Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk Pembudidayaan Ikan Air Tawar,
Peternakan, Air untuk Mengairi Pertanahan dan atau Peruntukan Lain yang Mempersyaratkan Air yang
Sama dengan Kegunaan Tersebut.
FISIKA
o
1 Suhu C Deviasi 3 27,2 SNI 06-6989.23-2005
Padatan Terlarut Total
2 mg/L 1.000 100,00 SNI 6989.27-2019
(TDS)
Padatan Tersuspensi
3 mg/L 400 18,00 SNI 6989.3-2019
Total (TSS)
KIMIA
1 Derajat Keasaman (pH) - 6,0-9,0 7,912 SNI 6989.11-2019
2 BOD5 mg/l 6 12,44” SNI-6989.72-2009
3 COD mg/l 50 30,5994 SNI-6989.72-2019
4 Oksigen Terlarut (DO) mg/l >3 3,30 SNI 06-6989.14-2004
5 Total Fosfat Sebagai (P) mg/l 1 0,3431 APHA 4500 P -D 2017
6 Nitrat (NO3N) mg/l 20 2,0088 SNI-6989.79-2011
7 Arsen (As) * mg/l 1 <0,0021 SNI-6989.81 -2018
8 Kobalt (Co) * mg/l 0,2 0,00042 SNI-6989.82 -2018
9 Boron (B) mg/l 1 0,00297 SNI-6989.82 -2018
10 Selenium (Se) * mg/L 0,05 <0,0013 SNI-6989.83 -2018
11 Kadmium(Cd)* mg/L 0,01 <0,00928 SNI-6989.82 -2018
12 Krom Heksavalen/VI (Cr) mg/L 0,05 0,0112 SNI 6989.71:2009
Penjelasan :
1) Suhu
Suhu adalah sebuah besaran yang menyatakan tingkatan panas atau dingin suatu
benda. Suhu di setiap segmen tidak terdapat perbedaan, yaitu 27,2 0C, kondisi suhu
yang seperti ini masih masuk ambang batas baku mutu air berdasarkan PP No 82
Tahun 2001 karena baku mutu untuk temperature kelas III yaitu deviasi 3 yang
artinya, jika temperature 27,20C, maka kriteria III membatasi temperature air di
kisaran 220C - 280C, dengan demikian suhu air sungai masih dapat menunjang
kehidupan di perairan.
5) BOD
BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau Kebutuhan Oksigen Biologi-Kimia dan
Kebutuhan Oksigen Hayati, yaitu analisis empiris melalui laboratorium untuk
mengukur proses-proses biologis, khususnya aktifitas mikroorganisme yang
berlangsung di dalam air. BOD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk mengurangi zat sisa yang ada pada limbah domestik/industri.
Semakin tinggi kadar BOD yang terkandung dalam limbah tersebut, maka hal itu
menunjukan bahwa bakteri membutuhkan oksigen yang banyak. Kandungan BOD
pada hasil uji yaitu 12,44 mg/L yang mana tidak memenuhi baku mutu yang
disyaratkan dengan baku mutu 6 mg/L, dengan demikian dapat dikatakan bahwa,
debit yang besar pada sungai juga mempengaruhi peningkatan kadar BOD
diperairan karena mikroorganisme tidak mempunyai waktu yang lama dalam
mengoksidasikan bahan organik tersebut.
6) COD
COD (Chemical Oxygen Demand) atau Kebutuhan Oksigen Kimia, merupakan
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada pada
air limbah, seperti amonia dan nitrit. Semakin tinggi kadar COD yang terkandung
dalam limbah tersebut, maka menandakan bahwa zat-zat tersebut masih dalam
jumlah yang tidak wajar dan berbahaya apabila langsung di edarkan ke lingkungan
bebas. Kadar COD pada hasil uji yaitu 30,5994 mg/L masih aman berdasarkan
standar baku mutu yang disyaratkan yaitu 50 mg/L, dengan demikian air sungai di
lokasi tersebut tidak mengalami pencemaran.
9) Nitrat
Nitrat merupakan elemen kunci dalam siklus nitrogen karena hubungan antara
proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Tingkat nitrat dalam air berfluktuasi menurut
musim, dan tingkat nitrat yang lebih tinggi juga terjadi setelah hujan lebat. Dampak
utama dari nitrat pada badan air tawar adalah pemupukan tanaman dan gulma
yang dapat menyebabkan kadar oksigen terlarut menjadi rendah. Merian (2016)
menyatakan bahwa sebelum menjadi nitrat, bentuk nitrat pertama kali adalah
ammonia yang dioksidasi menjadi nitrit, kemudian menjadi nitrat. Nitrit merupakan
hasil oksidasi dari ammonia dengan bantuan bakteri Nitrisomonas dan Nitrat
merupakan hasil dari oksidasi Nitrit dengan bantuan bakteri Nitrobacter. Bakteri
tersebut akan optimal melakukan proses nitrifikasi pada pH 7,0 – 7,3. Aktifitas
nitrifikasi di dalam sungai akan menguras kadar oksigen terlarut sehingga
menciptakan kondisi anaerobik. Kadar nitrat pada hasil uji adalah 2,0088 mg/L
memenuhi standar baku mutu yang disyaratkan yaitu 20 mg/L, dengan demikian
ketika kondisi air mengandung banyak oksigen tidak akan berbahaya karena akan
terjadi proses denitrifikasi yang akan membuat konsentrasi nitrat rendah.
Konsentrasi nitrat rendah dikarenakan terjadinya proses denitrifikasi dimana nitrat
melalui nitrit akan menghasilkan nitrogen bebas yang akhirnya kembali menjadi
amoniak.
11) Kobalt
Kobalt merupakan unsur kimia yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
Logam berat Co termasuk ke dalam logam transisi yang terdapat pada golongan VIII
B. Ketersedian unsur kimia kobalt terdapat dalam banyak formulasi seperti kertas
perak dan kawat. Logam berat Co banyak terdapat berikatan dengan nikel, perak,
timbal, tembaga, dan biji besi, dimana didapatkan dari hasil samping produksi.
Selain itu Co juga banyak digunakan dalam industri sebagai bahan campuran pada
pembuatan mesin pesawat, magnet, alat pemotong atau penggiling, pewarna kaca,
keramik, dan cat. Konsentrasi logam Co yang diperbolehkan pada sedimen yaitu
sebesar 50,57-158,13 ppm. Keberadaan logam Co yang secara alamiah
terkonsentrasi dalam batuan sedimen juga disebabkan dari dampak antropogenik
seperti limbah rumah tangga. Kadar kobalt (Co) pada hasil uji adalah 0,00042 mg/L
sudah memenuhi standar baku mutu yang disyaratkan yaitu 0,2 mg/L. dengan
demikian menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat kobalt pada sedimen
merupakan rendah, sehingga aman untuk penunjang kehidupan di perairan.
27) Fenol
Senyawa phenol merupakan salah satu bahan kimia beracun yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia. Sebagian besar limbah sintesis zat warna
textile, industri batu bara, kilang minyak, produksi plastik, sintesis kaprolaktam,
sintesis resin, desinfektan, obat-obatan terdapat senyawa hidrokarbon aromatik
yaitu phenol. Kadar phenol pada hasil pengujian adalah <0,00046 mg/L sudah
memenuhi baku mutu yang disyaratkan adalah 0,001 mg/L, dengan demikian kadar
phenol masih tergolong aman untuk penunjang kehidupan di perairan.
28) Fecal Coliform
Bakteri fecal coliform sebagian besar berada pada flora usus manusia dan hewan
berdarah panas sehingga sering ditemukan pada limbah tinja yang digunakan
sebagai indeks keberadaan potensi entro pathogen dalam lingkungan air. Bakteri
fecal coliform dapat menjadi sinyal bahwa sumber air terkontaminasi bakteri
pathogen. Kadar fecal coliform pada hasil pengujian adalah 210 MPN Index/ 100 m
sudah memenuhi baku mutu yang disyaratkan, dengan demikian kadar fecal
coliform masih tergolong aman untuk penunjang kehidupan di perairan.
29) Coliform
Total Coliform, yaitu bakteri mikrobiologi (koliform) yang merupakan golongan
mikroorganisme yang dapat menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi
oleh patogen (bakteri merugikan) atau tidak. Semakin tiinggi kadar total coliform
yang ada pada suatu larutan atau air limbah, maka semakin tinggi pula tingkat
kontaminasi yang disebabkan oleh patogen tersebut. Kadar coliform pada hasil
pengujian adalah 290 MPN Index/ 100 m sudah memenuhi baku mutu yang
disyaratkan, dengan demikian kadar coliform masih tergolong aman untuk
penunjang kehidupan di perairan.