Anda di halaman 1dari 16

Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

PERCOBAAN VII
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN
KERAPATAN KAYU

Program Studi Teknik Sipil Page 1


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kayu telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, karena kayu telah
banyak digunakan sebagai alat perlengkapan sehari-hari.Kayu sebagai bahan
bangunan mempunyai kelebihan dibanding bahan bangunan lainnya,
tersedia hampir di seluruh dunia yang mudah diperoleh dalam berbagai
bentuk dan ukuran, secara alami mempunyai penampilan yang sangat
dekoratif, serta beratnya relatif ringan (behaviorurldefaultvmlo.html.2013).

Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa atau berat


persatuan volume, sehingga kerapatan selalu dinyatakan dengan satuan
gram/cm3 atau kg/m3. Massa atau berat dan volume pada perhitungan
kerapatan kayu dapat menggunakan berbagai macam kondisi kayu (kondisi
segar/basah, kering udara, kadar air tertentu dan kering tanur) . Berat jenis
tidak bersatuan (unitless) karena merupakan perbandingan berat benda
terhadap berat dari volume air yang sama dengan volume benda yang
diukur atau dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan antara kerapatan
kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada berbagai kondisi kayu)
terhadap kerapatan air pada suhu 40C. Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau
1000 kg/m3 pada suhu standar tersebut. Karenanya kayu dengan berat jenis
0,50 mempunyai kering 0,50 gram/cm3 atau 500 kg/m3. Dalam sistem
Inggris, air memiliki kerapatan 62,4 pon/kk3 . Karenanya, kerapatan
sepotong kayu dengan berat jenis 0,50 adalah 0,50 x 62,4 atau 31,2 pon/kk3
(berat kering tanur per unit volume pada kandungan air tertentu).

Berat jenis kayu adalah sifat fisika kayu yang paling penting.Kebanyakan
sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan
sering digunakan secara campur aduk.Berat jenis merupakan perbandingan
berat jenis bahan dengan berat jenis air.Perhitungan berat jenis banyak di
sederhanakan dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1 g. Jadi
berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam
gram dengan volume dalam sentimeter kubik. Dengan angka, maka
kerapatan (R) dan berat jenis (B) adalah sama. Namun, berat jenis tidak

Program Studi Teknik Sipil Page 2


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

mempunyai satuan karena berat jenis adalah nilai relatif. Berat jenis kayu
dapat ditentukan pada berbagai kondisi kadar air kayu berupa basah, segar,
kering air dan kering tanur.

Sifat kayu ini merupakan sifat asli kayu yang dapat berubah-ubah karena
pengaruh lingkungannya, kayu mudah menyerap air karena kayu terdiri dari
molekul-molekul selulosa yang tersusun dari ikatan OH (hidroksida) yang
mampu mengikat air, dalam kayu molekul selulosa membentuk
makromolekul yang disebut mikrofibril. Pengenalan sifat kayu dapat
dilakukan dengan memperhatikan sifat fisika dan anatominya.

Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan anatomi akan sangat membantu


dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu.
Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk
penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen
akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu
yang semula belum dimanfaatkan (jenis-jenis yang belum dikenal umum)
akan semakin meningkat. Salah satu sifat kayu adalah berat jenis kayu.

Berat jenis kayu adalah sifat fisika kayu yang paling penting.Kebanyakan
sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan
sering digunakan secara campur aduk.Berat jenis merupakan perbandingan
berat jenis bahan dengan berat jenis air.Perhitungan berat jenis banyak di
sederhanakan dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1 g. Jadi
berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam
gram dengan volume dalam sentimeter kubik. Dengan angka, maka
kerapatan (R) dan berat jenis (B) adalah sama. Namun, berat jenis tidak
mempunyai satuan karena berat jenis adalah nilai relatif. Berat jenis kayu
dapat ditentukan pada berbagai kondisi kadar air kayu berupa basah, segar,
kering air dan kering tanur.

Berat jenis kayu merupakan perbandingan masa kayu dengan volume


kayu tertentu dengan volume air. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-
beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/dm. Berat jenis kayu merupakan suatu
petunjuk dalam menentukan kekuatan kayu tersebut. Makin besar kayu itu,
umunya makin kuat kayunya dan sebaliknya makin ringan suatu jenis kayu

Program Studi Teknik Sipil Page 3


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

maka makin ringan suatu jenis kayu maka akan makin berkurang pula
kekuatannya.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu dalam
hubungan dengan kekuatan kayu tersebut :
1. Susunan dari masing-masing sel kayu tersebut
2. Ketebalan dinding sel, semakin tebal dinding sel semakin besar
berat jenis kayu
3. Komposisi kimia dari dinding sel atau ukuran dan jumlah pori

Menurut PPKI-NI 5-1961 kelas kuat dibedakan atas

Kelas kuat kayu Berat jenis kayu

Sangat ringan > 0.90

Berat 0,79 – 0,9

Berat,sedang 0,60 – 0,75

Ringan < 0,6

Perbedaan berat selain disebabkan perbedaan dari jenis kayu juga bias
berasal dari satu pohon tetapi diambil pada bagian yang berbeda dari kayu
tersebut. Berat jenis terbesar biasanya semakin berkurang mulai darimisi
batang atau sumsum kebagian luar pohon.Untuk kayu keras keadaan ini
menjadi terbalik.

Contoh kayu untuk diuji dapat diambil dari kayu yang mewakili dari
jumlah tertentu, demi suatu balok aau dapat juga dari sisa benda uji pada
penentuan sifat mekanik kayu.
Benda uji dibuat dengan cara memotong kayu seteliti mungkin sehingga
diperoleh benda uji yang memungkinkan mudahnya penentuan berat dan
volume. Jika mungkin dibuat benda ji berbentuk teratur dan benda uji
haerus bebas dari serat-serat yang lepas
Selain disebabkan perbedaan jenis kayu , berat jenis kayu ditentukan
oleh bagian kayu yang berbeda, pada satu batang pohon.

Program Studi Teknik Sipil Page 4


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

Praktikum tentang berat jenis kayu sangat penting untuk dilakukan


karna berat jenis kayu merupakan salah satu dari sifat mekanik kayu dan
dengan mengetahui berat jenis suatu kayu dapat diperkirakan massa suatu
bahan dari kayu per satuan volume, ciri-ciri ini umumnya digunakan dalam
hubungannya dengan semua tipe bahan dari kayu. Dan dapat menentukan
seberapa besar kekuatan dan keawetan kayu.

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus mengetahui karakter yang
terkandung perihal karakter yang terkandung dalam kayu ini, seperti halnya
beton sebagai struktur yang kuat kayu juga sangat berperan dalam
pembuatan pergedungnan dan sebagainya sehingga kebutuhan penelitian
begitu menunjang dalam pemanfaatan dalam bidang bangunan, seiring
perkembangan jaman yang pesat, kayu menjadi sasaran utama dalan
aktifitas sebagai multi guna sehingga semakin hari kayu ini menjadi
langkahnya karena pemanfaatan yang berlebuhan yang di sebabkan salah
satunya ialah kurang pemahaman dari masyarakat.

1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini ialah, agar mahasiswa Dapat menentukan berat
jenis kayu.

Program Studi Teknik Sipil Page 5


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar


Jumlah substansi dinding sel pada kayu, disebut sebagai berat jenis
adalah indikator yang penting dari beberapa sifat fisika kayu.Berat jenis
merupakan perbandingan antara kerapatan suatu benda yang dalam hal ini
kayu dengan kerapatan benda standar yang umumnya berupa air. Namun,
karena pada suhu 4°C nilai kerapatan air adalah 1 gr/cm3, maka pada kayu
yang nilai kerapatannya ditentukan berdasarkan berat kering tanur dan
volume basah mempunyai nilai misal 0,4 gr/cm3 secara langsung kayu
tersebut juga dapat dikatakan memiliki berat jenis 0,4 (tanpa satuan).
Meskipun nilai berat jenis hanya ditentukan berdasarkan berat kering
tanurnya, namun nilai volumenya dapat ditentukan berdasarkan tiga
keadaan yaitu kering tanur, basah (lebih besar atau sama dengan titik jenuh
serat) atau keadaan kadar air antara kering tanur dan basah (Frick, 2013).
Faktor – faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu yaitu umur pohon,
tempat tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh.Berat jenis
kayu merupakan salah satu sifat fisik kayu yang penting sehubungan dengan
penggunaannya. Berat jenis suatu kayu bergantung dari jumlah zat kayu
yang tersusun di dalamnya, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar
air yang dikandung dan zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu
ditunjukkan dengan besarnya berat jenis kayu yang bersangkutan, dan
dipakai sebagai patokan berat kayu. Berat jenis kayu adalah perbandingan
berat kayu terhadap volume air yang sama dengan volume kayu tersebut
dengan menggunakan berat kayu kering sebagai dasar. Faktor tempat
tumbuh dan iklim, letak geografis dan spesies dapat berpengaruh terhadap
berat jenis, demikian pula letak bagian kayunya berpengaruh terhadap berat
jenis kayu. Klasifikasi yang ada terdiri dari kayu dengan berat ringan, bila BJ
kayu < 0,3, kayu dengan berat sedang, bila BJ kayu 0,36 – 0,56 dan kayu
dengan berat berat, bila BJ kayu > 0,56 (Manuhua, 2009).
Berat jenis kayu adalah sifat fisika kayu yang paling penting.Kebanyakan
sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan
sering digunakan secara campur aduk.Berat jenis merupakan perbandingan

Program Studi Teknik Sipil Page 6


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

berat jenis bahan dengan berat jenis air.Perhitungan berat jenis banyak di
sederhanakan dalam sistem metrik karena 1 cm3 air beratnya tepat 1 g. Jadi
berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam
gram dengan volume dalam sentimeter kubik. Dengan angka, maka
kerapatan (R) dan berat jenis (B) adalah sama. Namun, berat jenis tidak
mempunyai satuan karena berat jenis adalah nilai relatif (Jaker, 2011).
Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara minimal
0,20 sampai berat jenis 1,28. berat jenis merupakan petunjuk penting bagi
aneka sifat kayu. Semakin berat kayu itu, umumnya semakin kuat pula
kayunya. Berat jenis ditentukan antara lain oleh tebal dinding sel, kecilnya
rongga sel membentuk pori-pori. Berat jenis diperoleh dari perbandingan
antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada
suhu standar. Umumnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu
kering tanur atau kering udara dan volume kayu pada posisi kadar air
tersebut Semua kayu mempunayi berat jenis zat kayu 1,50 ; 1,53 secara
teoritis tidak sama dengan rongga selnya (Dumanauw, 1993).
Kerapatan kayu di dalam suatu spesies ditemukan bervariasi dengan
sejumlah faktor yang meliputi letaknya di dalam pohon, letak dalam kisaran
spesies tersebut, kondisi tempat tumbuh, dan sumber sumber genetik.
Beberapa pola variasi berat jenis yang telah dilaporkan oleh Panshin dan de
Zeeuw (1980) dalam berbagai posisi batang yaitu pada arah radial (dari
empulur/hati ke arah kulit) yaitu sebagai berikut :
1. Berat jenis kayu naik dari hati ke arah kulit
2. Berat jenis kayu tinggi pada bagian hati, menurun selama
beberapa tahun kemudian naik sampai maksimum ke arah dekat
kulit
3. Berat jenis naik pada riap-riap dekat hati, kemudian lebih kurang
konstan semakin mendekati kulit
4. Berat jenis mendekati kulit semakin menurun.

Sedangkan pola variasi berat jenis pada arah longitudinal batang (dari
pangkal ke arah ujung batang) dikemukakan sebagai berikut :
1. Turun dengan seragam dari pangkal ke pucuk
2. Turun di pangkal dan naik di pucuk
3. Naik dari pangkal ke pucuk dengan pola yang tidak seragam

Program Studi Teknik Sipil Page 7


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

Untuk mencari kerapatan dapat di gunakan rumus dibawah ini :


𝑚𝑀
𝜌𝑀 =
𝑉𝑀
𝑚𝑀 = berat kayu setelah di potong ( 𝑔𝑟)
𝑉𝑀 = volume kayu yang telah di potong ( 𝑔𝑟)
Untuk menghitung gravitasi dapat di gunakan rumus :
𝐾𝑀 . 𝑚𝑀
𝑆𝑀 =
𝑉𝑚
𝐾 = Konstanta yang di gunakan untuk mengukur massa dan volume
= 27.680 𝑖𝑛3 / 𝑙𝑏 ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam
satuan 𝑖𝑛3
= 453.59 𝑐𝑚3 / 𝑙𝑏 ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam
satuan 𝑐𝑚3
= 453 590 𝑚𝑚3 / 𝑙𝑏 ketika massa dalam satuan lb dan volume dalam
satuan 𝑚𝑚3
= 0.061024 𝑖𝑛3 / 𝑔 ketika massa dalam satuan g dan volume dalam
satuan 𝑖𝑛3
= 1.000 𝑐𝑚3 / 𝑔 ketika massa dalam satuan g dan volume dalam
satuan 𝑐𝑚3
= 1000 𝑚𝑚3 / 𝑔 ketika massa dalam satuan g dan volume dalam
satuan 𝑚𝑚3
𝑚𝑀 = berat kayu setelah di potong ( 𝑔𝑟)
𝑉𝑀 = volume kayu yang telah di potong ( 𝑔𝑟)

Berat jenis kayu berdasarkan PPKI-NI 5-1961 kelas kuat dibagi atas 5 :

Tingkat / Kelas Kayu Berat Jenis

I 0,9

II 0,6

III 0,4

IV 0,3

V Kurang dari 0,3

Program Studi Teknik Sipil Page 8


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Alat Yang Digunakan


Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
1) Talam

Gambar 3.1 Talam

2) Gergaji

Gambar 3.2 Gergaji

Program Studi Teknik Sipil Page 9


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

3) Oven “pengering” yang di lengkapi dengan alat pengatur suhu

Gambar 3.3 Oven


4) Timbangan Digital

Gambar 3.4 Timbangan Digital

5) Mistar

Gambar 3.5 Mistar

Program Studi Teknik Sipil Page 10


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

2. Bahan
Kayu dengan ukuran yang sama pada pengujian kadar air kayu

3. Prosedur Pelaksanan
1) Kayu utuh di potong-potong sesuai ukuran pada kadar air kayu ,
( 8 × 5 × 2,5 𝑐𝑚 )
2) Lakukan pengamatan visual pada sampel kayu, apakah ada cacat
kayu dan mencatat hasil pengamatan,
3) Lakukan penimbangan sampel kayu dan catat berat awal sampel
kayu ( 𝑚𝑀 )
4) Dapatkan volume sampel kayu sesuai dengan dimensi ( 𝑉𝑀 )
5) Oven sampel kayu dengan suhu 103 ℃ untuk mendapatkan berat
kering oven ( 𝑚0 ) selama 24 jam

Program Studi Teknik Sipil Page 11


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan Data Hasil Percobaan


1) Data 1
Observasi I
mM = 41,2 gr
VM = 100 cm3
KM =1 cm3
mM 41,2
𝜌𝑀 1 = = =0,412 gr/cm3
VM 100
KM . mM 1 ×41,2
𝑆𝑀 1 = = = 0,412
Vm 100

2) Data 2
Observasi I
mM = 42,3 gr
VM = 100 cm3
KM =1 cm3
mM 42,3
𝜌𝑀 2 = = = 0,423 gr/cm3
VM 100
KM . mM 1 ×42,3
𝑆𝑀 2 = = = 0,423
Vm 100

𝜌𝑀 1 + 𝜌𝑀2 0,412+ 0,423


 𝜌𝑀(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = =0,417 gr/cm3
2 2
𝑆𝑀 1 + 𝑆𝑀2 0,412 + 0,417
 𝑆𝑀(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = =0,417
2 2

Program Studi Teknik Sipil Page 12


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

Nilai berat kering oven (m0)


1) Data 1

Observasi I

mO = 36,1 gr
VM = 100 cm3
KM =1 cm3

Observasi II

mM 36,1
𝜌𝑀 1 = = =0,361 gr/cm3
VM 100
KM . mM 1 ×36,1
𝑆𝑀 1 = = = 0,361
Vm 100

2) Data 2
Observasi I
mO = 37,1 gr
VM = 100 cm3
KM =1 cm3

Observasi II

mM 37,1
𝜌𝑀 2 = = = 0,371 gr/cm3
VM 100
KM . mM 1 ×37,1
𝑆𝑀 2 = = = 0,371
Vm 100

𝜌𝑀 1 + 𝜌𝑀2 0,361+ 0,371


 𝜌𝑀(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = =0,366 gr/cm3
2 2
𝑆𝑀 1 + 𝑆𝑀2 0,361 + 0,371
 𝑆𝑀(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) = = =0,366
2 2

Program Studi Teknik Sipil Page 13


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

2. Analisis Data
Pada data 1 di peroleh nilai kerapatan kayu 0,412 gr/cm3dan nilai berat
jenis yang di peroleh adalah 0,412kemudian pada data 2 di peroleh nilai
kerapatan kayu yaitu 0,423 gr/cm3 dan nilai berat jenis yang di peroleh
adalah 0,423. Kemudian nilai berat jenis dan kerapatan yang diperoleh pada
data 1 dan juga data 2 di rata-ratakan sehingga di peroleh nilai berat jenis
kayu, 0,417gr/cm3 dan nilai kerapatan kayu , 0,417 . Jika di lihat dari data
yang telah diperoleh, data 1 dan juga data 2 memiliki nilai yang berbeda,
kemungkinan yang mempengaruhi hal tersebut ialah kadar air yang berbeda
pada kedua sampel, walaupun sampel yang digunakan diambil dari tempat
yang sama.

Program Studi Teknik Sipil Page 14


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berat jenis kayu merupakan perbandingan berat jenis kayu dengan berat
jenis air.
2. Berat jenis juga merupakan indeks yang paling baik dan paling
sederhana dari kekuatan kayu bebas cacat. Dengan demikian, bila berat
jenis kayu tinggi maka kekuatan kayu pun juga ikut naik. Ini disebabkan
karena berat jenis atau kerapatan merupakan pengukur banyaknya zat
kayu yang ada dalam kayu segar.
3. Berdasakan hasil percobaaan, nilai berat jenis kayu yang di peroleh pada
data 1 ialah 0,412 dan nilai kerapatan kayu yang diperolah ialah, 0,412
gr/cm3. Kemudian pada data 2 nilai berat jenis yang di peroleh ialah
0,417 dan nilai kerapatan kayu yang diperolah ialah, 0,417 gr/cm3.
Dengan demikian berat jenis rata-rata kayu yang kami dapatkan adalah
0,417dan nilai rata-rata kerapatan kayu yang kami peroleh ialah 0,417
gr/cm3.

5.2 Saran
1. Sebaiknya peserta praktikum janga berdesakan dalam labolatorium
2. Wadah untuk meletakan sampel harus disiapkan, agar tidk menggunkan
kertas sebagai wadah pengganti yang dapat menjadi sampah.

Program Studi Teknik Sipil Page 15


Praktikum Teknologi Bahan Kelompok XX

DAFTAR PUSTAKA

Suryani Rapang Tonapa, S.T., M.T. 2018 .Pedoman Pelaksanaan Praktikum Teknologi
Bahan.Universitas Kristen Indonesia Paulus. Makassar,
Jaker, D. 2011. Berat Jenis Kayu. Indonesia Forest Seed Project. Bandung.
Dumanauw, J. F. 1993. Mengenal Kayu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Frick, H. 2013. Ilmu Fisika Mekanika Kayu. Penerbit Kanisius. Jakarta.

Program Studi Teknik Sipil Page 16

Anda mungkin juga menyukai