Anda di halaman 1dari 26

Mata Kuliah:

Sifat-Sifat Dasar Kayu

Berat Jenis &


Kerapatan Kayu

Program Studi Pengelolaan Hutan


Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Review Pertemuan-6
Perubahan Dimensi Kayu

1.  Terjadinya Perubahan dimensi kayu: Penyusutan dan


Pengembangan
2.  Perubahan Dimensi Anisotropik Kayu
3.  Perubahan Dimensi Kayu dalam Penggunaan
4.  Stabilisasi Dimensi Kayu: coating, bulking,
mengubahn senyawa penyusun kayu, cross-linking
5.  Penilaian Keberhasilan Stabilisasi Kayu
5. PENILAIAN KEBERHASILAN STABILISASI KAYU

Penilaian keberhasilan stabilisasi kayu dapat dilakukan


dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Menghitung besarnya retensi bahan stabilisator
• Nilai berat kering tanur contoh uji setelah direndam dalam
stabilisator dikurangi berat kering tanur contoh uji sebelum
direndam.
• Dinyatakan dalam gram per volume kayu.
• Makin tinggi besarnya retensi, makin baik hasil stabilisasi.

b. Menghitung Anti Shrink Efficiency (ASE)

Penyusutan total sebelum direndam


(U) – Penyusutan total kayu
ASE = sesudah direndam (T) X 100 %
Penyusutan total sebelum direndam
(U)
Jika nilai ASE lebih dari 50 %, stabilisasi kayu dapat dikatakan
berhasil
Jika nilai ASE 70 – 90 %, stabilisasi kayu sangat berhasil.

c. Menghitung rasio T/R

Ø Jika T/R mendekati 1,00 berarti kayu tersebut stabil,


dan kemungkinan timbul retak atau pecah akibat
perubahan suhu dan atau kelembaban udara akan lebih
kecil atau tidak ada sama sekali.
6. PEMBUATAN CONTOH UJI DALAM
PENGUKURAN PENYUSUTAN KAYU

Karena sifat kayu yang anisotropik, maka pengukuran


penyusutan kayu harus dilakukan dalam ketiga arah :
Longitudinal (L), tangensial (T) dan radial (R).

Untuk mendapatkan angka-angka penyusutan (L), (T)


dan (R) yang benar, maka contoh uji harus mempunyai
permukaan (t) dan (r) yang tepat.

Penentuan arah penyusutan (T) dan (R) dilakukan pada


penampang (x) kayu.
Arti berat jenis dan kerapatan dalam
penggunaan kayu

™  Berat jenis dan kerapatan kayu merupakan faktor


yang menentukan sifat fisika dan mekanika kayu
™  Kerangka sel-sel yang menyusun kayu adalah
dinding sel yang terdiri atas zat kayu
™  Volume kayu kering tanur merupakan petunjuk
banyaknya zat kayu (jika variasi adanya zat
ekstraktif diabaikan) dan petunjuk volume udara
yang ada dalam rongga-rongga sel kosong
™ Banyaknya zat kayu merupakan petunjuk
tentng sifat-sifat kayu, yaitu:
™  Kekuatan kayu, pengerjaan dan finishingnya
™  Rongga dalam kayu yang menentukan
banyaknya air yang dapat diadsorpsi
™  Kerapatan kayu yang menentukan
perubahan –perubahan dimensi kayu ,
sedagngkan perubahan-perubahan dimensi
kayu disebabkan karena perubahan-
perubahan kadar airnya.
Kerapatan (density)

™  Kerapatan didefinisikan sebagai massa atau berat


per satuan volume

™  Dinyatakan dalam kg/m3 atau g/cm3

Kerapatan = berat (g)


volume (cm3)
Berat Jenis (Specific gravity)

™  Berat jenis didefinisaikan sebagai perbandingan antara kerapatan


kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada kandungan
air yang telah ditentukan) dengan kerapatan air pada 4°C.

™  Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3 pada suhu


standar tersebut.

™  BJ = Kerapatan kayu (g/cm3)


Kerapatan air (g/cm3)

Kerapatan Kayu = Berat Kering Tanur (g)


Volume (cm3)
™  Berat jenis kayu didasarkan pada berat kayu kering tanur,
namun volume kayu terdapat tiga kemungkinan, yaitu:
™  Volum basah, y.i: volume kayu apabila dinding sel
jenuh dengan air (≥ TJS) (Vb) àbasic density
BJ = Bkt/Vb
Kerapatan air
™  Volume pada sembarang kadar air di bawah TJS
(kering angin) (Vka)
BJ = Bkt/Vka
Kerapatan air
™  Volume kayu kering tanur (V0)
BJ = Bkt/V0
Kerapatan air

Harga suatu BJ tidak sah jika tidak dinyatakan dalam salah


satu keadaan tersebut diatas.
™ Berat jenis berdasarkan volume basah =
berat jenis dasar, merupakan penentuan
berat jenis yang paling baik dan paling
banyak digunakan.
™ Istilah “dasar” digunakan karena volume
basah dan berat kering tanur hampir konstan
dan mudah diulangi penentuannya
™ BJ berdasarkan volume basah (basic
density) biasa digunakan di Amerika Serikat
™ Berat jenis zat kayu kering yaitu berat jenis
zat dinding sel kering tanur (sekitar 1,5)
™ Angka 1,5 adalah berat jenis lapisan-lapisan
dinding sel secara keseluruhan.
™ BJ berdasarkan berat kering tanur biasa
digunakan di Eropa
™  Pada umunya berat jenis kayu bergantung pada:
™  Besarnya sel
™  Tebal dinding sel
™  Hubungan antara jumlah sel yang bermacam- macam
(dari segi besar dan tebal dinding sel)

™  Sel-sel serabut paling penting pengaruhnya pada berat


jenis kayu, sebab penampang melintangnya yang kecil
hanya membutuhkan ruang yang sempit untuk
menempatkan jumlah sel yang besar
™  Jika sel serabut berdinding tebal dan dan berongga
sempit, maka jumlah rongga udara akan kecil dan berat
jenis akan besar.
™  Sebaliknya jika sel serabut berdinding tipis dan berongga
besar, maka berat jenis akan rendah.
™  Kayu-kayu yang sangat ringan seperti balsa
(Ochroma lagopus synonym O. pyramidale)
memilki sel serabut berdinding tipis dan
berongga besar
™  Jika sel pembuluh banyak, maka berat jenis
mungkin pula rendah. Sebab air hanya mengisi
rongga udara.
™  Hubungan antara berat jenis kayu dan volume
rongga dalam kayu tampak pada kurva
hubungan antara berat jenis kayu dan kadar
air maksimum teoritis.
Grafik hubungan antara berat jenis kayu dan kadar air maksimum
teoritis
Prosedur penentuan berat jenis suatu
contoh uji kayu

™  Contoh uji berukuran 2×2×2 cm dalam kondisi segar (Ka


diatas TJS) atau direndam dalam air 3×24 jam untuk
memperoleh kadar air maksimum.

™  Volume contoh uji dapat diukur dengan metode celup


atau rendam (immersion method) atau juga
displacement method
Prosedure pengukuran
™  Tuangkan air dalam gelas piala sampai tinggi tertentu
sehingga memungkinkan merendam/ mencelup contoh
uji tanpa menyentuh dasar atau isi piala dan tanpa ada
air yang meluap keluar. Tempatkan gelas piala berisi
air diatas timbangan. Kemudian timbangan di “nol” kan
™  Masukkan contoh uji dalam gelas piala yang sudah
berisi air, tekan kebawah sampai tenggelam tetapi
tidak menyentuh dinding atau dasar gelas. Ini dapat
dilakukan dengan alat statif dan jarum yang diklem
pada statif sehingga dapat dinaik turunkan
™  Angka yang tertera pada timbangan merupakan volume contoh uji
(Hukum Archimedes) ditambah jarum (yang dapat diabaikan), karena
1 cm3 air beratnya 1 gram, maka volume contoh uji sama dengan
berat yang terbaca pada timbangan

™  Selanjutnya contoh uji dikeringkan dalam tanur (oven) pada suhu 103
± 2 0C sampai diperoleh berat konstan (Bkt)

™  Sesudah itu sementara masih panas contoh uji dicelup dalam parafin
cair yang panas dan secepatnya diangkat agar lapisan parafin setipis
mungkin . Kemudian volume contoh uji kering tanur dapat ditentukan
dengan cara yang sama dengan penentuan volume contoh uji basah/
segar

™  Kemudian nilai berat jenis dapat ditentukan dengan rumus


berat jenis = Bkt
V
Daya apung kayu
™  Gaya apung oleh benda terapung = perbedaan antara berat
air yang akan didesak apabila benda sama sekali tenggelam
karena gaya dari luar, dan berat air yang ditempati oleh
benda bila terapung bebas

™  Menurut Hukum Archimedes, suatu benda yang terapung


menempati volume cairan yang sama dengan beratnya
sendiri, sehingga daya apung :

Fb = Vf-Wa
Keterangan:
Fb = daya apung;
Vf = berat cairan ekivalen volume benda
Wa = berat benda (di udara)
™  Benda yang tenggelam menempati berat cairan Wf
yang sama dengan berat benda di udara (Wa) dikurangi
berat air dengan volume

Wf = Wa – Vf

™  Kebanyakan kayu jika kering mengandung sebagian


besar rongga udara, oleh karena itu kayu dapat
terapung

™  Jika kayu direndam air, rongga- rongga udara akan


terisi oleh air dan kerapatan kayu naik sama dengan
atau menlebihi air yang didesak

™  Beberapa jenis kayu memiliki berat jenis lebih dari 1,0,


jadi mengandung zat dinding sel kering yang cukup
banyak ditambah ekstraktif sehingga kayu itu
tenggelam pada keadaan kering tanur sekalipun.
Kadar Air Minimum Kayu agar
Tenggelam dalam Air
™  Berat jenis air sama dengan 1, oleh karena itu apabila berat
jenis kayu atas dasar berat basah dan volume basah lebih
dari 1 kayu tersebut akan tenggelam

Rumus umum Ka kayu= Bb-Bkt x 100%


Bkt

Supaya kayu tenggelam Bb kayu harus = 1 (bj air) dan Bkt = Sg


(bj atas dasar volume basah), sehingga rumus menjadi

Ka min = 1-Sg x 100%


Sg
Berat Jenis Zat Kayu
(Zat Dinding Sel)

™  Kayu terdiri atas zat kayu (zat dinding sel) dan rongga
sel
™  Berat jenis zat dinding sel adalah berat kayu (tanpa air,
jadi kering tanur) dibagi volumenya
™  Untuk menentukan volume zat dinding sel, rongga-
rongga sel dalam kayu perlu diisi suatu zat sehingga
volume yang ditempati oleh dinding sel dapat ditentukan
™  Zat pengganti yang biasa digunakan adalah air.
™  Berat jenis zat kayu yang diperoleh dengan
menggunakan air sebagai zat pengganti adalah
1,50-1,56, rata-rata 1,53, dan nilainya sama untuk
semua jenis kayu

Anda mungkin juga menyukai