TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air
• Kadar air kayu adalah jumlah air dalam kayu yang dinyatakan dalam %
terhadap berat kering tanur kayunya.
• Macam-macam kadar air:
Kondisi Nilai (%) Rongga Dinding
Segar >30 50-75% berisi air Jenuh
Max >100 Jenuh Jenuh
TJS 30 Kosong Jenuh
KU 12-18 Kosong 15% berisi air
KT 1-2 Kosong Kosong
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kondisi Segar
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Titik Jenuh Serat
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kering Udara
• Disebut juga air dried moisture content atau KAK (kadar air
kesetimbangan atau equilibrium moisture content (EMC)).
• Besarnya dipengaruhi oleh:
1. Jenis kayu (BJ) dan ekstraktif
2. Kondisi ruangan / lokasi kayu berada (RH dan
temperatur)
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Kadar Air Kondisi Kering Tanur
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Rumus Umum Perhitungan KA Kayu
����� ��� (��−���)
• KA = x 100% KA = x 100%
��� ���
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Pengukuran Kadar Air Kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Moisture Meter
• Kelebihan:
- Praktis, cepat dan tidak merusak kayu
• Kekurangan:
- Utk KA kayu di bawah TJS (7-25%)
- Tidak bisa untuk sampel yang terlalu tebal maupun terlalu tipis
Prinsipnya: kayu adalah isolator, air konduktor
Hubungan yang digunakan:
1. Tahanan listrik kayu yang mengalir diantara 2 jarum. Tahanan dari arus
listrik (Ω= ohm) yang melewati kayu dipengaruhi oleh jumlah air yang
ada di dinding sel kayu.
2. Berdasarkan konstanta dielektrik kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Berdasarkan konstanta dielektrik
(Power loss moisture meter)
• Konstanta dielektrik adlh ukuran nilai insulasi suatu bahan
dalam hubungannya dengan lintasan arus frekuensi tinggi
• Konstanta dielektrik dipengaruhi oleh suhu dan kerapatan
• Suhu kayu bertambah, maka konstanta dielektriknya akan
bertambah pula
• KA kayu diukur pada saat keluar dari oven akan lebih besar
dibandingkan jika diukur setelah kayu menjadi dingin
Misalkan, sesaat setelah keluar dari oven KA = 10%,
maka setelah dingin menjadi = 9%
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Berdasarkan tahanan listrik yg mengalir diantara 2 jarum
(Resistance type moisture meter)
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Gravimetri (oven dry method)
• Kelebihan:
1. Murah dan mudah
2. Paling banyak digunakan dengan hasil yang memadai
3. Dijadikan standar kalibrasi bagi metode destruktif dan non destruktif lain
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Waktu relatif lama, minimal 24-48 jam (agar kayu konstan)
3. Tidak semua air terikat menguap (karena terperangkap dalam dinding sel -
yang disebut compressed water atau air imbibisi)
4. Pada beberapa jenis, ada zat extraktif yang volatil yang turut menguap,
dan terhitung sebagai KA kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Gravimetri (oven dry method)
• Prosedur pengujian:
• Timbang berat awal sampel (BB). Kering tanurkan dalam oven suhu
(103±2)˚C sampai beratnya konstan. Timbang kembali beratnya (BKT). Maka
KA kayu bisa dihitung dengan rumus tersebut.
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Contoh Soal
Bila diketahui volume segar kayu sampel = 25 cm3 , sementara
berat sampel kondisi segar dan kondisi kering tanurnya berturut-
turut adalah 15 g dan 10 g, maka berapakah kadar air kayunya ?
Jawaban:
KA = [(BB - BKT) / BKT] X 100%
= [(15 g - 10 g) / 10 g] X 100%
= (5 / 10) X 100%
= 50%
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Destilasi (Penyulingan)
• Kelebihan:
1. Lebih teliti
2. Cocok untuk jenis dengan kadar ekstraktif tinggi
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Waktu relatif lama, lebih dari 48 jam
3. Mahal
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Destilasi (Penyulingan)
• Prosedur pengujian:
• Serbuk kayu disuling dgn pelarut tertentu
• Uapnya didinginkan dan diembunkan menjadi air
• Destilasi diteruskan sampai tidak ada lagi air yang
dapat diembunkan
• KA kayu dihitung sbg berat air hasil destilasi dibagi
BKT dinyatakan dalam %
Pelarut yg biasa digunakan:
• Tricloro ethylene, xylene dan toluena
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Contoh Soal
Bila diketahui berat serbuk kayu = 2 g, KA serbuk = 15%,
dan berat air hasil destilasi 0,55 g; maka berapakah kadar
air kayunya ?
Jawaban:
• BKT serbuk = BB / (1 + 0,15) = 2 / 1,15 = 1,74 g
• Berat air hasil destilasi = 0,55 g, maka:
• KA kayu = {0,55 / 1,74} x 100% = 31,61%.
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Titrasi
• Kelebihan:
1. Paling akurat
2. Cocok untuk jenis dengan kadar
ekstraktif yang volatile (mudah
menguap)
• Kekurangan:
1. Merusak kayu
2. Perlu ruangan yang kedap air
3. Mahal dan rumit
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Metode Titrasi
• Pereaksi Karl Fisher, merupakan larutan metanol yang terdiri dari
sulfur dioksida, iodine dan pyridine
• Pereaksi ini (terutama unsur iodine) digunakan untuk mentitrasi
serbuk yang dilarutkan dalam air
• KA = jumlah pereaksi (iodine) yang digunakan
• Larutan yang telah jenuh oleh iodine akan terlihat secara visual atau
melalui potensiometer
Reaksi kimia yang terjadi:
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Pengaruh KA terhadap Sifat Fisis Kayu
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
Cara mengurangi perubahan dimensi
akibat perubahan KA:
• Menghalangi penyerapan air (oleh kayu) dengan pelapisan (misal dengan
cat). Cara ini kurang efektif
• Menghalangi perubahan dimensi dengan pengekangan sehingga kayu
sukar bergerak atau tidak dapat bergerak (mechanical treatment)
• Memperlakukan kayu dengan bahan yang mampu mengeluarkan semua
atau sebagian air terikat yang ada di dinding sel (pengeringan)
• Mengisi rongga sel dengan monomer tertentu sehigga kestabilan dimensi,
kekerasan dan ketahanan aus kayu meningkat (bulking treatment)
• Memperlakukan kayu dengan bahan kimia tertentu sehigga dihasilkan
suatu ikatan silang antara gugus OH dari komponen dinding sel kayu
dengan gugus lain dari bahan kimia (chemical treatment)
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
HUBUNGAN ANTARA KA DENGAN
LINGKUNGAN
• Kayu bersifat higroskopis: akan menyerap air dari lingkungan (disebut
mengalami proses adsorpsi) dan juga akan mengeluarkan air ke lingkungan
(proses desorpsi).
• Perbedaan antara kurva adsorpsi dan desorpsi disebut histerisis
• Pembuatan produk kayu yang melibatkan pemberian panas (suhu) tinggi
seperti kayu lapis, papan partikel, papan serat dll, maka produk tersebut
akan berkurang higroskopisitasnya sehingga KAK-nya akan lebih rendah
daripada kayu solidnya
• Berkurangnya higroskopisitas juga dapat terjadi akibat proses pemadatan,
pelapisan dan penambahan resin dan atau material lain yang kurang
higroskopis
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id
FACULTY OF FORESTRY
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Tridharma Ujung No. 1 Padang Bulan, Medan, Indonesia 20155
TERIMA KASIH
TA L E N TA B I N TA N G www.usu.ac.id