Anda di halaman 1dari 34

FACULTY OF FORESTRY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jl. Tridharma Ujung No. 1 Padang Bulan, Medan, Indonesia 20155

Kadar Air dan


Higroskopisitas Kayu
Harisyah Manurung, S.Hut, M.Si
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
• Kayu berasal dr pohon, yg dlm hidupnya membutuh kan banyak air (sbg
sarana transportasi hara & air dr tanah ke daun dan hasil asimilasi dr
daun ke seluruh bagian pohon)

• Higroskopis adalah suatu sifat kayu dimana kayu mempunyai


kemampuan untuk mengikat dan melepaskan air.
- Hal ini mengakibatkan kayu sangat dipengaruhi perubahan
lingkungan di sekitarnya (kelembapan)
- Sifat ini mengakibatkan kayu mudah mengalami kembang-susut
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
AIR DALAM KAYU

• Air yg ada di dalam rongga sel disebut air bebas (free


water).
• Yg ada di daerah amorph dinding sel (termasuk juga yg di
rongga noktah dan mikrovoid), H2O berikatan dgn tangan
OH dr selulosa/hemiselulosa/lignin  air terikat (bounded
water).
• Keluarnya air bebas dr dlm kayu akan mengakibatkan
terjadinya penurunan berat kayu;
• Keluarnya air terikat dr dlm kayu akan mengakibatkan
terjadinya penurunan berat dan pengurangan dimensi
kayu.
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
AIR DALAM KAYU

• Pada pohon yg masih hidup (kayu segar) air di


dalam kayu berupa:
1. Air bebas (free water) di dlm rongga sel
2. Air terikat (bounded water) di bagian amorf
dinding sel
3. Uap air di bagian rongga sel yang kosong (di
bagian atas air bebas)

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air

• Kadar air kayu adalah jumlah air dalam kayu yang dinyatakan dalam %
terhadap berat kering tanur kayunya.
• Macam-macam kadar air:
Kondisi Nilai (%) Rongga Dinding
Segar >30 50-75% berisi air Jenuh
Max >100 Jenuh Jenuh
TJS 30 Kosong Jenuh
KU 12-18 Kosong 15% berisi air
KT 1-2 Kosong Kosong

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kondisi Segar

• Disebut juga green atau fresh cut moisture content


• KA kayu sesaat setelah pohon ditebang
• Sangat penting untuk diperhatikan bagi pihak-pihak yang berkecimpung
dalam bidang perencanaan pemanenan (pengangkutan dan
perdagangan kayu) yang didasarkan pada berat kayu
• Umumnya > 100% bahkan pada batang kelapa sawit bisa sampai 400%.
• Bervariasi antar jenis kayu  BJ >>>  KA segar <<<
• Juga bervariasi dalam 1 jenis kayu, yang dipengaruhi oleh tempat
tumbuh, umur, waktu pemanenan dan ukuran log
• Juga bervariasi dalam satu batang pohon, tercermin dari perbedaan
nilai KA antara kayu gubal dan kayu teras
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Maksimum

• Disebut juga maximum moisture content


• Bersifat teoritis, karena seluruh rongga dan dinding sel kayu
jenuh oleh air
• Besarnya juga dipengaruhi oleh BJ kayu
BJ >>>  Nilai KA max <<<

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Titik Jenuh Serat

• Disebut juga fiber saturation point


• Dicapai saat rongga sel kosong dan dinding sel jenuh air
• Merupakan batas terjadinya penyusutan kayu, jika KA kayu < KA TJS,
maka kayu menyusut
• Nilai KA TJS diasumsikan sebesar = 30%
• KA TJS dipengaruhi oleh BJ kayu, porsi daerah amorph dan kadar zat
ekstraktif.
BJ <<< daerah amorph >>> TJS >>>
BJ >>> kadar ekstraktif >>> TJS <<<

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kering Udara

• Disebut juga air dried moisture content atau KAK (kadar air
kesetimbangan atau equilibrium moisture content (EMC)).
• Besarnya dipengaruhi oleh:
1. Jenis kayu (BJ) dan ekstraktif
2. Kondisi ruangan / lokasi kayu berada (RH dan
temperatur)

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kondisi Kering Tanur

• Disebut juga oven dried moisture content


• Dicapai setelah kayu dikeringkan dalam oven pada suhu
(103+2) ºC sampai beratnya konstan
• Diasumsikan rongga dan dinding sel kayu telah kosong; yang
tertinggal hanya zat kayu tanpa air
• Pada kenyataannya, dalam kondisi kering tanur KA kayu
masih sekitar 1-2%

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Rumus Umum Perhitungan KA Kayu

����� ��� (��−���)
• KA = x 100% KA = x 100%
��� ���

• Ket: BA = Berat Awal; BKT = Berat Kering Tanur

• Nilai KA sangat dipengaruhi oleh BJ kayu


• BJ <<<  daerah almorf >>>  KA >>>
• BJ >>>  kadar ekstraktif >>>  KA <<<

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Pengukuran Kadar Air Kayu

1. Menggunakan alat moisture meter


2. Metode gravimetri
3. Metode titrasi
4. Metode destilasi

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Moisture Meter
• Kelebihan:
- Praktis, cepat dan tidak merusak kayu
• Kekurangan:
- Utk KA kayu di bawah TJS (7-25%)
- Tidak bisa untuk sampel yang terlalu tebal maupun terlalu tipis
Prinsipnya: kayu adalah isolator, air konduktor
Hubungan yang digunakan:
1. Tahanan listrik kayu yang mengalir diantara 2 jarum. Tahanan dari arus
listrik (Ω= ohm) yang melewati kayu dipengaruhi oleh jumlah air yang
ada di dinding sel kayu.
2. Berdasarkan konstanta dielektrik kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Berdasarkan konstanta dielektrik
(Power loss moisture meter)
• Konstanta dielektrik adlh ukuran nilai insulasi suatu bahan
dalam hubungannya dengan lintasan arus frekuensi tinggi
• Konstanta dielektrik dipengaruhi oleh suhu dan kerapatan
• Suhu kayu bertambah, maka konstanta dielektriknya akan
bertambah pula
• KA kayu diukur pada saat keluar dari oven akan lebih besar
dibandingkan jika diukur setelah kayu menjadi dingin
Misalkan, sesaat setelah keluar dari oven KA = 10%,
maka setelah dingin menjadi = 9%

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Berdasarkan tahanan listrik yg mengalir diantara 2 jarum
(Resistance type moisture meter)

• Makin kering kayu, tahanan listrik makin tinggi


• KA kayu turun dari 30% ke 0%, daya tahan listrik kayu bertambah sejuta
kali
• KA kayu turun dari KA max ke KA TJS, daya tahan listrik hanya
bertambah 50 kali
• Tahanan listrik akan bertambah dengan menurunnya suhu kayu 12,5⁰C
• KA kayu diukur pada sesaat setelah keluar dari oven akan lebih kecil
dibandingkan dgn diukur setelah kayu menjadi dingin.
• Misalkan, sesaat setelah keluar dari oven KA = 10%; maka setelah dingin
KA kayu menjadi = 11%

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Gravimetri (oven dry method)
• Kelebihan:
1. Murah dan mudah
2. Paling banyak digunakan dengan hasil yang memadai
3. Dijadikan standar kalibrasi bagi metode destruktif dan non destruktif lain
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Waktu relatif lama, minimal 24-48 jam (agar kayu konstan)
3. Tidak semua air terikat menguap (karena terperangkap dalam dinding sel -
yang disebut compressed water atau air imbibisi)
4. Pada beberapa jenis, ada zat extraktif yang volatil yang turut menguap,
dan terhitung sebagai KA kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Gravimetri (oven dry method)
• Prosedur pengujian:
• Timbang berat awal sampel (BB). Kering tanurkan dalam oven suhu
(103±2)˚C sampai beratnya konstan. Timbang kembali beratnya (BKT). Maka
KA kayu bisa dihitung dengan rumus tersebut.

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Contoh Soal
Bila diketahui volume segar kayu sampel = 25 cm3 , sementara
berat sampel kondisi segar dan kondisi kering tanurnya berturut-
turut adalah 15 g dan 10 g, maka berapakah kadar air kayunya ?

Jawaban:
KA = [(BB - BKT) / BKT] X 100%
= [(15 g - 10 g) / 10 g] X 100%
= (5 / 10) X 100%
= 50%

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Destilasi (Penyulingan)
• Kelebihan:
1. Lebih teliti
2. Cocok untuk jenis dengan kadar ekstraktif tinggi
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Waktu relatif lama, lebih dari 48 jam
3. Mahal

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Destilasi (Penyulingan)

• Prosedur pengujian:
• Serbuk kayu disuling dgn pelarut tertentu
• Uapnya didinginkan dan diembunkan menjadi air
• Destilasi diteruskan sampai tidak ada lagi air yang
dapat diembunkan
• KA kayu dihitung sbg berat air hasil destilasi dibagi
BKT dinyatakan dalam %
Pelarut yg biasa digunakan:
• Tricloro ethylene, xylene dan toluena

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Contoh Soal
Bila diketahui berat serbuk kayu = 2 g, KA serbuk = 15%,
dan berat air hasil destilasi 0,55 g; maka berapakah kadar
air kayunya ?

Jawaban:
• BKT serbuk = BB / (1 + 0,15) = 2 / 1,15 = 1,74 g
• Berat air hasil destilasi = 0,55 g, maka:
• KA kayu = {0,55 / 1,74} x 100% = 31,61%.

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Titrasi
• Kelebihan:
1. Paling akurat
2. Cocok untuk jenis dengan kadar
ekstraktif yang volatile (mudah
menguap)
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Perlu ruangan yang kedap air
3. Mahal dan rumit

Pelarut yang digunakan: pereaksi Karl Fisher

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Titrasi
• Pereaksi Karl Fisher, merupakan larutan metanol yang terdiri dari
sulfur dioksida, iodine dan pyridine
• Pereaksi ini (terutama unsur iodine) digunakan untuk mentitrasi
serbuk yang dilarutkan dalam air
• KA = jumlah pereaksi (iodine) yang digunakan
• Larutan yang telah jenuh oleh iodine akan terlihat secara visual atau
melalui potensiometer
Reaksi kimia yang terjadi:

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Pengaruh KA terhadap Sifat Fisis Kayu

• KA rendah, maka kekuatan kayu meningkat


• KA tinggi, maka penyusutan kayu besar
• KA rendah, maka kalori pembakaran tinggi
• KA tinggi, maka kayu semakin berat
• KA tinggi, maka kayu merupakan bahan
konduktor (listrik dan panas) yang baik

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Cara mengurangi perubahan dimensi
akibat perubahan KA:
• Menghalangi penyerapan air (oleh kayu) dengan pelapisan (misal dengan
cat). Cara ini kurang efektif
• Menghalangi perubahan dimensi dengan pengekangan sehingga kayu
sukar bergerak atau tidak dapat bergerak (mechanical treatment)
• Memperlakukan kayu dengan bahan yang mampu mengeluarkan semua
atau sebagian air terikat yang ada di dinding sel (pengeringan)
• Mengisi rongga sel dengan monomer tertentu sehigga kestabilan dimensi,
kekerasan dan ketahanan aus kayu meningkat (bulking treatment)
• Memperlakukan kayu dengan bahan kimia tertentu sehigga dihasilkan
suatu ikatan silang antara gugus OH dari komponen dinding sel kayu
dengan gugus lain dari bahan kimia (chemical treatment)

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
HUBUNGAN ANTARA KA DENGAN
LINGKUNGAN
• Kayu bersifat higroskopis: akan menyerap air dari lingkungan (disebut
mengalami proses adsorpsi) dan juga akan mengeluarkan air ke lingkungan
(proses desorpsi).
• Perbedaan antara kurva adsorpsi dan desorpsi disebut histerisis
• Pembuatan produk kayu yang melibatkan pemberian panas (suhu) tinggi
seperti kayu lapis, papan partikel, papan serat dll, maka produk tersebut
akan berkurang higroskopisitasnya sehingga KAK-nya akan lebih rendah
daripada kayu solidnya
• Berkurangnya higroskopisitas juga dapat terjadi akibat proses pemadatan,
pelapisan dan penambahan resin dan atau material lain yang kurang
higroskopis

TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
FACULTY OF FORESTRY
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Tridharma Ujung No. 1 Padang Bulan, Medan, Indonesia 20155

TERIMA KASIH
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai