolahan Air Limbah; dan


Debit air limbah yang dihasilkan yaitu sebesar 77,64 m 3/hari, sehingga
berdasarkan Design Calculation Yello Hotel membutuhkan kapasitas olah 100 m 3/hari
atau 4,17 m3/jam atau 69,44 ltr/menit, dengan mutu air limbah yang masuk yaitu BOD
sebesar 300 mg/l, COD sebesar 500 mg/l dan SS sebesar 300 mg/l dengan efisiensi
pengolahan IPAL Sistem Extended Aeration with Anaerobic System sebesar 85 -
95%.
d. Layout IPAL sampai dengan titik pembuangan Air Limbah.

Gambar 18. Diagram Sistem Extended Aeration with Anaerobic System


Gambar 19. Desain Teknis Tampak Atas IPAL Extended Aerationwith Anaerobic System
Gambar 3. Desain Teknis Potongan A-A
Gambar 4.Desain Teknis Potongan B-B
Gambar 5.Desain Teknis Section A dan B
Gambar 6.Tata Letak Saluran Air Limbah Secara Keseluruhan Menuju Outfall
Gambar 7.Tata Letak Saluran Air Limbah Lantai Basement
Gambar 8.Tata Letak Saluran Air Limbah Lantai Dasar
Gambar 8.Layout Lokasi Pembuangan Air Limbah (Outfall)
4. Lokasi pemantauan
a) Titik Penaatan (outlet)
Tabel 19. Titik Penaatan Air Limbah
Untuk tiap saluran pembuangan/outfall
No titik Lintang Bujur
Kedalama
Pembuanga ° ‘ “ ° ‘ “ Lokasi
n (m)
n
Titik 01 36 46,46 103 37 38,43 ±4m Outlet
Penaatan IPAL

b) Titik Pembuangan Air Limbah (outfall)


Tabel 20. Titik Pembuangan
Untuk tiap saluran pembuangan/outfall
No titik Lintang Bujur Kedalaman Sumber air
Pembuangan ° ‘ “ ° ‘ “ (m) penerima
Titik 01 36 46,16 103 37 36,86 ± 0,5 m Anak
Pembuangan Sungai
Akhir/Outfall Tembuku

c) Titik Pemantauan Badan Air Permukaan

Tabel 21. Titik Pemantauan Badan Air Permukaan


Lintang Bujur
Titik
° ‘ “ ° ‘ “
1. Hulu Anak Sungai 01 36 51,00 103 37 39,70
Tembuku
2. Hilir Anak Sungai 01 36 43,60 103 37 36,90
Tembuku

5. Internalisasi biaya lingkungan hidup.


Tabel 22.Internalisasi Biaya Lingkungan PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo
No Jenis Jumlah Prosentase
1 Biaya Pembangunan IPAL ± Rp. 500.000.000 94,25 %
2 Biaya Pengoperasian IPAL (per bulan) ± Rp. 3.000.000 0,57 %
 Operasional 2 unit blower
 Operasional 2 unit pompa
 Generator set sebagai energy
cadangan ketika terjadi pemadaman
listrik dari PLN sehingga IPAL tetap
bekerja secara normal
3 Biaya Pemeliharaan IPAL (per bulan) ± Rp. 5.000.000 0,94 %
 Penganggaran biaya maintenance
IPAL, biaya analisa air limbah, biaya
pembelian peralatan pendukung
untuk analisa air limbah antara lain
botol sampel, larutan/zat/bahan
pengawet sampel dan lain
No Jenis Jumlah Prosentase
sebagainya
 Pemeliharaan blower
 Pemeliharaan media filter
4 Biaya Tanggap Darurat Pengembangan ± Rp. 2.500.000 0,47 %
Teknologi
 Alat pemadam api ringan (APAR) di
lokasi IPAL untuk menanggulangi bila
terjadi kebakaran ringan pada IPAL
 pH meter baik digital atau manual
untuk pengukuran pH harian air
limbah
 Flow meter untuk mengukur debit air
limbah harian
5 Biaya Pengembangan Sumberdaya ± Rp. 20.000.000 3,77 %
Manusia
 Penganggaran biaya pelatihan yang
berkaitan dengan manajemen
pengelolaan air limbah bagi petugas
yang menangani lingkungan
(Sanitasi) yaitu pada bagian
pengendali pencemaran air dan
pengoperasi pengolahan air limbah
Total ± Rp. 530.500.000 100 %

6. Dalam melakukan pembuangan air limbah kegiatan PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo
(Yello Hotel) juga mempunyai kewajiban-kewajiban antara lain :
a. Memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air hujan;
b. memiliki unit pengolahan dan saluran Air Limbah kedap air dan membuang Air
Limbah yang sudah di olah dan memenuhi Baku Mutu Air Limbah;
c. Menghitung beban Air Limbah bulanan dari titik koordinat penaatan (outlet) Air
Limbah
d. Melakukan pengukuran kadar pencemaran Air Limbah di titik outlet IPAL setiap 1
(satu) bulan sekali.
e. Mengukur debit harian dan pH harian
f. Melakukan pengukuran kadar pencemaran Air Sungai Tembuku sebelum dan
sesudah titik Outfall air limbah setiap 6 (enam) bulan sekali
g. Memberikan keterangan dengan benar, secara lisan maupun tulisan apabila hal itu
diminta oleh pengawas.
h. Memiliki standar operasional penanggulangan kondisi tanggap darurat.
i. Menyampaikan laporan secara lisan dan secara tertulis jika terjadi keadaan darurat;
dan
j. Melakukan penanggulangan Pencemaran Air dan pemulihan Mutu Air jika terjadi
Pencemaran Air akibat dari kegiatannya.

7. Penanggung jawab Usaha dilarang :


a. Melakukan pembuangan Air Limbah selain di koordinat penaatan dan lokasi
pembuangan yang telah ditetapkan;
b. Melakukan pembuangan Air Limbah tanpa pengolahan;
c. Melakukan pengenceran Air Limbah;
d. Melampaui kadar Baku Mutu Air Limbah; dan
e. melampaui debit pembuangan Air Limbah.

B. Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia


1. Struktur Organisasi

Gambar 7. Struktur Organisasi PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo

Gambar 8. Struktur Organisasi Bidang Lingkungan


2. Sumberdaya manusia
PT. Rajato Mitra Sentosa Hotelindo menyediakan sumberdaya manusia untuk
pengoperasian dan pemeliharaan IPAL yaitu diantaranya:
 1 orang penanggung jawab pengendalian pencemaran air dengan kompetensi
Penanggung Jawab Pengendali Pencemaran Air (PPPA) yaitu pada posisi Manager
HSE (Health Safety Environment).
 Minimal 1 orang penanggung jawab operasional pengolahan air limbah dengan
kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) yaitu
pada posisi Staff HSE.

C. Sistem Manajemen Lingkungan


Yello Hotel akan melakukan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan tahap yaitu
melakukan Perencanaan, Pelaksanaan, Pemeriksaan dan Tindakan. Secara lebih jelas
dapat dilihat dibawah ini.

1. Perencanaan
a) Lingkup SML hanya pada operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah dan
Pengendalian Pencemaran Air.
b) Manager Hotel memiliki tanggung jawab dari manajemen puncak terhadap
pengendalian pencemaran air.
c) Manager Hotel memastikan adanya struktur organisasi yang menangani terkait
operasional IPAL dan pengendali pencemaran air.
d) Manager Hotel menunjuk operasional IPAL sebanyak 1 orang dan pengendali
pencemaran air sebanyak 1 orang.
e) Manager Hotel menunjuk Manager HSE (Health Safety Environment) sebagai
pengendali pencemaran air dan menunjuk minimal 1 orang Staff HSE sebagai operator
operasional IPAL.
f) Manager Hotel sebagai manajemen puncak memiliki tanggung jawab dan kewenangan
yaitu diantaranya:
- Membuat keputusan menyangkut seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
operasional, maintenance, administrasi serta modifikasi mesin/peralatan di Instalasi
pengelolaan air limbah.
- Menganalisa dan menyetujui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pengelolaan air limbah
- Menganalisa dan menyetujui laporan pengelolaan air limbah
- Merencanakan dan berkoordinasi dengan pihak terkait pengelolaan air limbah
- Memastikan ketaatan terhadap peraturan-peraturan pemerintah tentang lingkungan
- Memastikan pengelolaan air limbah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang
berlaku
- Terhadap seluruh operasional pengelolaan air limbah
- Terhadap safety operator dan mesin/peralatan
g) Pengendali Pencemaran air memiliki tanggung jawab dan kewenangan yaitu
diantaranya:
- Mengidentifikasi sumber pencemaran air limbah
- Menentukan karakteristik sumber pencemaran air limbah
- Menilai tingkat pencemaran air limbah
- Menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
- Mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah
- Melaksanakan daur ulang olahan air limbah
- Menyusun rencana pemantauan kualitas air limbah
- Melaksanakan pemantauan kualitas air limbah
- Mengidentifikasi bahaya dalam pengolahan air limbah
- Melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap bahaya dalam
pengolahan air limbah
- Membersihkan sampah dan memeriksa laju alir limbah
- Memeriksa bau dan warna limbah serta buih
- Memeriksa kualitas air limbah yang dilakukan pengolahan
- Memeriksa akumulasi scum dan kuantitas lumpur
- Melaksanakan perawatan rutin IPAL
- Melaksanakan petunjuk Trouble Shooting jika terjadi keadaan darurat pencemaran
air
- Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah
- Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air Limbah
- Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
- Menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
- Menyusun Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
- Melaksanakan Pemantauan Kualitas Air Limbah
h) Operasional IPAL atau disebut petugas operator IPAL memiliki tanggung jawab dan
kewenangan yaitu diantaranya:
- Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Menilai tingkat pencemaran air limbah
- Melakukan perawatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
- Mengidentifikasi bahaya dalam pengolahan air limbah
- Melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap bahaya dalam
pengolahan air limbah
- Memastikan proses IPAL berjalan dengan lancar
- Memeriksa dan memastikan semua peralatan mesin-mesin dapat beroperasi
dengan baik.
- Memeriksa dan memastikan control panel dapat beroperasi dengan baik.
- Mengisi chemical tank dengan larutan kimia.
- Memeriksa dan memastikan larutan kimia keluar dari hose.
- Memastikan semua valve dalam kondisi terbuka.
- Menyalakan semua switch control pada posisi auto.
- Melaksanakan perawatan rutin IPAL
- Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
- Melakukan Perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
- Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Bahaya
Dalam Pengolahan Air Limbah
i) Inspeksi sebelum penggunaan
(1) Pastikan pemasangan unit IPAL tidak terbalik antara IN dan OUT. Jika hal ini
terjadi operasional unit IPAL tidak dapat berfungsi,
(2) Pastikan semua ruangan sudah terisi air dan tidak ada kebocoran pada unit IPAL,
(3) Pastikan Machinery (Blower, Control Panel& Pompa Submersible jika ada), Piping
dan Wiring sudah terinstalasi dengan baik
(4) Panduan Pemakaian Peralatan keselamatan Kerja
Setiap melakukan perbaikan atau pembersihan yang berhubungan dengan limbah
harus menggunakan:
- Sarung tangan karet
- Masker hidung dan mulut
- Cuci tangan, kaki atau bagian tubuh yang terkena air limbah dengan air bersih
dan sabun antiseptic

(5) Peralatan Listrik


Setiap pengecekan atau perbaikan peralatan listrik lakukan prosedur sebagai
berikut:
- Pengecekan dan perbaikan hanya dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman.
- Aliran listrik pada panel kontrol harus selalu dimatikan selama pekerjaan
dilakukan.
- Kunci panel kontrol dan tempelkan catatan “Sedang dalam perbaikan. Jangan
dinyalakan”. Bila perlu ruang panel dikunci.
- Kunci panel kontrol harus dibawa oleh operator yang akan melakukan
perbaikan.
- Harus menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang. Ujung baju dan
celana harus dikancingkan/diikat sehingga tidak ada bagian dari pakaian yang
menjulur keluar.
- Harus menggunakan sarung tangan karet dan sepatu yang bersol karet dan
tidak berpaku (sebagai isolator) dan semuanya harus selalu dalam keadaan
kering.
- Tidak bersandar dan tangan tidak menyentuh apapun selain bagian yang
dikerjakan.
- Menggunakan peralatan (obeng, tang, dll) yang berlapis karet atau plastik.
- Lakukan pengetesan tegangan listrik untuk meyakinkan sebelum pekerjaan
dimulai.
- Listrik hanya boleh dinyalakan kembali oleh teknisi yang bersangkutan.
(6) Peralatan Mekanik
Peralatan mekanik yang dapat membahayakan adalah blower dan pompa.
- Karena semua peralatan mekanik menggunakan listrik sebagai sumber daya
maka seluruh prosedur pada “Peralatan Listrik” harus dipenuhi.
- Menggunakan kacamata pelindung pada saat bekerja dekat bagian yang
berputar.
- Bila pekerjaan diperkirakan akan memakan waktu cukup lama maka harus
dipertimbangkan akan terjadinya banjir karena pompa-pompa tidak bekerja.
Dalam hal ini sebaiknya kabel sumber daya peralatan yang akan dikerjakan
dilepaskan dari panel kontrol agar panel kontrol dapat dinyalakan kembali.
- Memasang kembali semua tutup pelindung.
j) Menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani yaitu dengan Tindakan
pencegahan diantaranya:
(1) Pencegahan kecelakaan jatuh kedalam lubang periksa (manhole)
- Pastikan agar selalu menutup lubang periksa setelah pekerjaan selesai.
Apabila tutup tersebut dilengkapi kunci, kuncilah selalu.
- Bila terdapat retakan atau rusak pada tutup lubang periksa, ganti tutup tersebut
segera.
- Jangan biarkan anak-anak menyentuh tutup lubang periksa
- Ada bahaya kecelakaan jatuh yang dapat berakibat cedera jika instruksi ini
tidak diperhatikan.
(2) Pencegahan sengatan listrik, kebakaran dan kecelakaan lainnya
- Jangan membuka tutup blower pada saat “On” dan pintu control panel selain
teknisi.
- Jangan menaruh barang-barang yang mudah terbakar disekitar blower dan
control panel
- Kabel listrik terproteksi/terlindungi
- Periksa paling tidak sekali dalam setahun kondisi sambungan kabel listrik
- Jika terjadi gangguan elektrikal blower dan control panel, segera hubungi agen
operasional dan maintenance
- Ada bahaya sengatan listrik dan kebakaran jika instruksi ini tidak diperhatikan.
(3) Sistem pencegahan tumpahan bahan kimia
Pengoperasian IPAL menggunakan bahan kimia yang bersifat dapat mudah
terbakar, reaktif dan korosif. Untuk itu terhadap bahan kimia tresebut perlu
dilakukan sebagai berikut:
− Harus mempunyai rencana, dokumen dan petunjuk teknis operasi (Material
Safety Data Sheet) pencegahan tumpahan bahan kimia IPAL seperti kaporit
untuk desinfeksi.
− Pengawasan harus dapat mengidentifikasi setiap kelainan yang terjadi, seperti:
kerusakan, kelalaian operator, kebocoran, tumpahan dll
− Penggunaan bahan penyerap yang sesuai:
 Absorben (serbuk gergaji dll)
 Air bersih untuk cucian dll.
(4) Sistem penanggulangan keadaan darurat
Kejadian darurat dalam pengoperasian dan pemeliharaan IPAL terjadi secara tiba-
tiba. Untuk itu, maka guna mencegah dan meminimalisir dampak yang terjadi,
perlu dilakkan hal-hal sbb:
− Ada Petugas (koordinator) penaggulangan keadaan darurat IPAL
− Jaringan komunikasi atau pemberitahuan kepada:
 Tim penanggulangan keadaan darurat RS (Pos Satpam)
 Dinas pemadam kebakaran setempat
 Pelayanan kesehatan darurat (IGD)
− Memiliki prosedur evakuasi
− Mempunyai peralatan penaggulangan kedaann darurat
(5) Pelatihan karyawan
Reaksi cepat dan tepat perlu diterapkan dalam pengoperasian IPAL guna untuk
mencegah dan mengendalikan dampak akibat keadaan darurat IPAL. Peran
operator dalam kondisi ini akan menempati posisi strategis. Untuk itu, maka
terhadap operator IPAL perlu dibekali pengetahuan melalui pelatihan sbb:
− Pelatihan dasar: seperti pengenalan limbah, peralatan pelindung, keadaan
darurat, prosedur inspeksi, P3K, K3 dan peraturan perundangan limbah B3
− Pelatihan khusus: seperti pemeliharaan peralatan, pengoperasian alat
pengolahan, dokumentasi dan pelaporan.
2. Pelaksanaan
a) Sumber daya manusia untuk operator IPAL dan pengendali pencemaran air, minimal
yang telah berpengalaman dibidangnya.
b) Menetapkan proses pengoperasi
Pada dasarnya operasional IPAL beroperasi secara otomatis dengan dikontrol oleh
Control Panel IPAL, yang perlu dilakukan oleh operator pihak maintenance building
lebih banyak ke bagaimana memelihara/maintenance peralatan dan sistem yang ada
(dijelaskan didalam maintenance manual) dan Tindakan untuk Start-Up
pengoperasian sistem sebagai berikut:
- Sebelum IPAL dioperasikan seluruh peralatan dan mekanik harus dipastikan dalam
keadaan berjalan dengan baik.
- Tuangkan Enzyme Bakteri Anaerob “BIONET PLUS” ke dalam bak Primary Tank 1.
Penambahan Bakteri anaerob dilakukan setiap hari di pagi hari sebanyak 1 Liter.
- Ketika pengoperasian limbah sudah running selalu cek limbah padat yang terdapat
di grease trap dan equalizing tank. Bila terdapat limbah padat agar segera di
angkat dan di buang ke TPS hotel. Sangat direkomendasikan untuk melakukan
pengecekan dan pengangkatan di pagi hari atau 1x sehari.
- Air limbah yang berasal dari kegiatan dapur dan air kotor akan ditampung dan
mengalir ketika level air sudah tinggi air limpasan limbah akan mengalir ke bak
equalizing tank.
- Isilah tablet chlorine pada kontaktor chlorine dan periksa secara berkala.
Direkomendasikan 3x dalam sehari selama Ipal beroperasi.
- Catat debit air limbah harian setiap hari.
c) Menetapkan aspek jaminan Pelaksanaan dan Keselamatan Kerja
Beberapa aspek Jaminan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja yang harus
dipenuhi/dicakup agar pelaksana IPAL senantiasa sehat prima dan bekerja dengan
baik, meliputi:
1) Kelengkapan peralatan K3 untuk digunakan saat bekerja, antara lain:
 Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja di IPAL antara lain: pakaian kerja, sarung
tangan, earplug, masker, sepatu, kacamata pelindung, sarana cuci tangan.
 Tersedianya APAR.
 Pengawasan penerapan ergonomi saat bekerja di IPAL.
 Tersedianya alat pengangkat dan pengangkut untuk mengangkat dan
mengangkut mesin-mesin dan benda-benda berat.
 Tersedianya Prosedur Tetap (Protap) / Standar Operational Procedure (SOP)
dalam bekerja dan mengoperasikan peralatan.
2) Jaminan kesehatan bagi pelaksana, antara lain:
 Pemeriksaan kesehatan bagi operator IPAL secara berkala minimal 1 tahun
terhadap darah, HBsAg, telinga, kulit, saluran pernafasan, sistem pencernaan
dan lain-lain. Selain itu dilengkapi Data Rekam Medik dari operator IPAL.
 Pemberian imunisasi bagi petugas operator, khususnya imunisasi hepatitis.
3. Pemeriksaan
a) Melakukan pengambilan sample air limbah olahan di bak penaataan setiap satu (1)
bulan sekali
b) Melakukan pengambilan sample air permukaan di hulu dan hilir Sungai Tembuku
setiap satu (1) kali dalam enam (6) bulan.
c) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan rutin IPAL
Perawatan dan pemeliharaan rutin yang harus dilakukan agar sistem IPAL dapat
beroperasi optimal. Periode perawatan dan pemeliharaan rutin IPAL dapat dilihat pada
tabel di bawah.

Tabel 43. Perawatan dan pemeliharaan Rutin IPAL


N Lingkup Kerja dan Peralatan Pemeliharaan
o
1 Memeriksa Tangki Grit Chamber
 Bersihkan Dinding Tangki Grit Chamber Setiap Hari
 Angkat dan Buang Sampah padat yang masuk ke dalam Setiap Hari
IPAL (Plastik,kain,batu,pembalut,dll)
2 Memeriksa Tangki Grease Trap
 Bersihkan Dinding Tangki Grease Trap Setiap Hari
 Angkat dan Buang Sampah dan Lemak di Permukaan Setiap Hari
Grease Trap
 Angkat dan Buang Sampah dan Lemak di Basket Grease Setiap Hari
Trap
3 Memeriksa Tangki Equalizing
 Periksa Operasi Pompa Equalizing Setiap Hari
 Periksa Elektroda Pompa Equlizing Setiap Hari
4 Memeriksa Tangki Primary
 Periksa Air yang Keluar Dari Pipa Out Equalizing, Air Lift 1 Minggu Minimal 3
Pump, dan Scum Skimmer di Tangki Primary 1 Kali
5 Memeriksa Tangki Reaktor
 Periksa Secara Visual Udara yang Keluar dari Diffuser 1 Minggu Minimal 3
Kali
6 Memeriksa Blower/Air Injection
 Periksa dan Bersihkan Air Filter 1 Bulan Sekali
 Bersihkan dan Periksa Operasi Blower Setiap Hari
 Periksa dan Ganti Oli & Grease Blower 1 Bulan Sekali
 Periksa dan Stel Penbelt 1 Bulan Sekali
7 Memeriksa Tangki Sedimentasi
 Periksa dan Bersihkan Scum Skimmer Setiap Hari
 Angkat dan Buang Kotoran/Sampah/Lumpur Berlebih di Setiap Hari
Permukaan Tangki
 Selalu mengukur PH pada bak bak pengendapan akhir 1 Bulan Sekali
apabila pH dibawah 7 agar dilakukan penuangan nutrisi
enzyme aerob pada bak reactor tank 1.
8 Memeriksa Tangki Chemical
 Dilakukan pengontrolan di tabung chlorine, apabila sudah 1 Minggu Minimal 3
habis agar diisi kembali sebanyak 2-3 tablet. Kali
9 Memeriksa Tanki Effluent
 Periksa Operasi Pompa Effluent Setiap Hari
 Periksa Eletroda Pompa Effluent Setiap Hari
N Lingkup Kerja dan Peralatan Pemeliharaan
o
10 Memeriksa Water Meter
 Bersihkan dan Periksa Water Meter Setiap Hari
 Lakukan Pencatatan Water Meter Setiap Hari
11 Memeriksa Fan
 Periksa Operasi Fan-Intake & Outtake Setiap Hari
 Bersihkan Fan-Intake & Outtake 1 Bulan Sekali
12 Memeriksa Ruang STP
 Bersihkan Sampah dan Kotoran di Ruang STP Setiap Hari
13 Memeriksa Instalasi Pipa
 Periksa, Bersihkan dan Cat kembali jika Perlu Instalasi Pipa 1 Bulan Sekali
pada Unit STP
14 Memeriksa Panel Control
 Bersihkan dan Periksa Operasi Control Panel 1 Minggu Minimal 3
Kali

4. Tindakan
a) Apabila terjadi kebocoran atau keretakan bak atau kolam di IPAL (akibat gempa bumi,
dll): Proses IPAL dihentikan sementara, selanjutnya melakukan pemeriksaan dan
perbaikan setelah kondisi dinilai aman. Air limbah yang terdapat pada bak atau kolam
IPAL yang mengalami keretakan, langsung dipompa menuju bak atau kolam IPAL yang
tidak mengalami keretakan.
b) Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh komponen control panel.
- Periksa tidak ada debu yang menempel pada komponen dan tidak ada komponen
yang longgar/lepas.
- Debu atau sambungan yang longgar dapat menyebabkan hubungan pendek,
sengatan listrik dan kebakaran.
c) Periksa hal-hal dibawah ini setelah pekerjaan pemeliharaan.
- Semua tutup lubang periksa ditutup kembali dan dikunci.
- Tenaga listrik telah dinyalakan kembali.
- Tak ada yang tertinggal disekitar blower atau control panel
d) Lakukan pekerjaan dan pemeliharaan sesuai dengan peraturan termasuk standar
teknis pemeliharaan dan pembersihan.
e) Melaksanakan peringatan seperti tabel 44.
Tabel 44. Tanda Peringatan
Keterangan Peringatan

Penggunaan - Gunakan kertas tissue pada toilet seperlunya


toilet - Jangan memasukan kain, kertas atau product sanitary yang tidak
mudah larut ke dalam toilet
- Untuk membersihkan toilet, gunakan air bersih atau air hangat.
Obat pembunuh serangga, deodorizer dan zat-zat kimia yang
mengandung asam hydrochloric tidak dianjurkan penggunaannya
karena dapat membunuh mikroorganisme
Dapur - Jangan menggunakan zat kimia pembersih untuk mencuci
sayuran yang akan dimasak
- Pisahkan minyak yang ikut mengalir kedalam Bak IPAL dengan
mengunakan bak penangkap lemak (Grease Trap)
Kebersihan - Jangan terlalu banyak menggunakan karbol dan sejenisnya untuk
kamar mandi membersihkan kamar mandi

Mencuci - Jangan terlalu banyak menggunakan zat pemutih

Pengoperasian - Jangan mematikan sumber tegangan


blower

f) Cek Point Tindakan


Tabel 45. Tindakan Mengatasi Permasalahan yang Mungkin Timbul
Jenis Permasalahan Penyebab Cara Mengatasi

Air mengalir ke Bak Equalizing Terdapat limbah padat Cek grease trap dan grit
Tank lambat yang menyumbat aliran chamber. Angkat limbah
pipa padat agar aliran kembali
lancar

Blower udara di bak reaktor Pipa saluran udara bocor Cek pipa yang bocor lalu
tank bekerja namun tidak perbaiki dengan potong
mengeluarkan udara dan sambung kembali pipa

Blower udara tidak bekerja Aliran listrik terputus Cek aliran listrik pada
blower

Air olahan masih Lumpur aktif di bak reactor Perbesar bukaan kran di
memunculkan bau tank 1 sudah berkurang airlift untuk transfer lumpur
akitf lebih banyak

Air limbah di effluent tank tidak Submersible pump di Cek pompa bila pompa
mengalir ke outlet atau luber effluent tank kurang lancar bermasalah segera
atau tersumbat perbaiki, jika suction
pompa tersumbat segera
bersihkan

Air limbah di effluent tank Nutrisi bakteri di lumpur Penambahan enzyme


ternyata pH kurang dari 7 aktif berkurang bakteri anaerob “Bionet
Plus” pada bak reaktor
tank 1

g) Pengendalian mutu air limbah, melakukan pengendalian proses (monitoring) serta


memberikan solusi penanganan ketika kasus abnormal. Secara khusus yang dapat
dilakukan oleh Yello Hotel adalah sebagai berikut:
(1) Melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap pemakaian bersih pada
berbagai instalasi yang terdapat pada Yello Hotel sehingga nantinya dapat
diminimalkan penggunaan air bersih serta perlunya tenaga pengawas untuk
memantau perpipaan sehingga dapat diketahui lebih dini jika timbul kebocoran dan
permasalahan pada instalasi perpipaan air bersih.
(2) Melakukan pemeliharaan, pemeriksaan, dan perbaikan peralatan elektrikal
sehingga mengurangi beban penggunaan energi listrik.
(3) Menyediakan tenaga ahli lingkungan atau sederajat untuk menangani dan
mengawasi Instalasi Pengolahan Air Limbah yang terdapat pada Yello Hotel.
(4) Meningkatkan pelatihan bagi tenaga kerja yang menangani IPAL
(5) Meningkatkan good housekeeping sehingga dapat mengurangai pemakaian air
bersih untuk pembersihan lingkungan Yello Hotel.
(6) Menggunakan air proses daur ulang yang dihasilkan dari instalasi pengolah limbah
untuk menyirami tanaman atau kegiatan lain yang sekiranya masih layak untuk
digunakan kembali.

D. Periode waktu uji coba sistem pengolahan Air Limbah.


Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Yello Hotel telah selesai dilakukan
pembangunan dan telah beroperasional sehingga periode waktu uji coba akan dilakukan
selama 3 (tiga) bulan setelah persetujuan teknis diterbitkan.

Jambi, Mei 2022


KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Telah diteliti kebenarannya oleh : KOTA JAMBI
Tanggal : Tanggal :

Fungsional Pedal Ahli Muda Kabid PPLH

Dr. H. ARDI, SP, M.Si


Henri Wibowo, ST, ME
Pembina Utama Muda
Dadan Rudiana, S.Hut.T, M.Si
NIP.19770219 200501 1 003 NIP.19681213 198903 1 003

NIP. 19700612 199803 1 004

Tembusan di sampaikan kepada Yth:


1. Walikota Kota Jambi di Jambi (Sebagai Laporan)
2. Arsip

Anda mungkin juga menyukai