Anda di halaman 1dari 10

5.

Sistim Managemen Lingkungan:

BAB I – PERENCANAAN

A. Lingkup Sistem Managemen Lingkungan Terkait Pencemaran

Perencanaan dilakukan supaya perusahaan dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kebijakan
lingkungan yang telah dibuat berdasarkan informasi atau usulan yang diterima dari internal
maupun eksternal perusahaan.Seluruh usulan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai komiten perusahaan untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan.

Proses produksi perusahaan memiliki kapasitas sebesar 258,17 ton /tahun dengan
menggunakan tenaga kerja sebanyak 50 Orang dengan 1 shift jam kerja dengan total 40 jam per
minggu. Berdasarkan aktifitas kegiatan produksi tersebut menghasilkan limbah air yang berasal
dari kegiatan domestik karyawan sebesar 2,49975 m3/hari . 2

B. Kebijakan Pengendalian Pencemaran

No. Aspek Kebijakan


1 Pencemaran Air Mengembangkan IPAL untuk mengelola hasil kegiatan
domestik aktifitas karyawan pada proses operasional
perusahaan

C. Komitmen dari Managemen terhadap Pengendalian Pencemaran

Managemen berkomitmen untuk Memenuhi Baku mutu kualitas air limbah industri sesuai peraturan
yang berlaku serta Menjaga kestabilan efisiensi IPAL sesuai perencanaan awal untuk dapat
menghasilkan produk yang sesuai dan juga di sisi lain menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

D. Struktur Organisasi yang menangani Pengendalian Pencemaran beserta tanggung jawab dan
kewenangan.

Bentuk organisasi perusahaan di PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala


Geni adalah bentuk piramida. Bentuk ini cocok untuk lingkungan dimana pengambilan keputusan
dipegang oleh setiap orang diatasnya. Semakin ke atas semakin sedikit jumlah personelnya tetapi
semakin besar tanggungjawabnya. Kedudukan tertinggi berada di Direktur Utama yang membawahi
Kepala Produksi. Kepala Produksi membawahi Karyawan yang di tugaskan sebagai Teknisi/Operator
IPAL untuk memastikan dan mengendalikan pencemaran.

E. Aspek menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran

Untuk menetapkan aspek dan dampak lingkungan penting harus berdasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku dan beberapa kriteria aspek penting yang mendasari terjadinya dampak
lingkungan.

Aspek dan dampak lingkungan yang ada selanjutnya diberikan penilaian secara kuantitatif berdasarkan
kriteria aspek penting dan perundangan yang ada untuk mendapatkan aspek dan dampak lingkungan
yang sangat penting. Dimana aspek dan dampak lingkungan yang sangat penting adalah aspek dan
dampak yang membutuhkan penanganan secara cepat agar tidak menimbulkan dampak yang lebih
membahayakan dan merugikan baik bagi perusahaan maupun lingkungan sekitarnya
F. Identifikasi dan akses terhadap kewajiban penataan kebijakan pengendalian pencemaran

Proses identifikasi dan akses terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya beserta
langkah-langkah untuk mengevaluasi kesesuaiannya telah diatur dalam prosedur di bawah ini :
A. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dapat diperoleh dengan cara
menghubungi sumber-sumber resmi untuk mendapatkan informasi mengenai peraturan perundangan
resmi dan persyaratan lainnya, atau dengan cara lainnya. Manajemen perusahaan seharusnya mengkaji
ulang dan memperbaharui peraturan perundangan dan persyaratan lainnya tersebut baik secara berkala,
maupun saat diperlukan

B. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang akan ditempatkan dalam PT Kumala
Geni juga perlu untuk dievaluasi dan dianalisa terhadap operasi dan kinerja perusahaan. Manajemen
tertinggi perusahaan seharusnya mengerti dan mengidentifikasi isi dari peraturan perundagan dan
persyaratan lainnya kemudian mengutip pasal-pasal atau persyaratan yang wajib dipenuhi oleh PT
Kumala Geni. Manajemen tertinggi dari PT Kumala Geni seharusnya menentukan unit kerja yang
terkena dampak dari peraturan perundangan dan persyaratan tersebut kemudian dievaluasi dan
dianalisa pengaruhnya kemudian dicatat dalam formulir.

G. Risiko dan Peluang yang perlu di tangani

No Lokasi Dan Kegiatan Risiko Peluang


PT Kumala Geni – 1. Pemakaian Listrik 1. Terciptanya lapangan
Industri Perbingkilan Serta 2. Pemakaian Air pekerjaan
1
Pengecoran Logam 3. Limbah Domestik
4. Limbah Produksi

H. Rencana untuk mengambil aksi menangani resiko dan peluang serta evaluasi efektifitas dari kegiatan

Setelah pengidentifikasian aspek dan dampak lingkungan dalam membantu menetapkan kebijakan
lingkungan juga harus berpedoman pada peraturan perundangan dan persyaratan yang menjadi
batasan dalam pelaksanaan kegiatan operasi PT Kumala Geni. Agar kebijakan lingkungan yang
nantinya ditetapkan mampu memperbaiki dan menjaga kondisi lingkungan sesuai yang dihimbau oleh
Pemerintah lewat peraturan perundangan yang berlaku.

Evaluasi terhadap efektifitas kebijakan yang di tetapkan akan terus menerus dilakukan paling tidak 2
kali dalam setahun.

I. Sasaran kebijakan pengendalian pencemaran

No Kebijakan Sasaran Program


Melakukan uji kualitas effluent Melakukan tes kualitas effluent
IPAL secara berkala dengan IPAL setiap bulan
sistem evaluasi setiap tahun
Mengembangkan IPAL
1 untuk mengelola hasil Evaluasi kinerja setiap 2 bulan
kegiatan domestik proses sekali
Mengkondisikan efifiensi kemampuan
operasi Pembersihan bangunan IPAL
IPAL hingga 80%
dua kali dalam setahun
BAB II – PELAKSANAAN

Pelaksanaan dan operasi manajemen lingkungan di suatu organisasi sebaiknya menyediakan


berbagai sumber daya, kemampuan, struktur dan perangkat penting mekanisme pendukung yang
perlu. PT Kumala Geni perlu mempersiapkan aspek-aspek tersebut agar tercapainya kebijakan
lingkungan, tujuan dan sasaran program. Selain itu, untuk memenuhi persyaratan organisasi PT
Kumala Geni yang berubah, komunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan mengenai sistem
manajemen lingkungan dan mendukung operasi yang sedang berlangsung dan perbaikan
berkelanjutan sistem manajemen lingkungan PT Kumala Geni. Untuk mengelola lingkungan
secara efektif, sistem manajemen lingkungan PT Kumala Geni dapat dirancang atau direvisi agar
selaras dan terpadu dengan proses sistem manajemen yang ada.

A. Sumberdaya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan tidak terlepas dari sumber daya yang ada. Sistem
Manajemen Lingkungan (SML)PT Kumala Geni ini dilaksanakan dan dikembangkan dengan
melibatkan sumber daya manusia, tenaga ahli, struktur organisasi yang teratur dan jelas,
teknologi yang efisien dan kemampuan finansial. Aspek-aspek yang terlibat dalam SML memiliki
peran, tanggung jawab dan wewenang untuk membantu mengkoordinasi dan mengatur
administrasi dalam pelaksanaan sistem. Setiap karyawan dan pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan tetap bertanggung jawab terhadap manajemen lingkungan sesuai dengan fungsi dan
kedudukannya.

1.Tanggung jawab dan wewenang Direktur Utama dalam SML:


a) Sebagai wakil dari perusahaan dalam berbagai macam kerjasama yang dapat
menguntungkan serta memajukan perusahaan.
b) Menjadikan perusahaannya sebagai icon bagi perusahaan laindalam menerapkan SML
yang membuat perusahaannya lebih terdepan dalam berbagaiaspek, baik dari segi mutu
produk, manajemen perusahaan, manajemen lingkungansekitar, pemanfaatan sumber energi,
dll.
c) Mendukung terciptanya situasi dan kondisi perusahaan yang kondusif sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja serta kemajuan perusahaan
d) Melakukan pengawasan terhadap kinerja para pimpinan di bawahnya
e) Membuat dan mengusulkan kebijakan lingkungan dan mengikatkan diri dalam komitmen
Manajemen Lingkungan Perusahaan
f) Melakukan Tinjauan Manajemen untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang
berkelanjutan
g) Memberikan contoh atau teladan yang baik bagi para pimpinan dibawahnya dan
menciptakan hubungan kerja yang baik dengan para pegawainya

2. Tanggung jawab dan wewenang Kepala Produksi dalam SML:


a) Mengusulkan sasaran dan tujuan jangka panjang Sistem Manajemen Lingkungan
b) Menetapkan dan memelihara Sistem Manajemen Lingkungan
c) Mengomunikasikan Sistem Manajemen Lingkungan kepada semua unit operasi
d) Memberikan konsultasi dan saran mengenai Sistem Manajemen Lingkungan ke semua
unit operasi
e) Mengumpulkan data kinerja Sistem Manajemen Lingkungan dan melaporkannya pada
manajemen puncak
f) Mengoordinasikan pelaksanaan audit Sistem Manajemen Lingkungan
g) Memfasilitasi penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
h) Mengoordinasikan peninjauan ulang dan memperbaiki Sistem Manajemen Lingkungan
secara berkelanjutan

3. Tanggung jawab dan wewenang Staff / Karyawan dalam SML:


a) Mematuhi semua persyaratan lingkungan yang ditentukan perusahaan
b) Melakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan kerja
c) Melaporkan setiap kejadian/ kondisi berbahaya di lokasi kerja
d) Memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada
e) Melakukan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, kebakaran, peledakan
pencemaran/ kerusakan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
mengendalikan kegiatan operasi perusahaan

Peran, struktur dan tanggung jawab setiap orang di organisasi telah didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada setiap individu yang berkaitan di organisasi oleh Manajemen
Representatif. Pengomunikasian dapat dilakukan dalam rapat-rapat internal maupun personal.
Manajemen Representatif melaporkan kinerja Sistem Manajemen Lingkungan kepada manajemen
puncak setiap 6 bulan sekali atau apabila diperlukan (kondisional). Dalam pelaporan kinerja
tersebut juga terdapat komitmen untuk mengkaji ulang dan memperbaiki Sistem Manajemen
Lingkungan.

B. Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran

Kompetensi seseorang dalam bertugas pada suatu organisasi harus dipastikan memadai untuk
bidang yang dibutuhkan. Kompetensi seseorang ditentukan dari pelatihan atau pengalaman dan
organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan kompetensi tersebut. Organisasi harus
menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk memastikan orang yang bekerja untuk
atau atas nama organisasi memahami tentang:

a) Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur, serta


denganpersyaratan sistem manajemen lingkungan;
b) Aspek lingkungan penting dan dampak yang nyata atau potensial terjadi yang terkait
dengan pekerjaannya dan manfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap lingkungan;
c) Peran dan tanggungjawab mereka dalam mencapai pemenuhan persyaratan system
manajemen lingkungan; dan
d) Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan

Organisasi harus mengidentifikasi kesadaran, pengetahuan, pemahaman danketrampilan yang


diperlukan oleh setiap orang yang bertanggungjawab dan berwenang untuk melaksanakan tugas
atas nama organisasi.Kesadaran, pengetahuan, pemahaman dan kompetensi mungkin diperoleh
atau ditingkatkanmelalui pelatihan, pendidikan atau pengalaman kerja. Program pelatihan yang
terkait dengan sistem manajemen lingkungan dapat termasuk:

a) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi pegawai;


b) Merancang dan mengembangkan rencana pelatihan sesuai dengan kebutuhan pelatihan
yang telah ditetapkan;
c) Memverifikasi kesesuaian dengan persyaratan-persyaratan pelatihan sistem manajemen
lingkungan;
d) Pelatihan untuk kelompok pegawai sasaran;
e) Mendokumentasikan dan memonitor hasil pelatihan yang diterima; dan
f) Mengevalusi pelatihan yang diterima terhadap kebutuhan dan persyaratan pelatihan yang
telah ditetapkan
.
C. Komunikasi

Dalam hal aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungannya organisasi harus membuat dan
memelihara prosedur untuk :

A. Komunikasi Internal
Komunikasi internal penting untuk memastikan penerapan sistem manajemen lingungan secara
efektif. Metode komunikasi internal dapat mencakup pertemuan tim kerja secara teratur, edaran
berita, buletin, papan pengumuman dan intranet.Prosedur komunikasi internal terdiri dari
mekanisme informasi dari manajemen puncak kepada karyawan dan mekanisme informasi dari
karyawan kepada manajemen puncak. Berikut ini adalah prosedur komunikasi internal pada PT
Gendhis Indonesia dari manajemen puncak kepada karyawan:

1. Setiap Kepala Bagian wajib mengkomunikasikan kebijakan lingkungan dan prosedurnya


kepada semua karyawan dibawahnya., juga bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan
peran dan tanggung jawab karyawan dalam manajemen lingkungan. Prosedur lingkungan
dan perubahan proses, perubahan bahan, perubahan alat kerja atau peralatan lainnya, hasil
penanganan kecelakaan dan informasi lingkungan yang signifikan Hal ini dilakukan satu
kali tiap semester (enam bulan)..
2. Metode yang dipakai dalam komunikasi internal ini diserahkan kepada pimpinan yang
bersangkutan. Beberapa contoh komunikasi internal tentang Sistem Manajemen
Lingkungan perusahaan ini dapat disampaikan melalui :
a. Pertemuan semua karyawan yang dilakukan setiapsebulan sekali.
b. Pertemuan staf dalam satu departemen yang dilakukan selama sebulan sekali
c. Papan pengumuman dan poster bila ada pengumuman yang akan disampaikan.

Topik utama dari komunikasi internal Manajemen puncak ke karyawan meliputi Kebijakan
lingkungan, tujuan, dan target, Peran dan tanggung jawab manajemen lingkungan, Evaluasi
kinerja lingkungan perusahaan supaya sesuai dengan tujuan dan target lingkungan, Kebijakan dan
prosedur lingkungan, serta situasi bahaya dan keadaan darurat.

Disamping itu, prosedur yang dimiliki PT Kumala Geni untuk komunikasi internal dari karyawan
kepada manajemen puncak ialah sebagai berikut :

1. Semua karyawan bertanggung jawab untuk melaporkan keadaan lingkungan yang


berbahaya dan darurat sesegera mungkin setelah terjadi. Hal-hal tersebut dilaporkan
kepada kepala bagian dan kemudian disampaikan pada pimpinan.
2. Kepala Bagian perusahaan berkewajiban menyusun dan memelihara laporan
mengenai kinerja lingkungan. Kepala Bagian melaksanakan investigasi dan koreksi
terhadap laporan tersebut. Hal ini dilakukan selama enam bulan sekali.
3. Pengkomunikasian hasil dari investigasi atau perbaikan terhadap laporan kinerja
lingkungan tersebut merupakan tanggung jawab dari Kepala Bagian. Hal ini
dilakukan selama enam bulan sekali.

B. Komunikasi Ekternal
Komunikasi ekternal dengan pihak-pihak berkepentingan dapat menjadi alat yang penting dan
efektif untuk manajemen lingkungan. Metode proaktif dapat meningkatkan keefektifan
komunikasi eksternal. Metode komunikasi dengan pihak luar pada PT Kumala Geni meliputi
prosedur untuk menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi kritik dan saran dari pihak-
pihak yang berkepentingan. Berikut ini ialah prosedur untuk mengelola komunikasi dari pihak luar:

1. Pertanyaan, kritik atau saran dan komunikasi dari pihak luar (yang diterima lewat surat,
fax, telepon atau personal) mengenai Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan atau
kinerja lingkungannya dapat diterima oleh Personalia. Komunikasi tersebut dikaji ulang
dan ditanggapi oleh Direktur.
2. Komunikasi dengan badan perundangan ditangani oleh Kepala Bagian yang
memelihara rekaman dan data-data kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan
selama enam bulan sekali.
3. Pendokumentasian dari komunikasi tertulis dalam permasalahan lingkungan dikelola oleh
Personalia, sedangkan komunikasi dari pihak luar yang tidak tertulis didokumentasikan
lewat rekaman telepon.
4. Rekaman dari tanggapan semua komunikasi eksternal dikelola oleh Personalia. Hal ini
dilakukan selama enam bulan sekali.

Selain itu, PT Kumala Geni juga memiliki prosedur untuk mengkomunikasikan kinerja
Sistem Manajemen Lingkungannya kepada pihak luar sebagai berikut :

1. Perusahaan juga perlu untuk mengkomunikasikan kinerja lingkungan dan aspek


lingkungan signifikannya kepada pihak luar. Pengkomunikasian tersebut dilaksanakan bila
terdapat perubahan signifikan pada fasilitas organisasi yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan yang potensial dari aktivitas produk dan jasa perusahaan.
2. Kebutuhan untuk komunikasi kepada pihak luar ini dideskripsiksn dan dirancang oleh
Manajemen Representatif untuk menghasilkan proses komunikasi yang efektif.

D. Dokumentasi

Proses dokumentasi dari Sistem Manajemen Lingkungan ini meliputi: kebijakan lingkungan,
tujuan dan target, penjabaran ruang lingkup Sistem Manajemen Lingkungan, dan elemen utama
beserta interaksinya dan dokumen keefektifan Sistem Manajemen Lingkungan. Berbagai
dokumen dapat disimpan dalam beberapa media (kertas, elektronik, foto-foto, poster) yang
bermanfaat, mudah dibaca dan dimengerti serta dapat diakses oleh semua orang yang perlu informasi
yang terkandung di dalamnya. Keuntungan yang didapat dengan penyimpanan dokumen secara
elektronik, diantaranya adalah kemudahan untuk pemutahiran data/informasi, pengendalian akses
kontrol, dan memastikan bahwa semua pengguna menggunakan dokumen- dokumen yang paling
sahih (valid). Dokumentasi yang di lakukan adalah terkait: kebijakan lingkungan, tujuan dan target
perusahaan, informasi dari aspek lingkungan yang penting, prosedur operasi, informasi proses,
diagram organisasi, standar internal dan eksternal, rencana penanggulangan bahaya dan rekaman
data
E. Pengendalian

Di dalam proses pengendalian dokumen, PT Kumala Geni membuat dan memelihara prosedur
untuk dijadikan pedoman mengenai pengendalian dokuman yang meliputi hal-hal sebagai
berikut:

a) Peninjauan ulang dan pembaharuan dokumen serta pengesahannya kembali.


b) Memastikan perubahan-perubahan dan status revisi terhadap dokumen yang
sekarangdapat diidentifikasi.
c) Memastikan bahwa dokumen yang relevan senantiasa tersedia saat dibutuhkan.
d) Memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca dan mudah diidentifikasikan.
e) Memastikan semua dokumen yang berasal dari luar yang digunakan untuk perencanaan
dan operasional Sistem Manajemen Lingkungan telah diidentifikasi dan didistribusikan
secara terkendali.
f) Mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku.
g) Mengidentifikasikan dokumen yang sudah kadaluarsa apabila ingin disimpan untuk tujuan
apapun.

Dokumen yang dikelola dalam pengendalian dokumen antara lain Manual Sistem Manajemen
Lingkungan, Prosedur lingkungan pada setiap fasilitas di perusahaan, Proses/aktivitas dari prosedur
yang spesifik dan instruksi kerja, Formulir dan data yang digunakan untuk tujuan Sistem Manajemen
Lingkungan

F. Potensi Situasi Darurat dan Respon yang di perlukan

Suatu kondisi darurat adalah keadaan yang belum terjadi dan diharapkan tidak terjadi tetapi jika
tidak ada persiapan yang memadai dalam arti tata cara, peralatan, manusia maka dalam banyak
kasus keadaan darurat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Pengetahuan dan
ketrampilan dalam menghadapi suatu jenis kondisi darurat harus dikuasai walaupun hal tersebut
tidak pernah terjadi.Dengan daftar potensi darurat, perusahaan mengetahui jenis-jenis dampak
dan sumbernya sehingga dapat dibuat skenario penangananannya jika hal itu terjadi.

Latihan dan gladi resik secara berkala akan dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur
kesiagaan dan ketanggapan darurat yang dibuat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan terhadap
penaggulangan potensi keadaan darurat yang mungkin terjadi. Prosedur tersebut memuat
tindakan pencegahan pencemaran dan usaha mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
Prosedur kesiagaan dan ketanggapan darurat ini akan ditinjau ulang dan diperbaiki secara berkala.
Prosedur ini juga telah diuji coba dengan cara dipratekkan. Perbaikan prosedur tersebut dilakukan
setelah kecelakaan atau kejadian darurat sesungguhnya. Untuk menghindari terjadinya resiko atau
keadaan yang tidak berkaitan terkait kondisi operasional perusahaan, PT Kumala Geni telah
membuat beberapa petunjuk manual mengenai penggunaan alat kerja maupun prosedur–prosedur
kerja.
Uraian prosedur kesiapsagaan dan ketanggapan darurat di PT Kumala Geni sebagai berikut:
1. Apabila terjadi keadaan darurat di suatu tempat keria, Kepala Seksi membunyikan alarm
atau isyarat lainnya agar diketahui oleh karyawan dan menghubungi lembaga atau petugas
keadaan darurat terkait sesuai dengan jenis keadaan darurat yang terjadi.
2. Penanggung jawab keadaan darurat memberi petunjuk, instruksi sesuai jenis keadaan
darurat yang perlu diambil dalam penanggulirrgan keadaan darurat termasuk evakuasi bila
diperlukan.
3. Sebelum pemulihan dilakukan, koordinasikan terlebih dahulu dengan Tim Tanggap
Darurat (Tim Komunikasi) apakah pemulihan sudah dapat dilaksanakan.
4. Apabila pemulihan telah disetujui untuk dilaksanakan, maka lakukan pemulihan keadaan
sebagaimana mestinya.
BAB III – PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN

3.1 Pemantauan dan Pengukuran

Pemantauan dan pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan atau target yang
dicanangkan sebelumnya oleh perusahaan telah tercapai. Suatu Sistem Manajemen Lingkungan
harus memiliki prosedur untuk memastikan tercapainya tujuan lingkungan dan program- program
yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya akan digunakan untuk melakukan pemantauan
kinerja Sistem Manajemen Lingkungan sebagai bagian yang terkait dengan keseluruhan proses
produksi PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni. Melalui hasil
pemantauan tersebut selanjutnya dilakukan analisis mengenai efisiensi kinerja lingkungan yang
telah dilakukan dan menggali inti permasalahannya untuk mencegah timbulnya dampak negatif
terhadap lingkungan ataupun kerugian pada pihak perusahaan. Untuk melakukan pengukuran dan
pemantauan secara tepat, diperlukan sebuah prosedur untuk:
1. Memantau karateristik kunci dari aktivitas operasi yang memiliki dampak lingkungan,
yaitu air limbah domestik hasil kegiatan domestik proses operasi.
2. Mengecek dan memelihara peralatan pemantauan, dan
3. Mengevaluasi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
melalui pengecekan berkala

Prosedur untuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan adalah sebagai berikut:


1. Melakukan pemantauan terhadap karateristik kunci dalam proses produksi. Sistem
pengukuran yang paling efektif menggunakan kombinasi dari pengukuran proses dan
pengukuran output atau keluaran. Pengukuran pada output hanya melihat pada hasil dari
sebuah aktivitas atau proses misalnya : kuantitas air limbah domestik yang dihasilkan atau
jumlah kejadian tumpahan material.
2. Pengecekan peralatan merupakan pengidentifikasian peralatan dan aktivitas yang langsung
berdampak pada kinerja lingkungan. Sebagai langkah awal, terlebih dahulu harus
menentukan karateristik kunci suatu proses yang telah ditentukan sebelumnya, beberapa
kalibrasi khusus dan pencegahan serta perbaikan. Hal ini dapat membantu untuk
memastikan keakuratan program pengamatan dan menjadikan karyawan mengetahui
peralatan yang harus digunakan untuk melakukan pemantauan lingkungan.
3. Penilaian kesesuaian dengan peraturan untuk menentukan kesesuaian proses operasional PT
Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Proses ini terdiri dari pengidentifikasian, perbaikan, dan
pencegahan pelanggaran.
4. Mengevaluasi kinerja lingkungan termasuk memperhatikan aspek – aspek lingkungan yang
telah teridentifikasi dan kesesuaian tujuan dan target dengan aspek lingkungan tersebut,
dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat pencapaian
tujuan dan target PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni .

3.2 Evaluasi Penataan

Ketaatan PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni terhadap peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya dievaluasi secara berkala setiap enam bulan sekali dan status
ketaatan perusahaan harus diperbaharui setiap tahun untuk memastikan bahwa perusahaan tidak
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain tersebut. Prosedur
yang digunakan untuk mengevaluasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya merupakan
prosedur evaluasi kesesuaian kegiatan operasional yang mencakup keseluruhan evaluasi ketaatan.
Perusahaan menyimpan hasil evaluasi ketaatan yang telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan
untuk evaluasi berikutnya. Prosedur evaluasi ketaatan PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran
Logam Kumala Geni adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan ketaatan terhadap peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya. Dalam hal ini, pemantauan dilakukan dengan membandingkan
keseluruhan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang telah diidentifikasi
sebelumnya dengan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Melakukan evaluasi terhadap ketaatan perusahaan pada tiap-tiap peraturan perundangandan
persyaratan lainnya. Evaluasi tersebut meliputi kesesuaian pelaksanaan kegiatan perusahaan
dengan peraturan yang telah diidentifikasi, langkah-langkah dan tindakan untuk
mengatasi ketidaksesuaian dengan peraturan serta tindakan pencegahan terjadinya
pelanggaran.
3. Mendokumentasikan hasil pemantauan dan evaluasi ketaatan untuk digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi evaluasi selanjutnya. Dengan menggunakan rekaman hasil evaluasi
ini, maka akan dapat diketahui tingkat ketaatan PT Perusahaan Perbingkilan serta
Pengecoran Logam Kumala Geni dalam melaksanakan peraturan.
4. Melakukan penyusunan langkah-langkah atau tindakan yang akan diambil untuk
menindaklanjuti hasil evaluasi yang telah dilakukan. Penyusunan rencana pengambilan
tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki ketaatan PT Perusahaan
Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni terhadap peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya apabila ditemukan ketidaksesuaian.

3.3 Audit Internal

Program – program Sistem Manajemen Lingkungan yang telah dijalankan oleh PT Perusahaan
Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni , harus terus dipantau keefektifannya. Untuk
mengetahui kinerja lingkungan perusahaan maka PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran
Logam Kumala Geni menetapkan dan mengembangkan prosedur untuk melaksanakan audit secara
informal. Audit yang dilaksanakan mencakup audit ketaatan terhadap peraturan, audit penggunaan
energi, semua elemen sistem yang telah didesign dan fungsi tiap unit. Program audit internal
mencakup jadwal, pelaksanaan dan pelaporan audit sistem.

Audit internal membantu perusahaan untuk melaksanakan dan memperbaiki sistem dengan tepat.
Audit internal dilakukan oleh auditor yang memiliki kompetensi dan pengetahuan mengenai
persyaratan peraturan undang undang lingkungan. Audit ini dilaksanakan oleh pimpinan auditor yang
bertugas mempersiapkan evaluasi dan kinerja auditor terkait dengan proses audit, laporan audit, dan
memberikan masukan kepada unit – unit perusahaan yang telah diaudit.

3.4 Ketidaksesuaian, Kecukupan, dan Kefektifan

PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni menetapkan dan memelihara
prosedur untuk menentukan tanggung jawab dalam hal pengidentifikasian ketidaksesuaian dalam
aktivitas perusahaan. Jika ada timbulnya ketidaksesuaian dengan Sistem Manajemen Lingkungan
perlu ditangani lebih lanjut dan dilakukan penyelidikan serta ditetapkan tindakan yang perlu
diambil untuk memperbaiki dampak lingkungan yang terjadi apabila persyaratan tidak terpenuhi.
Setiap langkah perbaikan yang diambil dalam hal ini harus sesuai dengan permasahan dan risiko yang
terjadi sehingga tindakan yang diambil efektif.

Tim pemantau Sistem Manajemen Lingkungan yang telah ditunjuk harus juga bertanggung jawab
atas kinerja sistem dengan memperhatikan bahwa sistem yang didesign sudah cukup dan memenuhi
syarat-syarat yang telah diminta untuk memperbaiki dampak lingkungan yang telah ditimbulkan oleh
PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni.

Tingkat keefektifan dan efisiensi Sistem Manajemen Lingkungan sebagai bagian yang terkait dengan
keseluruhan proses produksi PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni
harus menjadi prioritas dalam proses dan pemantauan. Hasil pemantauan tersebut mencakup
analisis yang dilakukan secara rutin untuk mengukur efisiensi kinerja lingkungan yang telah dilakukan
termasuk menggali inti permasalahannya yang dimana ditujukan agar dampak negatif terhadap
lingkungan ataupun kerugian pada pihak perusahaan dapat dihindarkan.
BAB IV – TINDAKAN

Prosedur dikembangkan, didokumentasikan dan dipelihara oleh PT Perusahaan Perbingkilan serta


Pengecoran Logam Kumala Geni, sehingga apabila terdapat perubahan prosedur, maka pihak
perusahaan akan segera mencatat dan mendokumentasikannya. Prosedur ini ditetapkan dengan
tujuan agar setiap karyawan mengetahui dan menyadari bahwa merupakan tanggung jawab setiap
karyawan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian aktivitas operasional dan prosedural, serta
melakukan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian tersebut.

Laporan pertanggung jawaban atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan harus disampaikan
dengan baik dan jelas. Dengan melakukan pengkajian ulang terhadap keefektifan dan tiap langkah
perbaikan serta pencegahan yang dilakukan, maka akan tercipta perbaikan yang berkelanjutan dalam
Sistem Manajemen Lingkungan PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala
Geni yang juga menjadi komitmen perusahaan dan kebijakan lingkungan. Adapun prosedur untuk
menangani ketidaksesuaian tindakan perbaikan dan pencegahan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Menemukan permasalahan utama dalam ketidaksesuaian pelaksanaan sistem. Pengidentifikasian
masalah juga dititikberatkan dalam usaha pengurangan sumber – sumber pencemar yang
berdampak pada lingkungan.
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Menemukan sumber permasalahan melalui proses investigasi. Penyebab permasalahan
ketidaksesuaian, dapat berasal dari kelalaian manusia, kesalahan prosedur, kerusakan peralatan
disebabkan kondisi peralatan yang sudah tidak layak pakai atau kesalahan pada desain sistem itu
sendiri.
3. Menentukan Alternatif – Alternatif Solusi yang Dapat Digunakan
Alternatif solusi dikembangkan oleh manajer masing – masing departemen/bagian terkait yang
bermasalah dengan ketidaksesuaian dalam sistem. Karena pihak yang melakukan tindakan
perbaikan adalah departemen itu sendiri, alternatif solusi yang diambil sebaiknya merupakan
tindakan yang bertujuan untuk mencegah hal yang sama terulang kembali
4. Melaksanakan Solusi yang Telah Ditetapkan
Solusi yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan menjadi tanggung jawab setiap karyawan dalam
departemen terkait. Salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah tindakan perbaikan adalah
sikap masing-masing individu atau karyawan dalam departemen tersebut. Sedangkan yang
memegang peran dan tanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
tindakan perbaikan adalah perwakilan yang ditunjuk dari departemen/bagian yang memiliki
masalah akan ketidaksesuaian.
5. Mendokumentasikan Solusi yang Diambil
Pendokumentasian ini bertujuan untuk mempermudah melakukan pengkajian ulang dan
meningkatkan keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil. Selain itu, setiap
perubahan dalam sistem yang menjadi dasar pengambilan tindakan dan pencegahan juga dicatat
dan didokumentasikan.
6. Mengkomunikasikan Solusi
Tindakan perbaikan yang telah ditetapkan harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, sebab
merupakan tanggung jawab bersama untuk berperan aktif melaksanakan sistem yang telah
ditentukan. Dalam hal ini, PT Perusahaan Perbingkilan serta Pengecoran Logam Kumala Geni
telah melakukan semua kebijakan lingkungan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat.
Sehingga tidak ada kebijakan dan program yang tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai