NIM : 20/459079/KT/09244
Kelas : SSDK – A
Resume Materi
- Ketika pohon mati atau log diubah menjadi kayu gergajian, veneer, atau serpih, kayu akan
melepaskan airnya ke lingkungan sekitar. Pengeringan lebih lanjut akan mengubah dimensi
dan sifat fisikanya.
- Kadar Air
Merupakan jumlah air pada sepotong kayu yang dinyatakan sebagai persentasi terhadap
berat kayu kering tanur (BKT). BKT digunakan sebagai dasar karena keadaan ini
merupakan petunjuk zat pejal yang ada.
- Penentuan KA menggunakan BKT
Metode standard: mengeringkan kayu pada tanur sampai beratnya konstan.
Berat yang diperoleh dengan cara seperti itu disebut sebagai berat kering tanur atau Oven
Dry Weight.
- Penentuan KA
Berat air merupakan perbedaan berat sebelum dan sesudah pengeringan, dengan persamaan:
- Letak air pada kayu
Air pada dinding sel disebut air terikat.
Air pada rongga sel disebut air bebas.
- KA maksimum kayu
Merupakan kadar air maksimum yang sangat rendah ditunjukkan oleh kayu besi hitam
yang tumbuh di tempat yang terbatas di Florida. BJ kayu ini sekitar 1,18 dan hanya
mengandung kadar air pada keadaan jenuh sebesar 26%.
Kayu yang paling ringan yakni seperti kayu balsa Amerika Selatan dengan BJ 0,2 atau
kurang, pada waktu penuh/jenuh dapat menyimpan lebih dari 400% air.
- Titik Jenuh Serat (TJS) atau Fiber Saturation Point (FSP)
Merupakan titik atau keadaan ketika semua cairan air pada rongga telah hilang namun
dinding sel masih jenuh.
Jumlah air pada kayu apabila digunakan di lingkungan yang tak berhubungan dengan
cairan air akan selalu kurang dari TJS-nya.
Nilai TJS berbeda sebab variasi susunan kimia kayu yang berbeda di antara jenis kayu yang
berbeda. Pada umumnya terdapat pada kadar air 25 – 30%