Anda di halaman 1dari 26

Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kayu telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, karena kayu telah
banyak digunakan sebagai alat perlengkapan sehari-hari. Kayu sebagai bahan
bangunan mempunyai kelebihan dibanding bahan bangunan lainnya, tersedia
hampir di seluruh dunia yang mudah diperoleh dalam berbagai bentuk dan
ukuran, secara alami mempunyai penampilan yang sangat dekoratif, serta
beratnya relatif ringan (behaviorurldefaultvmlo.html.2013).

Kerapatan adalah perbandingan antara massa atau berat benda terhadap


volumenya. Kerapatan kayu berhubungan langsung dengan porositasnya, yaitu
proporsi volume rongga kosong. Sekeping kayu segar dari cemara dengan
kerapatan 23,4 pon bahan kayu kering/kaki kubik berisi kira-kira 25 % bahan
dinding sel dan 75% rongga (terutama rongga sel) menurut volumenya.
Sebaliknya, white oak dengan kerapatan 46,8 pon kering/kaki kubik mempunyai
volume rongga kira-kira 50%. Apabila membicarakan kayu, sangat membantu
untuk membayangkan volume rongga yang ada hubungannya dengan itu. Orang
dapat memahami mengapa suatu balok yang berisi 50% volume rongga akan
bertahan terhadap pemampatan jauh lebih besar daripada suatu balok dari
spesies yang berbeda dengan 75% rongga (Dumanauw, Mengenal Kayu, 1993).

Berat jenis kayu adalah sifat fisika kayu yang paling penting. Kebanyakan
sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan sering
digunakan secara campur aduk. Berat jenis merupakan perbandingan berat jenis
bahan dengan berat jenis air. Perhitungan berat jenis banyak di sederhanakan
dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1 g. Jadi berat jenis dapat
dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam gram dengan volume
dalam sentimeter kubik. Dengan angka, maka kerapatan (R) dan berat jenis (B)
adalah sama. Namun, berat jenis tidak mempunyai satuan karena berat jenis
adalah nilai relatif. Berat jenis kayu dapat ditentukan pada berbagai kondisi kadar
air kayu berupa basah, segar, kering air dan kering tanur.

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus mengetahui karakter yang
terkandung perihal karakter yang terkandung dalam kayu ini, seperti halnya
beton sebagai struktur yang kuat kayu juga sangat berperan dalam pembuatan
pergedungnan dan sebagainya sehingga kebutuhan penelitian begitu menunjang
dalam pemanfaatan dalam bidang bangunan, seiring perkembangan jaman yang
pesat, kayu menjadi sasaran utama dalan aktifitas sebagai multi guna sehingga
semakin hari kayu ini menjadi langkahnya karena pemanfaatan yang berlebuhan
yang di sebabkan salah satunya ialah kurang pemahaman dari masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini ialah, untuk mendapatkan berat jenis kayu dan
….kerapatan kayu.

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar
Jumlah substansi dinding sel pada kayu, disebut sebagai berat jenis adalah
indikator yang penting dari beberapa sifat fisika kayu. Berat jenis merupakan
perbandingan antara kerapatan suatu benda yang dalam hal ini kayu dengan
kerapatan benda standar yang umumnya berupa air. Namun, karena pada suhu
4°C nilai kerapatan air adalah 1 gr/cm3, maka pada kayu yang nilai kerapatannya
ditentukan berdasarkan berat kering tanur dan volume basah mempunyai nilai
misal 0,4 gr/cm3 secara langsung kayu tersebut juga dapat dikatakan memiliki
berat jenis 0,4 (tanpa satuan). Meskipun nilai berat jenis hanya ditentukan
berdasarkan berat kering tanurnya, namun nilai volumenya dapat ditentukan
berdasarkan tiga keadaan yaitu kering tanur, basah (lebih besar atau sama
dengan titik jenuh serat) atau keadaan kadar air antara kering tanur dan basah
(Suryanti Rapang Tonapa, Pedoman Pelaksanaan Praktikum Teknologi Bahan,
2019).

Faktor – faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu yaitu umur pohon,
tempat tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh. Berat jenis
kayu merupakan salah satu sifat fisik kayu yang penting sehubungan dengan
penggunaannya. Berat jenis suatu kayu bergantung dari jumlah zat kayu yang
tersusun di dalamnya, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang
dikandung dan zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu ditunjukkan
dengan besarnya berat jenis kayu yang bersangkutan, dan dipakai sebagai
patokan berat kayu. Berat jenis kayu adalah perbandingan berat kayu terhadap
volume air yang sama dengan volume kayu tersebut dengan menggunakan berat
kayu kering sebagai dasar. Faktor tempat tumbuh dan iklim, letak geografis dan
spesies dapat berpengaruh terhadap berat jenis, demikian pula letak bagian
kayunya berpengaruh terhadap berat jenis kayu. Klasifikasi yang ada terdiri dari
kayu dengan berat ringan, bila BJ kayu < 0,3, kayu dengan berat sedang, bila BJ

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

kayu 0,36 – 0,56 dan kayu dengan berat berat, bila BJ kayu > 0,56. (Jaker, Berat
Jenis Kayu, 2011)

Berat jenis kayu adalah sifat fisika kayu yang paling penting. Kebanyakan
sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan sering
digunakan secara campur aduk. Berat jenis merupakan perbandingan berat jenis
bahan dengan berat jenis air. Perhitungan berat jenis banyak di sederhanakan
dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1 g. Jadi berat jenis dapat
dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam gram dengan volume
dalam sentimeter kubik. Dengan angka, maka kerapatan (R) dan berat jenis (B)
adalah sama. Namun, berat jenis tidak mempunyai satuan karena berat jenis
adalah nilai relative. (Frick, Ilmu Fisika Mekanika Kayu, 2013)

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara minimal 0,20
sampai berat jenis 1,28. berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat
kayu. Semakin berat kayu itu, umumnya semakin kuat pula kayunya. Berat jenis
ditentukan antara lain oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel membentuk
pori-pori. Berat jenis diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume
kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. Umumnya berat
jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur atau kering udara dan
volume kayu pada posisi kadar air tersebut Semua kayu mempunayi berat jenis
zat kayu 1,50 ; 1,53 secara teoritis tidak sama dengan rongga selnya.

Kerapatan kayu di dalam suatu spesies ditemukan bervariasi dengan


sejumlah faktor yang meliputi letaknya di dalam pohon, letak dalam kisaran
spesies tersebut, kondisi tempat tumbuh, dan sumber sumber genetik. Beberapa
pola variasi berat jenis yang telah dilaporkan oleh Panshin dan de Zeeuw (1980)
dalam berbagai posisi batang yaitu pada arah radial (dari empulur/hati ke arah
kulit) yaitu sebagai berikut :

1. Berat jenis kayu naik dari hati ke arah kulit


2. Berat jenis kayu tinggi pada bagian hati, menurun selama beberapa tahun
.kemudian naik sampai maksimum ke arah dekat kulit
3. Berat jenis naik pada riap-riap dekat hati, kemudian lebih kurang konstan
.semakin mendekati kulit
4. Berat jenis mendekati kulit semakin menurun.

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Sedangkan pola variasi berat jenis pada arah longitudinal batang (dari
pangkal ke arah ujung batang) dikemukakan sebagai berikut :

1. Turun dengan seragam dari pangkal ke pucuk


2. Turun di pangkal dan naik di pucuk
3. Naik dari pangkal ke pucuk dengan pola yang tidak seragam

Klasifikasi Kayu Indonesia berdasarkan kerapatan kayu

Tabel 1 tabel klasifikasi kelas kuat kayu


Kelas Kuat Kerapatan(gr/cm3)

I >0,90

II 0,60-0,90

III 0,40-0,60

IV 0,30-0,40

V <0,30

Sumber: Sudarminto, 1983

Untuk mencari kerapatan dapat di gunakan rumus dibawah ini :

mM
ρ M=
VM

Keterangan :

ρ M = kerapatan kayu normal ( gr /cm ³ ¿

m M = berat kayu setelah di potong ( gr )

V M = volume kayu yang telah di potong ( gr )

Untuk menghitung gravitasi dapat di gunakan rumus :

K M . mM
SM=
Vm

Keterangan :

S M = Gravitasi pada kerapatan kayu ( gr /cm ³ ¿

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

mM = berat kayu setelah di potong ( gr )

V M = volume kayu yang telah di potong ( gr )

K = Konstanta yang di gunakan untuk mengukur massa dan volume


= 27.680 ¿3 /lb ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam satuan ¿3
= 453.59 cm 3/lb ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam satuan
3
cm
= 453 590 mm3 /lb ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam
satuan
mm3
= 0.061024 ¿3 / g ketika massa dalam satuan gram dan volume dalam
.satuan ¿3
= 1.000 cm3/ g ketika massa dalam satuan gram dan volume dalam satuan
3
cm
= 1000 mm3 / g ketika massa dalam satuan gram dan volume dalam satuan
3
mm

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

BAB III
METODE PERCOBAAN

A . Alat
1. Talam
2. Gergaji
3. Oven
4. Timbangan
5. Mistar

B . Bahan
1. Kayu

C . Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kayu utuh di potong-potong sesuai ukuran 8 cm x 5,5 cm x 3,5 cm
3. Lakukan pengamatan visual pada sampel kayu apakah ada cacat kayu dan
mencatat hasil pengamatan
4. Lakukan penimbangan sampel kayu dan catat berat awal sampel kayu (m M )
5. Dapatkan volume sampel kayu sesuai dengan dimensi (V m)
6. Oven sampel kayu dengan suhu 110° C untuk mendapatkan berat kering
oven (mo )
7. Simpan alat pada tempatnya

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

LAMPIRAN

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

A. Foto Alat

Gambar 3.1 Talam

Gambar 3.2 Gergaji

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Gambar 3.3 Oven Pengering


dengan pengukur suhu (110±5°)

Gambar 3.4 Timbangan Digital

Gambar 3.5 Mistar

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Gambar 3.6 Kayu dengan


ukuran Panjang (8 cm) x Lebar
(5,5 cm) x Tinggi (2,5 cm)

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


A. Perhitungan Data Hasil Percobaan
Density at moisture content M :

mM
ρM =
VM

 Kering udara

Sampel I

93,06
ρM =
154
SM = 0,604 gr/ cm3

Sampel II

92,45
ρM =
154
SM = 0,600 gr/ cm3

0,604+0,600
ρM ( rata- rata) =
2
SM = 0,602 gr/ cm3

 Kering Oven

Sampel I

73,93
ρO =
140,98
SO = 0,524 gr/ cm3

Sampel II

73,65
ρO =
140,98
SO = 0,522 gr/ cm3

0,524+0,522
ρ O ( rata- rata) =
2

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

SO = 0,523 gr/ cm3

Specific gravity at moisture content M :

K M . mM 1,15 ( 49,9 )−46,1


SM = x= x 100
Vm 46,1

 Kering udara
Sampel I

1× 93,06
SM =
154
= 0,604 gr/ cm3

Sampel II

1× 92,45
SM =
154
= 0,600 gr/ cm3

0,604+0,602
SM ( rata- rata) =
2
= 0,602 gr/ cm3

 Kering oven
Sampel I

1× 74,93
SO =
140,98
SO = 0,524 gr/ cm3

Sampel II

1× 73,65
SO =
140,98
= 0,522 gr/ cm3

0,524+0,522
SO ( rata- rata) =
2
= 0,523 gr/ cm3

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

B. Pembahasan

Pada data 1 diperoleh nilai kerapatan kayu kering udara 0,604 gr/cm 3 dan nilai
berat jenis kering udara yang diperoleh adalah 0,604 kemudian pada data 2 di
peroleh nilai kerapatan kayu kering udara yaitu 0,600 gr/cm3 dan nilai berat jenis
kering udara yang diperoleh adalah 0,600 gr/cm3. Kemudian nilai berat jenis dan
kerapatan yang diperoleh pada data 1 dan juga data 2 di rata-ratakan sehingga di
peroleh nilai berat jenis kayu kering udara 0,602 gr/cm3, dan nilai kerapatan kayu
kering udara 0,602 gr/cm3.

Pada data 1 diperoleh nilai kerapatan kayu kering oven 0,524 gr/cm3 dan nilai
berat jenis kering oven yang diperoleh adalah 0,524 gr/cm3 kemudian pada data 2
di peroleh nilai kerapatan kayu kering oven yaitu 0,522 gr/cm3 dan nilai berat jenis
kering oven yang diperoleh adalah 0,522 gr/cm3. Kemudian nilai berat jenis dan
kerapatan yang diperoleh pada data 1 dan juga data 2 di rata-ratakan sehingga di
peroleh nilai berat jenis kayu kering oven 0,523 gr/cm3, dan nilai kerapatan kayu
kering udara 0,523 gr/cm3.

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN KEREPATAN KAYU

ASTM D2395
No. Contoh : Tgl. Dikerjakan : 9 Juni 2022

Sumber Contoh : Dikerjakan oleh : Kelompok 17

Tabel 3. Data Hasil Perhitungan Pemeriksaan Berat Jenis Dan Kerapatan Kayu

Kering Udara Kering Oven

Observasi I II Observasi I II

Mm 93,06 92,45 mo 74,93 73,65

Vm 154 cm3 154 cm3 Vo 140,98cm3 140,98 cm3

Km 1 g/ cm3 1 g/ cm3 Ko 1 g/ cm3 1 g/ cm3

0,604 0,600
ρM ρo 0,524 g/cm3 0,522 g/ cm3
g/cm3 g/cm3

ρ M ( rata- ρ o ( rata-
0,602 g/ cm3 0,523 g/ cm3
rata) rata)

0,604 g/ 0,600 g/
SM So 0,524 g/ cm3 0,522 g/ cm3
cm3 cm3
SM ( rata- So ( rata-
0,602 g/ cm3 0,523 g/ cm3
rata) rata)

Makassar, 2021

Asisten

KRISVON DESARATU

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Berat jenis juga merupakan indeks yang paling baik dan paling sederhana dari
kekuatan kayu bebas cacat. Dengan demikian, bila berat jenis kayu tinggi maka
kekuatan kayu pun juga ikut naik. Ini disebabkan karena berat jenis atau
kerapatan merupakan pengukur banyaknya zat kayu yang ada dalam kayu
segar.
2. Dari hasil didapatkan Density( ρ¿¿ M )¿ rata-rata 1,8551 gr/cm3, Berat Jenis
( S¿¿ M )¿ratarata 0,92755 gr/cm3 dan Density(ρ¿¿ o)¿ rata-rata
1,4758gr/cm3, Berat Jenis (S¿¿ o)¿rata-rata 0,7429 gr/cm3 . Berdasarkan
klasifikasinya sampel kayu yang diuji termasuk kelas kuat III.
B. Saran
1. Sebaiknyanya Ketika kita mulai pratikum, pratikan harus memperhatikan
jadwal dulu jangan disaat kita smentara kulia kita dikasih jadwal untuk
pratikum kenapa tidak hari libur. Contohnya sekarang banyak mahasiswa
yang tidak ikut kulia dikarnakan masalah pratikum.
2. Diharapkan untuk pratikan tidak membuat Gerakan tambahan.
3. Pada saat pratikum para pratikan diharapkan dapat berhati-hati
menggunakan alat pada saat pratikum.
4. . Diharapkan kepada pratikan agar memperhatikan arahan dari asisten
dalam pelaksanaan praktikum.
5. Sebaiknya modul dibagikan 1 minggu sebelum pratikum, agar pratikan
bisa mempelajari dan memahami setiap percobaan.
6. Diharapkan kepada pratikan agar dapat lebih memahami tujuan dari
pratikum saat ini.

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

DAFTAR PUSTAKA

ASTM C218 : Standard Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and
Absorption of Fine Aggregate

ASTM D2395 : Tonapa, Suryanti Rapang, 2017. Pedoman Praktikum Teknologi


Bahan.

Makassar: Universitas Kristen Indonesia.

Suryanti Rapang Tonapa, S. M. (2019). Pedoman Praktikum Teknologi Bahan. In


S. M. Suryanti Rapang Tonapa, Pedoman Praktikum Teknologi Bahan (p.
30). Makassar.

Susillo, E.(2013). Makalah kerapatan kayu. Retrieved

Susilo, E. (2013). Makalah kerapatn kayu. Retrieved November 3,2020, from

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

LAMPIRAN

B. Foto Kegiatan

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

GambarKayu
1. Pengukuran

Gambar 2.
Pemotongan Kayu

Gambar 3. Menimbang
Berat Mula- Mula

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Gambar 4. Memasukkan
Sampel Kedalam Oven

Gambar 4. Mengeluarkan
Sampel Yang Telah Di Oven
Selama 24 Jam

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Gambar 5. Menimbang
Berat Kering Oven Sampel

C. Foto Kelompok

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Kelompok 17

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

PERCOBAAN VII
BERAT JENIS DAN KERAPATAN
KAYU

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

DAFTAR ISI

JUDUL PERCOBAAN i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Percobaan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Teori Dasar 3
BAB III METODE PERCOBAAN 6
A. Peralatan 6
B. Bahan 6
C. Prosedur Pelaksanaan 6
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN.............................................7
A. Perhitungan...............................................................................7
C. Pembahasan…………………………….. 8
C. Data Hasil……………………………9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 11


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA iv
LAMPIRAN v
A. Foto Alat vi
B. Foto Kegiatan ix
C. Foto Kelompok xv

Berat Jenis & Kerapatan Kayu


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XVII

Berat Jenis & Kerapatan Kayu

Anda mungkin juga menyukai