Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KAYU
PENAMPILAN KAYU

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Dea Amanda Adistya G1011221082


Dewan Sakti G1011221290
Lisa Julianty Maharani G1011221018
Magdalena G1011221138
Septian Anugrah Pratama G1011221218

KELAS :B
DOSEN : Ir.Hj Gusti Eva Tavita, M.Si
ASPRAK : Dwi Andini

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul "Penampilan
Kayu" dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
Ibu Ir. Hj Gusti Eva Tavita, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisika Kayu, serta kepada Kak
Dwi Andini selaku asisten praktikum yang banyak membantu kami selama praktikum
berlangsung.

Meskipun begitu, kami selaku penulis memberi dan membuka ruang untuk pemberian
kritik, saran, serta komentar mengenai laporan praktikum ini. Kami percaya dengan adanya
kritik, saran, serta komentar dari para pembaca akan membuat diri kami menjadi jauh lebih
baik dalam menyusun laporan dan pelaksanaan praktikum untuk ke depannya.

Pontianak, 26 September 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
BAB 2 METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat
2.2 Bahan
2.3 Langkah Kerja
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Berat Kayu Berdasarkan Berat Jenis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehutanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu luasan yang


memiliki vegetasi yang didominasi oleh tumbuhan berkayu (pohon). Kehutanan
mempelajari mengenai suatu luasan berupa hutan dan seluruh hal yang ada di
dalamnya, salah satunya adalah pohon. Pohon yang ada di hutan dapat dimanfaatkan
dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemanfaatan berupa kayu sebagai
bahan konstruktif. Oleh karena itu, pada kuliah ilmu kehutanan diajarkan mata kuliah
Fisika Kayu yang berhubungan dengan sifat-sifat makroskopis yang ada di dalam
kayu tersebut untuk mengetahui jenis-jenis sifat yang tepat bagi kayu tersebut.

Berat jenis kayu adalah salah satu sifat fisika kayu yang paling penting.
Kebanyakan sifat mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan
kerapatan. Di dalam bahasa-bahasa umum istilah berat jenis dan kerapatan sering
digunakan secara campur aduk. Namun, seperti yang akan dibahas kemudian istilah-
istilah ini mempunyai arti yang tepat dan berbeda meskipun keduanya mengacu pada
konsep yang sama. Kekuatan maupun kekakuan kayu naik dengan berat jenis.

Ciri transmisi panas kayu naik dengan berat jenis seperti hal nya panas
persatuan volume yang dihasilkan dalam pembakaran. Kekuatan penyusutan dan
pengembangan kayu juga terpengaruh, meskipun hubungannya tidak begitu langsung
seperti halnya sifat-sifat kekuatan. Sifat-sifat fisik lainnya adalah kadar air, kembang
susut dan kekuatan kayu.

Oleh sebab itu, pemahaman mengenai ilmu kayu penting adanya dengan
maksud untuk lebih mengetahui berbagai jenis kayu, terlebih pada materi berat dan
kekeran kayu ini yang berujung pada pemanfaatan kayu terkait.
1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan Instruktusional Umum (TIU)


Setelah menyelesaikan praktikum mata ajaran ini, mahasiswa dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan praktis tentang identifikasi sifat makroskopis kayu.

Tujuan Instruktusional Khusus (TIK) :


Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi
dan membedakan sifat makroskopis kayu berdasarkan penampilan kayu yang
meliputi berat dan kekerasan kayu.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat
a. Bejana
b. Timbangan elektrik
c. Cutter
d. Kaliper
e. Kamera Handphone

2.2 Bahan
Sampel kayu ensikloprdia yang telah dibuat dipertemuan ke-1 ( 2 × 2) dan air.

2.3 Langkah Kerja

1. Tiap kelompok secara bergantian menganalisis berat contoh uji masing-masing


dengan cara:
a. Menimbang dengan menggunakan timbangan biasa dan timbangan analitik
b. Memasukkan kayu ke dalam air untuk melihat apakah kayu tersebut
mengapung, melayang, atau tenggelam.
2. Menganalisis kekerasan kayu dengan memotong contoh uji melintang serat serta cara
sederhana dengan kuku.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Fisika kayu terdiri dari tiga kategori yaitu dimensi kayu, kadar air kayu, dan
berat jenis kayu. Fisika kayu tidak lepas dari zat kimia penyusun kayu yang di mana
komponen kimia sangat berpengaruh terhadap dimensi kayu, kadar air kayu, dan
berat jenis kayu. Kayu pada umumnya mempunyai volume ruang yang secara tidak
langsung berubah-ubah sesuai kondisi keadaan yang diberlakukan terhadap kayu.
Perubahan dimensi kayu adalah perubahan yang terjadi karena perlakuan yang
diberikan kepada kayu misalnya dingin, panas dan kering udara. Adapun perubahan
dimensi kayu terdiri dari pengembangan dan penyusutan yaitu suatu proses yang
benar- benar saling berkebalikan. Jika kayu kehilangan air di bawah Titik Jenuh
Seratnya (TJS) maka kayu akan menyusut, sebaliknya jika air memasuki struktur
dinding sel kayu maka kayu akan mengembang, sehingga mengubah dimensi kayu.
(Hadjib, N. 2006).

Kekerasan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
suatu lekukan atau tekik. Kekerasan kayu dan dan kelunakan kayu merupan petunjuk
penting dalam menentukan sifat fisik kayu terutama tergantung pada banyaknya zat
dinding sel.kayu yang keras akan sangat susah dipotong pada arah melintangnya
dengan pisau. Sedangkan kayu lunak akan mudah rusak dan hasil potongan lintangnya
akan memberikan hasil yang kusam/kasar pada kayu tersebut. Pada umumnya kayu
keras dihasilkan oleh pohon berdaun lebar sedangkan kayu lunak banyak ditemukan
pada kayu berdaun jarum. Kayu lunak disebut juga kayu non porous sedangkan kayu
keras disebut dengan kayu porous (Sjoestrom,1995).

Kekerasan kayu merupakan kemampuan kayu untuk menahan kikisan dan


perusakan pada permukaannya. Sifat kekerasan ini dapat dikatakan sebagai
kemampuan kayu untukmenahankikisan (abrasi) pada permukaanya. Apabila sifat ini
digabungkan dengan sifat keuletan,merupakan gabungan sifat yang sangat
menentukan dalam pemakaian kayu utnuk bahan bangunan. Pada dasarnya sifat
kekerasan kayu dipengaruhi oleh kerapatannya, tetapi selain itu ditentukan pula oleh
ukuran serat, daya ikat antarserat serta susunan serat kayunya. ( Mardikanto et al,
2011).

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu yatu umur pohon, tempat
tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh. Berat jenis kayu
merupakan salah satu sifat fisikkayu yang penting sehubungan dengan
penggunaannya (Pandit dan Hikmat, 2002).

Kekerasan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atausuatu lekukkan. Kekerasan kayu dan kelunakkan kayu merupakan petunjuk
penting dalammenentukan sifat fisik kayu terutama tergantung pada banyaknya zat
dinding sel. (Fengel danWegener 1983).

Untuk menentukan berat jenis kayu digunakan berat kering oven dan volume
pada :
a) basah;
b) kering oven dan;
c) pada kadar air 12% (Forest Products Laboratory, 1999).

Di Amerika lebih disukai ukuran berat jenis kayu menurut volume berat basah,
sedang di Eropa lebih disukai volume berat kering tanur, besarnya berat jenis pada
tiap-tiap kayu berbeda-beda dan tergantung dari kandungan zat-zat dalam kayu,
kandungan ekstraktif serta kandungan air kayu. Berdasarkan volume basahnya, berat
jenis kayu akan mencerminkan berat kayunya. Klasifikasi yang ada terdiridari :
a. kayu dengan berat ringan, bila BJ kayu < 0,3
b. kayu dengan berat sedang, bila BJ kayu 0,36-0,56
c. kayu dengan berat berat, bila BJ kayu > 0,56
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu yatu umur pohon, tempat
tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh. Berat jenis kayu
merupakan salah satu sifat fisik kayu yang penting sehubungan dengan
penggunaannya (Pandit dan Hikmat, 2002)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di dapatkan data


mengenai berat jenis dan kekerasan dari Kayu Salam (Syzygium polyanthum), yaitu
sebagai berikut :

4.1.1. Berat Kayu berdasarkan Berat Jenis

No Kelas Berat Jenis Berat Jenis Kayu


.
1 Berat 0,78

4.1.2. Ditimbang Langsung

Ditimbang menggunakan timbangan elektrik didapatkan 7,15 gram.

4.1.3 Ditenggelamkan dalam Air

Kayu Salam (Syzygium polyanthum) termasuk ke kelas berat kayu agak berat
atau sedang.

4.1.4 Dihitung dengan Rumus

Berat Kayu = Volume Kayu × BJ Kayu × BJ Air × ¿ )


= 7,15 × 0,78 × 1 × ¿ )
= 5,577 × 1,099
= 6,129123

4.1.5 Jenis Kayu Berdasarkan Kekerasan


a. Dengan Cara Memotong Kayu
Kayu Salam (Syzygium polyanthum) termasuk kategori kekerasan
sedang.

b. Dengan Cara Menekan Kayu Menggunakan Kuku.


Kayu Salam (Syzygium polyanthum) termasuk kategori kekerasan
sedang.

4.2 Pembahasan

Kayu salam (Syzygium polyanthum) memiliki sifat-sifat berat jenis dan kekerasan
yang bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi tumbuhnya dan usia kayu
tersebut. Berat kayu berdasarkan berat jenis kayu salam yang telah kami lakukan pengamatan
kayu ini termasuk ke kelas berat yaitu 0,78. Setelah, ditimbang langsung menggunakan
timbangan elektrik yaitu 7,15 gram dan saat ditenggelamkan termasuk ke kelas berat kayu
agak berat atau sedang. Adapun menggunakan perhitungan dengan rumus untuk
mendapatkan berat kayu salam kami mendapatkan hasil 6,129123.

Jenis kayu berdasarkan kekerasan yang telah kami lakukan menggunakan 2 cara yaitu :
1) Dengan cara memotong kayu
Kayu salam (Syzygium polyanthum) termasuk kategori kekerasannya sedang.
2) Dengan cara menekan kayu menggunakan kuku
Kayu salam (Syzygium polyanthum) termasuk kategori kekerasan sedang.

Namun, penting untuk diingat bahwa sifat-sifat fisik kayu dapat bervariasi bahkan
dalam satu jenis kayu. Oleh karena itu, faktor-faktor seperti kelembaban, usia pohon, dan
proses pengeringan dapat mempengaruhi sifat berat jenis dan kekerasan kayu salam yang
sebenarnya.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang dilakukan dan telah diamati mendapatkan


kesimpulan-kesimpulan yang menjadi penutup dari laporan praktikum ini yaitu :
Berat kayu adalah sifat kayu yang berkaitan dengan bobot suatu kayu, yang
dapat ditaksir dengan mengangkat berat atau menghitungnya berdasarkan rumus.
Kekerasan (Hardness) kayu adalah kesan yang diperoleh apabila seseorang
melakukan penekanan, pengerjaan, pemotongan, dan pengirisan terhadap kayu.
Setidaknya cara tersebut dapat memperkirakan kekerasan pada suatu kayu, walaupun
agak subjektif tergantung orang yang melakukan pengujiannya.
Jika dibandingkan dengan pola pembagian berdasarkan berat jenisnya, maka
Kayu Salam termasuk kedalam kayu yang memiliki beban agak berat atau sedang.
1
Kayu Salam (Syzygium polyanthum) tampak bagian sampelnya tenggelam pada air
2
1
dan nya lagi timbul dipermukaan air sehingga, kami menyimpulkan bahwa kayu
4
tersebut merupakan golongan kayu yang memiliki berat sedang. Saat dihitung
menggunakan rumus didapatkan hasil %.
Jika dibandingkan dengan pola pembagian berdasarkan kekerasan baik
dipotong maupun ditekan, maka Kayu Salam termasuk ke dalam kategori kekerasan
kayu sedang.
DAFTAR PUSTAKA

Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu, Dasar dan Penggunaannya.


Diterjemahkan oleh. Hardjono Sastroatmojo. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Gadjah Mada.

Mardikanto TR, Karlinasari L, Bahtiar ET. 2011.Sifat Mekanis Kayu .


Bogor (ID):IPB Pr Nostrand Reinhold. New York.

Pandit dan Hikmat, 2002. Anatomi Kayu : Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan Baku

Hadjib, N. 2006. Sifat fisis dan mekanis kayu. Laporan Hasil Penelitian Sifat Dasar Jenis
Kayu Hasanuddin ; Makasar

Fengel, D., dan Wegener, G., 1983, Wood :Chemistry, Ultrastructure, Reaction, ed.1,
Universitas Gadjah Mada Perss, Jogjakarta.

Forest Products Laboratory, 1999. Wood Handbook : Wood as an Engineering Material

Anda mungkin juga menyukai