Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL HASIL HUTAN BUKAN KAYU

Dosen pengampuh : Nurhikmah S.Hut.,M.Hut

DI SUSUN OLEH :

Nama : Sahmira Musa

NPM : 04342011098

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2022
HASIL HUTAN BUKAN KAYU “ BAMBU”

Definisi Bambu

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengn rongga dan ruas di batangnya.
Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini
bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki
sistem rhizome-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 inchi)
atau bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah, dan kondisi iklim dan cuaca tempat ia ditanam.
Bambu (Bambusa sp.) memiliki tingg 5-15 m, beruas-ruas, daun tunggal berseling berpelepah
lanset ujung runcing tepi rata, bunga majemuk bentuk malai.

Tanaman ini tumbuh liar pada lahan tegalan, terutama daerah lembab dari panta hingga
ketinggian 1000 m dpl. Memiliki adaptasi yang sangat luas terhadap berbagai jenis tanah dan
musim. Bambu memiliki sistem perakaran yang intensif dapat mempertahankan atau menutup
butiran tanah sehingga tidak mudah tererosi oleh air hujan. Sebaga jenis tanaman rumput-
rumputan, bambu tumbuh menggunakan rimpang batang yang mengandung ruas dan mata
cabang sehingga dapat menghasilkan batang baru atau rebung untuk tingkat pertumbuhan
selanjutnya. Setiap rumpun menghasilkan 8-14 batang setiap tahun.

Klasifikasi Bambu

Indonesia diperkirakan memiliki 157 jenis bambu yang merupakan lebih dari10% jenis
bambu di dunia. Jenis bambu di dunia diperkirakan terdiri atas 1.250-1.350 jenis. Di antara jenis
bambu yang tumbuh di Indonesia, 50% di antaranya merupakan bambu endemik dan lebih dari
50% merupakan jenis bambu yang telah dimanfaatkan oleh penduduk dan sangat berpotensi
untuk dikembangkan.

Klasifikasi Bambu dalam Widjaja (2001) adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Gramineae

Subfamili : Bambusoideae
Genus : Schizostachyum, Dendrocalamus, Bambusa

Spesies : Schizostachyum brachycladum, Dendrocalamus asper, Bambusa vulgaris.

Deskripsi beberapa jenis Bambu

Bambu merupakan jenis rumput-rumputan dan mempunyai tingkat pertumbuhan yang


tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm dalam sehari. Jenis-jenis
bambu yang sering digunakan di Indonesia adalah bambu tali, bambu apus, bambu andong,
bambu betung, bambu duri dan bambu hitam. Beberapa jenis bambu akhir-akhir ini mulai
banyak digunakan sebagai bahan penghara industri supit, alat ibadah, serta barang kerajinan,
peralatan dapur, topi, tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lainlain. Berikut beberapa jenis
(spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.

1. Bambu Tali

Bambu Tali (Gigantochloa apus (J.A & J. H. Schultes) Kurz memiliki nama daerah pring tali,pring
apus (jawa), awi tali (Sunda). Tumbuh di daerah tropis yang lembab dan juga di daerah yang kering.
Rebung hijau tertutup bulucoklat dan hitam. Buluh tingginya mencapai 22 m dan lurus. Pelepah batang
tidak mudah luruh, tertutup bulu hitam atau coklat. Salah satu kegunaannya adalah untuk bahan
bangunan. Bambu tali ini banyak dimanfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan seperti untuk
menjadi tali kapal, perkakas rumah tangga, dan lain sebaainya.

2. Bambu Mayan

Bambu Mayan (G. robusta Kurz) memiliki nama daerah bambu mayan (Indonesia), awi
mayan (Sunda). Tumbuh baik di daerah tropis yang lembab dan kering. Rebung hijau muda
tertutup bulu coklat hingga hitam. Buluh tingginya mencapai 20 m dan lurus. Pelepah buluh
tertutup bulu hitam, mudah luruh padabuluh yang tua, pada buluh muda pelepah masih melekat
terutama dibagian pangkal buluh. Penduduk setempat menggunakan batangnya sebagai tempat
air dan juga alat musik tradisional tetapi industri bambu juga sudah memanfaatkan batangnya
untuk industri sumpit.

3. Bambu Hitam

Bambu Hitam (G. atroviolaceae Widjaja) memiliki nama daerah pring wulung (Jawa).
Bambu ini disebut bambu hitam karena warna batangnya hijau kehitam-hitaman atau ungu tua.
Rumpun bambu hitam agak panjang. Pertumbuhan bambu ini pun agak lambat. Batangnya tegak
dengan tinggi 20 m. Panjang ruas-ruasnya 40-50 cm,tebal dinding buluhnya 8 mm, dan garis
tengah buluhnya 6-8 cm. Pelepah batang bambu ini selalu miang yang melekat berwarna cokelat
tua. Pelepah ini mudah gugur serta kuping pelepah berbentuk bulat dan berukuran kecil.
Kegunaan dan Manfaat Bambu

1. Manfaat Bambu Secara Ekologi

Tanaman bambu mempunyai sistem perakaran serabut dengan akar rimpang yang sangat
kuat. Karakteristik perakaran bambu memungkinkan tanaman ini menjaga sistem hidrologis
sebagai pengikat tanah dan air, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konservasi. Fungsi
bambu sangatlah banyak, diantaranya adalah : (a) meningkatkan volume air bawah tanah, (b)
konservasi lahan, (c) perbaikan lingkungan dan (d) Sifat-sifat bambu sebagai bahan bangunan
tahan gempa, khususnya wilayah rawan gempa.

2. Bambu Sebagai Bahan Baku Industri

Besarnya kebutuhan bahan baku bambu tidak mampu lagi dipenuhi oleh hutan alam
bambu dan bambu rakyat, karena itu untuk menunjang kebutuhan bahan baku industri bambu
diperlukan pengembangan hutan tanaman bambu yang dikelola secara profesional. Dalam hal ini
gejala yang dihadapi adalah masalah bibit yang secara tradisional memerlukan waktu yang cukup
lama dan berkaitan dengan jenis bambu yang diinginkan. Jalan pintas yang terbaik sejak dini
didirikan Laboratorium Kultur Jaringan Bambu yang dapat memenuhi penyediaan bibit bambu
yang memiliki persyaratan yang diperlukan jenis, kualitas, kuantitas dan waktu.

3. Manfaat Secara Sosial Ekonomi

Tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai ekonomi yang
meyakinkan. Budaya masyarakat menggunakan bambu dalam berbagai aktivitas kehidupan
sehingga bambu dapat dikategorikan sebagai multipurpose Tree species (MPTS = jenis pohon
yang serbaguna). Pemanfaatan bambu secara tradisional masih terbatas sebagai bahan bangunan
dan kebutuhan keluarga lainnya (alat rumah tangga, kerajinan, alat kesenian seperti angklung,
calung, suling, gambang, bahan makanan seperti rebung dll.). Pada umumnya jenis-jenis bambu
yang diperdagangkan adalah jenis bambu yang berdiameter besar dan berdinding tebal.

Pengolahan Bambu

Bambu sampai saat ini sudah dimanfaatkan sangat luas oleh masyarakat, mulai dari
penggunaan teknologi yang paling sederhana sampai pemanfaatan teknologi tinggi pada skala
industri. Beberapa cara pengolahan bambu diantarannya adalah : (a) Pengawetan, (b)
pengeringan, dan (c) Stabilisasi warna.

Anda mungkin juga menyukai