Hartley - Rutaceae
Nama Botanis
Melicope lunu-ankenda (Gaertn.) T.G. Hartley -
Rutaceae
Sinonim: Euodia aromatica Blume, Euodia lunu-
ankenda (Gaertn.) Merr., Euodia roxburghiana
(Cham) Benth.
Nama Perdagangan
Sampang (Indonesia), euodia (Inggris)
Nama Daerah
Sempayang (Jawa)
Daerah Persebaran a
Srilangka, India, Indo-China, China Selatan,
Thailand, Semenanjung Malaysia, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Thailand, Malaysia,
Filipina.
Morfologi
Pohon sedang sampai besar, tinggi 18-40 m.
Batang silindris, tegak, kadang berbanir,
berdamar kuning, diameter 24-60 cm. Pepagan
berwarna abu-abu atau abu-abu kecokelatan,
permukaan pepagan licin hingga berlekah
dangkal. Ranting silindris, licin dengan bagian
ujung memipih. Kuncup daun berbulu tipis
berwarna kuning. b
Daun majemuk menjari tiga, kedudukan Melicope lunu-ankenda (Gaertn.) T.G. Hartley -
berpasangan silang, bentuk helaian anak daun Rutaceae
jorong hingga bulat telur, berukuran 7-15 cm x a. Kayu (wood)
3-4 cm, helaian anak daun muda berukuran b. Kulit (bark)
lebih besar 15-25 cm x 3-5 cm. Helaian anak
daun tipis, pertulangan menyirip sempurna.
Tangkai silindris langsing, panjang 2,5-6 cm. Ciri Anatomi
Perbungaan malai, tumbuh di ujung rantai atau Lingkaran tumbuh tidak jelas.
ketiak daun.
Pembuluh baur sebaran pembuluh pola
Buah bentuk kapsul, berukuran kecil, berisi 1-3 diagonal atau radial, bergabung 2-3 sel. Bidang
biji, biji mengkilap berwarna hitam. perforasi sederhana. Diameter pembuluh
berkisar antara 100-200 mikron; frekuensi pori
Ciri Umum 5-20 buah/mm2. Ceruk antar pembuluh selang-
Warna kayu teras dan gubal memiliki warna seling dan berukuran kecil (>4-7 mikron)
yang sukar dibedakan yaitu putih agak sampai sedang (>7-10 mikron) ceruk antar
kekuningan atau kuning jerami. pembuluh dan jari-jari dengan halaman yang
Tekstur agak kasar dan merata. jelas serupa dalam ukuran dan bentuk dengan
Arah serat lurus. ceruk antar pembuluh.
Kilap permukaan kayu kusam. Parenkima potrakea tersebar dalam kelompok
Kesan raba agak licin. paratrakea jarang serta marjinal atau
Kekerasan agak keras. tampaknya marjinal. Panjang sel parenkim
Corak polos. adalah 3-4 sampai 5-8 sel per-untai.
C D
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Bali
Morfologi a
Pohon sedang sampai besar, tinggi mencapai
35 m.
Batang silindris, tegak, diameter sampai 50 cm.
Permukaan pepagan warna cokelat pucat
keputih-putihan, licin.
Daun tunggal, kedudukan spiral, bentuk jorong
atau bulat telur, berukuran 10-30 cm x 4-10 cm,
permukaan bawah pada urat utama dan
sekunder berbulu, sering tidak berbulu,
berukuran 10-30 cm x 4-10 cm; ujung luncip,
b
pangkal membulat; urat sekunder 14-23
pasang. Panjang tangkai 1,4-3,6 (-4) cm. Michelia champaca L. - Magnoliaceae
Bunga kuning oranye tua dan berbau harum, a. Kayu (wood)
tersusun dalam untaian yang banyak dan daun b. Kulit (bark)
pelindung bunga berbulu.
Buah cokelat kekuningan terdiri atas 2–6 biji
Keterawetan Silvikultur
Masuk kelas I (mudah)
Tempat tumbuh
Pengeringan Tumbuh di hutan hujan tropika dataran rendah
dan pegunungansampaiketinggian 2.800 m.dpl.
Pengeringan alami
Belum ada data Jenis ini tumbuh pada tipe tanah mediteran
merah-kuning dan latosol dengan tekstur liat
Pengeringan dalam dapur pengering
berlempung dengan drainase baik, tetapi
konvensional
Kayu disarankan dikeringkan dengan suhu 50 - kadang-kadang dijumpai di daerah rawa.
75°C dan Rh 85 - 27%.
Permudaan
Venir dan Kayu Lapis Perbanyakan dilakukan secara generatif dan
Venir vegetatif. Biji disemaikan pada media campuran
Kayu ini dapat dibuat venir dengan hasil baik tanah dan pasir (1:1) di bawah naungan 60%.
tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut Daya berkecambah 20%, dengan periode
kupas 90°30’ untuk tebal 1,5 mm. 24–86 hari.
Kecambah disapih dalam media campuran
Kayu Lapis pasir, tanah dan kompos dengan perbandingan
Perekatan venir kayu ini dengan urea 7:2:1 yang disimpan dibawah naungan 40%.
formaldehida cair menghasilkan kayu lapis Bibit siap ditanam setelah 2 bulan disapih.
tahan air yang memenuhi syarat Standar Secara vegetatif dilakukan dengan men-
Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, cangkok cabang yang sehat. Cangkokan biasa
Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan digunakan sebagai bibit untuk tanaman hias.
Jerman (DIN) No. 68705-1983.
Buah
Pemesinan
Musim berbunga dan berbuah sepanjang
Bebas cacat tahun. Buah yang masak berwarna cokelat tua.
Sifat pemesinan Kelas
% Ekstraksi dilakukan dengan membersihkan kulit
buah dan biji berwarna hitam. Viabilitas biji
Penyerutan 88 Sangat baik (I)
cepat menurun, sehingga tidak dapat disimpan
Pembentukan 86 Sangat baik (I)
lama.
Pembubutan 81 Sangat baik (I)
Pemboran 79 Baik (II)
Hama penyakit
Pengampelasan 79 Baik (II)
Daun jenis ini dapat diserang hama kutu putih.
Kegunaan
Kayu ini dapat digunakan sebagai konstruksi
ringan, papan lantai, rangka pintu jendela,
gerobak, mebel, moulding, ukiran dan barang
C D
Michelia champaca L.
A. Penampang lintang, skala 100 mikron
B. Penampang lintang, skala 100 mikron
C. Penampang radial, skala 100 mikron
D. Penampang tangensial, skala 200 mikron
Nama Perdagangan
Kayu bengkal
Nama Daerah
Kapinango (Sunda); gempol, kelepul (Jawa);
kay ketek (Madura), bengkal, kelepu
(Sumatera), bance (Bugis), bangkala
(Makasar), bantuli (Tubelo), dongkina, kakuni,
longkida (Muna), maas (Melayu), asihera
(Kambarau), bingku (Mangoli), butape (Toraja),
konar (Aru), mesegu (Buru), bengkel taya
(Bali), klore (Solor), konca (Bima), longira
(Sumba), kusigoro (Papua).
Nama di Negara Lain
Leichhardt pinus, cheesewood kuning (Inggris);
kanluang, krathum khlong, tum khan (Thailand)
a
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa
Tenggara Timur, Papua, Sri Lanka, Myanmar,
Thailand.
Morfologi
Pohon sedang sampai besar, tinggi mencapai
35 m.
Batang silindris, tegak, batang bebas cabang 5 b
– 15 m; diameter 50 cm atau lebih. Permukaan Nauclea orientalis L. - Rubiaceae
pepagan warna abu-abu atau kuning cokelat;
a. Kayu (wood)
beralur dangkal, mengelupas besar dan tebal. b. Kulit (bark)
Daun penumpu lonjong membulat, panjang
kurang dari 25 mm.
Ciri Anatomi
Daun tunggal, kedudukan berpasangan silang, Lingkaran tumbuh tidak jelas.
bentuk helaian bulat telur-jorong, berukuran
12-40 cm x 6-21 cm, pangkal helaian membulat Pembuluh baur, soliter dan bergabung sampai
atau sedikit runcing, pertulangan sekunder 7-10 dengan 5 sel. Bidang perforasi sederhana.
pasang. Panjang tangkai 1,5-5 cm. Ceruk antar pembuluh selang-seling dan
berukuran besar >10 mikron. Percerukan
Bunga bentuk kepala, tunggal, berwarna putih,
pembuluh dan jari-jari dengan halaman yang
panjang tangkai 1,5-4 cm. jelas, serupa dalam ukuran dan bentuk dengan
Buah berbentuk bulat dengan diameter 1-1,5 ceruk antar pembuluh. Diameter pembuluh
mm. berkisar antara 50-100 mikron, frekuensi 5-20
buah/mm2. Ditemukan endapan berwarna putih.
Ciri Umum
Parenkim apotrakea tersebar dan tersebar
Warna kayu teras putih agak cokelat muda
dalam kelompok, paratrakea vaskisentrik dan
dapat dibedakan dari kayu gubal yang
sepihak. Panjang 3-4sel per untai sampai 5-8
berwarna putih krem, lebar kayu gubal sekitar
sel per untai.
2-3 cm, 25% dari diameter batang.
Jari-jari lebar 1-3 seri sampai 5 seri.Komposisi
Tekstur halus dan merata.
jari-jari dengan 2 hingga 4 jalur sel tegak atau
Arah serat agak berpadu. sel bujur sangkar marjinal. Sel seludang
Kilap permukaan kayu kusam. dijumpai.
Kesan raba agak kesat.
Hama penyakit
Larva kumbang Alcidodes cinchonae dapat
menyerang pucuk atau tunas.
C D
Nauclea orientalis L.
A. Penampang lintang, skala 200 mikron
B. Penampang lintang, skala 200 mikron
C. Penampang radial, skala 100 mikron
D. Penampang tangensial, skala 200 mikron
Nama Botanis
Neolitsea triplinervia (Blume)Merr. - Lauraceae
Sinonim: Litsea triplinervia Blume
Nama Perdagangan
Medang
Nama Daerah
Huru kacang, huru minyak (Sunda), huru,
manjangan mangklar, (Jawa), mehau (Papua),
makila (Maluku)
Daerah Persebaran
Srilangka, India, Indo China, China, Taiwan,
Thailand, Jepang, Jawa, Maluku dan Papua. a
Morfologi
Pohon sedang, tinggi 15-20 m.
Batang utama silindris, tegak, diameter 30-40
cm; permukaan pepagan berwarna abu-abu
hingga kehitaman, licin, dan berlentisel.
Daun tunggal, kedudukan spiral atau
menyebar. Helaian lonjong hingga jorong,
berukuran 8-15 cm x 2,5-6 cm, mengertas, b
ujung meluncip, panjang ujung 1-2 cm, pangkal Neolitsea triplinervia (Blume) Merr. - Lauraceae
meluncip, tepi rata, permukaan bawah helaian a. Kayu (wood)
warna hijau pucat atau keputihan; pertulangan b. Kulit (bark)
sekunder menjari tiga. Ta ngkai silindris kecil,
panjang 1-2 cm. Ciri Anatomi
Perbungaan majemuk tandan, pada ketiak Lingkaran tumbuh agak jelas hingga jelas,
daun. ditandai oleh adanya susunan pembuluh yang
berukuran lebih kecil dan membentuk garis
Buah pada saat masak berwarna merah tua. memanjang.
Biji berukuran panjang 6-9 cm dan lebar 4-6
mm, dengan endocarp tipis. Biji berkulit dengan Pembuluh baur hingga semi tata lingkar; biasa
embrio yang besar, tanpa endosperma dan dijumpai bergabung radial sampai dengan 4
bersifat dorman. sel. Bentuk soliter bersudut. Diameter sekitar
50-100 mikron. Frekuensi 5-20 buah/mm2.
Ciri Umum Bidang perforasi sederhana dan bentuk tangga
hingga lebih dari 20 palang, ceruk antar
Warna kayu teras berwarna kuning keputihan,
pembuluh selang-seling, ukuran sedang (7-10
sukar dipisahkan secara jelas dari kayu mikron). Ceruk antar pembuluh dan jari-jari ada
gubalnya. 3 ciri, dengan halaman jelas, serupa dalam
Corak polos. ukuran dan bentuk dengan ceruk antar
Tekstur agak halus. pembuluh; dengan halaman sempit sampai
Arah serat lurus sampai berpadu. sederhana, ceruk bulat atau bersudut, serta
ceruk horisontal atau vertikal.
Kilap agak mengkilap.
Kesan raba agak kesat. Parenkim paratrakea jarang dan vaskisentrik,
serta apotrakea tersebar dalam kelompok.
Kekerasan agak lunak Panjang 3-4 sel per untai.
A B
C D
Nama Perdagangan
Balsa
Nama Daerah
Balsa
Daerah Persebaran
Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko
hingga Bolivia, ditanam di Malaysia, Indonesia, a
Filipina,dan Papua New Guinea.
Morfologi
Pohon sedang sampai besar, tinggi 30-50 m.
Batang silindris, tegak, kadang berbanir,
berdamar kuning, diameter 100 (-180) cm,
berbanir pendek. Pepagan berwarna abu-abu
dengan bercak putih, permukaan licin.
Daun tunggal, kedudukan tersebar atau spiral,
bentuk helaian bulat dengan pertulangan b
menjari, tepi bercangap, berukuran 15-30 cm x Ochroma pyramidale (Cav. ex Lam.) Urb. -
15-20 cm, permukaan bawah berwarna Bombacaceae
keputihan. Tangkai silindris panjang 10-20 cm. a. Kayu (wood)
Daun penumpu bentuk bulat telur, ujung b. Kulit (bark)
meluncip.
Bunga tunggal, bentuk tabung, tumbuh di ketiak Ciri Anatomi
daun, berwarna putih.
Lingkaran tumbuh tidak jelas.
Buah bentuk kapsul persegi memanjang atau
polong dengan panjang 30 cm, bergaris, kering Pembuluh baur, bidang perforasi sederhana.
merekah menjadi 5 bagian. Biji kecil, bentuk Diameter 100-200 µm, frekuensi 5 buah/mm2
melonjong, diselaputi rambut seperti kapas. atau kurang.Ceruk antar pembuluh selang
seling dengan bentuk ceruk bersegi banyak,
Ciri Umum berukuran kecil >4-7 mikron. Percerukan
pembuluh dan jari-jari dengan halaman yang
Warna kayu teras putih kecokelatan, tidak jelas jelas, serupa dalam ukuran dan bentuk dengan
perbedaannya dengan bagian gubalnya ceruk antar pembuluh, serta dengan halaman
Corak polos, terkadang ditemui lingkaran yang sempit sampai sederhana, ceruk bulat
tumbuh berwarna kecokelatan pada bidang atau bersudut.
longitudinal
Tekstur kasar Parenkim apotrakea tersebar, dan paratrakea
jarang. Panjang 3-4 sel per untai sampai
Arah serat lurus sampai berpadu delapan sel peruntai.
Kilap permukaan kayu kusam
Jari-jari 1-3 seri, dan jari-jari yang lebar
Kesan raba kesat umumnya >4-10 seri. Komposisi jari-jari dengan
Kekerasan agak keras 2-4 jalur sel tegak atau sel bujur sangkar
marjinal. Sel seludang dijumpai.
A B
C D
Nama Botanis
Pouteria duclitan (Blanco) Baehni - Sapotaceae
Sinonim: Planchonella nitida (Blume) Dubard,
Planchonella duclitan (Blanco) Bakh.f, Xantolis
nitida (Blume) Baehni
Nama Perdagangan
Nyatoh
Nama Daerah
Karet anjing (Sunda), nyato (Jawa), sambiring
(Sulawesi)
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Papua, a
Sulawesi dan Filipina
Morfologi
Pohon sedang sampai besar, tinggi 35 m.
Batang silindris, bengkok, diameter sampai 95
cm, berbanir sampai tinggi 1 m. Permukaan
pepagan warna cokelat, kasar dan beralur.
Ranting silindris, dengan bagian ujung hampir
persegi. Kuncup daun berbulu tipis kekuningan.
Daun tunggal, kedudukan tersebar, menge-
lompok pada ujung ranting, bentuk jorong b
hingga bundar telur atau bundar telur
Pouteria duclitan (Blanco) Baehni - Sapotaceae
sungsang, ukuran 10-28 cm x 5-14 cm. Helaian
a. Kayu (wood)
tebal, permukaan bawah berbulu tipis, ujung
b. Kulit (bark)
lancip, pertulangan menyirip sempurna.
Tangkai silindris langsing, panjang 2,5-5,5 cm.
Bunga hijau keputihan, kecil, dalam kelompok, Ciri Anatomi
tangkai 2-9 mm. Lingkar tumbuh kurang jelas, apabila ada,
Buah bulat telur, panjang 1,2-3,5 cm, gundul, ditandai oleh adanya parenkim pita marjinal dan
buah masak merah kehitaman. Biji berwarna ketebalan dinding serat yang berbeda di sekitar
cokelat mengkilat, kulit biji tebal dan keras lingkaran tumbuhnya.
terutama saat kering.
Pembuluh baur, umumnya bergabung radial 2-6
Ciri Umum
Warna kayu teras kekuning-kuningan, samar- bentuk bulat sampai lonjong, bidang perforasi
samar perbedaannya dengan bagian kayu sederhana. Ceruk antar pembuluh bulat sampai
gubal yang berwarna lebih muda poligonal, seling-seling, ukuran 8 ± 0,2 mikron.
Corak polos. Ceruk antar pembuluh dan jari-jari dengan
Tekstur agak halus. halaman yang sempit sampai sederhana, ceruk
horizontal sampai vertikal, lebih besar dari
Arah serat lurus. ceruk antar pembuluh. Tilosis dan endapan
Kilap permukaan kayu mengkilap. tidak dijumpai.
Kesan raba licin.
Parenkim apotrakea tersebar, tersebar dalam
Kekerasan keras. kelompok, seakan membentuk garis-garis yang
A B
200 µm 200 µm
C D
Nama Botanis
Semecarpus albicans Lauterb.- Anacardiaceae
Sinonim: Heterophyllus glabercens Kurz.
Nama Perdagangan
Rengas
Nama Daerah
Rengas gunung
Daerah Persebaran
Papua, Papua New Guinea
Morfologi
Pohon sedang, tinggi mencapai 22 m. a
Batang silindris, tegak, diameter batang 45 cm.
Permukaan pepagan warna kecokelatan,
beretak. Bila batang digores akan keluar getah
berwarna hitam.
Daun tunggal, kedudukan spiral, bentuk helaian
jorong-lonjong, berukuran 5-18 cm x 2-6,5 cm,
ujung tumpul kadang runcing, pangkal bentuk
pasak; uratdaun sekunder 5-10 pasang.
Panjang tangkai 1-3 cm.
Perbungaan malai, dekat ujung ranting atau b
pada ketiak daun, panjang 4-11 cm.
Semecarpus albicans Lauterb. - Anacardiaceae
Buah berbentuk oblong, panjang 2,5-3,8 cm. a. Kayu (wood)
Buah memiliki eksocarp dan mesocarp b. Kulit (bark)
berdaging dengan biji yang memiliki mantel
(testa).
Ciri Anatomi
Ciri Umum Lingkaran tumbuh tidak jelas.
Warna kayu teras cokelat muda keabu-abuan, Pembuluh baur, hampir seluruhnya soliter. Ada
dapat dibedakan dengan jelas dari kayu gubal gabungan pori sampai 5 sel. Bidang perforasi
yang berwarna cokelat muda agak kekuningan, sederhana. Diameter berkisar antara 100–200
pada bidang radial tampak warna keperakan, mikron, frekuensi 5 buah/mm2 atau kurang.
lebar kayu gubal berkisar antara 2-3 cm. Ceruk antar pembuluh selang seling, bentuk
ceruk selang seling bersegi banyak dengan
Tekstur agak halus dan merata. ukuran besar (>10 mikron). Percerukan
Arah serat lurus sampai agak berpadu. pembuluh dan jari-jari ada dua ciri, dengan
Kilap kusam. halaman yang sempit sampai sederhana, ceruk
Kesan raba agak kesat. bulat atau bersudut, dan dengan halaman yang
sempit sampai sederhana ceruk horisontal atau
Kekerasan agak keras. vertikal.
Corak polos.
Parenkim paratrakea aliform (lozenge) dan
konfluen. Panjang 2 sel dan 3-4 sel per untai.
Jari-jari lebar 1-3 sel. Komposisi jari-jari dengan
1 hingga 2–4 jalur sel tegak atau sel bujur
sangkar marjinal, frekuensi >4-2 permm.
C D
Nama Botanis
Sloanea sigun (Blume) K. Schumann -
Elaeocarpaceae.
Sinonim: Echinocarpus sigun Blume
Nama Perdagangan
Sloanea
Nama Daerah
Beleketebe, ki somang (Sunda), landakan
(Jawa), sibala kayu (Batak Karo, Sum
Daerah Persebaran
Assam (India), Thailand, Semenanjung Malaya, a
Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
Morfologi
Pohon tinggi 30 m. Batang utama silindris,
tegak, diameter 40-60 cm. Permukaan pepagan
berwarna abu-abu hingga kehitaman, licin dan
berlentisel.
Daun tunggal, kedudukan spiral atau
menyebar. Helaian jorong atau bulat telur
terbalik, berukuran 12-14 cm x 5-6 cm,
mengertas, ujung meluncip, pangkal meluncip b
atau tumpul, tepi rata, pertulangan sekunder Sloanea sigun (Blume) K. Schumann -
berjumlah 5-6 pasang. Tangkai silindris, tidak Elaeocarpaceae
berbulu, panjang 2-2,5 cm atau 5 cm. a. Kayu (wood)
Perbungaan majemuk tandan, pada ketiak b. Kulit (bark)
daun.
Ciri Anatomi
Buah berbentuk kapsul, berduri, terbagi
menjadi 3-4 bagian, dengan aril dan biji berkulit Lingkaran tumbuh tidak jelas.
licin serta keras, aril berwarna merah atau Pembuluh baur; pengelompokan bergabung
orange. Dalam tiap kapsul terdapat 4-5 biji. radial 2-4. Diameter berkisar antara 50-100
mikron. Frekuensi 5–20 buah/mm2. Bidang
Ciri Umum perforasi sederhana; ceruk antar pembuluh
Warna kayu teras cokelat kekuningan berhadapan, ukuran kecil antara 4-7 mikron.
dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal Ceruk antar pembuluh dan jari-jari dengan
yang cokelat agak kemerahan. halaman yang jelas, ukuran dan bentuk serupa
dengan ceruk antar pembuluh serta ber-
Corak polos. halaman sempit, ceruk bulat, horisontal atau
Tekstur halus. vertikal.
Arah serat lurus. Parenkim aksial apotrakea tersebar dan pita
Kilap agak mengkilap. sempit ≤3 lapis sel.
Kesan raba licin. Jari-jari 1-6 seri. Komposisi sel baring dengan
Kekerasan agak keras. 1-4 jalur sel tegak atau sel bujursangkar
marjinal. Frekuensi 4-12 buah/mm. Tinggi lebih
dari 1 mm.
C D
Nama Botanis
Sterculia cordata Blume-Sterculiaceae
Sinonim: Sterculia montana Merr., Sterculia
borneensis Ridl., Sterculia javanica R.Br.
Nama Perdagangan
Kelumpang
Nama Daerah
Gelumpang padang (Bangka), hantap heulang
(Sunda), kayu binong (Jawa), pimpin bulan
(Kalimantan Timur).
Morfologi
C D
Nama Botanis
Turpinia sphaerocarpa Hassk. - Staphyleaceae.
Sinonim: Turpinia latifolia Wallich exRidley,
Turpinia laxiflora Ridley, Turpinia pomifera
auct.non (Roxb.) DC., Turpinia sambucifolia
Elmer
Nama Perdagangan
-
Nama Daerah
Ki bancet, bancet (Sunda), langkiang etem
bangkong (Simeulue), bangkongan(Jawa)
Daerah Persebaran
Jawa, Sumatera, Malaysia
Morfologi
Pohon sedang sampai besar, tinggi mencapai
30 m.
Batang silindris, tegak, diameter batang
mencapai 70 cm. Permukaan pepagan warna
a
cokelat keputihan dan kasar.
Daun majemuk, kedudukan berhadapan,
bentuk helaian anak daun bulat telur atau bulat
telur terbalik sampai lanset, ujung daun runcing,
pangkal membulat, pinggir bergerigi; urat
berbulu.
Bunga tersusun malai, warna putih-kuning
ungu.
Buah berbentuk bulat lonjong, berwarna ungu
dengan dengan 3 lobus, diameter 14 mm,
berwarna ungu, biji angular dengan b
endosperma. Turpinia sphaerocarpa Hassk. - Staphyleaceae
a. Kayu (wood)
Ciri Umum b. Kulit (bark)
Warna kayu teras kuning pucat tidak jelas
perbedaannya dengan kayu gubal. Ciri Anatomi
Corak polos. Lingkar tumbuh jelas, ditandai oleh adanya
Teksturagak halus. jaringan serat yang padat dan frekuensi
pembuluh jarang.
Arah seratlurus.
Kilapmengkilap. Pembuluh baur, soliter, kadang dijumpai
bergabung radial dan diagonal, diameter
Kesan raba licin. sedang ukuran 122,2±6,9 mikron frekuensi
Kekerasan agak keras. agak banyak 15±0,6 per mm2 bentuk bulat
sampai lonjong bidang perforasi bentuk tangga.
Ceruk antar pembuluh dan jari-jari bersusun
seperti tangga, ukuran 9,9±0,5 mikron, tilosis
dan endapan tidak dijumpai.
A B
C D