Anda di halaman 1dari 19

APLIKASI VEGETASI DESAIN RUANG LUAR

LAPORAN STUDI LAPANGAN DI KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN


OBJEK PENGAMATAN BAMBU

Dosen:
Dian P.E Laksmiyanti, ST.MT
Mahasiswa :
Asri Wulandari

04.2013.1.02655

Lathifa Silvia Sudiana

04.2013.1.02664

Putri Novita Sari

04.2013.1.02699

Lailin Naimah

04.2013.1.02694

Fairus Sani

04.2013.1.02712

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2015

PENGERTIAN BAMBU SECARA UMUM

Bambu merupakan salah satu bahan bangunan tertua dan sangat serbaguna dengan
banyak aplikasi di bidang konstruksi bangunan, khususnya di negara-negara berkembang.
Konstruksi bambu mudah untuk membangun, tahan terhadap gaya gempa, dan mudah
diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Dengan pemanfaatan bambu yang luas dibidang struktur bangunan, maka sirkulasi
keberadaan bambu dapat mendukung perekonomian rakyat serta memberikan dampak positif
yang besar terhadap lingkungan.
Bambu sebagai bahan bangunan di seluruh dunia baik di daerah tropis maupun subtropis. Menurut Sharma (1987) di dunia tercatat lebih dari 75 negara dan 1250 spesies bambu.
Bambu banyak digunakan untuk berbagai bentuk konstruksi bangunan, khususnya untuk
perumahan di daerah pedesaan. Fungsi Bambu :

Konservasi tanah/ tertahan erosi


Konservasi Air
Untuk bahan dasar obat
Untuk bahan bangunan dan bahan masakan

Meskipun termasuk tumbuhan monokotil, tetapi bambu juga melakukan percabangan


pada jenis-jenis tertentu. Beberapa juga memiliki bunga. Bambu banyak jenisnya, hanya
dibedakan dari warna bambu, bentuk pelepah yang menempel di batang bambu, dan diameter
batangnya. Termasuk material yang tahan gempa.
Banyak jenis bambu yang terdapat di Indonesia, kurang lebih ada 75 jenis bambu
namun yang mempunyai nilai ekonomis hanya sekitar 10 jenis, diantaranya adalah :

Keunggulan bambu :
Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus, dan bisa
dimanfaatkan dalam banyak hal.
Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat disejajarkan dengan
baja.
Bambu berbentuk pipa sehingga momen kelembabannya tinggi, oleh karena itu
bambu cukup baik untuk memikul momen lentur.
Sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahan yang tinggi baik
terhadap angin maupun gempa.

Kelemahan bambu :
Bambu mempunyai daya tahan yang sangat rendah.
Bambu sangat potensial untuk diserang kumbang bubuk, sehingga bangunan atau
perabot yang terbuat dari bambu tidak awet.
Bangunan dari bambu, yang tidak diawetkan, hanya tahan tidak lebih dari 5 tahun.
Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah.
Sifat bambu yang mudah terbakar.
Bambu sebagai elemen struktur :
Bambu dapat digunakan untuk membuat semua komponen bangunan, baik struktural
maupun non structural. Elemen lantai, dinding dan atap saling dihubungkan dan saling
bergantung satu sama lain untuk stabilitas keseluruhan. Kecukupan
dan kesesuaian bangunan untuk hunian juga akan tergantung pada
detail yang baik, misalnya untuk membantu mencegah masuknya air
dan kelembaban, serangan jamur dan kutu kutu.
a. Bambu sebagai pondasi
Jenis-jenis pondasi dari bambu yang umum digunakan antara
lain bambu kontak tanah secara langsung.
Menjaga bambu agar tidak kontak langsung dengan tanah
b. Bambu sebagai elemen lantai
Lantai bangunan bambu mungkin di permukaan tanah,
jika dari tanah yang dipadatkan atau tanpa perkuatan dari
anyaman bambu.
Lantai bambu biasanya terdiri dari balok bambu tetap
untuk strip pondasi atau tumpuan ke pondasi.
c. Bambu sebagai bahan dasar dinding
Penggunaan yang paling luas dari bambu dalam
konstruksi adalah untuk dinding dan partisi.
Sebuah pengisi antara anyaman bambu diperlukan untuk
menyelesaikan dinding.
Pengisi harus didesain untuk memungkinkan cahaya dan ventilasi.
d. Bambu sebagai atap
Atap bangunan yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap cuaca
ekstrem
hujan, matahari dan angin, ruang yang dapat digunakan di bawah kanopi nya.
Struktur bambu untuk atap dapat terdiri dari komponen Rangka atap (kuda-kuda),
Gording atau purlin, kasau dan reng.

HASIL PENGAMATAN LAPANGAN

Cyrtostachys (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi - Survey Lapangan /2015

Disebut juga sebagai bambu hias atau bambu jepang. Biasanya digunakan untuk elemen
estetika di halaman rumah, jika tunasnya mulai mendekati tembok maka bisa di
split/dipotong agar tidak merusak struktur rumah. Parameter umur dilihat dari warna batang.
Jika warnanya hijau muda atau hijau tua maka masih berumur muda, sedangkan jika
berwarna kecoklatan maka dinilai sudah tua. Bambu ini juga bisa berbunga dengan ukuran
bunga yang sangat kecil.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: Serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: lateral

Tinggi Maksimum

: 6-7m rentan 2-3 tahun ( Diameter 5cm)

Fungsi

: Tanaman Hias, pagar

Bambusa blumeana Schult. f (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Rumpunnya besar, rongga buluhnya kecil, sehingga batangnya lebih kuat. Batangnya
berwarna hijau kebiruan. Pelepahnya berwarna cream, bulunya berwarna coklat.
Regenerasinya cepat. Jika digunakan untuk bahan bangunan, maka harus direndam dulu
selama 3bulan lalu dijemur dan dikeringkan. Ada satu bambu yang lebih besar dari bambu
lainnya yang dijadikan sebagai karakter.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun


tunggal.

: Pelepah warna cream & berambut cokelat. Berdaun

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 25m ( Diameter 10-15cm)

Fungsi
(dinding) , Usuk.

: Digunakan untuk konstruksi bangunan, Gedek

Bambusa Macula Widjaja (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Rongga lebih besar, batangnya lebih tipis, lebih lemah dari Bambusa blumeana Schult. F.
Jika ingin menggunakan bambu, potong batangnya dengan cara memotong miring, agar
batangnya tidak busuk.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 25m ( Diameter 5-10cm)

Fungsi

: Pagar Tradisional dan Tanaman hias

Bambu Kuning (Arecacae)

Termasuk bambu yang sering dicari, karena digunakan untuk membuat seruling dan
batangnya lembut/halus tanpa perlu dipoles. Warna batangnya kekuningan dan bentuknya
agak kecil. Biasanya juga bisa digunakan untuk perabotan, dan elemen estetika pada
bangunan. Karena warna dan tekstur batangnya yang halus.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: Serabut

Media Tanam

: Tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: Daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 10cm)

Fungsi

: Digunakan untuk pembuatan Suling

Bambusa jacobsii Widjaja (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Batangnya tidak terlalu besar diameternya, bentuk pelepahnya menelingkupi batangnya,


dengan bulu berwarna coklat tua. Garis pada batangnya berwarna cream. Dengan
karakteristik bambu yang sudah tua berwarna kecoklatan kusam.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m

Fungsi

: untuk bahan bangunan

Gigantochloa manggong Widjaja (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Disebut juga sebagai bambu apos. Bambu ini cirikhasnya ringan, dan lebih sering dicari oleh
masyarakat. Tapi kini keberadaannya mulai langkah karena banyak yang mengincar bambu
jenis ini. Biasa digunakan untuk tiang bendera, maupun pikulan dagang dan alat berburu
karena batangnya kecil tetapi kuat dan ringan. Pelepahnya berwana cream muda dan tegak
membungkus batang bambu, bulunya berwarna hitam. Kulitnya tajam dan kuat, batangnya
tebal. Jika sudah berumur tua, batangnya berwarna cream dan bertutul coklat. Bambu ini juga
bersifat lentur.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun


pelepah berwarna hitam

: Ringan, Kecil, memiliki totol hitam dan bulu pada

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 5cm)

Fungsi

: Pikulan & Tali

Bambusa vulgaris Schrad. Ex Wendl. Var.striata (Lodd.)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Bambu ini memiliki batang kuning kehijauan, dengan pelepah bulu tegak dan berbuluh
coklat. Teksturnya mengkilat tanpa dilakukan perawatan terlebih dahulu. Jika semakin tua
umurnya, maka warna batangnya semakin kusam.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 15cm)

Fungsi

: Obat Diapet & Tanaman Hias

Dendrocalamus giganteus Munro (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Bambu ini termasuk jenis bambu dengan diameter batang yang besar. Diameternya bisa
sampai 20cm. Bahkan bisa sampai sebesar badan manusia. Memiliki akar napas dan
batangnya diselimuti bedak. Biasanya bambunya digunakan untuk bahan bangunan,
sedangkan rebungnya digunakan untuk bahan masakan, karena rebung bambu jenis ini
termasuk yang paling enak.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut dan napas

Media Tanam

: Kemiringan dan Lembab

Tekstur dan Bentuk Daun


: Batangnya memiliki bulu, Ruas dibuku ada akar
nafas/adfentif, melengkung kebawah.

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 25m ( Diameter 20cm)

Fungsi
bahan furniture

: Gedek dan Reng, untuk bahan makanan (rebungnya),

Bambusa tulda Roxb (Arecacae)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Bambu ini memiliki batangnya yang tidak terlalu besar, biasanya digunakan untuk bahan
furniture seperti meja dan kursi. Kebanyakan juga digunakan untuk reng pada rumah-rumah
tradisional karena mudah didapat dan kuat.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: Kemiringan dan Lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: Pelepah bulu terkulek

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 5cm)

Fungsi

: Bahan Bangunan, Renk, & Furniture

Gigantochloa apus (Blume ex Schult.f.)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Merupakan bambu endemik jawa timur, banyak di buru karena ringan, lentur dan digunakan
untuk berbagai macam fungsi.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: Kemiringan dan Lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 5cm)

Fungsi

: Bahan Bangunan, Reng, & Furniture

Schizostachyum brachycladum

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Bambu ini biasanya digunakan untuk bahan bangunan, batangnya tegak dengan diameter
kira-kira 10cm. Ruasnya berwarna keputihan, dengan pelepah yang menempel pada
batangnya. Warna batangnya hijau tua jika masih muda, dan berwarna kecoklatan jika sudah
tua.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 20cm)

Fungsi

: untuk bahan bangunan

Dinochloa matmat S.Dransf. & Widjaja

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Merupakan jenis bambu merambat, tidak bisa tegak. Bisa menjadi ground cover jika tidak
menemukan pohon untuk rambatannya. Daunnya bergaris kuning dengan pelepah bulu yang
mudah jatuh. Jika dilihat, ruasnya seperti sendi manusia.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: merambat

Media Tanam

: tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun


: bergaris kuning dan bertekstur garis, batangnya
berbentuk seperti sendi manusia

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

:-

Fungsi

: ground cover

Bambu hitam/pring wulung (Gigantochloa atroviolaceae Widjaya)

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Termasuk jenis bambu yang biasa digunakan untuk bahan dasar alat musik tradisional Jawa
Barat. Batangnya lurus, dengan warna hijau tua kecoklatan. Bukunya berwarna cream cerah,
sehingga terlihat sangat mencolok dengan warna batangnya.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: serabut

Media Tanam
: daerah kering berbatu dan tanah berkapur warna
ungu pada batang akan semakin jelas

Tekstur dan Bentuk Daun

: daun berbentuk panjang dan memiliki 1 tilang daun

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 15m

Fungsi
: untuk alat musik tradisional Jawa Barat seperti
angklung, calung, gamblang dan cemplung. Untuk bahan industri kerajinan tangan
dan mebel. Rebungnya manis dan bertekstur renyah bisa digunakan untuk sayuran

Piring petung

Sumber : Dokumentasi Pribadi -Survey Lapangan /2015

Batangnya berbulu dengan warna coklat. Warna batangnya sendiri hijau tua, pelepah bulunya
berwarna cream. Ruasnya memiliki akar nafas dengan ujung melengkung kebawah. Biasanya
tumbuh di daerah dengan kemiringan yang curam, lembab dan berair.bambunya tebal dan
besar, biasanya digunakan untuk bahan bangunan, rebungnya juga enak dimakan.

Jenis tanaman

: Monokotil

Jenis Akar

: Serabut

Media Tanam

: Tanah lembab

Tekstur dan Bentuk Daun

: Daun tunggal

Tipe Percabangan

: Lateral

Tinggi Maksimum

: 20m ( Diameter 20cm)

Fungsi
dipotong miring)

: Bahan bangunan reng, usuk (dengan dibelah dan

CONTOH BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN MATERIAL BAMBU

1. Green School Bali


Merupakan sekolah internasional yang
berada di Bali. Sekolah ini merupakan
sekolah yang hampir semua bahan baku
bangunannya menggunakan material
bambu, yang didapatkan langsung di
sekitar sitenya, yakni di Bali. Bambu
dijadikan material struktur utama pada
bangunan, yang dikombinasikan dengan
ijuk sebagai atap bangunannya.

2. Bamboo Treehouse Eco-Hotel


Merupakan bangunan yang menggunakan bambu sebagai
struktur utamanya. Bangunan ini difungsikan sebagai hotel,
lokasinya di Beijing.
Treehouse terdiri dari interkoneksi jaringan berukuran 4,7 x 4 m
(15,4 x 13 ft), yang terbuat dari batang bambu yang diikat
dengan tali (tidak ada sekrup atau paku yang digunakan di mana
saja dalam struktur).

Anda mungkin juga menyukai