MEKANIKA KAYU
STUDI KASUS BAHAN BANGUNAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan praktikum "Studi Kasus Bahan Bangunan".
Kami juga berterimakasih kepada Pak Fathul Yusro, S.Hut, M.Si, Ph.D karena materi yang
beliau sampaikan dikelas sangat membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Rasa terima
kasih juga kami ucapkan kepada Kak Rahmanisa Rizqi Fariska dan seluruh pihak yang terlibat
yang mana tidak bisa disebutkan satu-satu.
Meskipun begitu, kami selaku penulis sangat menyadari masih banyak kekeurangan
dalam penyusunan laporan ini. Kami memberi dan membuka ruang untuk pemberian kritik,
saran, serta komentar mengenai laporan praktikum ini. Kami percaya dengan adanya kritik,
saran, serta komentar dari para pembaca akan membuat diri kami menjadi jauh lebih baik dalam
menyusun laporan dan pelaksanaan praktikum untuk ke depannya
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
BAB 2 METODE PRAKTIKUM
2.1 ALAT
2.2 BAHAN
2.3 LANGKAH KERJA
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Eusideroxylon zwageri
4.2.2 Calophyllum dioscurii
4.2.3 Shorea laevis
4.2.4 Shorea ovalis
BAB 5 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Jenis Kayu
Tabel 2. Sifat Mekanik Kayu Berdasarkan Atlas Kayu
BAB 1
PENDAHULUAN
Sifat mekanik kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau beban dari
luar. Muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan
untuk mengubah bentuk dan besarnya benda (Dumanauw, 1999).
2.1 ALAT
1. Alat Tulis
2. Meteran
2.2 BAHAN
1. Papan
2. Kaso
3. Balok
4. Tiang
1. Pengamatan dan wawancara atau studi bahan bangunan di toko bangunan atau
rumah penduduk yang terbuat dari kayu.
2. Identifikasi jenis kayu yang diperoleh dari hasil pengamatan diklasifikasikan
sesuai dengan jenis pengunaan.
3. Hasil pengamatan jenis kayu dan jenis pengunaan didokumentasikan, dicatat, dan
dimasukkan ke dalam table pengamatan.
4. Cantumkan sifat mekanis berdasarkan Atlas Kayu Jilid I-IV.
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
Kayu merupakan material yang termasuk salah satu bahan bangunan yang berasal dari
tumbuhan. Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama atas karbon, industry, dan
oksigen. Kayu mengandung senyawa anorganik yang tetap tinggal setelah terjadi pembakaran
pada suhu tinggi dengan oksigen yang melimpah, residu semacam ini dikenal sebagai abu
(Haygreen, 1993).
Mata kayu sering terdapat pada batang kayu yang merupakan bekas cabang kayu yang
patah. Pada daerah mata kayu terjadi pembengkokkan arah serat, sehingga kekuatan kayu
menjadi berkurang. Menurut Desch dan Dinwoodie (1981).
Di Indonesia sendiri, perkembangan industry kayu lapis terjadi sekitar tahun 1980-an
semenjak diberlakukannya larangan ekspor kayu bulat oleh pemerintah. Pada tahun tersebut
kondisi hutan di Indonesia masih sangat mendukung perkembangan industry kayu lapis.
Ketersediaan log-log herdiameter besar dan silindris yang berasal dari hutan alam sebagai
syarat utama bahan baku dalam pembuatan kayu lapis masih cukup melimpah (Iswanto,
2008).
Fokus pada inovasi dalam bahan bangunan yang ramah lingkungan. Mereka meninjau
perkembangan terbaru dalam material seperti beton hijau, bahan daur ulang, dan teknologi
pemantauan kualitas udara dalam bangunan (Chen dan Wang 2020).
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Daftar Jenis Kayu Yang Digunakan
No
Nama Jenis Nama Indonesia dan Jenis Produk Kayu (checklist) Sifat Mekanik (lihat
Kayu Latin (atlas kayu) di Atlas kayu)
(nama kayu)
Nama Nama Sifat Mekanik (tabel) Sesuaikan Dengan Isian Yang Ada di
No Jenis Indonesia dan Atlas
Kayu Latin (Atlas Ketuguhan Lentur Statik
(Nama Kayu) Tegangan Tegangan Modulus Usaha Usaha
Daerah) Batas Batas Patah Elastisitas Sampai Sampai
Proporsi (kg/cm2 ) (1.000 Batas Batas
(kg/cm2) kg/cm2 ) Proporsi Patah
(kgm/dm3 ) (kgm/dm3 )
B K B K B K B K B K
1 Belian (ULIN) 961 1.113 1.343 1.431 174 184 3,0 3,8 11,9 13,9
Eusideroxylon
zwageri
2 Bintangur Calophyllum 253 374 456 489 67 77 0,5 1,0 3,3 2,2
dioscurii
3 Bengkirai Shorea laevis 872 857 1.160 1.243 189 187 2,3 2,2 7,0 7,6
4 Mabang Shorea ovalis 300 385 479 618 118 114 0,4 0,8 2,9 4,3
Dari pengamatan dan studi kasus yang kami dapatkan bahwa setiap kayu itu
memiliki kekuatannya masing-masing, yang mana sebagai berikut :
pembuatan perabotan. Ini memiliki sifat-sifat seperti kekuatan yang baik, tahan terhadap
serangan serangga dan jamur, serta tampilan serat kayu yang menarik. Namun, karena
sifat alami kayu, perlu mempertimbangkan perawatan dan perlindungan tambahan
terhadap kelembaban ekstrem dan kerusakan fisik.
Penting untuk mengukur kadar air kayu sebelum digunakan dalam proyek produksi
untuk memastikan kualitas dan ketahanannya terhadap perubahan lingkungan. Selain itu,
metode pengeringan dan perlindungan tambahan seperti pengecatan atau lapisan
pelindung dapat meningkatkan sifat tahan lama kayu Mabang dalam berbagai aplikasi
produksi
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum Studi Kasus Bahan Bangunan dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama-tama, praktikum ini memungkinkan kita untuk memahami bahwa setiap jenis kayu
memiliki karakteristik mekanik yang unik. Ini mencakup faktor-faktor seperti kekuatan,
kekerasan, elastisitas, dan ketahanan terhadap tekanan atau lenturan. Jenis kayu Belian,
sebagai contoh, mungkin memiliki kekuatan yang sangat baik, sedangkan jenis Bengkirai
mungkin lebih elastis.
Selain itu, praktikum ini menekankan pentingnya memahami sifat mekanik kayu sebelum
menggunakannya dalam konstruksi atau proyek lainnya. Ini memungkinkan kita untuk
membuat pilihan yang tepat dalam penggunaan jenis kayu yang sesuai dengan kebutuhan
spesifik, memastikan keamanan, keberlanjutan, dan efisiensi proyek tersebut.
Selain itu, atlas kayu dapat dianggap sebagai alat yang sangat berguna untuk referensi.
Dengan memiliki akses ke informasi yang tepat, kita dapat membuat keputusan yang lebih
informasi dan berdasarkan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Chen, S., Zhang, Z., Yang, J., Wang, J., Zhai, X., Bärnighausen, T., & Wang, C. 2020.
Fangcang shelter hospitals: a novel concept for responding to public health
emergencies. The Lancet.